NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:395.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 7

Ballroom hotel Paradise.

Tampak para wartawan, reporter, tengah bersiap menunggu kedatangan Axelle. Yang kabarnya akan memberikan klarifikasinya saat itu juga terkait skandal yang melibatkannya dengan seorang wanita muda.

Dengan pengawalan ketat oleh pihak keamanan hotel, Axelle, didampingi oleh Zaky dan Boni. Selaku manajer dan asistennya. Ia melangkahkan kaki memasuki ballroom hotel. Dimana pers telah bersiap mendengarkan, bahkan menyiarkan secara langsung klarifikasi dari seorang Axelle Allardo. Terkait masalah yang tengah menimpanya saat ini.

Jumpa pers siang itu pun, bukan hanya terkait tentang perilisan film barunya saja. Melainkan, masalah skandalnya pun diikut sertakan. Axelle akan menyelesaikan masalahnya saat ini juga di depan pers.

Beberapa jam sebelumnya.

Setelah diskusi yang panjang, Irene pun akhirnya menyetujui rencana Zaky. Irene hanya harus bersandiwara tengah menjalin hubungan spesial dengan Axelle. Hanya itu, tidak lebih. Bahkan pernikahannya pun hanya sandiwara. Jadi untuk apa Irene cemas. Toh semuanya hanya pura-pura.

Dan pihak MB pun telah memberikan pertimbangannya. Kontrak tidak akan dibatalkan, jika terbukti Axelle tidak melakukan pelecehan terhadap Irene.

"Tapi aku punya syarat." Ucap Irene saat diskusi panjang mereka di kamar hotel itu.

"Apa syaratmu?" Tanya Zaky. Sementara Axelle hanya menyimak.

"Tolong pinjami aku uang."

"Berapa yang kamu mau?"

"Lima ratus juta." Ucap Irene tanpa ragu.

Zaky terdiam sejenak. Sedangkan Axelle dan Boni terkejut bukan kepalang mendengar nominal yang disebutkan Irene.

"Apa? Li_lima ratus juta? Kamu pikir itu jumlah yang sedikit? Kamu mau memeras Bos Axe ya?" Kesal Boni dengan tatapan garang terhadap Irene.

"Hei, penipu kecil. Kamu mau memerasku atau mau menjual dirimu?" Axelle pun kesal dibuatnya.

"Baiklah, jika kalian tidak mau. Maka aku juga tidak akan mau melakukan sandiwara ini."

"Wanita yang lebih cantik darimu saja bahkan tidak akan menjual tubuhnya semahal itu."

"Ya sudah kalau tidak mau. Aku tinggal mengaku di depan wartawan, kalau kamu memang benar sudah melecehkanku."

"Cih, dasar penipu kecil."

"Baiklah. Aku setuju." Ucap Zaky menghentikan perdebatan diantara mereka.

"Be_benarkah?" Kini giliran Irene yang tercengang, melotot sempurna. Tak disangka, secepat ia mendapat pinjaman uang yang jumlahnya begitu besar. Hanya dengan bersandiwara saja.

Mau bagaimana lagi, Irene terpaksa melakukannya. Sebab kebutuhan yang begitu mendesak. Jika tidak, nasib anak-anak panti yang akan dipertaruhkan. Mereka mungkin akan hidup di jalanan jika Irene tidak mendapatkan pinjaman uang.

"Kita bahas soal ini nanti. Setelah konpers nya selesai."

Irene menganggukkan kepalanya. Sedangkan Axelle, membuang muka. Sembari mengusap kasar wajahnya.

.

.

Axelle sudah bersiap menerima berbagai pertanyaan yang akan dilontarkan para wartawan padanya. Axelle duduk tenang di balik meja. Di depan wajahnya, mikrofon dalam keadaan on.

Axelle menghela napasnya. Menghembuskannya perlahan kemudian.

"Apa benar anda melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis di kamar hotel?" Tanya seorang wartawan.

Pertanyaan yang sudah diperkirakan Axelle sebelumnya.

"Tidak benar. Aku tidak melecehkan siapapun. Gadis itu adalah ..." Axelle tampak ragu menyelesaikan kalimatnya.

ADALAH KEKASIHKU.

Kalimat itukah yang membuat Axelle begitu berat mengatakannya?

Kekasihku?

Oh my god!

Axelle sampai harus menahan kesal di dada. Bagaimana bisa ia mengakui gadis rendahan itu sebagai kekasihnya. Sementara ia sendiri telah memiliki tambatan hatinya. Yang kini tengah jauh dimata.

"Gadis itu ..." Axelle masih saja enggan mengatakannya. Hingga Zaky pun mengambil alih.

Kini Zaky yang akan menjelaskan semua.

"Axelle dan gadis itu memiliki hubungan spesial. Mereka adalah sepasang kekasih." Ujar Zaky tanpa ragu.

Wartawan pun saling pandang. Rupanya selama ini Axelle memiliki seorang kekasih. Gosip yang belakangan ini sempat beredar, Axelle kerap kali terlihat keluar masuk hotel bersama seorang wanita. Apa wanita itu adalah kekasih rahasia Axelle? Yang selalu ia sembunyikan dari media. Apakah wanita itu adalah wanita yang kini tengah tersandung skandal bersama Axelle?

"Jika memang benar mereka adalah sepasang kekasih, apa ada kemungkinan Axelle akan menikahi wanita itu? Karena mereka sudah melakukan hubungan diluar pernikahan." Wartawan lainnya pun mengajukan pertanyaan konyolnya.

Axelle semakin menahan kesalnya mendengar pertanyaan itu.

Oh astaga!

Pertanyaan macam apa itu?

Melakukan hubungan di luar pernikahan dengan penipu kecil itu?

Bahkan seujung rambut pun, Axelle tidak akan sudi menyentuhnya.

"Mereka akan menikah dalam waktu dekat ini. Gadis itu datang menemui Axelle hanya untuk memberinya ucapan selamat atas perilisan film barunya." Imbuh Zaky meyakinkan.

Tampak wartawan saling memandang. Ada yang terlihat menganggukkan kepalanya. Pertanda mereka mengerti dengan penjelasan yang diberikan Zaky.

"Lalu kenapa hubungan kalian terkesan sering ditutup-tutupi? Bukankah ini kabar bahagia?"

"Mereka hanya menunggu waktu yang tepat untuk memberitahu hal ini ke media." Zaky memang bisa diandalkan.

"Ada gosip yang mengatakan, kalau gadis itu hanya seorang tukang__" kalimat seorang wartawan terhenti, sebab Zaky dengan cepat menyela.

"Memang benar. Gadis itu bukan dari kalangan artis. Dia hanyalah seorang gadis biasa. Axelle sangat mencintainya, untuk itu Axelle tidak ingin terlalu mengekspose hubungannya. Dia hanya ingin kekasihnya menjalani hari-harinya dengan nyaman." Zaky memang pintar mencari alasan. Dalam sekejap, image Axelle yang sempat memburuk pun, perlahan kembali membaik.

Dan reaksi Axelle mendengar penjelasan Zaky?

Bukan hanya kesal. Rasanya ia ingin mencekik Zaky detik itu juga. Agar Zaky tahu, betapa ia benci mengakui wanita lain sebagai kekasihnya selain Clarissa.

"Apa kami boleh mengajukan beberapa pertanyaan pada gadis itu?" Tanya seorang wartawan lagi.

"Boleh." Jawab Zaky tanpa ragu.

Axelle pun tersentak. Lalu menoleh, menatap tajam Zaky. Dan Zaky malah menyunggingkan senyumnya. Seakan tengah mengejek Axelle.

"Boni ... Tolong kamu ajak Irene kemari." Titah Zaky sembari menoleh. Memandangi Boni yang berdiri di sebelah tempat duduknya.

"Baik, Pak Zaky." Patuh Boni. Kemudian bergegas meninggalkan ballroom, kembali ke kamar 101.

Sebelumnya, saat mereka meninggalkan kamar itu menuju ballroom, Zaky sudah meminta bantuan Bu Olivia. Pemilik Olive galery itu mengutus seorang karyawannya untuk membawakan sebuah gaun ke hotel Paradise atas permintaan Zaky. Dan Boni sudah menghubungi teman MUA nya untuk mendandani Irene.

Hal ini sudah diperkirakan Zaky sebelumnya. Ia hanya tak ingin Irene tampil terlalu biasa di depan media. Karena sekarang, status Irene adalah kekasih Axelle.

Tak lama berselang, seseorang melangkah perlahan memasuki ballroom itu. Di belakangnya Boni mengikuti.

Serentak, semua pandangan pun mengarah kepada Irene. Yang melangkah pelan, dengan wajah tegang, plus hati berdebar-debar. Irene begitu gugup menghadapi keadaan ini.

"Waaah ... Dia sangat cantik."

Seruan itu terdengar kala Irene berjalan membelah deretan wartawan menuju tempat dimana Axelle dan Zaky tengah duduk.

Dua pria itu tertegun, bahkan mungkin terpana. Saat Irene perlahan mulai mendekat. Dan kini, Irene berdiri tepat di hadapan keduanya. Menatap canggung. Bahkan sulit baginya untuk tersenyum. Entah situasi apa yang kini tengah dihadapinya. Semua mata dan semua kamera tertuju padanya.

Mendadak ia menjelma bak seorang cinderella jelita dalam balutan dress blue pastel selutut. Di padukan dengan heels berwarna senada, rambut panjang tergerai indah, serta riasan tipis di wajahnya. Yang berdiri dihadapan seorang pangeran yang tengah menantinya. Menatapnya tanpa berkedip.

Ya. Bukan hanya Zaky, Axelle pun terpana dibuatnya. Sesaat matanya menatap Irene tanpa berkedip. Seakan ia telah tersihir detik itu juga. Bahkan tanpa sadar, Axelle bangun dari duduknya perlahan. Sambil terus menatap Irene.

Irene yang dipandangi Axelle seperti itu, tentu saja kikuk jadinya. Bahkan Irene jadi salah tingkah. Sementara Zaky, tanpa sadar seulas senyum terukir diwajahnya, sambil menatap Irene.

"Sana, duduk di sebelahnya Bos Axe. Ingat, sesuai perjanjian, jangan menjawab pertanyaan yang tidak seharusnya kamu jawab. Ayo cepetan sana." Bisik Boni di telinga Irene. Kemudian bergegas kembali ke tempatnya semula.

Perlahan, Irene pun melangkahkan kakinya, memutari sisi meja, lalu mengambil duduk di sebelah Axelle yang sengaja telah dikosongkan untuk ia tempati.

"Ehem." Deheman Zaky menyadarkan Axelle. Yang tanpa sadar pandangannya terus mengikuti hingga Irene mengambil duduk di sebelahnya.

Axelle pun buru-buru memalingkan wajahnya. Kembali menatap ke depan. Lalu duduk kembali.

"Silahkan mengajukan pertanyaan." Ujar Zaky mempersilahkan wartawan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Irene.

"Apa benar kalian berdua akan menikah dalam waktu dekat ini? Selama ini hubungan kalian tidak pernah terekspos media, apa boleh tahu, kapan dan dimana kalian bertemu. Dan bagaimana kalian bisa saling jatuh cinta?" Tanya salah seorang wartawan.

Wah, gawat nih. Aku harus jawab apa? Irene hanya bisa membatin.

Kapan, dimana, dan bagaimana ia bisa jatuh cinta pada Axelle, sungguh Irene tidak tahu harus menjawab apa. Sebab saat ini, bukan cinta yang ia rasakan untuk pria itu. Pria yang membuatnya kesal setengah mati, mana mungkin ia bisa jatuh hati padanya. Yang ada ia malah jijik.

Eits, tapi tunggu dulu.

Cinta tidak ada yang tahu kapan datangnya. Sebab hati tidak akan bisa diajak kompromi jika cinta telah terlanjur bersarang di sana. Cinta bisa datang kapan saja. Bahkan cinta bisa tumbuh dan bersemi karena terbiasa.

Iya.

Terbiasa bersama.

Setelah ini, Irene dan Axelle akan hidup bersama dalam satu atap sebagai pasangan pura-pura. Siapa yang tahu, jika cinta justru mengintai di keadaan seperti itu.

Kita lihat saja nanti.

.

.

Beruntung Zaky selalu punya alasan yang cukup masuk akal. Dan Irene tak perlu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh para wartawan. Irene hanya cukup berkata IYA. Dan untuk selanjutnya, Zaky lah yang telah mengatasinya.

Setelah beberapa jam berada dalam situasi menegangkan sekaligus mendebarkan. Bagi Irene, entahlah bagi Axelle. Kini Irene bisa bernapas lega. Konpers nya berjalan lancar, aman dan terkendali.

Setelah acara konpers selesai, Zaky menawarkan tumpangan pulang untuk Irene. Mengingat, status Irene sebagai kekasih Axelle. Mungkin akan ada banyak paparazi yang mengintai setiap gerik Irene. Dan hal itu harus diantisipasi.

Untungnya Irene punya sahabat yang pengertian seperti Tari. Hingga Tari pun bersedia menjemput skuter matik yang dikendarainya siang tadi di pelataran parkir hotel. Karena Axelle dan Zaky mengantarnya pulang, hingga ia pun tak bisa membawa pulang skuter matik itu.

Mitsubishi pajero sport berwarna hitam itu berhenti di depan panti asuhan Kasih Bunda.

Irene pun turun dari mobil itu.

"Sekali lagi terima kasih atas tumpangannya." Ucap Irene setengah membungkuk sambil tersenyum ramah. Kemudian berbalik dan hendak melenggang memasuki pekarangan panti.

"Irene, tunggu sebentar." Seru Zaky, bergegas turun dari mobil dan menghampiri Irene yang telah menghentikan langkahnya dan kembali berbalik.

"Mengenai pembicaraan kita tadi, besok kamu temui aku. Kartu nama yang aku berikan padamu tempo hari, masih ada kan? Datanglah ke alamat itu." Ucap Zaky.

"Baik. Saya akan menemui anda besok."

"Oh ya, maaf sebelumnya. Kamu tinggal di panti asuhan ini?" Sambil menyapukan pandangannya ke sekeliling panti.

"Iya. Sejak kecil saya tinggal di panti asuhan ini."

Zaky tampak mengangguk pelan. Kini ia mengerti, kenapa gadis itu membutuhkan banyak uang. Di depan pagar, terpampang sebuah spanduk yang bertuliskan, TANAH DAN BANGUNAN INI DIJUAL.

"Maaf, Pak. Jika tidak ada yang ingin ditanyakan lagi, apa boleh saya masuk?"

"Oh, iya. Tentu saja boleh. Silahkan." Sembari mengurai senyum ramahnya.

"Saya permisi dulu Pak. Bapak, hati-hati di jalan ya." Kemudian berbalik, mulai melenggang masuk pekarangan panti. Kemudian masuk ke dalam panti dan menghilang di balik pintu yang menutup.

Sementara di dalam mobil itu, Axelle tampak memperhatikan keadaan sekitar. Dengan dahi mengerut, ia menyapukan pandangannya ke sekeliling. Rasanya seperti tempat itu tak asing baginya.

Entahlah.

Mungkin ingatan Axelle yang salah. Tempat seperti itu banyak. Ia pernah mengunjungi beberapa panti asuhan untuk memberikan donasinya. Wajar saja, jika ia merasa seperti mengenal tempat itu.

TBC

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!