yori... merupakan sosok laki laki yang bersifat lemah lembut. namun kebanyakan orang menyepelekan sifat lemah lembut nya. yori pun sering di intimidasi dan di bully oleh anak anak seumuran nya. hingga suatu saat Yori harus kehilangan kedua orang tua nya. dan iya juga mengakhiri hidup nya. namun takdir berkata lain. iya malah di pertemukan dengan seseorang yang bisa merubah kehidupan nya. namun ada hal yang harus iya tepati di kemudian hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D and j, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
membentuk aliansi
Yori memimpin pasukan pengawal raja menuju ke kerajaan offspring. Elisa pun mengawal kepergian mereka sampai di gerbang kerajaan.
terlihat wajahnya yang murung karena tidak di perbolehkan untuk ikut ke kerajaan offspring.
"hmm...aku tidak akan melihat wajah mu untuk beberapa hari Yori...". Gumam Elisa dengan murung. Namun semua tingkah laku Elisa di perhatikan oleh Erika.
"ha... Wajar saja...dia merupakan pria yang tampan dan gagah... Kira kira... Hatimu akan di labuhkan ke mana...?". Gumam Erika yang melihat kepergian Yori dari jauh.
Tiga hari telah berlalu, Yori dan rombongan telah memasuki wilayah kerajaan offspring. Mereka melihat para penduduk di sana hidup dengan sejahtera.
"desa yang makmur... Raja kerajaan offspring memimpin dengan bijaksana". Gumam Yori yang melihat desa yang ada di kawasan kerajaan offspring, yang iya lewati.
"rombongan raja kerajaan gotam telah sampai". Teriak pengawal raja. Prajurit kerajaan offspring pun menuntun mereka menuju ke istana kerajaan offspring.
"mari yang mulia... Kami antar ke istana, raja telah menunggu anda di sana". Ucap prajurit kerajaan offspring.
raja kerajaan gotam dan yang lainnya pun langsung menuju ke istana.
"raja kerajaan offspring benar benar mementingkan rakyat nya...". Gumam Yori, itu karena terlihat istana kerajaan offspring tidak terlalu berlebihan megah nya.
"selamat datang raja kerajaan gotam... Mari silahkan masuk". Sambut raja kerajaan offspring.
Mereka semua pun masuk kedalam istana. Di dalam aula pertemuan telah di suguhkan berbagai macam makanan dan minuman.
"sebelum kita membahas topik kita... Mari kita makan dulu...". ucap raja kerajaan offspring mempersilahkan buat raja gotam dan yang lainnya menyantap makanan yang telah di hidangkan.
Setelah selesai menyantap makanan yang telah di hidangkan. mereka mulai pembahasannya.
Yori pun berdiri, menjelaskan situasi yang telah terjadi saat ini. dan memberikan bayangan berapa jumlah pasukan kerajaan dhursa dan sekutunya, dan kekuatan tempur mereka.
"pasukan yang banyak... Kalau segitu, walaupun pasukan kita bergabung. Masih belum cukup buat mengalahkan mereka...". Ucap raja kerajaan offspring.
namun perkataan raja kerajaan offspring, tadi di bantah oleh Yori. "maaf yang mulia... memang benar pasukan kita akan kalah kalau berhadapan secara langsung. Maka dari itu kita membuat sebuah strategi. Kita buat banyak jebakan, agar waktu berhadapan, pasukan musuh sudah berkurang". Ucap Yori menjelaskan rencana nya.
Raja Kerajaan gotam pun angkat bicara. "dan kita bagi pasukan buat menyergap pasukan mereka dari belakang. kita giring mereka kesini... Terus kita sergap. Karena wilayah ini kita yang lebih tau". Ucap raja kerajaan gotam sambil menunjuk ke denah perang.
"masuk akal juga... Dengan begitu... Pasukan musuh akan terpecah... dan daya tempur nya seimbang dengan pasukan kita". Saut raja kerajaan offspring.
Setelah diskusi yang cukup lama, akhirnya mereka pun menemui titik akhirnya. dan kerajaan gotam sama kerajaan offspring resmi bersekutu mulai sekarang.
setelah selesai, Yori dan raja kerajaan gotam pun kembali. Dan di ikuti oleh raja kerajaan offspring dan pasukan nya. Mereka akan berencana membuat benteng di perbatasan. Dan membuat markas pasukan gabungan di sana.
"apa yang sedang dilakukan oleh Yori ya sekarang...". Gumam Elisa yang sedari tadi mondar mandir memikirkan keadaan Yori.
Tak lama terdengar suara teriakan dari prajurit di gerbang istana. "paduka raja telah kembali...". Mendengar itu, wajah Elisa kembali ceria.
"itu mereka...". Ucap nya yang berlari keluar istana menuju gerbang istana.
Namun pada saat Elisa keluar istana, wajah nya kembali murung. Karena melihat Vivi dan Erika di sana yang sudah menunggu kepulangan Yori. Di tambah lagi Vivi yang memeluk Yori.
"sebenarnya ada hubungan apa di antara mereka...". Gumam Elisa yang berjalan perlahan menuju ke sana.
Elisa pun hanya berpura pura tegar, dan iya mengalihkan rasa cemburu di hatinya dengan memeluk ayah nya, dan menanyakan bagaimana hasil rundingan nya dengan raja kerajaan offspring.
"bagaimana ayah... apakah kita jadi bersekutu dengan kerajaan offspring...?". Tanya nya.
"tentu saja jadi, sekarang mereka lagi ada di perbatasan kerajaan. Dan ayah juga menyuruh pasukan buat bersiaga di sana". Ucap sang raja.
Namun sedari tadi pandangan Elisa tidak lepas dari Yori, yang lagi berbincang dengan Vivi dan Erika.
Elisa pun berusaha menguatkan hatinya, dan iya mulai menghampiri Yori. "bagaimana keadaan mu Yori...?". Tanya Elisa.
"seperti yang anda lihat tuan putri...". Jawab Yori. "kan sudah kita bahas sebelumnya, tidak usah pakai tuan putri. Panggil saja aku Elisa...". Ucap nya.
"maaf... Aku lupa Elisa...". Jawab Yori sambil nyengir. "haduh... Saingan ku semakin bertambah...". Gumam Vivi di dalam hati.
Karena sebenarnya Vivi tahu, bahwasanya Elisa dan Erika itu juga suka kepada Yori. Namun Vivi tidak terlalu memikirkan nya. selama Yori belum melabuhkan hatinya, siapa pun boleh memiliki nya. Itulah yang dipikirkan oleh Vivi.
Mereka semua pun bersiap siap buat ikut ke perbatasan. Membuat sebuah benteng dan markas pasukan di sana. Dan merancang strategi mereka di sana.
Raja pun mengirim beberapa utusan buat memata matai pergerakan kerajaan dhursa dan sekutunya. Namun Yori malah meminta raja buat mengirim nya ke kerajaan dhursa buat memata matai kerajaan dhursa.
"mohon maaf yang mulia... Biarkan saya saja yang pergi ke kerajaan dhursa, buat memata matai pergerakan mereka...". Pinta Yori ke raja.
Namun Elisa memohon ke pada ayahnya, agar tidak menyetujui permintaan Yori. Di karenakan terlalu berbahaya buat menyusup ke sana.
Namun Yori kembali menjelaskan, bahwa hanya dirinya lah yang paham dengan situasi di kerajaan dhursa. Mendengar penjelasan dari Yori, yang paham seluk beluk kerajaan dhursa. Mau tidak mau sang raja menyetujui permintaan nya. Dan Elisa pun terdiam mendengar perkataan ayahnya yang menyetujui permintaan Yori.
"kalau begitu biarkan aku ikut dengan mu... ". Ucap Erika. Yori pun langsung menolak permintaan Erika. "bagaimana pun aku akan ikut dengan mu... Karena di sana ada adekku...". Ucap Erika. Mendengar itu mau tidak mau akhirnya Yori menyetujui nya. Namun, Vivi pun mengatakan bahwa dia akan ikut juga.
"tidak... Di sana terlalu berbahaya. Erika ikut karena dia ingin tahu ke adaan adiknya yang di penjara di sana". ucap Yori dengan tegas.
"tapi...". Belum selesai bicara Yori langsung memotong nya. "lebih baik kamu di sini, membantu persiapan pasukan di sini. Aku tidak akan lama...". Ucap Yori.
"bukan masalah lama atau tidak, aku cemburu kalau kamu pergi cuman berdua dengan Erika". gumam Vivi di dalam hati.
Namun, Vivi pun akhirnya merelakan Yori pergi dengan Erika. Dan iya berusaha menguatkan hatinya. Begitu pula dengan Elisa, yang harus pasrah membiarkan Yori pergi dengan Erika. Karena tidak mungkin bagi Elisa ikut pergi dengan Yori. Ayahnya pasti akan marah besar. Bahkan ayahnya akan melarang iya bertemu lagi dengan Yori.
