NovelToon NovelToon
Istri Siri Tuan Dokter

Istri Siri Tuan Dokter

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Dokter / Tamat
Popularitas:38.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: AmiRas

Kinar menerima tawaran menikah dari sang dokter untuk melunasi hutangnya pada pihak Bank. Sedangkan, dr. Raditya Putra Al-Ghifari, Sp. B menikahinya secara siri hanya untuk mendapatkan keturunan.

Awalnya Kinar menjalaninya sesuai tujuan mereka, tapi lambat laun ia mulai merasa aneh dengan kedekatan mereka selama masa pernikahan. Belum lagi kelahiran anak yang ia kandung, membuatnya tak ingin pergi dari sisi sang dokter.

Kemanakah kisah Kinar akan bermuara?

Ikuti Kisahnya di sini!

follow ig author @amii.ras

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AmiRas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

Kinar sedang membereskan piring kotor bekas makanan Ibu Maria ketika pintu ruang vip itu terbuka.

"Loh, Suster Kinar?"

Suara bass itu membuat Kinar menolehkan kepala. Ia melempar senyum sungkan pada Dokter Ardi yang berjalan masuk mendekati brankar.

"Wah jadi perempuan cantik yang selalu Mama bilang itu ini?" ucap Dokter Ardi yang membuat Kinar menghentikan kegiatannya.

Ia menoleh bingung pada Dokter Ardi dan Ibu Maria yang sudah senyum-senyum sendiri.

"Benar. Cantik kan, Ar?" tanya Ibu Maria dengan senyum yang begitu lebar.

"Wah, Mama kalau yang ini gak usah ditanya. Berasa lihat bidadari yang turun dari langit!" sahut Dokter Ardi menggombal.

"Dokter Ardi berlebihan," sahut Kinar dengan wajah memerah. Oh, dia normal jika ada pria yang memujinya ia akan tersipu.

"Gimana, Sus? Anak saya ganteng, kan?" tanya Ibu Maria lagi pada Kinar yang telah menyelesaikan tugasnya dengan piring bekas makan pasiennya.

"Eh! Jadi Dokter Ardi ini anaknya Ibu Maria?" tanya Kinar balik. Tak menyahuti ucapan Ibu Maria yang sebelumnya.

"Iya, ini Mama saya, Sus. Terima kasih loh sudah merawat Mama saya dengan baik," ucap Dokter Ardi tulus.

"Itu sudah tugas saya, Dokter." Kinar mengangguk, tak merasa harus dipuji, karena ini memang tugasnya sebagai perawat.

"Makan siang bareng saya yuk, sus?" ajak Dokter Ardi tiba-tiba.

"Eh!" Kinar menatap Dokter Ardi bertanya.

"Sudah... makan sana sama anak saya, Sus! Hitung-hitung pendekatan," ucap Ibu Maria dengan senyum menggoda.

Kinar tak enak menolak melihat tatapan pemuh harap Dokter Ardi, dan wajah semringah Ibu Maria. Akhirnya ia makan berdua dengan Dokter Ardi di kantin rumah sakit.

"Suster kinar sudah punya pacar? "

"Uhuk!"

Pertanyaan tiba-tiba dari Dokter yang duduk di depannya membuat Kinar tersedak.

"Minum dulu, Sus!"

Kinar menurut, segera meminum es teh nya. Setelah beberapa menit, sempat hening Dokter Ardi kembali membuka suaranya.

"Maaf, kalau petanyaan saya tadi lancang!"

"Tapi saya mau jujur dengan suster Kinar. Saya tertarik dengan suster sebagai lelaki yang tertarik dengan perempuan... Saya menyukai, suster kinar!" lanjut Dokter Ardi serius, menatap lekat Kinar yang menunduk.

Kinar masih menunduk diam. Belum menemukan kata yang tepat untuk membuka suara.

"Ah, suster tak perlu menjawabnya sekarang. Saya akan menunggu jawabannya seminggu lagi," ucap Dokter Ardi lagi.

"Tidak, Dok!" sahut Kinar cepat.

Kini Kinar mengangkat kepalanya, menatap wajah rupawan Dokter muda di depannya.

"Saya akan menjawabnya sekarang."

"Oh, baiklah." Dokter Ardi mengangguk, dengan senyum tipis.

Kinar mengatur napasnya sesaat, sebelum berbicara.

"Saya menghargai perasaan Dokter Ardi, tapi saya tidak bisa berbohong dengan perasaan saya hanya untuk menyenangkan dokter, bukan?" ucap Kinar hati-hati.

Dokter Ardi tampak mengangguk singkat. Wajah lelaki itu tampak mulai murung, karena ia tahu akan jawaban dari perasaannya.

"Saya mengagumi sikap ramah dokter, tapi hal itu bukan membuat perasaan saya juga sama dengan perasaan yang dokter miliki. Maaf... saya tidak bisa membalas perasaan yang dokter miliki," ucap Kinar menatap tak enak lelaki di hadapannya.

Dokter Ardi tertawa kecil yang tampak dipaksakan.

"Ah, saya baru saja ditolak ini, Sus? Kok rasanya ada yang nyeri ya?" ujarnya terkekeh miris.

"Maafkan saya, Dokter!" sahut Kinar menunduk.

Dokter Ardi mengangguk paham.

"Ah, tidak apa-apa! Lebih baik saya ditolak lebih dulu dari pada saya nantinya terus berharap karena tidak mengakui perasan saya lebih awal, dan saya menghargai kejujuran Suster Kinar.

Dokter Ardi tampak sudah kembali bersikap ramah. Kinar semakin tak enak hati rasanya, apalagi lelaki ini baik sekali dengannya.

"Terima kasih sudah menemani saya makan, Suster Kinar. Tolong jangan jadikan beban atas pengungkapan perasaan saya, ya!"

"Sekali lagi saya mohon maaf, Dokter Ardi!"

"Tidak apa-apa! Saya paham kok kalau perasaan memang tidak bisa dipaksakan," ucap lelaki itu maklum.

Kinar menghela napas lega karena lelaki di depannya tak tersinggung akan penolakannya. Ia memang tak punya perasaan semacam itu pada Dokter di depannya ini.

"Saya duluan ya, Sus! Oh, ya makanannya sudah saya bayar."

Setelah itu Dokter Ardi berlalu meninggalkan Kinar yang menunduk dengan perasaan tak enak. Kenapa juga sih ada hari seperti ini? Sejak SMA ia memang kerap ditembak sama kakak kelasnya, dan menolaknya tanpa ada perasaan bersalah. Namun, jika orangnya sebaik Dokter Ardi ini menimbulkan perasaan bersalah di hatinya. Ah, sudahlah, Kinar pusing memikirkannya.

...****...

"Mas, ada Operasi?" tanya Kinar yang sedang menyiapkan makan malam ketika dilihatnya suaminya telah rapi.

"Hem!" sahut lelaki itu singkat.

Radit duduk di kursi, diikuti Kinar yang duduk di seberangnya. Perempuan itu sepwrti biasa, melayaninya dengan baik.

"Kinar!" panggil Radit ketika mereka telah menyelesaikan makan malam.

"Ya, Mas?" sahut Kinar yang hendak membereskan piring kotor, fapi urung dan memilih duduk kembali di kursinya. Mendengarkan apa yang ingin Dokter Radit katakan.

"Bicara apa kamu sama dokter Ardi siang tadi di kantin rumah sakit?" tanya Dokter Radit dengan netra menelisik.

"Eh.... "

Kinar tampak kebingunga. Apakah ia harus mengatakan sejujurnya akan pembicaraannya siang tadi dengan Dokter Ardi? Dipikir-pikir lebih baik ia jujur sajalah, biar tak ada yangbmengganjal di hatinya.

"Saya melihat kalian mengbrol dan itu tampak serius," ucap Radit kembali menyadarkan Kinar.

Kinar menghela napas. Tampak gugup untuk mengatakan sebenarnya.

"Eh itu... Tentang perasaan Dokter Ardi pada saya--"

"Sudah cukup! Saya paham maksudnya!" potong Dokter Radit dingin.

Kinar terdiam. Suara lelaki itu tampak tak bersahabat. Apa dia melakukan kesalahan?

"Itu... Dokter Ardi bilang kalau dia menyu-"

"Cukup! Saya sudah paham tak usah kamu teruskan!"

Suara hampir membentak itu membuat Kinar terperanjat kaget. Astaga, lelaki ini kenapa sih? Tidak bisakah bicara baik-baik? Kinar ini orangnya kagetan, loh! Kalau ia jantungan Pak Dokter ini mau tanggung jawab. Eh, tapi kan lelaki ini dokter ya? Ah, sudahlah kok dia malah mikir gak jelas gini.

Kinar baru sadar dari pikiran anehnya setelah terdengar kursi yang terdorong kasar karena Dokter Radit yang melakukannya tak sabaran. Lelaki itu menyambar sneli dan kunci mobil, lalu pergi meninggalkan Kinar yang masih menatap kebingungan lelaki itu

"Dih, aneh banget sih jadi lakik! Tadi dia yang nanya, giliran dijawab bilang udah paham terus marah-marah. Lah, emang dia paham apaan. Duh pusing deh sama itu Dokter satu. Ampun, kok Dokter-dokter di rumah sakit itu pada suka bikin bingung sama kesal sih. Gak Dokter ini, dokter itu, dokter onoh, ah gak taulah aku!" gerutu Kinar gemas sambil membereskan piring kotor dan sisa makan malamnya dengan sang suami yang marah-marah gak jelas. Biarlah, masa bodoh dengan lelaki es itu.

Bersambung....

1
Tamirah
Waduh raja tega benar ya mertuamu ngerjain kamu Kinar,....tapi gak papa toh habis gelap terbitlah terang...😄😄😄
Tamirah
Kalau readers sih mau nya jual mahal dulu tunggu Si Radit termehek-mehek.Wes gak sesuai ekspektasi..... Payah kamuu Kinar .
Tamirah
waduh Kinar kamu kok gampang banget meleleh' , apa Kamu kangen sama sentuhannya.Gak usah gengsi sama sama menahan hasrat wesss angelllll.
Tamirah
Cuek aja Kinar, anjing' menggonggong kapilah berlalu.
Tamirah
Kinar buat Radit bertekuk lutut,Kamu bisa balas sakit hatimu dimulai dari rumah mertua mu.
Tamirah
Tunggu aja kamu Radit seorang wanita kalau sudah disakiti sampai ketingkat paling bawah dia akan berubah menjadi monster 😂😂😂😂
Tamirah
Setelah ada kelahiran anak mereka tentu akan ada konflik sesuai kesepakatan awal. Bisa di tebak mereka gak akan berpisah.
Tamirah
Radit memberikan 🏡 sebagai kompensasi,lak sistim Barter Kinar dapat 🏡 Radit dapat anak.Aduh kasihan Kamu Kinar.
Tapi gak papa suster Kinar kamu sudah ditunggu jandanya sama dr Ardi.....!
Tamirah
Tuh mertua yg luar biasa,gak sekedar nuduh tapi dia cari tahu dan menyimpulkan bahwa putra nya sudah.......?????
Tamirah
Ternyata dr Ririn sdh tahu kalau Kinar dan dr Radit ada hubungan,Betul ada kata kata bijak,sepandai pandai nya bangkai ditutupi akan tercium juga.
Tamirah
Resiko kalau ada yg nyinyir padamu' Kinar ,orang orang tahu nya kamu blm nikah tapi perutmu sdh blenduk.
Tamirah
Sekilas Kinar udah dapat Restu dari Kanjeng Ratu alias mertua...🤭🤭🤭
Tamirah
Yang baca juga gregetan sama Radit,enak aja perhatian yg belebih tapi demi anak yg dikandung nya saja . Gak perduli dgn perasaan istri sirinya yg memendam rasa kecewa.
Tamirah
Nih mulai ada konflik.Judul Novel nya diganti aja Thor menjadi** Meminjam Rahim Suster Cantik**. atau kontrak rahim perawat Cantik. Kan hanya butuh anak saja tanpa ibunya ,setelah lahir anaknya,ibunya dibuang .
Tamirah
Biasa nya novel yg awal nya pernikahan karena kesepakatan ujung ujung gak jadi pisah alias cerai.Yang terjadi justru sang laki termehek mehek sama sama istri nya.....!!!!
Tamirah
Nah tahu kalau Kinar hamil bingung sendiri gimana mau menutupi sekandal mereka walau sdh halal.
Tamirah
Ya nama saja sdh beristri walau istri siri,tapi kalau ada orang yg menyukai istrinya tentu sang suami berubah jadi singa garang alias cemburu makanya diresmikan dan dipublikasikan.wes angelllll....!
Tamirah
salah ngetik harus nya dr Radit gak peka...🤭🤭🤭
Tamirah
Kalau lihat gejalanya Kinar itu hamil.Hanya saja Dr Radit yg peka.yg nama wanita kalau sudah nikah tahu tahu sering mual,entah itu bau parfum bau keringat bau masakan itulah pemicunya, beda mual nya sama penyakit asam lambung,,,!!
Tamirah
Gampang banget punya hutang lunas,tapi syarat nya mau dinikahi.Dari pada ribet mikir diterima aja gitu aja repot....! Apa lagi nikah nya sama dosen ,di dunia nyata juga para wanita gak mungkin nolak brooo...😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!