NovelToon NovelToon
Obsesi Gila Ayah Temanku

Obsesi Gila Ayah Temanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Cinta Paksa / Beda Usia
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: patrickgansuwu

"Kamu itu milik saya, seluruh tubuh kamu juga milik saya! Hanya saya yang boleh menikmatinya."
~ Vicky Salvino

•••
Azila Anastasya, sosok gadis cantik berusia muda itu harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya merupakan incaran dari sosok lelaki yang tak lain adalah ayah sahabat dekatnya sendiri. Azila tentu tak percaya, kehadirannya ke rumah sahabatnya justru menjadi awal mula malapetaka ini terjadi.

Vicky Salvino, duda tampan kaya raya yang telah bertahun-tahun ditinggal sang istri itu sudah lama tak merasakan kenikmatan duniawi. Sebab itulah Vicky mengincar Azila, teman dari anaknya. Sejak lama Vicky mengagumi gadis itu, bahkan ia bertekad memiliki Azila seutuhnya.

Mampukah Vicky mewujudkan keinginannya?
Atau justru Azila dapat kabur dari kejaran lelaki itu?
Baca yuk kelanjutan kisah mereka disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon patrickgansuwu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Pengakuan Vicky

Di bandara, Azila bersama mamanya sudah bersiap untuk penerbangan yang sebentar lagi akan mereka lakukan. Ya segala persiapan telah dilakukan oleh keduanya, termasuk membawa berbagai perlengkapan yang akan mereka butuhkan selama tinggal di luar negeri.

Azila sebenarnya tak meminta mamanya untuk ikut dengannya, namun karena kasih sayang dan rasa tidak tega jika membiarkan putrinya itu sendirian membuat Zahra ingin menemani Azila saat ini. Bagaimanapun, Zahra tahu hanya dirinya yang Azila miliki. Lagipula, ia juga bisa mengurus perusahaan miliknya yang berada di negara itu.

"Sayang, kamu udah siapin semua yang kamu butuhin kan nak?" tanya Zahra memastikan.

Azila mengangguk, "Iya ma, udah semua kok. Kita tinggal berangkat aja nih, aku juga gak sabar mau sampai disana. Kata orang, Swiss itu negara yang indah loh, ma."

"Ahaha, iya kamu benar. Ya semoga aja disana kamu bisa lebih bahagia ya sayang," ucap Zahra.

"Aamiin."

Zahra terus mengusap lembut wajah putrinya, tetapi kemudian ia teringat pada sosok Ceisya yang merupakan sahabat dekat putrinya itu. Ia heran, pasalnya beberapa tahun belakangan ini Ceisya tak pernah lagi terlihat ada bersama Azila.

"Oh ya nak, mama mau tanya deh. Kamu kok gak pernah berhubungan lagi sama Ceisya ya? Kemana dia sayang? Apa dia gak tahu kalau kamu mau pergi?" tanya Zahra.

"Umm, kita gausah bahas itu ya ma! Mending kita buru-buru masuk aja sekarang, jadwal pesawatnya kan sebentar lagi!" ucap Azila.

Mendengar itu, Zahra semakin yakin kalau ada yang disembunyikan Azila darinya. Ia tahu betul pasti putrinya itu sedang berkelahi dengan Ceisya, karena tak biasanya Azila enggan untuk membahas tentang Ceisya. Padahal, biasanya dialah yang selalu lebih dulu mengatakan itu.

"Kamu lagi ada masalah ya sama Ceisya? Sayang, kenapa kamu gak coba selesaikan dulu masalahnya? Sebentar lagi kan kalian bakal berjauhan, jangan sampai kamu nyesel loh!" ucap Zahra.

Azila menggelengkan kepalanya, "Enggak ma, aku gapapa kok. Justru kalau aku temuin dia dulu, aku bakal sulit buat pergi jauh dari dia. Sebaiknya kita langsung berangkat aja ya ma!" ucapnya.

"Tapi sayang, kamu udah bilang ke dia kan kalau kita mau pindah hari ini? Terus kamu juga udah pamitan sama dia? Jangan sampai nanti dia nyariin kamu loh!" ucap Zahra.

"I-i-iya ma, udah kok. Mama gausah khawatir, itu gak akan pernah terjadi!" ucap Azila.

"Hm, yasudah mama ngikut apa kata kamu aja. Semoga benar ya diantara kalian gak ada masalah apapun itu!" ucap Zahra.

"Iya mama."

Akhirnya mereka memutuskan untuk segera masuk ke dalam sana karena jadwal pesawat mereka sebentar lagi akan tiba, Azila pun mulai menuntun koper miliknya itu sambil menahan kesedihan di dalam dirinya. Jujur saja sebetulnya Azila tak mau berpisah dari Ceisya, tetapi ini semua terpaksa ia lakukan demi kebaikan Ceisya itu sendiri.

"Sekali lagi maafin aku, Ceisya! Aku harap setelah kepergian aku ini, kamu bisa jadi lebih baik dan gak benci lagi sama aku. Sehat selalu ya teman!" batin Azila.

Segala kenangan yang selama ini mereka lakukan, muncul di dalam kepala gadis itu. Sontak Azila pun menunduk dan menitikkan air mata, namun segera ia hapus agar tak membuat mamanya khawatir. Ia harus bisa kuat saat ini, karena ia tak mau mamanya tahu kalau ia sedang ada masalah.

Setelahnya, mereka berdua pun memasuki area bandara dengan membawa barang-barang milik mereka. Tak ada lagi keraguan saat ini, Azila akan pergi dan tinggal di luar negeri selama beberapa waktu demi meneruskan pendidikannya.

Disisi lain, Vicky tampak tergesa-gesa menuju bandara demi bisa bertemu dengan Azila dan meminta pada gadis itu agar mengurungkan niatnya untuk pergi ke luar negeri. Vicky tentu tak ingin berpisah dari wanita yang amat ia cintai, apalagi dalam waktu yang lama.

Begitu ia tiba di bandara, dengan cepat ia langsung turun dari mobilnya dan mencari keberadaan Azila di sekitar sana. Akan tetapi, suasana bandara yang ramai membuatnya kesulitan untuk menemukan Azila. Ya selain itu, ia juga tak tahu tujuan manakah yang dituju oleh Azila saat ini.

"Duh, kemana sih kamu Azila? Saya gak rela kamu pergi kayak gini, saya gak mau pisah dari kamu Azila!" ujarnya.

Disaat ia sedang berputar-putar, tanpa sengaja dirinya justru berpapasan dengan Amar yang baru selesai mengantar Azila serta mamanya tadi. Reflek Vicky terkejut, namun menghentikan langkah Amar disana dan memegang kedua bahunya.

"Tunggu dulu! Kamu ini guru privatnya Azila kan?" ucap Vicky.

Amar tentu terkejut dan mengernyitkan dahinya, ia bingung ketika Vicky tiba-tiba menghentikannya dan bertanya seperti itu. Dengan santai ia menyingkirkan telapak tangan Vicky dari bahunya, lalu fokus menatap ke arahnya.

"Iya benar, kenapa ya? Anda ini siapa dan mau apa dengan saya?" tanya Amar dengan nada penuh curiga.

"Ah tenang bung, saya Vicky ayah dari Ceisya teman Azila. Saya kesini karena mau bertemu dengan Azila, setahu saya hari ini dia akan pergi ke luar negeri kan? Makanya sebelum itu, saya mau ketemu dulu sama dia," jawab Vicky menjelaskan dengan santai.

"Hm, itu benar. Baru aja saya antar Azila dan mamanya, kalau memang anda mau ketemu sama mereka sepertinya sekarang sudah terlambat. Anda gak mungkin bisa ketemu mereka lagi sekarang," ucap Amar.

"Gak gak, pasti saya belum terlambat. Saya harus bertemu dengan Azila walau sebentar," ucap Vicky.

Tak mau menyerah begitu saja, Vicky bergegas pergi meninggalkan Amar disana untuk mencari keberadaan Azila. Namun, belum terlalu jauh ia melangkah dirinya justru dihentikan oleh seseorang yang tak lain ialah putrinya sendiri. Tentu saja Vicky terkejut, ia tak menyangka kalau Ceisya akan berada di bandara itu juga.

"Ceisya, ka-kamu kok bisa ada disini?" tanya Vicky dengan gugup.

"Kenapa dad? Aku kesini ya karena aku tahu daddy ada disini, aku tuh heran deh sama daddy. Buat apa coba daddy pake senekat ini mau nyusulin Azila, ha? Segitu pentingnya kah Azila buat daddy?" ujar Ceisya.

"Cei, bicara apa sih kamu? Azila itu kan teman kamu loh, emangnya kamu juga gak mau ketemu dia untuk terakhir kalinya?" ucap Vicky.

"Buat apa dad? Buat apa aku temuin orang yang udah godain daddy? Lagian daddy lupa atau gimana sih? Azila tuh wanita gak bener dad, harusnya daddy gak perlu lakuin ini!" ucap Ceisya.

"Maaf sayang, tapi daddy harus pergi! Kalau Azila sampai pergi lebih dulu, maka semua akan berakhir nantinya!" ucap Vicky.

Ceisya kembali mencekal lengan papanya itu dan menghalanginya saat hendak melangkah, Ceisya sangat penasaran dengan maksud dari perkataan Vicky barusan.

"Maksud daddy apa? Kenapa sih daddy jadi kayak gini?" tanya Ceisya.

Vicky terdiam sejenak, tapi kemudian ia menggenggam telapak tangan putrinya dan menatapnya serius. Menurutnya, ini adalah saatnya ia jujur pada Ceisya mengenai perasaan yang selama ini ia miliki terhadap Azila.

"Iya sayang, daddy ini suka sama Azila. Daddy cinta sama dia," ucap Vicky.

Deg

Ceisya langsung syok dibuatnya, matanya terbelalak dan mulutnya terbuka lebar setelah mendengar pengakuan Vicky. Ia menggelengkan kepalanya, seolah tak menyangka papanya ternyata mencintai sahabatnya sendiri.

Dari arah yang tak jauh, Amar juga mendengar semua itu. Sama seperti reaksi Ceisya tadi, Amar pun sangat tidak percaya kalau lelaki seperti Vicky bisa jatuh cinta pada wanita yang menjadi sahabat putrinya.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GUYS YA!!!...

1
sella surya amanda
lanjut
Bunda HB
Terlalu polos dan bodoh iku,otak pinter tpi cara pikir yg lain ziro.skrg ijasah asli gk bisa diambil.apa lgi bos nakal pandai mutar kata fitnah.masuk mulut srigala jatan syila
pat_pat: hhe kn dblg dia nak polos🥺
total 1 replies
Aqil Aqil
mnktkn om vikyx
sella surya amanda
lanjut
Aqil Aqil
sngt luar biasa
Aqil Aqil
wahh...slnjtx apkah yg trjdi,hnx outhor yg tau,lnjt ya kk outhor jngn lm2 upx.
Dewi hartika
wah terkejut nech, next thor..
Bunda HB
Lah dalah gk bisa keluar dri mulut harimau ini syila...
Erni Nofiyanti
masuk kandang buaya deh
Gabutz
kpn update thor?
pat_pat: nnti klo byk yg nnyain
total 1 replies
Widya Ayu Saputri
pingin tau reaksi si om waktu ketemu azila lagi
pat_pat: si omnya udh msk rsj
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Gabutz
lanjut thor yang banyak
sella surya amanda
lanjut
Erni Nofiyanti
apa mamanya udh meninggal
pat_pat: sprtinya bgtu🥲
total 1 replies
Bandar Jayalampung
mudahan ceisa di tolongin
Bandar Jayalampung
bisa GK si Thor tiap hari klo up yg banyak ya 🙏
pat_pat: maaf kak, nnti aku usahakan up lg🙏soalnya lbh fokus ke pf sblh😁
total 1 replies
Erni Nofiyanti
mudah2an ngga ketemu dan amar jgn ngasih tau.biat tuh Vicky Ama cesiya mikir.
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!