Update setiap hari ya,,,,
Seorang gadis yang bernama Ratu Alisha Naransya dilahirkan dalam keluarga besar Naransya dimana seluruh keturunannya memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Bagaimana kehidupan Ratu yang hanya memiliki kecerdasan yang standar ?? apakah Ratu bisa mensejajarkan dirinya dengan keluarga besarnya ataukah ia hanya menerima nasibnya??
Sebuah keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang memilih Ratu sebagai jodoh untuk putranya sesuai dengan kesepakatan orang tua mereka semasa hidupnya. Apakah sang pria menerima Ratu yang jauh dari tipenya ??
Penasaran ?? Yuk cap cuss kepoin ceritanya
Jangan lupa dukungannya setiap chapter yak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8. IJIN OMA
...Happy literasi ...
Walaupun terasa berat berpisah dengan cucu yang selalu menemaninya selama ini, namun oma Kailani sadar ia tidak menghambat keberhasilan cucunya. Sang oma membenarkan cara berpikir Ratu bahwa untuk membuktikan kemampuan dirinya maka harus menanggalkan nama besar Naransya. Oma Kailani hanya bisa memberikan dukungan terbaiknya pada Ratu dan berdoa untuk keberhasilan cucu kesayangannya itu. Oma Kailani segera menyuruh asistennya untuk mengurus segala keperluan keberangkatan Ratu.
Malam terakhir Ratu di tanah air tercinta, ia habiskan bersama sang Oma. Tak bosan oma Kailani selalu mengingatkan pada Ratu agar selalu menjaga diri dan nama keluarga serta terus memelihara kesopanannya sebagai ciri khas bangsa. Tak lupa pula oma Kailani memberikan kartu tanpa batas miliknya, ia tak ingin cucunya kesulitan keuangan di negeri orang.
“Sayang, pegang ini buat jaga-jaga dan semua pendapatan hotel akan masuk ke rekeningmu, oma sudah menyiapkan rekening baru untukmu.Hanya oma dan tante Sita serta asisten oma yang mengetahuinya.“ ujar oma Kailani menyodorkan black card miliknya.
“Tapi oma, Ratu tidak membutuhkan ini, tabungan Ratu masih cukup. “ tolak Ratu yang tak ingin omanya bertengkar dengan papanya jika mengetahui kartu tanpa limit sang oma beralih padanya .
“Kamu akan pergi jauh dari oma, hanya ini yang bisa membantumu jika kamu menemui kesulitan. Uang memang bisa di cari jika belum mendapatkan uang saat benar-benar membutuhkannya maka kamu akan menyesal telah menolak pemberian oma. Papamu tidak ada hak mengatur semua hartaku. Cukup dia mengatur harta peninggalanmu saja. “ ucap Oma Kailani seolah tahu jalan pikiran cucunya dan terus memaksa agar Ratu menerima pemberiannya.
Sebelum menikah dengan almarhum suaminya yaitu Naransya, oma Kailani telah memiliki perusahaan sendiri warisan dari kedua orang tuanya. Oma Kailani semasa mudanya sama dengan Ratu, memiliki otak pas-pasan namun mampu membuktikan diri dengan memajukan perusahaannya. Satu hal yang menjadikan oma Kailani tetap memiliki harta sendiri karena ia tidak menyatukan perusahaannya dengan milik suaminya.
“Tapi oma,,,”
“Ssttt, sudah. Jangan khawatirkan oma. Kamu hanya perlu melakukan hal yang bisa membuatku bangga. Ijin dan restu oma selalu menyertaimu. Sekarang istirahat, besok pagi kamu akan memulai perjalananmu. “
“Ratu ingin tidur bareng oma."
“Oma pun ingin tidur bersamamu." senyum lembut menghiasi bibir oma Kailani.
Keduanya kemudian menuju kamar tidur oma Kailani. Sambil memeluk oma Kailani, Ratu perlahan memejamkan matanya dan mengarungi dunia tanpa batas, dunia mimpi yang indah. Hingga suara Adzan subuh berkumandang memanggil para kaum muslimin untuk menunaikan kewajibannya.
Perlahan mata Ratu terbuka, tangannya masih tetap setia memeluk tubuh sang oma yang juga sudah membuka matanya dengan sempurna.
“Ayo sayang, kita Shalat subuh berjamaah." ajak oma Kailani beranjak dari tempat tidur di susul oleh Ratu.
Selesai melakukan Shalat, Ratu kemudian bersiap sementara oma Kailani ke dapur menyuruh ART nya untuk menyiapkan sarapan lebih cepat.
“Wah, makanannya banyak banget Oma,,,” ucap Ratu melihat semua makanan yang tertata rapi di meja adalah makanan kesukaannya dan segera menyantapnya
“Supaya cucu cantik oma selalu ingat untuk pulang.” Balas oma Kailani tersenyum.
“Tanpa ini pun Ratu pasti ingat pulang hanya untuk oma tercinta. “
“Jadi tante Sita gak diingat, nih,,,” tiba-tiba tante Sita sudah berada di dekat meja makan.
“Tante, bikin kaget aja. Kok gak kedengaran mobil tante Sita." ucap Ratu menghentikan makannya dan menghampiri tante kesayangannya.
“Mana bisa kedengaran, rumah sebesar ini. Oh ya, berangkat jam berapa,,,”
“Sebentar lagi tan ,,, kita makan dulu, kan sayang makanan sebanyak ini gak dinikmati. "
Mereka kemudian sarapan bersama dengan tenang, tanpa bersuara hanya terdengar bunyi sendok dan garpu yang beradu dengan piring mengeluarkan irama yang memecah kesunyian di meja makan, hingga mereka menyudahi sarapannya.
“Tante aja yang antar ke bandara, sekalian tante langsung ke rumah sakit. “
“Tante gak takut terlambat ?? Sama pak Diman aja deh. “ Ratu tak enak hati jika harus merepotkan tante Sita
“Pak Diman, koper nona Ratu masukin ke mobilku aja, aku yang akan mengantarnya. “ ucap tante Sita lembut
“Baik nona muda ,,,” pak Diman kemudian mengangkat koper Ratu dan memasukkan ke bagasi mobil Sita.
Saling berpelukan dengan oma Kailani untuk kali terakhir membuat suasana menjadi haru. Oma Kailani memeluk Ratu dengan erat seolah tak ingin melepasnya. Para ART yang ikut melepas kepergian Ratu pun ikut meneteskan air matanya. Ratu kemudian menyalami mereka satu per satu setelah oma Kailani melepaskan pelukannya.
“Titip oma ya, bi,,,”
“Pasti nona ,,,” jawab mereka kompak.
Perlahan Sita menjalankan mobilnya keluar dari pintu gerbang rumah oma Kailani setelah mereka berada di dalam mobil. Ratu membalikkan badannya menatap oma Kailani yang masih berdiri di teras rumah dan melambaikan tangannya hingga tinkungan menghalangi mereka . Ratu terdiam beberapa saat, ada perasaan berat untuk meninggalkan negara ini, namun mengingat Rafka dan kata-kata papanya kembali menguatkan tekadnya untuk mengadu nasib di negeri orang. Ia tak akan pulang jika belum bisa membuat omanya bangga.
“Tiba di Paris, jangan lupa telpon tante. Kalau ada waktu tante akan mengunjungimu di sana. “
“Pasti tante, kalianlah orang pertama yang akan aku kabari. “
“Jangan lupa Shalat sesibuk apa pun di sana dan selalu berdoa agar segala urusan lancar”.
“Tante, aku minta jangan bilang sama papa dan yang lainnya kemana tujuan Ratu.”
“Pasti sayang, tante dan oma akan membuat mereka malu dengan semua yang pernah mereka katakan. Tante dan oma menunggu berita keberhasilanmu dan selanjutnya serahkan semuanya sama tante." ucap Sita memberikan semangat ponakannya.
Sita melihat potensi yang ada dalam diri Ratu sehingga ia selalu memberikan semangat dan motivasi agar potensi dalam diri ponakannya itu bisa terasah dan ia yakin dengan tekad serta usaha dan keinginan yang kuat, Ratu bisa berhasil.Semoga dengan jauh dari nama besar Naransya ponakannya itu bisa menggali potensi dan mengembangkannya.Doa Sita dalam diam. Tak mobil yang dikendarai oleh Sita memasuki bandara.
“Tante langsung aja takutnya nanti malah kejebak macet.” Ucap Ratu meraih tangan tante Sita dan mencium punggung tangannya.
“Jangan lupa hubungi tante, oke??”
“Pasti tante, doakan aku ya, tan ,,, “ balas Ratu seraya mendorong kopernya menjauh dari tante Sita.
Sita menatap sendu punggung Ratu yang semakin menjauh dan menghilang di balik pintu bandara.
'Semoga sukses selalu menyertai langkahmu sayang.Semoga menemukan jalan keberhasilan sehingga semua orang bisa memandangmu sebagai seorang Naransya sejati.' Gumam Sita dengan mata berkaca-kaca.
Sungguh ia tak tega membiarkan ponakan kesayangannya pergi jauh apalagi dengan membawa luka hati dari orang-orang yang seharusnya memberikannya kasih sayang. Di tambah dengan kata-kata mantan tunangannya yang juga menggoreskan luka pada hati yang rapuh.Rasanya Sita ingin mendatangi Rafka dan membuat perhitungan dengannya.
Sita Kembali mengendarai mobilnya menuju rumah sakit tidak bekerja, ia membawa mobilnya dengan sedikit lebih kencang karena jalan raya masih sepi.
💞💞💞💞
...MAAF READERS UP-NYA TELAT,,,,...
...TERIMA KASIH MASIH SETIA MENUNGGU ...
...LOVE YOU ALL ...