NovelToon NovelToon
Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:39.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Pengorbanan seorang perempuan bernama Alina Bagasditya kepada lelaki yang dicintainya meski hati dan cinta lelaki itu untuk wanita lain.

Dia perempuan bodoh? Memang!

Namun demi kebahagiaan lelaki yang akhirnya menjadi suaminya, dia rela menjadi perempuan bodoh dengan membiarkan suaminya mencintai wanita lain. Baginya, ketulusan cintanya yang dianggap bodoh oleh orang lain adalah cinta sejati.

Mencintai dari balik layar, itu lah Alina.

Alina tetap bertahan meski sakit, apakah suatu hari dia dapat pergi meski itu keputusan sulit?

Kepoin aja....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Urusan Dengan Mantan.

Adrian sibuk menangani proses laporan ke polisi, dia belum tahu kabar tentang Alina karena belum mempunyai nomer ponsel Alina maupun Saddam.

Selama tiga jam penuh, di kantor polisi Bali Adrian ditanyai sebagai saksi dan si penyerang sudah ditahan untuk ditindak lanjuti.

Adrian keluar kantor polisi dengan wajah lelah, dia mengusap wajahnya kasar karena kebingungan harus mencari Alina ke rumah sakit mana.

"Kenapa aku bodoh sih, kenapa nggak tanya nomer ponsel baru Alina."

Mau tak mau karena tak bisa menghubungi Alina dan Saddam, Adrian kembali ke villa dan berniat menanyakan nomer Alina kepada orang yang mengurus penyewaan villa.

"Bang Adrian!!"

Baru saja lelaki itu turun dari dalam taxi, seseorang yang tidak diharapkan nya sedang tersenyum padanya.

"Ngapain Sherin disini, lagian darimana dia tahu tempatku menginap." Gerutunya.

"Hei, kita ketemu disini. Ternyata Bali nggak seluas itu ya," ujar Sherin berpura-pura, wajah nya dibuat sepolos mungkin.

"Ngapain disini, tau dari mana aku tinggal disini?" decak Adrian tak suka.

"Aku emang lagi pengen liburan, tadi baru selesai sewa villa disini. Eh... kayaknya kita jodoh ya Bang. Buktinya kita bisa sewa penginapan yang sama," ujar Sherin dengan tersenyum manis.

"Jadi maksudmu, kita bertemu disini karena kebetulan?" dahi Adrian menekuk dalam.

"Ya iyalah, Bang. Emang darimana aku bisa tahu Abang nginep disini. Eh, lagi ngapain emang Bang Adrian di Bali?"

"Bukan urusan kamu, sorry... tapi aku lagi sibuk!" Adrian mulai melangkahkan pergi, tidak ingin lebih lama lagi bersama mantan kekasih nya.

"Eh jangan gitu dong, Bang!" Sherin mencekal lengan mantan kekasihnya itu. "Kita ngobrol dulu, aku kangen tau..."

Dengan sabar Adrian melepaskan cekalan Sherin dari tangannya, dia tidak ingin bersikap kasar karena dia lah yang memutuskan hubungan mereka dan sedikit merasa bersalah pada Sherin. "Kita udah bukan pasangan kekasih lagi, jangan sembarangan pegang-pegang aku!"

Sherin menahan emosinya, dia masih menampilkan senyuman. "Maaf, Bang. Aku cuman belum terbiasa, masih ngira kamu pacar aku. Maaf ya..."

"Oke, tapi lain kali jangan begini lagi. Aku udah bilang hubungan kita udah berakhir dan aku juga udah kembali ke istriku. Kamu lagi mau liburan kan, have fun ya... semoga suka dengan semua pemandangan di Bali."

Adrian tak mengindahkan lagi keberadaan Sherin, dia ingin segera mencari informasi tentang nomer ponsel Alina pada Manajer villa.

"Maaf, Pak. Kami tidak bisa memberikan tentang informasi kontak pribadi penyewa villa kami," tolak sang Manajer.

"Saya bersumpah, saya suaminya."

"Maaf sekali ya, Pak."

"Tunggu, saya bawa buku nikah kami." Adrian pergi ke Villa-nya kemudian kembali membawa buku nikah dan memperlihatkan nya. "Sekarang kalian percaya?"

"Iya, Pak. Tunggu sebentar ya, kami cari dulu nomer ponsel Bu Alina."

Tak berapa lama mencari, sang Manajer memberikan nomer ponsel Alina.

.

.

Di rumah sakit, Alina langsung ditangani saat dibawa oleh Saddam. Luka-luka Alina sudah diobati dan Alina pun sudah sadarkan diri satu jam lalu.

Drrtttt....

"Kayaknya, ponsel kamu di tas bunyi deh Lin. Mungkin itu Adrian, dia pasti mencemaskan kamu."

"Maaf... tolong ambilkan, Dam."

Saddam mengambil ponsel dari tas Alina, yang memang disaat kejadian tas Alina disimpan di dalam mobil.

"Halo, Assalamualaikum?"

"Lin....? Waalaikumsalam.... ini kamu kan, Lin? Kamu baik-baik aja, kan?"

"Satu-satu nanya nya. Iya, alhamdulillah... tubuhku enggak terluka parah. Hanya beberapa luka akibat tergores batu tebing, juga bekas jeratan di leherku."

"Syukur... alhamdulillah, Lin. Berikan alamat rumah sakitnya padaku? Oh iya, Saddam masih sama kamu?"

"Saddam masih disini, alamatnya aku kirim."

"Oke, Lin. Aku otewe kesana... tunggu aku ya."

"Hm, makasih ya udah nolongin aku."

"Iya, itu udah kewajibanku sebagai suami mu. Saddam juga berjasa besar udah berhasil melacak lokasimu, tanpanya... sepertinya akan akan kesusahan mencari mu."

"Nanti kita bicara lagi," sahut Alina.

"Oke, save nomerku ya."

"Hm."

Alina memutuskan panggilan, dia menoleh pada Saddam. "Dam, sekali lagi makasih."

Saddam hanya tersenyum, "Adrian pria keren ya, Lin."

"Kalian berdua sama-sama baik."

Bibir Alina meringis, luka goresan di lengannya terasa perih.

"Apa yang sakit, Lin?"

"Nggak papa."

Sekitar setengah jam lebih, Adrian sampai di ruangan rawat Alina. Tanpa meminta izin, lelaki itu menghambur memeluk tubuh istrinya.

"Maafkan aku Lin, nggak bisa jaga kamu. Harusnya aku nggak tinggalin kamu sendirian di pantai... tapi hanya karena nggak ingin kalah saing dari Saddam, aku__"

"Sakit," desiss Alina saat lukanya tertekan oleh tubuh Adrian.

"Eh nggak sengaja, maaf..." Adrian melepas pelukannya.

"It's oke. Kamu duduk, kita harus membicarakan tentang yang terjadi padaku."

Setelah itu mereka bertiga pun membicarakan tentang permasalahan di pantai, penjelasan Alina tentang penyerang itu yang mengancam dirinya dan berakhir dengan dirinya berada di atas tebing.

Esoknya... Alina pun diperbolehkan pulang.

Di Villa, Alina membereskan barang-barang nya. Dia akan kembali ke Jakarta bersama Adrian dan Saddam, karena situasi di Bali sudah membuat Alina ketakutan.

"Nanti aku yang akan bolak-balik ke Bali untuk proses penyelidikan, kamu yang tenang ya nanti di Jakarta..." ujar Adrian.

"Jadi kita bertiga dalam satu pesawat?" Alina melihat Saddam pun sudah membawa koper.

"Iya," Saddam menimpali.

"Padahal aku bisa pulang sendiri ke Jakarta, liburan dua harimu jadi kacau, Dam."

"Liburanku kan emang khusus denganmu, kalo kamu nggak ada disini... aku mau ngapain?"

"Ck, masih aja nge'gombal!" rutuk Adrian, meski mereka sudah berdamai dengan keadaan namun persaingan tetap lah berjalan.

"Bilang aja kamu nggak bisa nge'gombal!" sahut Saddam, dia suka banget menjahili Adrian.

"Udah-udah, pesawat berangkat dua jam lagi. Ayo pergi!" Alina menengahi.

Mobil jemputan pun sudah datang.

"Bang Adrian, mau kemana?" Sherin tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

"Loh? Dia ada disini?" Alina menatap kesal pada suaminya, "Kamu nyuruh dia kesini, kalian janjian?"

Ada rasa cemburu dalam hati Alina, meski begitu Alina berusaha tidak memperlihatkan nya.

"Ngapain aku janjian sama dia, aku udah bilang sama kamu sayang... hubungan kami tuh udah berakhir. Dia bilang sih lagi mau liburan, aku nggak tau apa-apa!" Adrian membela diri.

"Terserah! Yuk, Dam. Kita pergi aja, mungkin mereka masih ingin mengobrol!" Alina menyeret koper nya dengan kesal lalu diambil alih oleh Saddam.

"Tunggu Lin!" Adrian mengejar, namun Sherin menghalangi jalan lelaki itu.

"Bang!"

"Apaan sih! Awas!" Adrian mendorong kasar tubuh Sherin hingga gadis itu terjatuh.

"Awa!!! Bang, tega kamu ya! Tolongin!" rengek Sherin.

"Maaf, bangun sendiri! Aku harus pergi....!" melihat pintu mobil sudah tertutup, Adrian gegas mengangkat koper dan berlari ke arah mobil. "Alina! Buka! Jangan tinggalin aku...!"

Adrian mengetuk-ngetuk jendela mobil.

Pintu mobil pun terbuka, Alina menatap tajam Adrian. "Udah selesai urusan mu dengan mantan mu?"

"Nggak ada lagi yang harus diselesaikan di antara kami! Aku udah nggak ada hubungan apapun dengannya! Ayo pergi!"

Adrian menaruh koper di bagasi, baru lah dia merengsek masuk naik ke dalam mobil duduk di samping Saddam di jok belakang. Sementara Alina duduk di jok depan bersama sopir, wanita itu menoleh ke arah Sherin lantas tersenyum menyeringai.

Mobil pun melaju pergi.

"Arghtttt! Kenapa kakakku nggak becus bunuh wanita itu...?! Lihatlah wajah mencemooh wanita jall_ang itu padaku barusan!"

"Adrian juga baji_nggann! Aku sengaja datang kesini, tapi dia malah pergi! Breng_seek kalian semua...!"

Gadis gila itu mencak-mencak sendiri, masih terduduk di tanah setelah di dorong oleh Adrian.

1
Siti Masitah
preetlah...kalo cinta tdak akn menyakiti...
Erni Kusumawati
sakit hatiku kk Author.. ikutan sesak dadanya😭😭😭😭
Erni Kusumawati
please Alina jgn jd wanita bodoh.. be strong Alina.. nulis tp sambil mewek😭😭😭😭😭.. hua kk author jahat bikin aku nangis😭😭😭😭
Erni Kusumawati
diluar nurul mmg pola pikir papanya Alina... Gila sih tukar keluarga demi uang.. sama saja dengan pesugihan yg harus menumbalkan anak utk kekayaan.. miris
Ketawang
Bagus ceritanya,.tp trkesan buru" di buat END...
Semangat berkarya thoorr💪🏻💪🏻💪🏻
Ketawang
Kasian sherin....
blum halal udah di unboxing dluan
Ketawang
kena prank...trnyata hanya mimpiiiiii😅
Ketawang
kok gini thooorrrr😭😭😭😭
Rere™Black Rose🖤: maaf prank kakak aduh kok bikin orang nangis 🙌🤭
total 1 replies
Ketawang
Org yg prnah jahat kalo dah tobat baiknya tak terkira...
Sherin kamu amaziiiiing
Ketawang
Alina qm jgn mnciptakan bomerang untuk dirimu sendiri....
Pupuklah cintamu lagi ke Adrian jgn mlah memikirkan Sadam di saat Adrian brjuang mmprthankan rmhtga kalian...
Ketawang
kok nyesek ea😭😭😭😭
Ketawang
Baru baca,spertinya menarik...
lanjuuuuttttt
Yunia Afida
Alhamdulillah hapy endingnya, yang jahat dapat karmanya, semangat terus 💪💪💪💪
Yunia Afida
sherin hamil iki
Yunia Afida
Akhirnya baikan iki
Yunia Afida
kebohongan mu itu lo, setiap ada masalah harus jujur,
Yunia Afida
penjahat nya belum ketangkep semuaya
Yunia Afida
semangat terus kak💪💪💪💪💪
TATI PUTRISOLO
akhirnya hapoy ending.. hidup kita hrs seimbang kebaikan dan keburukan akan sll dapat balasan jd hrs py hati yg baik terhadap sesama mnusia atau alam ...bersyukur lah agar sll bahagia.. sukses ya thor
Rere™Black Rose🖤: makasih kakak 😍
total 1 replies
Zenun
yuhuuuu happy ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!