Laura Charita tidak tau kalo laki laki mabok yang akan melecehkannya adalah bos di tempat dia baru diterima kerja.
Laura bahkan senpat memukul aset laki laki itu walau agak meleset dan menghantamkan vas bunga ke kepalanya hingga dia pingsan.
Ini cerita Erland Alexander, ya, anak dari Rihana dan Alexander Monoarfa. Juga ada cucu cucu Airlangga Wisesa lainnya
Semoga suka....♡♡
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan tak terduga
Rihana yang sedang berada di Jogja terkejut ketika mendapat laporan dari Bu Widuri.
Dia dan Alexander sedang mengunjungi Bu Saras, yang baru saja pulang setelah opname beberapa hari di rumah sakit.
"Lex, ada yang mau aku tunjukkan," ucapnya saat hanya berdua saja dengan suaminya. Bu Saras baru saja tidur.
"Apa, Zira?" Alexander heran menatap wajah istrinya yang tampak sangat ceria.
"Sepertinya putra kita sudah mulai serius dengan perempuan," senyum Rihana mengulas manis.
"Oh ya?" Senyum Alexander pun terukir sama manisnya. Kalo memang benar, ini adalah kabar bahagia. Setelah putranya mengalami insiden parah dan hampir meninggal dunia karena perempuan, dia pikir putranya trauma dengan perempuan.
Rihana pun mendekati layar ponselnya. Ada foto surat yang dikirimkan Bu Widuri. Saat membacanya Alexander pun menatap Rihana terkejut
"Jika saja surat ini ditandatangani oleh Jayden atau Abiyan, aku ngga akan merasa aneh begini. Tapi ini putra kita yang tanda tangan." Alexander menggelengkan kepalanya berulang kali. Dia masih ngga percaya
Kalo dua ponakan yang dia sebutkan memang selalu melakukan hal di luar kewajaran. Tapi ini Erland.
Jika Erland yang melakukannya, pasti perenpuan itu sangat istimewa.
"Kata bu Widuri, gadis itu sekretaris baru pengganti Jacinta. Aku jadi ngga sabar bertemu dengannya," senyum Rihana yang dibalas dengan kekehan Erland.
'Tapi aku masih penasaran dengan perempuan yang di club," ucap Rihana lagi setelah beberapa saat kemudian.
"Katanya kamu mau lupakan setelah anak.kita sadar." Alexander sudah menghentikan penyelidikannya karena permintaan Rihana. Selain itu juga dia tau perempuan itu hanya korban, dan melakukan pembelaan diri.
"Iya, sih. Hanya penasaran saja. Aku jadi kepikiran karena pesan Bu Widuri," kekehnya Mendadak aja Rihana punya pikiran konyol, tapi langsung dia sangkal .
"Maksud kamu, sekretaris Erland orang yang sama dengan gadis di club? Kamu ada ada aja," kekeh Alexander juga sambil mengacak gemas rambur istrinya.
"Konyol, ya."
Alexander kembali tertawa menanggapinya.
"Jadi penasaran pengen ketemu. Bentar lagi Bu Widuri akan mengirimkan foto sekretaris itu."
"Ya, ya."
Ngga lama menunggu satu notif pesan pun masuk.
"Terlihat seperti gadis yang profesional dalam bekerja, ya ," puji Rihana mengomentari penampilannya yang biasa aja.
Alexander mengangguk. Cantik dan sopan. Beda dengan gadis yang ada di club.
"Sepertinya mereka berbeda," sambung Rihana lagi.
"Pantasan Nathalia ngga protes,' kekeh Rihana lagi. Alexander pun tergelak.
*
*
*
Laura heran ketika pulang kerja, mamanya menyambutnya dengan penampilan seperti habis pulang dari acara spesial.
Mamanya jarang berdandan. Tapi kali inii tampilan mamanya sangat perfect menurutnya. Bahkan wajah mamanya sangat sumringah.
"Mama baru pulang juga?" Laura menurut ketika mamanya menggandengnya dan mengajaknya duduk di sofa.
"Iya, sayang. Ada yang mau mama bicarakan. Sangat penting dan mungkin akan sangat mengejutkan kamu." Mama Laura mengatur pernafasannya yang agak menggebu.
"Ada apa, ma?" Laura baru kali ini melihat mamanya segugup ini. Biasanya mamanya selalu tenang dalam keadaan apa pun.
Mamanya menggenggam erat tangan putrinya.
"Tadi mama ketemu papa kamu."
DEG
Laura menatap lama mamanya tanpa bisa berkata kata. Kejutan kali ini yang paling membuatnya sangat shock.
Berbilang hari dia menunggu berita ini. Menahan diri dari setiap hinaan tantenya. Sekarang saatnya membalikkan keadaan. Papanya akhirnya kembali pada mereka. Hanya saja mengapa terlalu lama.
"Papamu baru menemukan kita setelah kamu mengirimkan lamaran ke perusahaannya."
Laura menatap mamanya sambil mengurai ingatan tentang perusahaan perusahaan besar yang sudah di kirim lamarannya.
"Papa kamu sudah menerima lamaran kamu. Tapi kamu lebih memilih Merapi Steels."
"Oooh." Bibir Laura tersenyum cerah. Ngga disangka perusahaan asing itu milik papanya. Harapannya untuk segera resign terbit kembali.
Mamanya tersenyum. Kemudian mulai menceritakan apa yang sudah suaminya ceritakan.
"Papa ingin bertemu kamu. Besok saat jam makan siang, bisakah?" tanya mamanya mengakhiri kisahnya.
"Bisa, ma. Bisa." Laura menjawab cepat. Dia ngga sabar ingin bertemu papanya. Melihat reaksi mamanya, kelihatannya beliau sangat bahagia setelah bertemu dengan suaminya.
Bagi Laura, kalo mamanya bahagia, dia pasti akan bahagia juga.
Walau Laura ngga tau bagaimana perasaannya nanti saat bertemu papanya, tapi sinar kebebasannya sepertinya mulai benderang.
Laura awalnya ngga yakin untuk menguras semua aset dan tabungannya demi memenuhi pinalti seratus kali lipat itu, karena setelahnya dia akan jatuh miskin. Tapi kini dia mulai meneguhkan hati dan membulatkan tekadnya.
Tadi dia sudah menghitung semua tabungan dan aset pribadinya. Walaupun dirasa ngga adil, tapi mungkin itulah harga untuk kebebasan yang bisa dia dapatkan.
Dia bisa bekerja di perusahaan papanya. Mamanya sendiri yang mengatakan kalo papanya masih menunggunya untuk bekerja di perusahaannya.
Laki laki mesum itu ngga akan bisa.lagi bertindak seenaknya padanya.
Dia akan mengatakan say good bye dengan tawa bahagianya.
*
*
*
"Aku akan keluar dari proyek Merapi.Steels." Alisha mengeluarkan kekesalannya.
Setelah mengobrol panjang lebar dengan mamanya tentang papanya, Alisha menelponnya.
Laura yang akan masuk ke kamar mandi jadi membatalkan niatnya.
"Kak Isla dan Kak Julia gimana?"
"Keluar juga. Mereka ikut aku. Kebetulan aku dapat tender baru yang nilainya juga fantastis," ungkap Alisha menggebu gebu.
Saatnya menenggelamkan sepupunya yang selalu memanfaatkan mereka.
"Aku yakin desain yang sudah aku dan tim kerjakan itu, sempurna, sangat indah. Dengan bodohnya dia mengiyakannya begitu saja untuk direvisi. Bahkan desain murnimu ternyata dia ikut sertakan juga." Amarah sudah membakar dada Alisha.
"Ya, aku juga terkejut."
"Katanya dia akan menggunakan beberapa desainnya. Nyatanya desain kamu, tiga lagi. Ngga ada desain aslinya sama sekali. Makanya aku marah banget."
"Kita sudah sangat mengenalnya."
"Tapi ngga bisa begitu Laura....!"
"Ya."
Alisha baru tau hal itu dari penjelasan Kak Isla dan Kak Julia. Setau Alisha, Maura malah akan menggunakan desainnya sendiri.
Sepupunya itu memang kurang ajar dan selalu saja berbuat curang. Alisha sudah memerintahkan anggota timnya agar tidak membantu lagi. Biar saja Maura yang menyelesaikan sendiri masalahnya.
"Kamu yakin dia ngga menggunakan nenek? Kemarin aja dia membawa nenek dan mamanya ke rumah minta aku balik ke Kejora," jelas Laura memberitau.
"Benar benar, ya, dia." geram Alisha.
"Pokoknya kamu tenang saja. Aku sudah menyiapkan alasan yang membuatnya ngga bisa berkutik," pungkas Alisha.
"Aku percaya." Karena selama ini mama Maura ngga pernah menekan Alisha. Beda dengan dirinya.
"Makasih, ya, sudah mau dengerin unek unekku. Aku lega sekarang," kekeh Alisha.
Laura juga terkekeh. Sampai telpon ditutup Alisha, dia baru ingat kalo belum menceritakan unek uneknya juga. Dia lupa karena terbawa perasaan dengan curhatan kemarahan Alisha.
Ya, sudahlah. Besok besok saja, batinnya dengan senyum masih tersisa di bibirnya.
Alisha.akan membuat kiamat kecil untuk Maura semakin dekat.
.. ini giliran kebusukan ank tersayang nya aja langsung pingsan.... nek bangun... liat cucu mu Maura... di tangkap polisi nek... ayok nek bangun.. teriak teriak donk... kemarin aja dengar Laura mw dilamar nenek teriak histeris kesetanan... masa ank ma cucunya lagi apes nenek TDR aja...
papa Maura buruan lakukan tes DNA.stelah itu bongkar kebusukan istrimu di hadapan kedua mertua mu
do'a reader mantap. bgt sih
Akhirnya Maura dan Mama mendapatkan balasan setimpal
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
yg aku heranin ya.... udh tau cucunya jahat tpi madih dibelain aja nih sm nenek sihir... berarti melda ini sifatnua nurun dr mamanya. kalo liora sm mama alisa nurun dr kakek arif..
mudah2an aja melda gk bisa pakai jasa pengacara. kalaupun bisa mudah2an pengacara merapi steel yg menang. kayaknya maura emang bukan anak papanya deh. mudah2an aja...
si nenek jg mudah2an struk berat biar gk bikin onar.