NovelToon NovelToon
Legenda Pedang (Mata Dewa)

Legenda Pedang (Mata Dewa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:27.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Ketika kelahirannya membawa petaka.
Ketika dirinya harus kehilangan kedua orang tuanya.
Ketika dirinya harus tinggal di kekaisaran Zhang untuk menutupi identitasnya.

Malam itu, puluhan orang datang menyergap rumahnya. Pertarungan pecah antara ayah dan ibu Lin Hao dengan orang-orang itu. Demi melindungi Lin Hao kecil, mereka rela sampai mengorbankan nyawa.

Lin Hao kecil memilih untuk melarikan diri. Naas dirinya tetap tertangkap. Namun siapa sangka, perkataan salah seorang dari orang yang menangkapnya itu membuat emosi Lin Hao tak terkontrol. Mata Dewanya bereaksi. Guncangan hebat tercipta. Orang-orang yang menangkapnya itu langsung kehilangan nyawa. Saat ini pedang pemberian ibunya juga menimbulkan reaksi dan memanggil sosok makhluk abadi.

Lantas apa yang terjadi dengan Lin Hao? Mampukah dia membalas dendam atas kematian kedua orang tuanya?
Nantikan kisahnya di Legenda Pedang (Mata Dewa)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 12 ~ Menjalankan Misi Berbahaya

Sebulan semenjak awal mula pelatihan Jiu Ruo, lelaki itu saat ini telah berhasil mencapai ranah Pembentukan Qi tahap 2. Lin Hao menyadari kalau lelaki itu sebenarnya memiliki bakat dalam kultivasi. Potensinya untuk meningkatkan sangatlah besar.

Setelah selesai menerobos, Jiu Ruo pergi menemui Lin Hao, bermaksud memberitahukan akan pencapaiannya itu.

“Saudara Hao, aku berhasil mencapai ranah Pembentukan Qi tahap 2.” Dengan bangga dia mengutarakan itu.

“Baguslah, Saudara Jiu. Omong-omong, besok aku akan pergi menjalankan misi. Aku tidak tahu kapan akan kembali. Aku harap, Saudara Jiu bisa menjaga diri dengan baik!”

Mendengar itu, Jiu Ruo merasa sedikit berat. Selama sebulan ini, lelaki itu banyak membantunya dalam pelatihan. Tanpa Lin Hao, dia merasa tidak percaya diri dan akan sulit untuk berkembang.

“Apakah aku bisa ikut?” Sorot matanya penuh akan harapan bisa berbarengan pergi menjalankan misi itu.

Sayangnya, Lin Hao malah menggeleng. “Misi ini cukup berbahaya. Hanya murid yang telah mencapai basis kultivasi ranah Petarung yang bisa mengikutinya.”

Jiu Ruo mengerti. Kekuatannya memang masih jauh dari kata cukup.

“Baiklah, Saudara Hao. Aku akan menunggumu!”

Lin Hao memasang sunggingan kecil. “Saat aku kembali, aku harap Saudara Jiu semakin kuat.”

“Tentu saja. Aku akan membuktikan padamu kalau aku ini hebat!” Jiu Ruo berkata dengan penuh semangat berapi-api. Meskipun Lin Hao lebih mudah 4 tahun darinya, tapi dia menganggap seolah lelaki itu lebih tua darinya. Apalagi keduanya memiliki tinggi yang sama besar.

Mereka melanjutkan pembicaraan sembari menyesap teh. Shi Lin baru saja datang dan menyediakannya. Semenjak kejadian sebulan lalu, gadis itu jadi sering berkunjung ke kediaman Jiu. Tentu saja tujuannya selain dengan berlatih, dia juga ingin bertemu dengan Lin Hao.

“Eh, Saudara Hao. Aku juga ada dalam misi itu,” ucap Shi Lin yang sedikit membuat Lin Hao dan Jiu Ruo tersentak.

“Saudari Shi, bukankah yang diperbolehkan hanya murid dengan basis kultivasi ranah Petarung tahap 5 ke atas? Kau baru memasuki ranah Petarung tahap 1 tiga hari yang lalu!” ucap Lin Hao. Dia yakin, seharusnya Shi Lin lebih mengerti akan aturan dari misi ini. Meskipun dalam hal ini dia sendiri juga baru mencapai ranah Petarung tahap 2, namun Lin Hao tetap memiliki kualifikasi, banyak yang sudah mengakuinya di sekte Teratai Awan. Bisa dibilang, Lin Hao berhasil menduduki sebagai jenius nomor satu di sekte ini.

Lagipula, mengingat tingkat bahaya dari misi ini, seharusnya patriark sekte tidak akan mengizinkan Shi Lin untuk ikut, kecuali jika gadis itu merengek dan tetap memaksa.

“Ayah sudah mengizinkannya. Dia juga akan membawa beberapa kultivator ranah Pembentukan Roh untuk menjagaku!”

Lin Hao ingin menasehati Shi Lin, tapi dia memilih untuk mengurungkan niatnya. Gadis ini jika sudah berkata A, maka pikirnya tidak akan pernah berubah. Lihat saja nanar matanya itu terpancar jelas bahwa dia sudah bulat.

Lagipula cukup bagus. Dengan adanya beberapa kultivator ranah Pembentukan Roh ini, tingkat bahaya dari misi ini jadi berkurang.

***

Besoknya, halaman aula pertandingan tengah ramai oleh orang-orang yang akan menjalankan misi. Di sana juga hadir beberapa orang tetua serta patriark sekte.

Selama menjalan misi kali ini, murid yang dikirim berjumlah tiga puluh dua orang dengan seorang tetua yang akan menemani mereka.

Tetua Yang Di saat ini tengah menghadap patriark Shi.

“Aku harap mereka bisa kembali dalam jumlah yang sama.”

“Aku akan menjaga mereka, Patriark.” Yang Di sedikit menundukkan badan memberi hormat.

“Dalam misi kali ini, aku menitipkan putriku padamu. Aku harap dia bisa kembali dengan tanpa lecet sedikitpun!” Tampak jelas rasa khawatir dari lelaki itu. Berat rasanya melepaskan putri tercintanya itu untuk menjalani misi ini. Namun dia juga tidak bisa berbuat banyak selain dari mengizinkannya untuk ikut. Gadis itu bahkan mengancam berhenti makan selama setahun. Entah dia benar-benar akan melakukannya atau hanya menggertak, tapi Patriark Shi tidak tega melihat putrinya merengek.

“Patriark tenang saja. Aku akan melindungi Nona Muda dengan nyawaku!” Yang Di menangkupkan tangan, yakin.

Setelah berbincang sebentar dengan Yang Di, Patriark Shi beralih memanggil Lin Hao. Tatapan pria ini begitu tegas, tajam menatap Lin Hao. Ini membuat pemuda itu merasa canggung.

“Aku menitipkan putriku padamu. Jaga dia dengan nyawamu. Jika ada dua pisau yang datang mengancam lehermu dan Putriku, maka kau harus bersedia mati demi menyelamatkan putriku!” ucap Patriark Shi penuh penekanan. Dia tahu betul penyebab putrinya itu bersikeras untuk ikut adalah karena keikutsertaan Lin Hao dalam misi ini.

“Tentu saja, Tuan!” Lin Hao berkata meyakinkan.

Patriark Shi menepuk pundak Lin Hao. “Aku percaya padamu!”

Setelah semua urusan selesai, mereka pun mulai melanjutkan perjalanan.

Patriark Shi melempar sebuah teratai kecil di udara. Persis setelahnya ukuran dari teratai berubah membesar, membentuk kapal yang langsung dinaiki oleh para murid dan tetua Yang Di. Setelahnya kapal lepas landas, melesat terbang ke udara, semakin menjauh hingga meninggalkan Sekte.

Meskipun baru saja memulai, namun terlihat jelas raut wajah tegang dari murid-murid sekte. Pasalnya mereka tahu misi ini sangatlah berbahaya, bisa dibilang nyawa hanyalah soal waktu. Mereka akan melawan para Iblis yang selama ini telah membuat kekacauan di ujung Kekaisaran Zhang. Desa-desa yang ada di perbatasan antara kekaisaran Zhang dan Kekaisaran Liu sering kali menjadi korban dari kejahatan para iblis ini.

1
Sofandsyah
Up..up...yg banyak thoor
Sarip Hidayat
waaah
berman Lase 😎😎😎😎😎
mantull Thor
BaronMhk
semangat lin hao
Maz Tama
menarik alur cerita nya
Jimmy Avolution
up...up...up...
Jimmy Avolution
gaspol thor
Jimmy Avolution
gaskeun
Jimmy Avolution
lanjut
Jumadi 0707
kog pengangkatan murid lin haou gk dibahas tau tau diksh baju gk ada pengenalan gurunya siapa
Huang Albern
good
Sarip Hidayat
waah ujian yg sangat hebat
Jumadi 0707
enak jg mulainya Thor lanjuut
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
berman Lase 😎😎😎😎😎
mantulll boskuu
algore
joz
algore
jos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!