NovelToon NovelToon
Antidote

Antidote

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: little turtle 13

"Aku akan membantumu!"

"Aku akan mengeluarkan mu dari kehidupanmu yang menyedihkan itu! Aku akan membantumu melunasi semua hutang-hutang mu!"

"Pegang tanganku, ok?"

Pada saat itu aku masih tidak tahu, jika pertemuan ku dengan pria yang mengulurkan tangan padaku akan membuatku menyesalinya berkali-kali untuk kedepannya nanti.

Aku seharusnya tidak terpengaruh, seharusnya aku tidak mengandalkan orang lain untuk melunasi hutangku.

Dia membuat ku bergantung padanya, dan secara bersamaan juga membuat ku merasa berhutang untuk setiap bantuan yang dia berikan. Sehingga aku tidak bisa pergi dari genggamannya.

Aku tahu, di dunia ini tidak ada yang gratis. Ketika kamu menerima, maka kamu harus memberi. Tapi bodohnya, aku malah memberikan hatiku. Meskipun aku tahu dia hanya bermaksud untuk menyiksa dan membalas dendam. Seharusnya aku membencinya. Bukan sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little turtle 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Pengkhianat

...WARNING⚠️...

...[Bab ini mengandung kekerasan serta pembunuhan!]...

.......

.......

.......

"Bagaimana dia?"

Dengan ponsel yang dia letakkan diatas pangkuannya itu Elio berbicara.

'Nona memakan sarapannya dengan lahap, Tuan Muda..'

bla bla bla...

'Namun setelah saya kembali Nona sudah tidak ada ditempat anda..' suara Big keluar dari dalam benda itu.

Elio mendengarkan cerita yang Big sampaikan sambil mengelap sebuah pisau berlumuran darah ditangannya.

'Apakah saya harus mengikutinya?'

"Biarkan saja, cepat atau lambat dia akan kembali padaku.." ucap Elio yang kemudian memutus panggilannya.

"Nikmat Tuhan katanya? Dia bahkan tidak curiga apakah makanan itu beracun atau tidak.."

"Lalu pergi setelahnya?"

Elio melangkahkan kakinya dengan tatapan lurus dan tajam pada target didepan sana.

"Hmmpph.. Hmpphh!"

"Hmmpph!"

Tiga orang pria dalam keadaan terikat dan mulut yang dibungkam dengan isolasi hitam itu tampak sedang meronta-ronta.

Mereka semakin menjadi-jadi saat langkah Elio semakin dekat. Suara pisau lipat yang dimainkan bersahutan bersama dengan suara langkah kaki Elio.

"Kalian mendengarnya, bukan?"

"Bagaimana menurut kalian? Apakah itu sopan? Pergi setelah menghabiskan semua makanan tanpa mengucapkan terima kasih.." ucap Elio sambil berjongkok dihadapan salah satu pria yang terikat itu.

"Maxim Baskara. Sepertinya aku memiliki urusan terpisah denganmu.."

Elio membuka pisau lipat dihadapan Maxim. Kemudian menepuk-nepuk kan pisau itu ke wajahnya.

"Sebenarnya aku tidak ingin mengotori tanganku. Tapi mau bagaimana lagi, sama seperti kalian aku juga menjalankan tugas.."

"Kalian seharusnya memilih melepas bangunan itu daripada menyerahkan nyawa,"

"Tapi jika kalian masih ingin hidup, kalian bisa bekerja sama denganku.."

"Dengan menjadi anjing ku.."

Elio melepaskan ikatan mereka, kecuali Maxim. Mereka berdua pun bersujud di hadapan Elio dengan mulut yang terus meminta ampun.

Elio menyeringai. Inilah dia, dan respon seperti mereka yang seharusnya Elio dapatkan. Menunduk ketakutan sambil meminta ampunan.

'Tidak seperti gadis sombong itu!' gumam Elio dalam hati.

"Saya akan mengabdi pada anda, Tuan Muda.."

"Sa-saya juga.. Saya akan menyerahkan seumur hidup saya untuk melayani anda.."

"Ya, pergilah.." ucap Elio dengan santainya.

"Terima kasih, Tuan Muda.." ucap mereka bersamaan, lalu bangkit dan pergi dari hadapan Elio.

Maxim yang menyaksikan hal itu membelalakkan matanya. Tidak menyangka Elio melepaskan mereka dengan semudah itu.

"Hmmmmphh!!"

Elio menggores wajah pria itu. Darah segar langsung bercucuran keluar membasahi lantai plester gudang itu.

"Tidak apa, aku juga mendapat luka di wajahku ini karena membelot.." ucap Elio dengan bangganya.

"Hmmphh~"

"Hmmpph!"

Senyum puas di wajahnya perlahan mulai memudar. Untuk sesaat Elio menjadi tenang. Lirikan tajamnya fokus pada sebuah bayangan di samping sana.

"Kau tau, aku tidak suka bermain-main.." ucap Elio.

"Pergilah ke Neraka kau bocah sialan!!" teriak seseorang di belakang sana dengan sebuah linggis yang dilayangkan nya ke arah Elio.

Doorr!

Satu tembakan tepat sasaran yang sukses membuat lubang di kepala orang itu.

"Aku tidak suka mendengar suara bising, karena itu aku tidak mengeluarkan benda ini.." ucap Elio sambil mengusap pistol nya.

"Kau memaksa ku untuk menggunakannya!" lanjut Elio sambil bangkit dari jongkoknya.

Elio berjalan menghampiri mayat orang itu, lalu menendang tubuhnya yang menghalangi jalannya.

"Aku memberi kalian kesempatan. Dan secepat itu kalian mengkhianati ku.." ucap Elio.

"A-ampuni sa-saya Tuan Muda. Sa-saya sudah memperingatkan nya. Saya tidak seperti nya. Saya benar-benar akan mengabdi pada anda. Saya tidak akan mengkhianati anda.."

Pria itu bersujud di bawah kaki Elio. Namun Elio tak bergeming.

"Saya bersumpah.."

Elio tertawa, lalu berjongkok dan mengusap wajah pria itu dengan pistolnya.

"Siapa namamu?" tanya Elio.

"A-Antonio.."

"Ah, kau pemilik tanah 3 hektar itu?"

Bughh!

Sebuah pukulan keras mendarat di wajah orang itu. Sekali lagi, dan sekali lagi. Pukulan bertubi-tubi Elio berikan pada pria itu.

"Kau tidak penasaran? Bagaimana aku bisa menembak tepat sasaran dalam keadaan darurat seperti tadi?" tanya Elio tanpa menghentikan pukulannya.

"Aku tidak menjadi gangster sejak lahir. Jadi aku mendapatkan pelatihan yang sangat keras. Jika sekali aku gagal dalam pelatihan itu, hukuman yang diberikan adalah memotong jari anak-anak yang lain,"

"Sayangnya aku tidak membawa bawahan ku. Hampir semua dari mereka tidak memiliki jari kelingking.."

Elio menghentikan pukulannya. Napasnya terengah-engah. Tangannya berlumuran darah, begitupun juga dengan kemeja putihnya.

"Sayang sekali kau tidak bisa melihatnya secara langsung. Mungkin kau bisa melihatnya dari Neraka.." ucap Elio setelah memastikan kalau orang itu masih bernapas atau tidak. Sayangnya dia telah tewas.

1
Yuna Ara
Haai kak.. aku sudah baca dan like karya kaka..
mampir juga dong ke karya terbaruku. judulnya "Under The Sky".
ditunggu review nya kaka baik... 🤗
lil' girl: Makasih ka.. Akan ku sempatkan mampir/Smirk/
total 1 replies
anggita
ikut ng👍+☝iklan saja. semoga lancar novelnya thor.
lil' girl: Terima kasih, ka/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!