NovelToon NovelToon
Love In Troble

Love In Troble

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:920
Nilai: 5
Nama Author: rantingpraba

menjadi seseorang yang di tuntut untuk kuat itu hal yang melelahkan,
aku hasil dari ke egoisan orang tua,
menjadikan manusia lain selalu salah di mata,
menuntut keadaan,merasa tidak adil akan takdir, berakhir selalau sendiri, gelap, dingin mencekam tak ada tempat bersandar,
sampai akhirnya seorang gadis merubah suasana dingin ku menghangat,
tempat gelapku bersinar,
menjadikan pundaknya sandaran ternyaman saat lelahku, meski tak semudah itu perjalanan nya, namun dengan senyum maninsnya ia selalu menampakan kekuatan yang membuat aku semakin bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rantingpraba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 11

...Lalu lalang tamu bertabrakan dengan senyum meyza, nada ramah melayani setiap tamu berdatangan, lelah senyum merekah ia sediakan, namun tak lekang dari wajah manis nya, jam tersibuknya pun akhirnya tiba, ia tak mampu sedikit pun meregangkan kakinya,...

12:00 WIB sudah di pastikan jam istirahat para karyawan perusahaan, yang tepat sekali mendatangi restoran yudhistira yang terkenal di kalangan atas...

sampai tiba-tiba seseorang mendatangi meja resepsionis.

"hey mey" sapa pria itu

"loh mas mika? kenapa gak bilang mau kesini?"

"loh emang harus ngabarin to? baru tau kalo ke sini harus ngabarin resepsionisnya dulu, padahal aku gak mau reservasi loh" balas mika tersenyum menggoda meyza.

"eeh bukan gitu maksudnya... maksudnya tuh.."

"kenapa gugup gitu?" tanya mika semakin gencar menggoda meyza, mika sangat menyukai rona merah yang meyza timbulkan entah mengapa itu membuat dia gemas dengan sosok wanita manis di depanya.

"eum mas mika mau reservasi atau.." ucapan meyza terjeda.

"hah mas!! mas siapa tadi lo bilang!!" kedua sosok yg sedang berbincang di meja resepsionis pun menengok kearah sumber suara, tepat dari belakang arah mika seseorang itu mendatangi mereka berdua.

"ulangi lagi mey, lo tadi manggil ni orang apa!" sembari menunjuk ke arah mika.

"mas mika!! kenapa emang ada yang salah?"

"bentar.. bentar.. kalian saling kenal?" tanya mika yang masih memproses adegan di depanya ini.

"IYA!!"

"GAAK!!

mereka pun menjawab bersamaan.

"mana ada orang gak kenal tinggal satu atap" jawabnya sembari menunjukan muka sombongnya dengan melipat kedua tanganya di depan dada.

"Jeno..aranggara!!bajingan!!" reflek yang tak terduga meyza lemparkan pada jeno dengan mata nyalangnya.

"eeh maaf mas gak seharusnya saya bicara seperti itu, mas mau makan kan ayo saya antar" meyza mengalihkan atensinya pada mika.

"iiyiii siyii intiir miiis nyenyenyeee!!"suara jeno dengan nada mengejek meyza

"apa apaan mas mas sok lembut lo, biasanya juga semua isi kebon binatang lo keluarin semua!!" ketus jeno

"apaan sih lo!! lo kalo kesini mau nyari ribut ama gua mending pergi!" nyalang meyza

"bentar deh kamu kenal jeno mey? kok bisa?" tanya mika.

"dah di bilang saya gak kenal mas, ni orang nyasar kali!!" nada suara meyza sedikit meninggi

"owh jadi adegan seperti layaknya suami istri tadi pagi masih di bilang gak kenal?" celetuk jeno, meyza sudah naik pitam, dengan kata-kata ambigu yang jeno lontarkan bisa saja membuat orang yang mendengarnya salah paham.

dengan cepat meyza mendatangi jeno lalu membekap mulutnya.

"ni mulut kalo gak di di jahit emang suka ngasal mas!" dengan senyum paksa meyza berikan pada mika,tanganya masih membekap mulut jeno lalu berbisik "emang anjing lo jeno, gak gua biarin lo masuk ke rumah gua lagi bajingan!! sembari menggertakan giginya memaksa senyum ke arah mika.

jeno tak memberontak dengan perlakuan meyza, justru ia menyukainya, ini respon yang jeno tunggu dari meyza dengan jarak sedekat ini ia bahkan bisa menghirup aroma manis apel hijau yang menyegarkan, ia sangat menyukai aroma ini, entah mengapa itu sangat menenangkan.

"udah..udah.. mey itu jeno gak bisa napas itu" mika pun melerai mereka berdua.

meyza pun melepaskan telapak tanganya dari mulut jeno.

"iiisshh lu mah gak peka bang, dia tuh sebenernya pengen megang bibir gua pengen ngerasin kali betapa manisnya bibir seksi gua" jeno semakin gencar menggoda meyza dengan menaikan turunkan kedua alisnya.

"dasaar bajingan!!emang lu tu keturunan fir'aun yak gak punya akhlak!! sembari memukuli jeno meyza trus menumpahkan emosinya pada pria ber marga aranggara itu.

mika hanya menatap lamat kedua insan yang sedang bertengkar tersebut, situasi macam apa ini kenapa di mata mika itu terlihat seperti adegan romantis, kedua pasangan yang sedang bersenda gurau dengan cara saling menggoda, tanpa sadar mika menggertakan giginya, mengepalkan satu tanganya. apa ini apa ia cemburu?

"mey kamu selesaikan saja masalahmu dengan jeno saya permisi" final mika melenggang pergi.

entah mengapa meyza merasa bersalah, kenapa ia malah mengabaikan mika tanpa sadar, meyza pun mengejar mika.

"mas.. mas mika tunggu!"

mika pun menghentikan langkahnya

"maaf ya mas buat kegaduhan tadi, malah jadi ngerusak mood makanya mas mika,sekali lagi saya minta maaf mas?"

mika hanya menganggukan kepalanya.

"kamu mau gak diner sama aku?"lanjut mika.

deg!!

perasaan macam apa ini , kenapa panas pada seluruh tubuhnya tiba-tiba menyerang, meyza masih tak bergeming sedikitpun.

"eeh kamu gak mau yah?" dengan nada pasrah mika menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"ya udah saya pamit yah, kamu jangan lupa makan, pasti kamu lelah banget dari tadi sibuk kan?"final mika sembari mengangkat kakinya dari hadapan meyza.

dengan reflek meyza menarik tangan mika, itu membuat jantung mika semakin berlomba untuk memompa, entah lah sepertinya mulai sekarang mika mengutuk dirinya dan mem valid kan perasaanya kalau-kalau ia mulai menyukai gadis ini.

"iy aku mau!! aku mau mas! di mana?" tanya meyza.

"nanti malam jam 8 aku jemput yah!" senyum merekah mika ia tampilkan untuk gadis di hadapanya.

meyza pun membalas dengan anggukan antusiasnya sembari memberi senyum manis yang selalu mika ingin harapkan.

"ya udah mas balik kantor dulu yah, sampai ketemu nanti malam"

"eh mas gak jadi makan ?"

"nanti aku makan di kantor aja mey!" mika pun tersenyum sembari mengusak pucuk rambut meyza, lalu ia pergi meninggalkan resto.

"janji harus makan ya mas" teriak meyza, dan di balas anggukan mika yang sedang berjalan.

tanpa mereka sadari adegan itu di saksikan langsung oleh seseorang yang menatap penuh amarah dari arah belakang, mengepalkan kedua telapak tanganya mata penuh amarah, reaksi apa yang jeno berikan ini tidak seharusnya ia cemburu bukan?

"ngapain lo masih di sini? tanya meyza pada jeno.

"kenapa sih lo kayak gak suka banget gua di sini, gua juga tamu mau makan, layanin juga dengan lembut dong"

"ok baik tuan anda mau makan apa? mari saya antar ke tempat anda!! suara meyza penuh penekanan.

"gua mau ikut lo diner sama mika!" jeno sadar ia childish dengan bersikap seperti itu.

"apaan sih lo mas mika ngajakin gua bukan lo!"

"mika kaka gua! gak masalah dong kalo gua ikut!"

"hah!! kaka lo!! kok beda bgt sih, kakanya lembut,adeknya...." ucapan meyza terpotong.

"adek nya apa! hah!! adeknya cakep, ganteng, keren, karismatik iya kan?" goda jeno sembari mengerlingkan matanya.

"ieeuuwh..." sembari memutar bola matanya.

"mending lo makan dah yok keknya otak lo geser deh" lanjut meyza.

"ok gua makan tapi di temenin ama lo" senyum karismatik jeno keluarkan.

"gak usah senyum-senyum jelek banget lo!!" (gak lo ganteng banget anjrit kagak usah senyum gitu) batin meyza berkata lain.

"alaah bilang aja lo salting" ejek jeno sembari memajukan wajahnya ke arah meyza.

"enyah loo!!" ketus meyza.

"ayo makan bareng gua!"

"gua mau kerja!"

"owh masalah lo di kerja? ok!".

jeno pun memanggil teman satu profesinya dengan meyza.

"eeh lo sini!! ini lo ambil card gua, siapin makanan paling recomend di sini, gua reservasi sekarang juga vip, sekalian gua pinjem resepsionisnya yang ini, terserah total berapapun gua bayar nih pake card ini". tegas jeno memerintah.

pelayan itu pun hanya mengangguk mengerti atas perintah jeno, semua karyawan di resto yudhistira sudah mengenal siapa jeno ini, itu sebabnya mereka tidak akan membantah sedikitpun perintahnya.

"woy!! gak bisa gitu dong, lo kok seenak nya sendiri sih" protes meyza.

"enggak kok gua kan enaknya ngajak-ajak lo!" goda jeno

"dah lah terserah, percumah juga debat sama lo!"

"nah gitu kek dari tadi!" senyum penuh kemenangan jeno sampulkan.

———***———

Di sisi lain ajisa yang sudah terduduk di ruang dekan, menghadap untuk meminta keringanan biaya semesternya, satu minggu lagi ia akan uas, namun ia sampai sekarang belum memiliki uang untuk membayar semester, aji sadar ia salah telah membohongi kaka nya atas beasiswanya, ia tak sepintar itu untuk mendapatkan beasiswa, ia benar-benar nekat berkuliah karena kaka nya sangat menginginkan itu, selama ini cio yang membantunya, namun untuk saat ini ia sudah sangat malu meminta bantuannya, dan yang di hadapi aji selama ini sungguh sudah di ambang batas kemampuanya, namun aji masih tidak berani memberi tahu kakanya, ia tahu bagaimana kesulitan yang kakanya hadapi berusaha menebus rumah yang kita tinggali karena di gadaikan oleh kaka kita untuk biaya persalinan si kembar,

walaupun sudah di tebus oleh keluarga yudhistira, kaka sangat bersikeras untuk tetap melunasinya, itu sebabnya ia bekerja untuk keluarga yudhistira, itu pun mereka sudah sangat baik dengan ikut merawat si kembar, aji tak habis pikir kalau ia harus menambah beban kakanya dengan kuliahnya.

"aji kalau kamu belum bisa membayar lusa maafkan kami kalau kamu terpaksa tidak ikut UAS semester ini!" tegas dekan

di depan aji.

" baik pak saya mengerti" dengan tertunduk lesu ajisa menjawab.

"baik kalau begitu kamu boleh keluar" perintah sang dekan

ajisa meninggalkan ruangan, dengan wajah penuh frustasi aji mengacak-acak rambutnya

"aarrgghh gua harus apa!! apa gua kerja aja yah! tapi kerja apa!" ajisa berdialog sendiri.

ting....

ting...

ting... suara ponsel ajisa , ia pun membukanya

" maafin gua ci, gua gak bermaksud bohongin lo, gua cuma gak mau terus-terusan bergantung sama lo" ucap aji bermonolog.

aji pun berjalan menuju parkiran, lalu mencoba menghidupkan motornya, berkali-kali ia coba mengayunkan selah motornya namun tak kunjung hidup "aarrrgghh sialaan udiiin!!"

TO BE CONTINUE......

1
Selfi Selfi
Lanjutkan Thor... semangat 🔥


~saling suport yuk
Aja
Gelut Mulu heran
Aja
jangan di gantungin kelamaan Jen, ayo jadian
Aja
ajisa😭
Aja
lanjut
Aja
ceritanya keren bikin penasaran setiap part ayo cepat up lagi kak
Aja
aduh di bikin penasaran sama jeno dan mika sebenarnya ada apa😭
Aja
baper🥴
Aja
sedih banget deh
Má lúm
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Min meow
Terima kasih sudah menulis cerita yang sangat menghibur dan memikat hati kita semua!
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Terharu banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!