NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Asri

Mengejar Cinta Asri

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Poligami
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

Mengambil sebuah keputusan membuat cinta terpisah antara Sam dan Asri, adalah suatu kesalahan besar yang di lakukan Sam, saat sudah tak ada beban dalam hidupnya kini Sam berusaha mengejar cinta sejatinya, begitu banyak rintangan yang di lalui tak lupa juga saingan besar untuk memperoleh kembali cinta Asri yang sempat hilang 6 bulan lamanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERTEMU ASRI

Sesampainya Arif di bandung, Ia langsung menuju ruangan Dokter Rozi.

"Permisi Dokter Rozi"

"Eh Dokter Arif, sudah selesai urusannya?"

"Alhamdulillah... Oh ya.. apa saya sudah boleh menemui pasien Saya Dokter"

"Iya sebentar... Ini dokter riwayat Pasien Saya namanya Asri Ananta, Kandungannya lemah, Dia sering bulak balik rumah sakit, untuk kontrol kesehatannya"

Lalu Arif membaca riwayat Pasien dengan seksama, betapa terkejutnya Arif saat Ia tahu, ternyata pasien yang akan Ia tangani adalah Asri mantan kekasih Kakaknya yang sudah lama sekali di cari-cari oleh kakaknya.

"Ya ampun.. Dunia ini sungguh sempit"

Gumamnya Arif berkata dalam hati.

"Ada apa Dokter?"

"Em.. tidak ada apa-apa Dokter, baik.. Dokumen ini akan saya simpan, lalu Pasien ini di ruang mana Dok"

"Dia berada di ruang mawar lantai 4 nomor 17"

Setelah selesai urusan Dokter Rozi disini Ia pun segera meninggalkan ruangannya dan menuju Rumah Sakit jakarta, Ia membawa seluruh barang-barang pribadinya dan hanya menyisakan dokumen-dokumen riwayat Pasien saja.

"Selamat bekerja Dokter Arif, semoga dokter betah menjadi Dokter di rumah sakit ini"

Mereka pun berjabatan tangan, kemudian dokter Rozi pun pergi.

Arif merasa penasaran dengan sosok Asri ini, apakah betul Dia adalah Asri mantan kekasih kakaknya, dari pada membuat hatinya galau, Arif kini segera menuju ruang rawat Asri.

Saat tengah berjalan tak sengaja Arif bertemu dengan Dokter Farhan Kakak tiri Asri, Farhan terheran melihat Arif berada disini, mereka pun saling menyapa.

"Arif, Kamu ada disini"

Arif tersenyum kemudian menjawab,

"Iya Dokter Aku ditugaskan di rumah sakit ini"

"Wah.. Sekarang sudah resmi menjadi Dokter"

"Alhamdulillah Dok.. Saya sudah lulus 6 bulan yang lalu, setelah koas seminggu kemudian Saya magang di rumah sakit Jakarta, gak lama Aku wisuda dan lulus"

"Selamat ya Dokter Arif, semoga betah bekerja di rumah sakit ini"

Tak lama dokter Farhan pamit karena ingin menemui Adiknya disini, baru saja Farhan ingin melangkah, tiba-tiba Arif mengatakan,

"Aku ditugaskan disini sebagai Dokter pribadi Asri Adik dokter Farhan"

Farhan pun menghentikan langkahnya, Ia kini mulai mengingat bahwa Arif adalah Adik dari Sam ayah dari anak yang di kandung Asri saat ini.

"Apa.. Jadi Kamu Dokter pengganti itu"

Arif menganggukkan kepalanya, kemudian Ia berkata,

"Kakak Aku sedang mencari keberadaan Asri Dok, Aku tak menyangka bahwa Aku akan bertemu Mbak Asri disini"

"Baik... Kita temui Asri sekarang"

Dokter Farhan mengajak Arif segera menemui Asri.

Asri sedang makan disuapi suster, namun tiba-tiba Ia tak ingin lagi disuapi.

"Sudah sus.. Saya kenyang"

"Tapi Mbak baru makan tiga sendok makan, ayo Mbak makan lagi supaya Mbak punya tenaga"

Beberapa hari ini Asri merasa mual tak nafsu makan, lalu datanglah Farhan mencoba membujuk Asri untuk makan.

"Kamu harus makan Asri"

Asri menoleh dan berkata,

"Aku mual kak, mamah mana sih.. Semenjak sibuk sudah jarang menemani Aku disini"

Farhan tertawa, lalu mengatakan,

"Kamu kesepian ya?"

Asri tak menjawab Ia hanya menunjukkan wajah ngambek nya.

"Baik... kalau begitu mulai sekarang Kamu akan di temani Dokter yang baru"

Asri menoleh memandang Farhan dengan aneh.

"Dokter pribadi itu ya kak, gak mau deh, itu kan Dokter, paling hanya bicara tentang kesehatan tentang kehamilan, ga bisa jadi teman ngobrol"

"Kalau Dokter pribadi yang ini bagaimana?"

Asri menoleh lalu melihat Arif dari atas hingga bawah, Asri memandangi wajah yang familiar itu.

"Kamu seperti..."

Asri masih berfikir, pernah bertemu orang ini sebelumnya.

"Arif... Kamu Arif adik Sam kan, yang waktu itu hadir di pernikahan Kasih"

Betapa senangnya Arif saat bisa menemui Asri, Ia tersenyum kemudian mengatakan,

"Iya Mbak... Aku Arif adik Mas Sam"

Asri tak menyangka jika masa lalunya kini mendatanginya lagi, kemudian Asri tertawa sengit dan berkata,

"Kamu sengaja kesini datang menjadi Dokter pribadi Aku"

Arif yang tadinya tersenyum mendengar Asri bicara seperti itu, Ia pun menarik senyumannya.

"Tidak Mbak.. Aku sungguh tidak tahu, bahwa pasien itu adalah Mbak, dunia sungguh sempit Mbak, baru tadi pagi Mas Sam menitipkan pesan jika Aku bisa tahu keberadaan Mbak, Mas ingin menemui Mbak"

Asri terdiam mendengar ucapan Arif, lalu tiba-tiba Ia seperti ingin menangis, entah apa yang sedang Asri pikirkan.

"Tapi untuk apa Mas Kamu mau menemui Aku, untuk apalagi, Aku sudah cukup menderita 6 bulan ini, menanggung beban sendiri, menjaga kehamilan Aku, tanpa Sam di sisiku"

Arif merasa bingung dengan kehamilan Asri, Arif tidak mengerti ucapan Asri tadi, Farhan kini ikut bicara menjelaskan kondisi Asri dan tentang siapa bapak dari anak yang di kandung Asri.

"Jadi Asri mengandung anak Mas Sam?"

Arif bertanya dengan wajah yang serius.

Sedangkan Asri hanya terdiam menyimak percakapan Arif dan Farhan.

"Mas Sam tidak pernah tahu soal ini"

Lalu Asri menyahuti perkataan Arif

"Bagaimana Sam tahu? Dia saja meninggalkan Aku Arif, seandainya waktu itu Dia tak berkata akan pergi meninggalkan Aku, mungkin Aku akan memberitahu soal kehamilan Aku pada Sam"

Arif kini mengerti situasi yang terjadi saat ini, lalu Arif menceritakan kejadian apa yang baru saja di alami, untuk meluruskan kesalahpahaman yang sudah lama terjadi antara Sam dan Asri.

"Ibu sudah meninggal Mbak, baru saja ibu meninggal siang tadi"

Asri terkejut mendengar berita duka itu.

"Apa.. Bu Fatma meninggal dunia"

Arif menganggukkan kepalanya dengan wajah bersedih, lalu kini Arif menceritakan alasan mengapa Sam sampai meninggalkan Asri waktu itu.

Asri sungguh tak menyangka jika Sam sangat terluka waktu itu, hingga akhirnya harus memutuskan pilihan yang sulit.

"Apakah itu benar Arif?"

Asri bertanya lagi agar meyakinkan hatinya.

"Mas Sam tidak pernah benar-benar kembali pada Tini, Mas tidak pernah menyentuh Mbak Tini selama ini, cintanya dan hatinya masih milik Mba Asri"

Asri terdiam tak bergeming, Bagaimana Ia harus menyikapi persoalan ini, namun tak dapat di pungkiri hati dan cintanya masih milik Sam, lalu Arif mengatakan bahwa saat ini Sam ingin menggugat cerai Tini, dan saat ini Sam ingin bertemu Asri dan meminta maaf atas segala perbuatannya waktu itu.

"Aku tidak tahu Arif, apakah Aku siap bertemu dengan Sam lagi"

Farhan sebagai kakak kini ikut bicara menasihati sang adik.

"Kamu masih mencintai Sam bukan..?"

Asri menoleh dan memperlihatkan wajah melasnya.

"Beri kesempatan Sam lagi, kalau memang Dia mau memperbaiki kesalahannya waktu itu, demi anak ini, Dia butuh seorang ayah, anak ini berhak tahu siapa ayahnya"

Asri menjadi sedih mendengar kata-kata sang kakak, Asri tak tahu apa yang sebenarnya sedang Ia rasakan, lalu tiba-tiba Ia memeluk sang kakak sambil menangis kecil.

"Aku tidak tahu kak, Aku trauma akan gugatan itu, dulu Sam juga hampir bercerai dengan Tini, tapi semua itu gagal, Aku takut Aku berharap saat ini, tapi akhirnya Aku akan kecewa lagi"

Asri berkata dengan suara terbata-bata, lalu Arif menyahuti,

"Kali ini Aku yakin Mas Sam akan bercerai dengan Tini, karena dulu Mas Sam berjuang untuk Ibu, namun saat ini Ibu sudah gak ada, dan Mas Sam pernah mengatakan pada Aku, bahwa pengorbanannya kini telah usai, Mbak pasti mengerti maksud Ku kan??"

Asri terdiam mendengarkan perkataan Arif dengan seksama, Ia mencerna setiap kata yang diucapkan Arif, hatinya mungkin yakin bahwa Sam pasti akan bersamanya, tapi takdir tidak pernah ada yang tahu, apa yang akan terjadi nantinya.

"Aku hanya bisa mengikuti takdir tuhan, jika Allah mengizinkan Aku kembali dan hidup bersama dengan Sam, Aku akan sangat bahagia, tapi jika takdir tidak memihak pada Aku, cukup sampai disini Aku mengenal Sam"

Arif mengerti akan semua ucapan Asri, kini Ia pamit kembali ke ruang kerjanya untuk merapihkan barang-barang pribadinya.

Begitu juga dengan Farhan, Ia harus segera kembali bekerja.

Setelah kepergian sang ibu, Sam berdiam memikirkan cara apa dan bagaimana agar Ia bisa terlepas dari cengkraman Tini.

Sesampainya Sam di ruang rawat Pak Faris, Sam langsung membahas masalah kebakaran waktu itu.

"Pak Aku sudah tahu siapa dalang di balik kejadian kebakaran beberapa bulan lalu di perusahaan bapak"

Pak Faris batuk-batuk saat Sam berbicara hal itu padanya, lalu Pak Faris berkata,

"Aku sudah tahu sejak lama semua itu Sam"

Sam terdiam tak mengerti jika Pak Faris sudah tahu semua ini kenapa Ia malah meneruskan menjual perusahaan pada Pak Herman.

Pak Faris tersenyum lalu mengatakan,

"Memang apa yang harus Saya lakukan Sam, melaporkan ini semua ke polisi, Sam Pak Herman melakukan itu karena Dia sakit hati pada Fahmi, karena Fahmi telah memperkosa putrinya, kalau Aku melaporkan kasus ini, itu akan berdampak pada Fahmi juga, kamu mengerti kan maksud Saya"

Justru Pak Faris lah yang tak mengerti mengapa Sam tidak marah saat tahu bahwa istrinya dihamili laki-laki lain.

1
Nur Yawati
lnjut
Arya wijaya: Thank you Kaka atas like nya di setiap episode.. terimakasih banyak sudah mampir terus.. 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!