" Sah..."
Kanaya tertegun mendengar kata sakral yang keluar dari mulut seseorang pria yang dia rindu kan selama ini.
matanya menatap nanar sepasang pengantin yang tersenyum bahagia.
Apa ini???....bukankah dia yang seharusnya duduk di sana,bukankah seharusnya namanya yang di sebut dalam janji suci itu,bukankah gaun pengantin itu seharusnya dirinya yang memakainya, itu adalah gaun pilihannya.
Apa ini?... Sandiwara apa ini?....lelucon apa ini?...
Di tempat lain seorang pria duduk di sebuah restoran yang berkelas, ia tersenyum bahagia menatap kotak kecil yang ada ditangannya.
" Aisar...naura sudah berangkat ke luar negeri pagi tadi " mendengar itu pria yang dipanggil Aisar itu sontak melempar kotak kecil yang di pegangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIA BUKAN CALON SUAMIKU
Pukul 4 sore kanaya keluar dari kantornya dari lantai dua, ia terkejut saat ia keluar dan melihat farrel sudah menunggu di luar restoran.
" Sudah pulang " kata farrel.
" ada apa kesini"
" tentu saja menjemput mu " sahut farrel.
" Aku bisa pulang sendiri, pergilah aku masih ada urusan lain " kata kanaya
" Mau kemana biar aku antar " jawab farrel.
Kanaya menatap tajam Farrel dan menghela nafas.
" Sudah ku bilang aku tak mau berurusan dengan mu lagi, pulanglah aku bisa pergi sendiri " kekeh kanaya.
" aku sudah menjemput mu ke sini nay, jangan keras kepala, ayo masuk mobil"
" aku bilang gak mau ya gak mau !" seru kanaya.
" nay...jangan seperti anak kecil, cepat masuk " farrel mengambil tangan kanaya dan menariknya menuju mobil.
" Farrel lepasin..sakit " kata kanaya sambil meneteskan air matanya, bukan tangannya yang sakit, tapi hatinya, seandainya itu dulu ketika farrel yang masih menjadi tunangannya, kanaya pasti bahagia sekali saat di jemput, dan dulu memang farrel sering menjemputnya dan langsung membawanya ke mini market nya, di sana kanaya membantu farrel untuk membuat laporan atau menyetok barang.
" Jangan membantah, kamu calon istriku, kemana pun kamu pergi harus se izinku dan sepengetahuanku " kata farrel sambil terus menarik tangan kanaya , dan kanaya masih terus memberontak.
" Farrel lepas...aku tak mau menikah denganmu, " seru kanaya dengan air matanya.
Farel tiba-tiba berhenti ketika seorang pria menghadang dan menghalangi langkah.
Tatapan pria yang ada di depan farrel itu, seperti hendak membunuh tatapan begitu tajam dan tangannya mengepal keras. Aisar ya pria yang berdiri di depan farrel adalah aisar.
" Lepaskan tanganmu dari wanita itu " kata pria itu.
" Siapa kamu?, ini bukan urusanmu ,menyingkirlah " Kata farrel.
Aisar melihat kanaya yang berada di belakang farrel, aisar melihat air mata kanaya yang masih menetes dan tatapan kanaya yang sendu seperti memohon pertolongan.
tanpa babibu Aisar langsung memukul rahang farrel sehingga tangan farrel yang mencengkeram tangan kanaya terlepas, sehingga kanaya langsung berlari ke belakang tubuh Aisar.
tubuh farrel terhuyung ke belakang walaupun tidak sampai terjatuh, tapi rahangnya terlihat langsung memar.
" Brengsek siapa kamu " ucap farrel marah dan menatap tajam Aisar.
" Masuklah ke mobilku " perintah Aisar ke pada kanaya, kanaya mengangguk dan kemudian berjalan cepat menuju mobil Aisar, tapi sesaat dia berhenti dan berbalik kembali .
" Mobilmu yang mana " tanya kanaya.
Aisar menghela nafas panjang " kapan hari kan kamu sudah pernah naik " kata Aisar kesal.
" Oh iya ...yang itu ya.." kata kanaya menunjuk mobil mahal berwarna biru.
" Hemm..." sahut Aisar.
" nay ..berhenti !" seru farrel, tapi kanaya tak menghiraukan nya, dia terus berjalan dan masuk ke dalam mobil Aisar.
Hati farrel semakin meradang lantas ia menatap tajam pada Aisar.
" Siapa kamu ? , ada hubungan apa kamu dengan calon istriku " Aisar terkejut.
" menurutmu.." jawab Aisar ambigu.
" Dua minggu lagi kami akan menikah, jangan macam macam kamu, " Aisar tersenyum kecut.
" itu bukan urusanku, tapi itu akan menjadi urusanku jika kamu berbuat kasar pada wanita, paham " kata Aisar tegas .
Aisar kemudian berbalik badan hendak pergi, tapi tiba-tiba farrel menyerangnya dari belakang, untung Aisar sigap dan langsung menghindar dan kemudian menangkap tangan farrel dan Aisar langsung membanting tubuh farrel ke tanah.
Kanaya yang melihat itu terkejut dan langsung menutup mulutnya.
" Jangan pernah menyentuh ku, aku tak suka bajuku di sentuh orang lain " kata aisar dan langsung meninggalkan tempat itu.
Di dalam mobil suasana tampak hening, hanya terdengar isakan tangis kanaya, Aisar menghela nafas dan melirik sekilas pada kanaya.
" berhentilah menangis, berisik sekali " ujar Aisar kesal.
" Hapus air matamu dan ingusmu itu, nanti twins akan mengira aku yang membuat mu menangis" kata Aisar kembali dan menyerahkan tissu pada kanaya.
" Terimakasih " ucap pelan kanaya.
" tidak usah berterima kasih anggap ini sebagai ucapan terima kasih karena sudah membawa twins pulang kerumah, jadi kita impas" jawab Aisar.
" Perhitungan sekali, aku ikhlas menolong mereka, dan aku tak pernah memintamu untuk berterima kasih " sahut kanaya.
" ck..menyebalkan sekali pantesan calon suamimu marah marah "
" Jangan bawa bawa dia, aku nggak suka mendengarkannya, dan dia bukan calon suami ku" kata kanaya ketus.
Akhirnya mereka sampai di rumah Aisar, saat mobil sudah memasuki gerbang terlihat di depan pintu berdiri twins dengan wajah yang ceria.
" ck..lihatlah mereka sudah menyambutmu, seperti menyambut kedatangan presiden saja, aku saja tak pernah di sambut seperti itu " gerutu aisar, karena selama ini dia tak pernah di sambut seperti itu oleh putar putranya.
" Hapus air matamu, jangan sampai mereka menuduhku yang bukan bukan" kata Aisar dan langsung keluar dari mobilnya dan di ikuti oleh kanaya.
" Aunty..." teriak twins dan berlari ke arah kanaya, kanaya tersenyum lembut dan merentangkan tangannya, Ketiganya pun berpelukan, bu sarah yang melihat dari pintu tersenyum tipis.
" hi Girl, boy ...this is your daddy, why don't you hug me first " kata Aisar dengan kesal.
" No....nanti caja kalau Aunty cudah jadi mommy nya anin " sahut anin dan membuat keduanya tersedak dan terbatuk batuk.
tak ada kata kata dari aisar lagi ,dia langsung pergi dari situ .
" Aunty ayo macuk, aunty tidul cini kan " kata anin dengan tangan di rentangkan minta di gendong.
kanaya langsung mengangkat tubuh mungil anin.
" Anin turun.. kamu sudah besar, nanti aunty capek " kata abi yang melihat adiknya nemplok dalam pelukan.
" gak apa...Aunty kuat kok, abang mau gendong juga " tanya kanaya.
Abi menggeleng dan berjalan dengan mengandeng tangan kanaya.
" Assalamualaikum tante " sapa kanaya pada bu sarah.
" Waalaikumsalam, baru pulang kerja nay?" tanya bu sarah yang melihat kanaya masih memakai blezer.
" iya tante..."
" Masuklah...anin sayang turun ya, lihatlah aunty baru pulang kerja, pasti capek " kata bu sarah, dan anin menggeleng dan malah memeluk leher kanaya.
" Maaf nay ..."
" gak apa apa tante.." sahut kanaya dengan senyum manisnya.
Aisar yang melihat interaksi mereka dari atas terlihat sedih ..ia menghela nafasnya.
" Apa kalian benar-benar menginginkan seorang mommy? apa tidak cukup daddy saja " ucap lirih Aisar.
" Apa benar tadi itu calon suaminya, pria itu bilang dua minggu lagi mereka akan menikah , tapi mereka terlihat sedang tidak baik-baik saja" gumam aisar.
" Ah ...masa bodoh bukan urusanku "
#####
Assalamualaikum readers salam sehat selalu, jejaknya dong...🤩🥰
HAPPY READING