Akira yang selalu tersenyum ceria tiba-tiba berperilaku aneh, namun keanehan Akira tertutupi dengan sikap Akira yang usil, dan selalu menjadi biang kerok kerusuhan.
Padahal keanehan Akira semua berawal dari tragedi dua tahun silam, impian dan harapannya hancur dan ia mengubur lukanya dalam-dalam seorang diri.
Akan kah Akira bisa bangkit kembali? ataukah akan terus sembunyi dibalik topeng senyum cerianya?
Bagaimana Akira akan menghadapi sebuah kenyatan yang membuat hatinya dilema? Karena apa pun pilihannya akan berkibat buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutnyak_fenty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lihat Aku, Sekali saja...
"Alamak nyi blorong terdampar"
Niat hati ingin membangunkan putri tidur, namun siapa sangka ketika Akira mengangkat kepalanya yang ditumpu diatas kedua lengannya dengan posisi telungkup dimeja. menampakkan muka yang kusut dan rambut awut-awutan, membuat sulaiman terkejut.
"Yang terdampar itu duyung, Maman"
"Iya juga ya..." Sulaiman tertawa cengengesan. "Tapi, lo baik-baik saja kan?" sambung Sulaiman lagi, sedikit khawatir melihat raut wajah Akira yang kurang happy.
Sulaiman memperhatikan pergerakan Akira yang membenarkan posisi duduknya sambil merapikan rambutnya yang berantakan
"Gue baik"
"Terus kenapa lo bolos jam kuliah dan malah tidur dikantin?"
"Ga bisa tidur gue semalam"
Akira sesekali masih menguap sambil menopang dagu dengan sebelah tangannya di atas meja.
"Tau dari mana lo kalau gue bolos?"
"Mona." jawab Sulaiman singkat.
"Ooh...." Akira mengangguk-anggukan kepalanya pertanda faham.
Mata Akira celingak-celinguk mencari sesuatu seperti ada yang kurang.
"Mona kemana?" tanya Akira setelah lelah mencari tapi tak jua menemukan keberadaan Mona.
"Lagi pesan makanan dan minuman"
"Tadi gue udah pesan, tapi kok ga ada ya? atau gue lupa?"
"Dibawa balik Mona, makanannya lo anggurin gitu takutnya udah ga sehat"
Tak lama berselang, Mona datang dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman yang baru dipesan. sedangkan makanan Akira yang telah dingin entah dibawa kemana oleh Mona
Mereka makan dalam diam, karena Akira si biang rusuh lagi tidak bersemamgat. Usai jam kuliah Akira seperti biasa sangat malas untuk pulang, Akira lebih senang menghabiskan waktunya dirumah Mona hingga menjelang sore.
Sudah menjadi kebiasaan Akira setiap selesai jam kuliah, Akira akan tidur-tiduran dikamar Mona sambil nonton TV atau dengarin musik sambil nyanyi-nyanyi ga jelas berdua Mona.
Kucing peliharaan Mona yang bernama Doremi, sampai terkena Muntamer karena tingkah Akira dan Mona yg absurd. Nyanyian mereka membuat polusi pendengaran,
setiap dua manusia itu mulai menyetel musik, Doremi akan menyingkir sejauh mungkin. Tidak ingin tersiksa yang kedua kali Doremi merasakan penderitaan Muntamer karena berakhir dengan Doremi pup sembarangan dalam rumah sehingga membuat murka Mona.
Suara nyanyian mereka yang hancur-hancuran dengan iringan musik yang kacaw membuat isi perut doremi teraduk-aduk ditambah lagi mereka berjingkrak-jingkrak seperti orang kesetanan, entah tarian sesat mana yang mereka lakukan. Akira si biang kerok, ketika melihat Doremi muntah-muntah malah bersorak gembira mengatakan Doremi hamil
Doremi hanya mengeong lemah, si tuan yang lelet malah bersorak gembira ingin membuat syukuran atas kehamilan Doremi.
Hingga ketika Mona melihat pup Doremi yang berserakan, Mona berteriak murka.
"Doremi.....!!! akan ku kebiri Telur puyuh mu!"
Doremi mengeong semakin lemah dan menyayat hati. Hilang sudah semangat jantan nya, kelakian nya dipermalukan. Ketika mengeluarkan isi perutnya Doremi dinyatakan hamil dan di amini oleh Mona namun ketika dia hilang kontrol akan pup nya yang keluar tidak terkendali dirinya akan dikebiri, sungguh miris bukan?
Siang ini, Akira tidak pulang ke rumah Mona seperti hari-hari biasanya karena Mona harus menemani Maminya ke salon.
Sebenarnya, Mami juga mengajak Akira untuk ikut serta tapi Akira menolak secara halus dengan mengatakan ada urusan.
Akira hanya malas ke salon, karena Akira tidak suka dengan segala keruwetan perawatan kecantikan wanita. Akira menyukai perawatan yang simple. syukur Akira terlahir dengan wajah dan body diatas rata-rata jadi tidak memerlukan perawatan extra.
Berdiam diri kamar Mona, hanya akan membuat pikiran Akira semakin kusut, sekarang disinilah Akira berada. Duduk seorang diri ditaman fakultas NUSANTRA, sebenarnya Akira tidak benar-benar sendiri, banyak mahasiswa dan mahasiswi yang duduk di taman atau hanya sekedar lewat berjalan-jalan di taman.
"Nih minum, jangan bengong aja"
Akira yang sedari tadi diam melamun sedikit terusik, menengadahkan kepala melihat orang yang menyodorkan cup gelas kopi ke arahnya.
Bibir Akira mengukir senyum, sahabat nya selalu datang tanpa harus di undang.
"Terima kasih Maman" Akira menyesap kopinya pelan dan menggenggam cup gelas kopi dengan kedua tangannya, merasakn kehangatan dari kopi tersebut.
"Apa yang terjadi?"
"Maksud lo?" Akira bertanya kembali dengan bingung
"Gue tau lo ga baik-baik aja"
Deg.....
Bagaimana Maman bisa tau?
Padahal Aku sudah berusaha untuk selalu tersenyum
"Tidak ada yang perlu di khawatirkan, gue cuma ga bisa tidur semalam mungkin pengaruh dari kafein, lo kan tau gue suka kopi" Akira tetap berusaha tersenyum ceria.
"Kenapa lo ga pernah cerita ke gue Akira, semua lo simpan sendiri. kita kenal udah lama....! jauh sebelum kita kuliah saat kita sama-sama berseragam putih abu-abu. .
Kita sama-sama mendaftar di Universitastas ini dengan Fakultas yang sama, tapi ketika kuliah di mulai lo malah berada di Fakultas Hukum.
Hingga kini gue ga tau apa alasannya lo mengganti jurusan, karena lo ga pernah mau jawab setiap ditanya jadi gue berhenti bertanya"
Sulaiman menarik nafas panjang dan melepasnya perlahan, ada jeda sesaat.
"Sekarang... itu terulang lagi, sekali saja Akira. bersandarlah di pundak gue, gue akan selalu ada untuk lo"
"Kenapa lo baik banget maman" ucap Akira lirih dan bergetar namun tetap mengukir senyum dibibirnya.
Karena gue cinta sama lo!
"Karena gue sahabat lo!"
Sulaiman mengepalkan tangannya kuat, berusaha untuk berfikir jernih, karena mulut dan hatinya tidak pernah singkron.
"Gue belum siap Man..." Akira menatap kopi dalam genggamannya
"Lo ga percaya sama gue?"
"Bukan... Gue hanya belum siap untuk cerita" Akira tersenyum lembut menatap Sulaiman.
Hatiku sakit Akira melihat mu seperti ini, Dua tahun yang lalu kau pun seperti ini. Menangis dalam tawa...
sekali saja lihat aku Akira, Aku mencintaimu....
NB : nyari tisue untuk ngelap banjir bandang di mata ga nemu, mungkin habis untuk ngelap muntamer Doremi.
jangan lupa 👍👍
salam sayang 😊🥰
semoga semakin banyak yg bacaa..
Salam sayang dan sehat selalu 🤗
sampe2 d ketawain ma misua.. hhh
semangat othor krya yg bagus semoga ssllu sukses
makanya dia g mau sarapan..Akira menghindari laki2 itu...atau jangan2 Akira suka dgn laki2 itu yg statusnya pacar kakaknya🤔🤔