"Lo lagi, lo lagi, lo sampai kapan sih selalu aja membuat gue susah." Ucap Cowok itu dengan dingin.
"Eeeh ada ketos ganteng." Ucap Alana tanpa merasa takut.
Dia adalah Azka Davie Adyatma seorang osis yang yang bersifat dingin dan tegas. Dia juga sangat populer dengan ketampananya dan kepintarannya.
"Lo bisa gak sih, sekali aja jangan buat gue susah." Ucap Azka dengan nada dinginnya.
"Gak bisa." jawab Alana dengan santainya.
Azka berusaha mengendalikan emosinya menghadapi sifat Alana yang sangat keras kepala." Ikut gue." Titah Azka sambil menarik tangan Alana dengan kasar
"Ckck, gak usah pegang-pegang tangan gue." Ketus Alana sambil menepis tangan Azka dengan kasar.
"Cepat jalan." Titah Azka.
"Iya, iya sabar napa?!"
"Loh, kok kita ke gudang sih?" Tanya Alana dengan heran. "Jangan-jangan lo mau macem-macem sama gue." Tuduh Alana sambil menjauh dari Azka.
Azka memutar bola matanya malas mendengar tuduhan Alana." Gue gak niat dengan badan tepos lo." Sahut Azaka dengan datar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvana Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
Alana merasa kepala sangat berat seperti ada menimpa kepalanya, ia pun membuka matanya saat membuka matanya ia kaget melihat Azka yang tertidur.
Dia lebih kaget lagi ketika menyadari ia tertidur di pangkuan Azka." Astaga, kenapa gue bisa bersama nih ketos, mana lagi gue tidur di pangkuannya lagi." Ucapnya sambil menjauh dari Azka.
"Woy Az bangun." Panggil Alana sambil menepuk pipi Azka lumayan keras.
Azka merasa terganggu dalam tidurnya, ia pun membuka matanya." Hmm!"
"Lo kenapa bisa sama gue di sini?" Tanya Alana dengan bingung.
"Gak tau!"
"HAH!! Masa lo gak tau sih?"
"Jangan-jangan lo macem-macem sama gue." Tuduh Alana sambil menatap tajam Azka.
Azka memutar bola matanya malas mendengar tuduhan dari Alana." Cih gue gak nafsu sama badan tepos lo." Sahut Azka dengan datar.
Alana melotot mendengar perkataan Azka." НЕН!!
"sembarangan ya." Kesal Alana, ia tidak terima dengan perkataan Azka.
Ting..
Suara notifikasi ponsel Alana, ia pun langsung memeriksanya, saat membuka ia kaget melihat 30 kali panggilan tak terjawab dari Vanya dan 50 kali panggilan dari Leon yang tak terjawab.
"Astaga pasti mereka khawatir banget sama gue." Ucap Alana.
Dia pun langsung menelpon Leon, ia takut Leon sangat mengkhawatirkannya.
"Hallo kak!"
"Lo dimana Al, gue khawatir banget sama lo?" Tanya Leon di seberang sana.
"Gue di rooftop kak."
"Sama siapa lo di sana?"
"Sama Azka kak." Sahut Alana sambil melihat ke arah Azka.
"Cepat pulang, udah sore."
"Iya kak!"
Sedangkan Azka merasa sangat kesal ketika melihat Alana yang sedang bertelponan dengan Leon." Shtt kenapa sama gue sih." Batinnya.
"Gue jemput ya?"
"Gak usah kak, gue bawa motor sendiri."
"Gak tungguin di situ, jangan ke mana-mana."
Azka langsung merebut ponsel Alana." Gak usah, Alana pulang sama gue."
"Kenapa lo ngajak Alana bolos."
"Ketiduran!"
"APA!! Lo ngapain Alana!!"
"Lo jangan berbuat macem-macem sama adik gue."
Alana melotot mendengar perkataan Azka, ia pun langsung merebut ponselnya dari Azka." Kak, kami gak ngapa-ngapain kok ." Ucap Alana dengan cepat, ia takut Leon akan berpikir macam-macam.
"Tadi gue ketiduran di rooftop kak, nah dia malah ikutan tidur juga." Seru Alana.
"Cepat pulang ke rumah gue, bunda bikin sup kesukaan lo." Ucap Leon di seberang sana.
"Siap kak!"
Semantara Kaila menunggu Azka sedari tadi di parkiran, ia sudah sangat lama menunggu di motor Azka." Kak Azka mana sih." Kesalnya.
Dia tidak mau pulang duluan, karena dia ingin pulang bersama Azka." Apa kak Azka sama tuh cewek sialan." Batinnya dengan kesal.
Kaila mengepalkan tangannya ketika melihat Azka dan Alana yang baru saja keluar dari sekolahan," shtt sialan ternyata benar kak Azka bersama tuh cewek." Ucapnya yang sudah mengepalkan tangannya.
"Sabar Kai, lo harus pura-pura polos di hadapan mereka berdua." Batinnya.
Kaila pun menghampiri mereka berdua." Kak Azka dari mana aja, aku lama banget loh udah nungguin kakak Azka." Ucap Kaila dengan suara lembutnya dan tak lupa dengan tampang polosnya.
"Hai Alana." Sapa Kaila dengan ramah.
"Hmm!"
Alana memutar bola matanya malas melihat muka sok polos Kaila." Cih munafik." Batinnya.
"Alana kok cuek banget sih sama Kaila, Alana gak suka sama Kai?" Seru Kaila dengan muka sedihnya.
Alana jijik melihat muka Kaila yang sangat munafik." Gak!"
"Kak." Panggil Kaila kepada Azka.
"Hmm!"
"Aku pulang bareng kakak ya." Pinta Kaila.
"Gak, gue pulang sama pacar gue." Sahut Azka
"Tapi aku mulai dari tadi nungguin kakak loh." Ucap Kaila dengan sedih.
"Siapa yang nyuruh lo nungguin gue?"
"Lo anter aja dia." Sahut Alana.
Azka langsung menoleh ke arah Alana." tapi gue mau pulang sama kamu sayang." Sahut Azka.
Alana membelalak ketika mendengar panggilan sayang dari Azka." Nih cowok gila kali ya." Batinnya.
"Tapi gak papa, gue akan ikuti permainan nya." Ucapnya dalam hati.
Alana tersenyum manis ke arah Azka sambil berkata." Gue bisa pulang sendiri kok sayang, lo antar aja Kaila." Ucap Alana yang masih tersenyum manis.
Azka terdiam mematung ketika Alana memanggilnya sayang." Shtt lo gak boleh baper Az." Batinnya berusaha menahan senyumnya.
"Tapi gue mau sama lo sayang." Sahut Azka memasang senyum manisnya untuk Alana.
"Gue bawa motor sendiri, Kesian Kaila sayang, gak ada yang menjemputnya." Ujar Alana.
Alana ingin muntah mendengar perkataannya sendiri.
"Huek, pengen muntah deh gue." Ucapnya dalam hati.
Sedangkan Kaila mengepalkannya tangannya emosi, dia snagt cemburu melihat kemesraan mereka berdua." Shtt sialan, gue akan buat hubungan kalian rusak dan membuat Azka membenci lo Alana." Batinnya penuh dendam.
Azka tersenyum menyeringai." Mau bikin gue baper, ok tak imbangi." Ucap Azka dalam hati.
"Beneran gak papa sayang?" Seru Azka sambil mendekati Alana yang sudah menaiki motornya.
"Lo beneran gak marah sayang." Ucapnya lagi sambil mengelus puncak kepala Alana dengan lembut.
Alana melotot ketika Azka mengelus kepalanya." Azka sialan ." Umpatnya dalam hati.
"Lo ngapain sialan." Bisik Alana dengan kesal.
"Mau cium pacar aku ini." Bisik Azka.
"Minggir lo sialan."
"Gue gak papa kok sayang, lo pulang aja sama Kaila, dia kan tunangan lo." Sahut Alana sambil menyisir rambut Azka ke belakang.
"Mau bikin gue baper, gak akan bisa." Batin Alana.
Akhem..
Kaila berdehem keras, ia sudah sangat panas melihat Azka yang sangat romantis dengan Alana." Alana sialan."
"Kak, aku udah capek, ayok kita pulang pasti momy nungguin aku." Ucap Kaila dengan lembut.
"Sayang lo anter Kaila gih." Suruh Alana.
"Shtt dia mau bikin gue baper." Batin Azka.
"Gue duluan ya sayang." Seru Alana sambil menghidupkan motornya.
Brumm..
Brumm..
"Hati-hati di jalan sayang."
"Siap sayang."
"Babay sayang, muah." Alana melambaikan tangannya dan memberi ciuman jauh buat Azka.
Azka memejamkan matanya mencoba menahan senyumnya ." Dasar kelinci nakal."
"Alana silaan, awas aja lo, gue gak akan biarin lo rebut milik gue." Batin Kaila.
"Cepat."
Kaila bergegas naik ke motor Azka." Udah kak."
Kaila memeluk Azka dengan erat." Kesempatan gue." Batinnya.
"Lepas!"
"Apa kak, aku gak dengar?"
"Lepas tangan lo dari perut gue." Ucap Azka dengan datar.
****
"kak Leon lo tau kan sama si Kaila, tunangan Azka?"
"Iya gue tau, apa Azka menyelingkuhi lo sama tunangannya ?"
Alana memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan Leon." Ckck gak kak." Ketus Alana yang sudah kelewatan kesal dengan Leon.
"Terus apa yang membuat lo kesal?"
"Kaila itu pura-pura polos kak, munafik banget, gue kesal banget liat dia." Cerita Alana dengan perasaan sangat kesal.
Jangan lupa komentar!
