Bagaimana jadinya seorang pria tangguh penakluk wanita diabaikan oleh seorang gadis cleaning service yang jago bikin kopi?
Rainer Nalendra putra adalah CEO tampan yang banyak digilai para wanita, Taka ada yang bisa menolak pesonanya, hingga ia bertemu seorang gadis manis yang polos dan ceria yang berprofesi sebagai seorang celaning service di kantornya yaitu Anna Azalea Rumi.
Diawali dengan insiden yang membuat Anna tak menyadari betapa ia memiliki CEO sempurna tanpa celah, malah menyebabkan Anna merasa ilfeel dibuatnya.
Dan Rainer tak terima dengan Ketidak pekaan Anna terhadap pesonanya, Anna tak menampakkan binar ketertarikan Padanya
"Bagaimana mungkin gadis biasa seperti dia tak tertarik sama sekali padaku, apa dia buta? lihat saja nanti, kau tak akan bisa berpaling dariku Anna"
Bagaimanakah perjuangan seorang Rainer menaklukan hati Anna sang gadis yang tak peka dengan pesonanya
Kawal terus perjalanan cinta berliku mereka ya...
Jangan lupa tinggalin jejak, bantu like, komen dan masukin ke favorit ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang berseri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Pak Damar masih aneh
Setelah beberapa saat Anna berkutat dengan pemikiran negative nya memikirkan mengenai nasib pekerjaannya, sambil duduk di kursi taman yang menghadap tepat ke arah taman, dimana terlihat pengunjung taman sedang asik menikmati sorenya ada yang sekedar duduk duduk saja, ada yang berjalan jalan mengitari taman sambil joging, ada juga yang membawa anak anaknya untuk bermain dan menggunakan fasilitas taman ini.
Tak lama Damar pun datang membawa pesanannya, kemudian ia menyodorkan piring satunya kehadapan Anna.
Anna sedikit terhenyak dengan apa yang dilakukan Damar, karena barusan Anna sedang sedikit melamun.
Kini ditangannya sudah ada makanan yang dipesan oleh damar untuknya, alangkah kagetnya Anna, makanannya sama persis dengan apa yang biasa dipesan oleh Anna setiap sore, batagor dengan bumbu kacang yang menggugah selera ditambah dengan perasan jeruk nipis dan sedikit sambal, ya ampun Anna jadi lapar, tadi dia melupakan perutnya yang keroncongan karena memikirkan nasib pekerjaanya.
Kemudian refleks Anna memandang wajah atasannya itu pak Damar yang kini posisinya berada tepat disampingnya sedang asik memakan makanannya, isinya persis sama juga dengan apa yang ada di piringnya saat ini.
Tak lama pesanan lain datang, es jeruk segar yang juga minuman favorit Anna, benar benar Anna dibuat bingung dengan tingkah Damar ini.
"Kenapa bapa makan disini?," tanya Anna dengan kebingungannya.
"Kenapa? tentu saja karena saya laper," ucap Damar sekenanya.
Anna tak berani melanjutkan pertanyaannya pada damar, kemudian bersiap untuk menyantap makanan yang telah tersaji dengan apik di depan matanya.
"Bodo amat lah, aku laper harus segera diisi , kalo engga nanti aku nggak bertenaga lagi," ucapnya dalam hati berusaha menghentikan pemikiran buruknya.
Tetapi rasa bingung tetap menggelayuti pikirannya, bukankan sangat aneh jika seorang kepala HRD yang bisa dibilang salah satu jabatan tertinggi di perusahaan ini mau makan dipinggir jalan, bahkan dia terlihat begitu menikmati makanannya hingga tandas tak bersisa, nyaris licin.
"Kayaknya nih bos ngga pernah makan batagor disini. Keliatan nikmat banget," ucapnya dalam hati sambil terus mengunyah.
"Ah, beneran An. Ternyata enak banget makan disini. Pantesan kamu tiap hari makan disini," ucap pak Damar.
Mendengar penuturan dari mulut Damar tiba tiba dia tersedak.
"Oho oho oho."
"Pelan pelan Anna makannya saya masih nungguin kamu ko tenang aja," ucap pak Damar sambil memberikan es jeruk yang dimiliki Anna.
"Makasih pa," ucapnya.
"Benar benar aneh, kenapa orang sibuk seperti dia bisa tau kalo aku suka makan disini tiap Hari," makin resah saja Anna dibuatnya.
Setelah menyelesaikan makan mereka, kemudian mereka kembali ke kantor menuju parkiran Dimana sepeda dan mobil pak Damar terparkir.
"An, sepedanya simpan sini aja. Hari ini saya yang Anter kamu kuliah dan pulang kerumah, dan besok saya yang jemput kamu kerja ya," ucap pak Damar mengagetkan kembali.
"Eh jangan pak, gak papa saya bisa naik angkot atau bisa juga naik ojol, ngga usah repot repot," ucapnya gelagapan.
"Enggak ngerepotin sama sekali, justru saya yang ngerepotin kamu kan, maaf ya," ucap pak Damar benar benar keras kepala dan tak terbantahkan.
Tak disangka di ujung sana, berdiri seorang pria yang mengklaim dirinya adalah pria sempurna yang pesonanya tak pernah bisa ditolak para kaum hawa tentu saja kecuali Anna.
Yah, dia adalah sang CEO yang membuat Anna ieeeew dibuatnya, Rainer Nalendra putra. Dia berdiri sambil menyandarkan tubuhnya dengan santai pada mobilnya sambil melipat tangannya di dada dan memandang tajam kepada 2 mahluk di ujung sana yang sedang mengobrol dimana dalam pandangan Rainer mereka itu tampak Mesra.
"Oh ya ampun, peduli apa aku pada mereka. Berani sekali mereka bermesraan di depanku mengesalkan sekali. Besok aku akan membuat peraturan, dilarang berpacaran antara karyawan, berani sekali mereka,gerutu Rainer dalam hati.
Sang asisten sekaligus sekertaris Rainer hanyat memandanginya saja dengan geli. Sudah dibayangkan apa yang ada di dalam benak bos sekaligus sahabatnya ini. kemudian dia mendekati Rainer.
"Sepertinya pesonamu sekarang sudah dikalahkan oleh Damar hahahaha," ejek Arman sangat puas.
Sontak Rainer memandang jengah pada sahabatnya itu.
"Kau bercanda? Dia tak akan bisa mengalahkan ku, gadis itu saja yang matanya buram, biar besok aku beli kacamata kuda untuknya, biar dia hanya bisa melihatku," kesalnya asal bicara.
Makin terbahak saja Arman mendengarkan penuturan asal dari yang dilontarkan oleh bibir Rainer itu.
"Sepertinya kau tertarik padanya," ucap Arman sambil masuk ke pintu mobil kemudi.
"Hei, kau bercanda lagi? kau tak lihat dia siapa dan aku siapa?," ucap Rainer tak terima akan pendapat Arman.
"Aku hanya tak suka melihat karyawan ku tidak Profesional," lanjutnya membela diri.
"Siapa yang tak profesional sebenarnya, bukankah ini diluar jam kerja. Mereka bebas melakukan apapun, mereka punya kehidupan masing masing setelah diluar jam kerja," pembelaan dari author 😂😂.
"Terserah kau saja", ucap Arman tak mau melanjutkan obrolan yang jelas jelas sang sahabat tidak akan mau mengalah dan mengakui apa yang dia rasakan.
"Langsung ke cafe, aku sudah tak tahan melihat pemandangan ini," ucapnya tetap saja menggerutu.
"Ok."
Ucap Arman kemudian melajukan kendaraannya menuju tempat yang Rainer inginkan.
Di tempat lain, masih di parkiran dimana Damar dan Anna masih berdebat soal jemput menjemput.
"Pak Damar boleh antar saya pulang karena memang kemungkinan saya akan pulang malam setelah dari tempat pak Damar, tapi kalo menjemput untuk pergi bekerja, saya kira itu tidak perlu pa," ucap Anna keukeuh dengan keinginannya tak ingin Damar menjemput keesokan harinya.
"Kita lihat saja besok," ucapnya sangat tak terbaca.
"Kalo begitu, temani aku sekarang ya," sambil membukakan pintu penumpang yang akan di naikin oleh Anna.
"Apa ini, kenapa dia membukakan pintu buat aku, mana panggilannya jadi berubah aku kamu gitu," Anna bergidik ngeri dengan sikap Damar, sangat mencurigakan dan menakutkan.
Bukannya Anna tidak peka dengan sikap Damar, hanya saja dia tak ingin baper dengan sikap baik Damar, bukankah pak Damar memang terbiasa ramah pada semua orang, jadi tetap saja Anna akan menjaga batasannya, dan tidak akan berani sekalipun mengartikan lebih sikap Damar.
"Aduh pa, ngga usah dibukain gitu, saya bisa buka sendiri ko," ucapnya tidak enak.
"Gak apa apa, kan udah terlanjur dibuka kan, masa mau ditutup lagi, kasian donk aku," ucapnya manis sekali.
"Ya ampun pa, hati aku bisa lemah dan kalah ini," ucapnya dalam hati.
Anna benar benar khawatir dengan Perasaannya, ia takut jika pak Damar terus bersikap seperti ini dan berakhir dengan dia jatuh cinta pada atasannya itu dan yang lebih menakutkan lagi hanya perasaanya saja yang berkembang tidak dengan Pak Damar.
Anna hanya merasa tau diri saja siapa dirinya disini.
udah seru belum sih??? hehehe
Kawal terus perjalanan Anna ya, tinggalin jejaknya biar aurthornya tetap semangat buat up.
Pelukan hangat dari author remahan ini untuk yang Sudi mampir ya.
happy reading 😊😊