Mengejar Ayah Anak Ku

Ayana Bones merupakan suster yang menjaga lucas di kehidupan violet sebelumnya, dan wanita itu juga sudah memluk putrinya yang keduanya bersimpahan darah, dan Violet beransumsi jika Ayana menajaga putrinya dengan penuh rasa sayang.

"Ayana Bones?" ucap ketidak sengajaan dari Violet

"Kakak kenal dengannya?"

"Sepertinya begitu tapi lupa kenal dimana" dusta Violet

"Nona silahkan masuk" ucap Felix yang mempersilahkan Violet masuk keruangan Lucas.

"Semangat kak, aku tunggu disini saja sama tuan Felix"

"Baiklah, tunggu sebentar ya"

"Lama jjuga tidak apa kak" Violet tersenyum manis pada adiknya dan masuk keruangan Lucas.

Langkah masuk Violet terdengar oleh lucas, tapi lucas tidak mengubrisnya dan melanjutkan perkerjaannya.

* Syukurlah\, dia benar - benar masih sehat* batin Violet membuat mukanya terlihat seduh.

"Ada apa dengan mu? kamu sedih karena aku tidak langsung menyapa mu?"

"Bukan begitu kak, sepertinya kakak sangat sibuk. aku akan kembali nanti"

"Nanti? buat apa? bukannya kamu sudah menolak lamaranku buat apa kamu datang kembali" Ketus lucas

*kenapa? kenapa kak Lucas seperti ini? kak Lucas berubah* ucap dalam hatinya sambil menempelkan kedua lengannya. Violet bingung harus bereaksi apa\, seingat violet Harusnya lucas memaohon kembali lamaran itu dan jika benar\, violet mau menerimanya meskipun perasaan violet belum sebanyak Lucas mencintainya dulu.

"Sekarang aku akan menerimanya kak" tatap violet dengan merendahkan harga dirinya. dan violet  baru sadar dengan penampilan Lucas yang berubah tidak secupu dulu. Tampilan Rapi lucas benar - benar terlhat LAKI!!! buang viollet.

Violet pun menggelengkan pemikiran itu.

Lucas pun berdecih, "Kenapa? kenapa kamu berubah fikiran?"

"Aku menyukai, ah tidak walaupun aku belum menyukai sebesar kak lucas padaku tapi aku akan membalasnya mulai sekarang dan membuat perasaan lu lebih besar dari kak lucas punya!"

"Tapi Kenapa!"

"Aku merasa akan menyesal jika menolaknya" Jawab Violet dengan menundukan kepalanya.

"Menyesal? terlambat, Ya harusnya kamu sudah menyesal sekarang" ucap Lucas yang berdiri dan mendekatkan diri pada violet,  hingga memojokkan Violet hingga ke pintu sambil bersandar dengan satu tangan.

"Terlambat?" Ucap Violet sambil kepalanya menadah ke atas untuk menatap lucas.

"Ya, karena kurasa jika tidak berhenti mencintaimu aku merasa akan sangat menderita dan wanita yang baru keluar sekarang tunangan ku!"

"Ha? sejak kapan?"

"3 bulan lalu aku melamarnya" ucap Lucas tanpa menutup - nutupi.

* bagaimana dengan anakku\, aku tidak bisa melahirkan mereka kembali jika tidak bersama kak lucas * Airmata violet pun terjatuh kembali mengingat bayi yang dia buang dan putrinya yang bersimpahan darah.

Jari lucas menghapus air mata Violet yang jatuh, "Tidak usah menangis, air matamu tidak akan mempan lagi" tangan lucas yang bersandar pada pintu kini tutrun perlahan.

CEKLEk

Dia pun membuka pintu tersebut, agar Violet keluar dari ruanganya.

"Aku harap kita tidak usah saling menyapa lagi, kita bertemu hanya untuk alasan kerjaan saja"

*

*

*

Di kassur apartemennya kini violet gelisah dengann gelisah sambil menggigit kuku ibu jarinya. tapi tidak membuatnya terluka.

"Kak, ini teh angetnya" tawah nayla yang tahu jika kakaknya di usir oleh lucas.

"Terima kasih, nayla tapi bisahkah aku memelukmu?" Malam itu Violet menangis sejadinya, perasaanya yang gelisah membuatnya menjadi tidak akruan. dan tertidur di pelukan sang adik.

" Vivien maafkan ibu, lucas maafkan aku "  ucap Violet dalam mimpinya sambil air matanya berjatuhan.

"Kak, kak bangusn" dan lagi - lagi Violet menangis histeris hingga demam. Nayla pun memanggil ambulan untuk kakaknya.

Sudah 3 jam Violet diinfus dan dirawat tapi tak kunjung bangun.  Nayla pun membuka berita hari ini dan benar kata Violet Headline Sang Dewi menolong wanita hamil menjadi no 2 dan yang pertama berita Violet yang masuk rumah sakit.

Ting Ting Ting

Panggilan masuk dari Derek

[ Nayla violet sakit? ]

"Iya kak"

[apa kak lucas sudah kesana untuk mengurusnya?, aku bertanya padanya tapi dia tidak berkata apa - apa]

"Hmm kak Derek sebenarnya kak violet sakit setelah di usir dari kantor kak Lucas"

[ Kamu serius? ]

"Iya kak. dan aku tidak tahu masalahnya apa"

[ baiklah, apa kamu bisa mengurus semuanya sendiri? apa butuh aku kesana?]

"Tidak usah kak, kaka sebentar lagi ada pertandingan terakhir kan, doakan saja semoga kakak sembuh dan bisa datang ke ulang tahun kakak nanti"

[ Baiklah, hubungi aku jika ada sesuatu ]

"Terima kasih kak"

[Hmm] Derek pun mengakhiri panggilan.

Derek dari dulu sudah menganggap Violet da Nayla seperti keluarganya, ya itu ajaran lucas padanya.

Setelah 6 jam pingsan, Violet pun terbangun karena mimpi buruknya kembali muncul. Tanpa berfikir panjang Violet pun bangun dan hanya membawa uang cash untuk ongkos Taxi dan meninggalkan Nayla yang tengah tertidur.

Violet keluar dari rumah sakit dan berlarian ditengah hujan yang sangat deras.  Dirinya memanggil taxi di pinggir jalan. dan dapat.

"pak ke alamat ini" Violet pun mengucapkan alamat rumah Lucas

Setengah jam perjalan dari rumah sakit ke tempat lucas, membuat badannya lumayan menggigil Kedinginan. dan kini dirnya sampai di rumah Lucas. dan mekan tombol bell.

Pelayan yang mengenal Violet mempersilahkan masuk tanpa izin Lucas.

Langkahnya dari gerbang menuju pintu utama membuat jantungnya berdebar mengingat kejadian tersebut.

CEKLEK

Lucas yang kesal karena pelayan membuka gerbang untuk vilolet tanpa izin, jadi dia membuka pintu utama dengan tujuan mengusir Violet langsung.

"Kak lucas aku tidak apa jika kak lukas menikah dengan siapapun, tapi aku mohon tidurlah dengan ku, aku ingin punya anak dengan mu" ucap Violet dengan mata yang sudah tidak ada harapan apa - ala lagi