Ini karya ku yang baru mohon kalau membaca dengan bijak ya~~
Di tunggu jejak komen kalian🤗
Davina Aurellia terpaksa harus menerima tawaran Ayahnya untuk menikah dengan seorang pria yang ia tak kenal. Semua itu Davina lakukan demi menyelematkan ibunya yang sedang berada di Rumah Sakit. Tanpa Davina sangka bahwa anak dari sahabat Ayahnya itu adalah presdir perusahaan tempatnya bekerja yang bernama Yohanes David Abraham.
David yang tak menyetujui pernikahan ini juga harus terpaksa menerimanya, Maka sebelum pernikahan terjadi ia mengajak Davina untuk membuat perjanjian kontrak pernikahan mereka.
Setiap hari, ada saja perdebatan kecil diantara mereka. Sampai pada akhirnya David mulai jatuh cinta pada istrinya sendiri. Tapi cinta pertama Davina tiba - tiba kembali di kehidupannya.
Akankah Davina kembali pada cinta pertamanya atau membalas cinta David?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Izin Cuti
Sesampainya di rumah, Laras istrinya terus saja menanyainya.
"Pergi kemana kamu? Kok pulang senang begitu? Jangan bilang kamu selingkuh lagi, Mas." cecar Laras membondong pertanyaan karena dulu saat mengetahui suaminya memiliki istri lagi, hatinya begitu hancur dan kecewa, jika ia tidak mengingat Clara yang masih kecil dan Laras saat itu mungkin akan pergi meninggalkan Bagas. Mana ada seorang istri yang rela berbagi dengan wanita lain.
"Aku ke Rumah Sakit tadi." jawab Bagas jujur.
"Aku tidak percaya sama ucapan kamu, Mas?" ucap Laras memandang suaminya dengan tatapan yang curiga.
"Terserah," kali ini, Bagas tidak ingin berdebat dengan istrinya itu dan berlalu begitu saja berjalan menuju kamar tidur mereka yang ada di lantai dua.
"Mas, tunggu!" Teriak Laras mencoba menahan suaminya untuk naik ke lantai dua.
"Ada apa lagi, Laras? Aku sedang capek sekarang," ujar Bagas.
"Katakan kamu dari mana?"
"Sudah aku bilang sebelumnya, aku dari Rumah Sakit," jawab Bagas dengan tegas.
"Ada urusan apa kamu pergi ke Rumah Sakit?" tanya Laras penasaran.
"Aku menemui Davina di sana?" jawab Bagas
"Jangan bilang, kamu membayari semua biaya Rumah Sakit, mantan istrimu itu, Mas?" Tanya Laras dengan sedikit kesal.
"Ya" Lalu Bagas berjalan menuju ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya dengan baju tidurnya.
"Kenapa kamu tiba - tiba peduli dengan mereka?"
"Davina setuju untuk menikah dengan David, itu alasanku membantu mereka," terang Bagas.
"Apa? Benarkah?" Laras menatap tak percaya pada suaminya.
"Ya sudah, aku mau tidur dulu," ucap Bagas tak ingin bercerita yang lebih jauh. Karena besok jadwalnya sangat padat dan ada beberapa meeting yang harus di hadirinya.
Mendengar ucapan suaminya membuat Laras mendengus kesal dan tidur membelakangi suaminya.
Keesokan harinya di Rumah Sakit, Davina sudah membersihkan diri menunggu Ibunya yang sekarang sedang berada di ruang operasi. Hari ini, Davina tidak pergi ke kantor, dia sudah menghubungi Bu Jova selaku kepala Admin nya memberitahukan bahwa dia mengambil cuti dadakan, walaupun sebenarnya hal ini tidak di perbolehkan tapi pada saat Davina menjelaskan alasannya, Bu Jova bisa menerimanya.
Davina terus berdoa di dalam hatinya agar ibunya selamat dalam operasi karena sebelumnya Dokter Candra sudah menjelaskan bahwa di meja operasi apa saja bisa terjadi.
***
Di perusahaan Daehan group.
Venus tak heran melihat temannya Davina masih belum datang ke kantor mulai bertanya - tanya ada apa dengan temannya yang satu ini, bahkan ia kemari sampai lupa menyampaikan pesan dari Hilda untuk Davina.
Setelah jam 09.00 WIB. Venus yang masih belum melihat batang hidung temannya itu mencoba menghubunginya, tapi pesan Davina tidak aktif bahkan pesan yang Venus kirimkan dari pukul 08.00 WIB pagi. Sama sekali tidak di balas oleh Davina membuat Venus mendengus kesal.
"Kemana nih, bocah?" tanya Venus sambil bergumam.
Tak lama telepon yang ada di meja Venus berbunyi.
"Halo Venus, kamu keruangan saya sekarang!" titah Bu Jova.
Walaupun Venus tidak menanyakan dari siapa tapi, sat mendengar suara atasannya ia sudah tahu siapa pemilik suara itu.
tok... tok... tok...
"Masuk!"
Ceklek!
"Selamat pagi, Bu." Sapa Venus dengan tersenyum.
Tentu ia tidak ingin kena damprat pagi ini oleh Kepala Admin nya ini. Bu Jova terkenal sebagai seseorang yang sangat prefeksionis, suka kebersihan, rapi dan senyum baginya itu wajib."
"Selamat Pagi !! Balas Bu Jova.
"Ini," ujar Bu Jova sambil menyerahkan bundelan dokumen yang harus di kerjakan
pagi ini oleh Davina.
"Banyak amat Bu, dokumennya." ucap Venus yang pada saat melihat bundelan dokumen itu yang kini tengah pegang olehnya.
"Iya, itu sebenarnya tugas untuk kamu dan Davina. Tapi karena hari ini Davina cuti kamu kerjakan sendiri saja ya,"
"Hah? Davina cuti, Bu?" tanya Venus kaget.
'Issh, Davina! Cuti nggak bilang - bilang,' keluh Venus dalam hati.
Bersambung ..
Nantikan terus kelanjutan kisahnya ya~~~
Jangan lupa, like komen dan vote. Kalau berkenan jangan lupa untuk like... like... like.
lanjutan cerita David dan Davina