Gadis yang harus terpaksa menikah dengan CEO muda kaya, karena Ayahnya terlilit hutang yang banyak. Namun, apa jadinya ketika dia baru tahu setelah menikah. Suami nya itu adalah seorang psikopat pembunuh berdarah dingin.
Tubuh Zizi bergetar hebat karena Kenzo mengarahkan pisau itu ke mulut mungilnya.
"Sssttt … jangan banyak bicara, apa kamu mau mulutmu yang kecil cerewet ini disobek?"
Kenzo semakin mendekatkan pisau itu ke mulut Zizi. "Sepertinya aku ingin melukis di atas kulitmu yang mulus ini, tapi aku tidak mempunyai tinta."
Zizi yang masih gemetaran memberanikan diri untuk bersuara.
"Tuan maafkan saya karena saya tadi begitu lancang."
Namun, Kenzo tidak menghiraukan Zizi. "Bagaimana kalau pisau ini sebagai kuas untuk melukis, sepertinya akan sangat indah."
Mau tahu kelanjutannya cuss ...Dibaca saja!!
Warning … . bisa membuat KECANDUAN.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8.Marah
Di kantor Kenzo mendobrak meja di ruang meeting. "Apa begini saja tidak bisa!!"
Kenzo melempar berkas laporan yang tadi di bawa oleh seorang pria yang berumuran sekitar 35 tahun.
"Niko!! Suruh pria ini keluar dari ruang meeting sekarang juga!!"
Niko baru akan menyeret pemuda itu. Namun, pemuda itu malah meninggikan suaranya.
"Jangan mentang-mentang Anda CEO di perusahaan ini. Bisa seenak nya mengusir saya keluar dari sini." Kenzo terlihat sangat geram.
"Mari Pak Aslan, jangan membuat keributan!" Ajak Niko.
Siapa sangka pria itu malah menunjuk wajah Kenzo. "Kalian tahu dia ini psikopat, yang bersembunyi di balik topeng."
Wajah Kenzo merah padam, menahan emosi. "Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, dia membunuh salah satu pelayan di Mansion nya."
Kenzo mendekatinya. "Anda jangan mengada-ngada Pak Aslan, apa Anda punya bukti?"
"Saya sendiri yang jadi saksi, atas kekejaman Anda." Ucap Aslan.
"Niko, seret paksa dia keluar sebelum kesabaran ku habis!" Kenzo kembali duduk.
[Malam ini akan ku habisi nyawamu pecundang.]
Kenzo tersenyum miring, jiwa psikopatnya sudah bangkit lagi.
"Saya bisa keluar sendiri, dan mulai sekarang saya berhenti bekerja di sini menjadi budak seorang psikopat." Setelah mengatakan itu Aslan keluar.
"Apa ada yang mau keluar juga seperti Pak Aslan??" Kenzo bertanya. Semua yang ada di dalam ruangan itu tidak ada yang berani bersuara, atau pun sekedar mengangkat wajah mereka.
......................
Zizi sudah berada di kantor, membawa bekal untuk makan siang Kenzo.
[Aish…Aku lupa bertanya kepada Jesi di lantai berapa ruangan si arogan.] Zizi bertanya pada salah satu OB yang kebetulan lewat.
"Permisi, ruangan Tuan Kenzo di lantai berapa?"
Wanita yang menjadi OB itu malah menatap Zizi dengan tatapan yang tidak suka.
"Ada urusan apa ya?"
[Idih nih OB kenapa nyolot amat mukanya.]
"Saya hanya mau mengantar makan siang untuknya." OB yang centil bernama Aleta itu malah memperhatikan penampilan Zizi dari atas sampai bawah.
"Anda wanita simpanan yang keberapa?"
[What, wanita simpanan tuh mulut nggak ada rem nya kah.] "Saya istri Tuan Kenzo."
Aleta malah tertawa terbahak-bahak.
"Tidur Anda terlalu miring nyonya, bangun mimpi Anda terlalu tinggi." Aleta pergi begitu saja meninggalkan Zizi tanpa memberi tahu dimana ruangan Kenzo.
[OB aja belagu, udah gak ngasih tau malah pergi tanpa permisi.]
Zizi terus berjalan. "Capek muter-muter dari tadi, perut juga sudah mita di isi lagi."
Niko yang disuruh menjemput Zizi baru sampai di lobi. Dia melihat Zizi sedang duduk sendiri.
"Maaf nyonya, apakah Anda sudah lama menunggu?" Zizi berdiri. "Ngapain aja sih Niko, dari tadi aku muter-muter gak ada orang."
"Ini jam istirahat nyonya, semua karyawan sedang makan siang."
"Ini kamu saja yang membawa bekal untuk Tuan Kenzo!" Zizi menyerahkan bekal makanan itu. "Aku mau pulang dulu."
Niko menghadang Zizi "Tuan Kenzo ingin Anda sendiri yang mengantarnya nyonya."
Zizi mendesis. "Cobaan apa lagi ini."
Namun, Zizi tetap berjalan mengikuti Niko.
[Si arogan itu mau apa lagi.]
......................
"Silahkan masuk nyonya!"
Zizi melangkah masuk melihat ruangan Kenzo yang begitu luas bersih dan wangi. Pemandangan nya pun sangat indah di lihat dari kaca jendela yang tembus pandang.
"Tapi gak ada orang, Niko dimana…."
Niko sudah menutup pintu.
[Awas kamu Niko]
Zizi menaruh bekal yang tadi dia bawa di atas meja kerja Kenzo.
"Ternyata ruangan nya luas begini pantes selalu betah di kantor."
Zizi duduk di atas sofa. Sambil melihat ada foto anak kecil yang sedang digendong Ibunya.
[Ternyata dia memang ganteng dari orok nya, tapi arogan gak jadi ganteng.]
"Aku pulang saja disini gak ada orang."
Zizi melangkah ingin membuka pintu.
"Mau kemana kamu??"
[Datang dari mana dia, tadi perasaan gak ada.]
Zizi tersenyum ramah. "Ini bekal makan siang Anda Tuan."
"Saya tidak menyuruh kamu untuk membawa itu."
[Jangan bilang ini hanya akal-aklan Jesi dan Niko.]
"Bukan nya Anda sendiri yang meminta saya untuk datang ke kantor?"
"Kamu saja yang makan! Saya tidak lapar."
Zizi tersenyum semakin lebar.
[Ini namanya cobaan apa ujian, tapi mumpung aku sangat lapar tidak masalah.] "Baiklah Tuan saya akan memakan ini semua."
Kenzo heran niat nya ingin semakin membuat Zizi kesal malah dirinya yang di buat kesal.
"Ayam goreng ini sangat lezat Tuan apa Anda tidak mau mencoba nya?" Zizi berbicara mulut nya penuh dengan nasi.
Kenzo menahan air liur, padahal dirinya sangat lapar tapi gengsi.
Zizi sudah menghabiskan semua isi bekal yang tadi, setelah perut nya kenyang Zizi malah tidur di atas sopa. Kenzo menekan tombol untuk memanggil Niko.
Niko masuk tidak tahu kalau Zizi sedang
Tidur nyenyak.
"Ada yang bisa saya ban…."
Kenzo menempelkan jari telunjuk nya di bibir nya. "Saya lapar, bawakan saya makan siang!!"
Niko heran karena tadi Zizi sudah membawa bekal untuk tuan nya, tapi sekarang malah lapar lagi.
"Bukannya nyonya Zizi sudah membawa bekal untuk Anda Tuan?"
"Saya lapar Niko, tidak menerima pertanyaan. Cepat atau kamu yang saya makan."
Niko langsung pergi karena ancaman Kenzo tidak pernah main-main.
......................
Zizi membuka mata ny ternyata sudah malam.
"Ya ampun, ternyata sudah malam kenapa si kutub utara itu tidak membangunkan aku."
Zizi berjalan untuk membuka pintu.
"Sepi apa orang-orang di kantor ini sudah pada pulang."
Zizi berteriak memanggil nama Kenzo dan Niko. "Tuan Kenzo…Niko…Kalian berdua dimana??" Tidak ada sahutan Zizi tersenyum.
[Ini kesempatan masku untuk kabur.]
Zizi mengendap-endap seperti maling. Langkahnya terhenti setelah mendengar suara rintihan orang yang kesakitan dari sebuah ruangan paling ujung.
[Apa itu suara hantu penunggu kontor ini.]
Bulu kuduk Zizi berdiri. Zizi berusaha tidak menghiraukannya tapi suara minta tolong membuat Zizi yang ketakutan jadi penasaran.
"To-tolong…To-tolong."
Zizi kemudian melangkah semakin dekat.
Dengan hati-hati Zizi mengintip.
"Tidak ada orang. Terus darimana suara itu berasal tadi."
Zizi masuk kedalam ruangan yang gelap. Melihat ada cahaya Zizi semakin masuk kedalam.
"Itu Niko ngapain di tempat begini yang hanya menggunakan lampu redup." Samar-samar Zizi mendengar seseorang tertawa terbahak-bahak. "Suara si arogan itu juga ada disini."
[Ngapain aku disini, lebih baik aku kabur sekarang juga.]
Saat Zizi akan berbalik. Sebuah kepala bergelinding di bawah kakinya dan matanya melotot.
[Kepala siapa ini ya Tuhan.]
Jantung Zizi rasanya mau copot saking shocknya. Namun, Zizi langsung berlari sekuat tenaga meski kakinya terasa sangat lemas.
Kenzo yang melihat Zizi yang sudah berlari entah kemana menyuruh Niko mencarinya. "Niko bawa gadis bodoh itu sekarang juga!! Jangan biarkan dia kabur dari sini."
"Baik Tuan, saya akan segera mencari nyonya Zizi."
Sedangkan Zizi sudah keluar dari kantor itu berlari menuju semak-semak belukar. Ia tidak peduli kakinya terluka.
"Dia benar-benar psikopat, aku harus bisa kabur sejauh mungkin."
Tapi siapa sangka Zizi mendengar suara khas Kenzo. "Keluar gadis bodoh, sebelum aku memenggal kepalamu juga."
Zizi gemetaran ketakutan ia semakin bersembunyi di balik pohon. Baru saja Zizi akan kembali berlari Ia menginjak ranting kering. Krekkk…. [Aku pasrah tuhan.] Zizi menggigit bibirnya hingga berdarah.
gak cocok jdi psikopat😂😂
jawabannya satu karena darel adalah PEBINOR hanya begitu dispesialkan disetiap novel yang novelisnya wanita,
kak tp q blm puas bgt mngkanya di bikin lg cerita anak2 mereka ya kak si arlon briana sm arlan aurora pasti g kalah seru dan bucin2.
kok q penasaran sm pria misterius yg ngaku klo aurora itu anaknya.mngkin kah itu darel tp kok bisa briana di panti sdang aurora sm ibu angkatnya mkin seru mkin penasaran lnjut kak.....