NovelToon NovelToon
Nikah Paksa

Nikah Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: echa wartuti

"Apa-apaan ini?" teriak Alea

"Nikah sama aku!" perintah Niko.

"Gak mau!" tolak Alexa

"Kamu nolak siap-siap aku hancurin karier kamu juga kehidupan kamu!" ancam Niko.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tujuh

Pernikahan Alexa dan Nicholas hanya tinggal beberapa hari. Alexa pun sudah cuti dari pekerjaannya. Awalnya Alexa mengira akan kesulitan untuk mengatur ulang jadwalnya, ternyata sangat mudah. Bahkan pihak management yang menghubungi dirinya, mereka memberitahu pada Alexa jika dirinya bisa cuti sesukanya dan jangan memikirkan jadwal syuting yang seharusnya dilakukannya dalam waktu dekat.

"Seberuntung itukah aku, Hana?" seru Alexa pada Hana.

"Mereka tidak akan berani mengusikmu karena Agency mereka ada di bawah naungan Nicholas," ungkap Hana.

"Hah? Apa?" Suara Alexa tiba-tiba tercekat. "Se-riusan?"

"Iya, Alexa. Aku baru denger kemarin. Kalau Nicholas ingin tuh Agency tutup juga pasti langsung tutup," ucap Hana. "Kamu calon istrinya kenapa bisa tidak tahu hal itu?" tanya Hana heran.

Bagaimana aku bisa tahu, kenal saja baru dan langsung diajak nikah.

"Jangan-jangan kalau nanti kamu udah nikah sama Nicholas, suami kamu bakalan minta kamu untuk berhenti dari pekerjaanmu," duga Hana.

"Gak yah, Hana," tepis Alexa. "Model itu passion aku."

"Kalau kamu beneran berhenti, aku bakalan ngelamar jadi pelayan di rumah kamu," tekad Hana.

"Issh, Hana. Kamu bicara apa sih?" Alexa memeluk Hana. "Kamu bukan cuma managerku, tapi juga sahabat aku ya. Masa iya kamu jadi pelayan aku."

"Apapun keputusan Kamu nanti yang terpenting kamu bahagia." Hana membalas pelukan Alexa.

Alexa menarik pelukan mereka lebih dulu ketika melihat waktu sudah semakin sore, "aku harus kembali. Nicholas mengajakku bertemu dengan kedua orang tuanya."

"Oke, good luck, Alexa," ucap Hana.

Malamnya Alexa sedang berada di dalam kamar, di apartemen Nicholas. Ia baru saja bersiap, Nicholas mengajaknya untuk bertemu keluarganya. Seperti biasa secara tiba-tiba.

Alexa merasa gugup, meskipun pernikahan itu atas sadar kesepakatan, tetap saja dirinya akan menjadi bagian dari keluarga itu. Alexa bahkan berlatih bicara, agar nanti tidak kaku jika bicara dengan mereka.

"Jangan terlalu banyak berakting," ucap Nicholas yang baru saja keluar dari walk in closet, membuat Alexa menoleh ke arahnya. "Mereka tidak sebaik yang kamu kira."

"Maksud kamu?" Alexa terdiam terpana melihat Nicholas. Pria itu benar-benar tampan, ditambah barang-barang branded yang pria itu kenakan membuat ketampanan makin terpancar.

"Jangan melihatku seperti ingin memangsaku," desis Nicholas.

"Sebenarnya aku ingin sekali mencicipimu." Alexa memasang ekspresi nakalnya, mengarahkan pandangannya ke dibagian bawah perut Nicholas.

Nicholas mendengkus melihat ekspresi wajah Alexa. Perempuan di hadapannya mampu membuat miliknya berdiri. Nicholas berjalan ke arah Alexa, menatap tajam calon istrinya.

Alexa sendiri menatap was-was pada Nicholas, merasakan adanya bahaya. Pria itu terus berjalan maju membuat Alexa berjalan mundur. Sayangnya langkah Alexa terhenti ketika tubuh belakangnya menempel tembok.

Nicholas berada di hadapan Alexa, menaruh satu tangannya di samping kepala Alexa dan satu tangannya berada dalam saku celananya. Matanya menatap lekat Alexa.

Jantung Alexa seakan memompa lebih cepat saat tatapannya bertemu langsung dengan iris mata Nicholas, napasnya seakan berhenti oleh tatapan intens pria di hadapannya.

"A-pa?" tanya Alexa suaranya mendadak gagap.

"Ganti baju kamu!" perintah Nicholas.

"Tapi aku suka. Ini sangat bagus," protes Alexa.

"Baju kamu terlalu terbuka!" ucap Nicholas. "Ganti atau aku telanjangin kamu sekarang juga," ancam Nicholas.

"Coba saja kalau kamu berani?" tantang Alexa.

"Bicara apa tadi?" tanya Nicholas pelan, tapi ada tekanan. "Ulang!"

"Coba saja kalau kamu berani telanjangin aku," tantang Alexa.

"Nantangin, mm?" Nicholas menyeringai.

Tatapan Nicholas benar-benar mengerikan, membuat Alexa kesulitan hanya untuk sekedar menarik napas.

"A-ku bercand—"

"Aku tahu kamu sudah tidak perawan. Tapi aku masih nahan diri untuk tidak masukin kamu sampai kita nikah nanti. Jadi jangan mancing aku, Alexa." Nicholas menukas ujaran Alexa.

Nada bicara Nicholas sangat tegas, ditambah ada ancaman di setiap perkataan Nicholas membuat Alexa memilih untuk diam.

"I-iya," gagap Alexa. "Sorry." Alexa tersenyum manis membuat Nicholas mendengkus.

Nicholas menarik dirinya memberikan jarak dengan Alexa, berdiri dengan memasukan kedua tangannya di saku celananya, tatapannya masih menatap Alexa. "Aku kasih opsi, mau ganti sendiri atau aku yang gantiin."

"Oke, aku ganti sekarang!" Alexa cepat masuk ke walk in closet untuk mengganti pakaiannya.

"Lima menit. Kalau kamu tidak keluar setelah lima menit aku masuk," ancam Nicholas.

"Iya,iya," sahut Alexa.

Di dalam walk in closet Alexa memilih dress sambil menggerutu. Waktu lima menit yang diberikan Nicholas membuat Alexa kesal, lima menit mana cukup untuk berganti pakain? gerutunya.

Meskipun begitu Alexa tetap melakukannya. Lima menit kemudian Alexa keluar dari walk in closet. Awalnya Alexa memakai dress ketat panjang dengan lebar di bagian belakang tubuhnya, menampakan punggung polosnya, tetapi kini Alexa memakai dress warna hitam dengan panjang sampai batas lutut, tetapi lebih tertutup. Rambutnya, Alexa dibiarkan terurai.

"Udah puas?" tanya Alexa kesal.

Nicholas tidak merespon, pria itu justru berjalan menghampiri Alexa, mengangkat dagu Alexa, memaksa wanita itu melihat ke arahnya. "Kamu cuma boleh berpakaian seksi hanya di depan aku."

Alexa mendengkus menanggapi perkataan Nicholas. Belum apa-apa sudah posesif."

"Ayo berangkat!" Nicholas meraih pergelangan tangan Alexa.

"Tunggu! Tas aku." Alexa menahan langkahnya, berjalan kembali ke dekat tempat tidur, tangannya terulur untuk mengambil tas miliknya yang ada di atas tempat tidur. "Ayo."

Keduanya lantas keluar dari kamar. Mereka masuk ke lift, turun ke lobi apartemen. Sepanjang perjalanan tangan mereka masih menyatu.

"Aku gugup," aku Alexa. "Kalau orang tua kamu tidak suka sama aku bagaimana?" tanya Alexa tanpa menghentikan langkahnya.

"Kamu tidak perlu disukai mereka. Tidak perlu juga pura-pura baik. Mereka tidak sebaik yang kamu kira," jawab Nicholas.

"Hah? Maksud kamu?" tanya Alexa.

"Kamu akan tahu dengan sendirinya nanti," jawab Nicholas.

Tidak ada lagi pertanyaan yang Alexa lontarkan. Terlalu banyak pertanyaan yang ada dibenak Alexa, hingga membuatnya bingung.

Sampai di lobi keduanya masuk ke mobil, duduk di bangku penumpang belakang, di depannya ada Arif yang sedang mengemudi. Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan, apalagi melihat ekspresi wajah Nicholas yang sepertinya tidak bersahabat, membuat Alexa segan untuk sekedar bertanya.

Sampailah mereka di sebuah restoran mewah. Mobil itu berhenti di lobi restoran, Alexa turun dari mobil setelah Nicholas.

"Ayo masuk," ajak Nicholas.

"Hmmm." Alexa bergumam lantas melingkarkan tangannya di lengan Alexa.

"Jadilah diri kamu sendiri. Ingat itu," pesan Nicholas.

Mendengar perkataan Nicholas membuat Alexa sedikit was-was dan juga penasaran.

"Nicho."

Panggilan itu membuat langkah Nicholas dan Alexa terhenti. Keduanya memalingkan wajah mereka ke asal suara. Nicholas memilih untuk mengabaikan orang yang memanggilnya.

"Ayo pergi!" Nicholas kembali melangkah tetapi orang itu kembali memanggilnya.

"Nicholas, tunggu!"

"Dia manggil kamu lagi," ucap Alexa lirih.

Nicholas kembali melangkah, tetapi langkanya dihadang oleh wanita cantik yang Alexa pernah lihat di hotel.

"Minggir!" perintah Nicholas pada wanita itu.

"Jelaskan siapa perempuan ini?" Wanita bernama Emma menunjuk Alexa dengan dagunya.

"Apa berita dan undangan aku kurang jelas? Dia, Alexa. Calon istriku," jawab dengan Nicholas dengan nada dinginnya.

"Calon istrimu? Bagaimana bisa? Hari pertunangan kita sudah ditentukan," kata Emma membuat Alexa terbelalak.

"Hah! pertunangan kalian?" Alexa menarik lengan Nicholas, memaksa pria itu untuk menghadap ke arah dirinya. "Jelaskan sama aku!" pinta Alexa.

1
tina
lanjut kak
tina
lanjut
Maricha: siap 😍😍😍😍🥰
total 1 replies
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Eny Agustin Pramita
lanjut doonkkkk....
tina
lanjut kak
Reni Anjarwani
doubel up
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Upi Raswan
sengaja ya Alexa,,suka banget bikin suami mu naik darah...
sabaaaar yaaa ,,sebentar juga malam
tina
lanjut kak
Upi Raswan
semua warisan untuk istrinya ...kereeen nicholas, Alexa pasti bakalan kaget sampai njundil ,, tapiii kira2 Alexa bakalan marah gak yaa kalo suatu saat nicho ngaku kalo dia pria yg bersamanya malam itu. Nicho kenapa kesannya membiarkan pelaku penjebakan?
ditunggu jawabannya thoor ,,kalo bisa jangan kelamaan hehe
Maricha: siap Kak
total 1 replies
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Upi Raswan
jangan jangaaaaan....Ada yg sepemikiran?
nicholas yang ngelakuin itu ke Alexa, dan dia baru tahu setelah sekian lama,, makanya dia ada bersama Alexa sekarang
Maricha: Untuk sementara off dulu ya Kak. Stori ini lagi proses revisi total
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!