NovelToon NovelToon
Idolaku

Idolaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Showbiz / Slice of Life
Popularitas:807
Nilai: 5
Nama Author: aisetsuna

mengagumi Idola, hingga jatuh cinta dan ternyata gayung itu bersambut.
bagaimana rasanya.???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisetsuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasihat Jeano.

Selang beberapa hari kemudian, setelah video klip official resmi di luncurkan. Pemutaran single Idol of my Heart, semakin mendapat sambutan yang luar biasa dari para fans SM.

Yuan sendiri tidak pernah menyangka dengan apa yang di alami saat ini, bahkan dalam chart music singlenya menduduki posisi peringkat pertama selama dua bulan berturut turut.

Namun dalam hati Yuan masih mempercayai bahwa kesuksesan single kali ini, karna dia berkolaborasi dengan Giyo, salah satu member dari Seven Miracle yang saat ini sedang di gandrungi semua kalangan.

Jika single ini nyanyikan oleh orang lain atau di nyanyikan oleh dirinya sendiri, belum tentu hasilnya akan seperti saat ini.

Di dalam kamarnya, Yuan Membaca komentar dari para penggemar dan netizen melalui tab miliknya, Yuan takut tapi juga merasa penasaran.

Yuan mendengarkan kembali lagu yang dia nyanyikan bersama dengan Giyo dan membaca satu demi satu komentar yang bermunculan di kolom komentar.

'Tidak hanya lagunya yang keren, klipnya juga keren banget.'

'Tolong katakan padaku siapa gadis ini, aku menyukainya. Dan aku akan menjadi penggemarnya.'

'Kenapa tak terlihat penyanyi cewenya, tolong jangan bikin kami penasaran.'

'Beruntungnya kamu, Giyo menemukan permata.'

'Selama video berlangsung selain mendengarkan lagunya yang sangat menyentuh hati, aku juga menantikan melihat wajahmu. Tapi sampai akhir tak kunjung nampak.'

'Giyo. Jangan kau nikmati sendiri, berbagilah kepada kami. Tunjukan wajah wanitamu itu.'

'Mungkinkah kau tidak secantik itu, sehingga tidak menunjukan wajahmu.?'

“Sibuk sekali, apa yang sedang kau lakukan.?” ucap Jeano di telinga Yuan.

Sontak kedatangan Jeano yang tiba tiba membuat Yuan terkeejut, sedikit berteriak dan hampir saja melempar tabletnya jika saja Jeano tidak memegang tangan gadis itu. Jantungnya berdegup kencang, wajahnya tampak pucat.

“JEANOOOO,,, apa yang kamu lakukan. Kenapa masuk tanpa bersuara, kau mau membuatku mati karna serangan jantung.?” ucap Yuan sedikit berteriak menahan kaget.

Nafasnya terengah engah karna dia benar benar hampir saja jantungan, Jeano masih menggenggam tangan Yuan.

“bernafaslah dulu, nih minum. Pelan pelan awas tersedak.” ucap Jeano sambil memberikan gelas berisi air yang ada di meja.

“aku sudah mengetuk pintu berulang kali dan memanggil namamu, tapi tak ada jawaban. Karna kamarmu terbuka jadi aku masuk saja sekalian memastikan siapa tahu kamu pingsan atau ketiduran di kamar mandi.” jelas Jeano setengah bergurau.

Jeano duduk di sofa, sedangkan Yuan duduk dibawah bersandar pada sofa. Menempelkan sisi kepalanya di lutut Jeano, mengatur nafasnya dan juga tubuhnya yang masih lemas karna ulah Jeano.

“kau masuk ke kamar perempuan tanpa permisi, bagaimana kalau saat itu aku keluar kamar mandi tanpa menggunakan pakaian, atau aku sedang berganti pakaian. Hah.?” tanya Yuan dengan nada masih shock, dan masih menyandarkan kepalanya pada dudukan sofa.

Seketika itu juga, Jeano yang sedari tadi hanya memandang gadis itu mendekatkan wajahnya dari atas kepala Yuan dengan jarak yang sangat dekat sehingga mereka dapat merasakan hembusan nafas satu sama lain.

“menurutmu apa yang akan aku lakukan.?” jawab Jeano balik bertanya.

Yuan kemudian menjauhkan kepalanya dan duduk kembali, kini detak jantungnya semakin berdetak kencang tak karuan.

Ketika akan membalikan kepalanya menghadap ke arah Jeano, gadis itu mendapati wajah Jeano sudah berada dekat di depannya.

Wajah Yuan kembali memerah dan spontan dia memundurkan tubuhnya ke belakang, membuatnya hampir membenturkan punggungnya ke ujung meja.

Beruntungnya Jeano sigap dan memegang ujung meja dengan tangannya sehingga punggung gadis itu hanya mengenai tangan jeano.

Karna kerasnya benturan punggung Yuan dan tangan Jeano, membuat laki laki itu merasa kesakitan dan telapak tangannya memerah.

“auw, kenapa kau suka sekali menyakiti dirimu sendiri hah.?” ucap Jeano meringis menahan sakit di telapak tangannya.

“ah,, maaf,, maaf apakah sakit.?” ucap Yuan sambil menarik tangan Jeano.

Di tiupnya telapak tangan Jeano yang memerah dengan perlahan, hal itu tentu saja membuat pemuda itu merasa kaget dan merasa sesuatu berdesir ke seluruh tubuhnya.

Jantungnya sedang bermasalah, berdetak semakin kencang, nafasnya tiba tiba memburu dan dadanya terasa sesak.

“sudah tidak apa apa.” ucap Jeano semenit kemudian dan menarik tangannya dari genggaman tangan Yuan.

“tapi itu pasti sakit, aku yang terkena tanganmu saja, punggungku merasa sedikit ngilu.” ucap Yuan.

“lalu apa yang akan terjadi jika aku tidak menghalau ujung meja itu.?” tanya Jeano dengan menatap wajah gadis itu.

Yuan hanya terdiam, tidak dapat menjawab karna tahu ini adalah kesalahannya.

Kini jantung gadis itu semakin bermasalah, merasakan hal yang juga di rasakan oleh pemuda itu. Tapi keduanya hanya bisa diam.

“bisa tidak, lain kali jangan membuatku khawatir. hmm.?” tanya Jeano.

Yuan menghentikan kegiatannya (meniup telapak tangan Jeano yang masih memerah) namun matanya tetap memandang telapak tangan halus namun kokoh milik pemuda yang ada di depannya itu, dia tidak tahu harus berbuat apa dan berkata apa.?

Merasa pemuda didepannya itu masih memandanginya, gadis itu hanya menganggukkan kepalanya. Dalam hatinya gadis itu mengutuk apa yang sedang terjadi dengan jantungnya.

'Heiy jantung tolonglah,,, kau seperti akan meledak. Mungkin detakmu juga bisa di dengar laki laki ini. Ucapnya dalam hati.

Begitu juga dengan pemuda itu, tidak ingin membuat jantungnya segera meledak Jeano mencoba mencari pembahasan pembicaraan.

“sudahlah,, katakan apa yang sedang kau lakukan tadi?.” tanya Jeano menarik tangannya dari genggaman Yuan dan menurunkan posisi duduknya sejajar dengan gadis itu.

Menarik benda pipih yang ada di atas meja, dan memeriksa apa yang sedang di lakukan gadis itu tadi.

“hanya membaca komentar dari para pemuja kalian.” jawab Yuan. Masih dengan mencoba mengatur debar jantungnya.

“jangan terlalu sering membaca komentar, itu bisa mengaburkan mentalmu.” ucap Jeano.

“maksudnya.?” Yuan bingung dengan kalimat Jeano.

“jika komentar yang di berikan itu baik, itu akan membuatmu bahagia. Jika komentar mereka memberikanmu support dan dukungan, itu akan membuatmu semakin semangat dalam berkarya yang lebih baik. Tapi jika komentarnya menghinamu atau mencacimu, bahkan merendahkanmu, itu akan membuatmu frustasi. Merasa gagal, merasa bahwa kamu tidak berkompeten dan kurang berusaha, juga kamu akan merasa bahwa kamu sudah mengecewakan banyak orang.” jelas Jeano.

“hal itu akan mempengaruhi mentalmu, jadi lebih baik mulai sekarang jangan terlalu sering membaca kolom komentar lagi.” lanjut Jeano menjelaskan panjang lebar.

Yuan hanya terdiam mendengar penjelasannya, merasa apa yang di katakan pemuda ini ada benarnya. Tapi dia juga penasaran dengan pendapat orang lain di luar sana tentang lagu dan juga klipnya.

“aku tau kau penasaran, ingin tahu apakah single dan klipmu bisa di terima masyarakat atau tidak.” lanjut Jeano.

Yuan melongo mendengar kalimat lelaki itu.

'kenapa dia bisa tau apa yang di pikirkannya.' batin Yuan

“bagaimana kau bisa membaca isi pikiranku, apa kau cenayang.?” pekik gadis itu, seraya mendorong lelaki itu dari samping.

“hahaha,,, aq bukan cenayang, dari raut wajahmu sudah tertulis jelas.” jawab Jeano.

“bagaimanapun kami juga pernah mengalami hal itu, aku bisa mengerti sedikit apa yang kamu rasakan.” lanjutnya.

1
Astiteti Mawati
yg pemeran utama laki² dan perempuan ny siapa?
Graziela Lima
Membuat mata berkaca-kaca. 🥺
Phedra
Pengen langsung baca lagi!
Beatrix
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!