Reliable System ≈ Sistem Handal.
Karya Orisinil.
Up tergantung mood dan ide yang muncul.
Diusahain Up tiap hari o(*^▽^*)o
Jangan lupa untuk memberikan :
Like 👍
Comment 💬
Rate ★★★★★
Gift 🎁
Vote 🎫
Favorite ❤️
🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲
Seorang Pria bernama Exio Pistost yang berhasil menciptakan sebuah 'Mahakarya'.
Ketika semasa percobaan, Dirinya meninggal dunia karena terdapat malfungsi terhadap 'Mahakarya'-nya.
Terlahir dari Kesialan dan Harapan, dirinya berujung ditempat yang indah dimana bintang-bintang bersinar.
Dan seketika...
Penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya? Ikutin terus Novel 'Reliable System'.
🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲
Halaman Sampul Novel dari Google
R'56 🇮🇩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R'56, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 07. Kejadian Tak Terduga
Setelah melakukan 'Pertarungan Kenikmatan' antara Exio dan Nathasya, kini keduanya tertidur lelap dibawah naungan selimut hangat.
Terlihat keduanya tertidur saling memeluk menghangat diri.
Tid... tid... tid...
Alarm berbunyi dan menunjukkan Angka 07.00 AM. Nathasya yang terlebih dahulu bangun karena bunyi alarm.
"Hengh... hah...." erang Nathasya yang menggeliat diatas dada Exio.
"Hmm... Kyaa-" teriak Nathasya yang membangunkan Exio.
"Huh!? Apa yang terjadi? Ada apa? Kamu tidak kenapa-kenapa kan?" ucap Exio yang langsung terduduk bangun dan memegang bahu Nathasya.
"Ti-tidak... I-itu... Apakah kita-" ucap Nathasya tapi terpotong oleh ucapan Exio.
Exio memeluknya membuat Buah Melon Nathasya menempel didadanya.
"Kita melakukannya, Nathasya." ucap Exio yang memeluk erat Nathasya.
Exio bisa merasakan lembutnya Buah Melon serta bau tubuh Nathasya.
Nathasya yang langsung dipeluk Exio dan mendengan perkataannya membuat tersenyum. Ia masih gugup. Ia bisa merasakan hangatnya tubuh Exio tapi tak dapat mendengar detak jantung Exio.
Nathasya menggelengkan kepalanya dan mengesampingkan pemikiran tersebut. Dia kini mendapatkan perhatian dari seorang Pria yang menyukainya dan mencintainya.
Nathasya memeluk erat Exio dan menyandarkan tubuhnya di dada Exio.
Setelah cukup lama, Exio menggeser sedikit tubuh Nathasya yang memberi jarak antara dirinya dengan Nathasya.
Exio pun mencium Nathasya dengan lembut serta penuh cinta. Exio sudah menetapkan akan memiliki Nathasya sepenuhnya.
"Mari kita mandi bersama...," ucap Exio yang mencubit dagu Nathasya
"Emm...." Angguk Nathasya.
Exio pun memggedong Nathasya layaknya seorang Putri dan membawanya ke Kamar Mandi. Mereka pun saling membersihkan diri satu sama lain.
Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian dimana itu tersedia dalam pelayan 'Kamar Kusus'. Exio memakai Kaos biru lengan pendek dengan kemeja biru gelap lengan panjang dengan corak garis putih horizontal dan garis merah vertikal. Celana jeans hitam yang kuncup terbuat dari karet dan cukup longga membuat Exio nyaman bergerak.
Sedangkan Nathasya memperoleh Kaos putih lengan panjang bergambar 'Adios' dan sebuah rompi berwarna merah jambu yang menutupi Buah Melonnya. Dengan celana jeans pendek memperlihatkan Paha mulus seputih salju. Dengan begini Nathasya terlihat imut dan seksi memperlihatkan kaki panjangnya serta sebuah topi beraarna merah jambu berlogo 'Adios'.
"Kamu makin cantik dan imut. Apalagi memperlihatkan kakimu yang panjang ini." ucap Exio yang meraba paha mulus Nathasya dan mengelus-elus nya.
"Hngh... Itu geli." ucap Nathasya yang tersipu malu lalu memberhentikan tangan kanan Exio yang liar.
Nathasya menggenggam erat tangan Exio lalu menatapnya dengan tatapan penuh arti.
"Kita akan bertemu lagi, kan?" ucap Nathasya dengan wajah imut dengan mata berkaca-kaca.
Exio melihat ini pun tersenyum. Ia berfantasi jika Nathasya mempunyai telinga kucing serta ekornya maupun telinga dan ekor rubah.
Exio tertawa dengan Euforianya yang berfantasi akan Nathasya yang akan melayaninya dengan telinga dan ekor kucing maupun rubah.
Nathasya yang melihat Exio tertawa sendiri pun cemberut dan menggembungkan pipinya. Ia mengepal erat tangannya dan meninju perut Exio.
Buk-
"Uhuk...." Exio terbatuk dan sedikit terdorong kebelakang. Ia twrsadar dari euforianya dan melihat Nathasya yang mengembungkan pipinya menatap tajam Exio.
"Ada apa?" tanya Exio kebingungan.
"Kamu tidak mendengar perkataanku sebelumnya?" tanya Nathasya dengan nada tinggi.
Exio pun menggelengkan kepalanya dan terlihat seperti orang idiot kebingungan tak tahu apa yang barusan terjadi.
"Ehem, maaf Aku tak mendengarkanmu tadi. Hehe...." ucap Exio yang menggaruk kepalanya lalu tertawa.
"Hmph... Sudahlah, Kita akan bertemu lagi. Aku duluan, ya...." ucap Nathasya berbalik menuju pintu keluar.
"Mau kuantar?" tanya Exio.
"Tidak perlu. Aku in Wanita yang sudah menikah. Nanti Suamiku melihat Kamu mengantarku mungkin akan menimbulkan masalah." ucap Nathasya lalu meraih gagang pintu.
Nathasya berhenti sejenak lalu menoleh kebelakang dengan mata melengkung dan senyum lebar kearah Exio.
"Untuk hari ini jadikan Rahasia kita berdua. Kita akan melakukannya lagi kedepannya. Bye!" ucap Nathasya lalu membuka pintu dan berlari pergi.
Exio yang melihat hal tersebut tersenyum. Ia pun duduk disisi kasur dan berpikir sejenak.
Terlintas dipikirannya, Ia menoleh keatas dan melihat ada kamera CCTV disudut kanan atas dinding. Exio yang melihat ini pun tersenyum dan menuju ketempat dimana Petugas keamanan yang menjaga CCTV.
Exio berniat untuk mengambil rekaman CCTV karena kejadian semalam. Dan Exio tahu ini akan menjadi sebuah transaksi.
Kejadian seperti ini adalah hal biasa. Banyak orang yang meminta rekaman tersebut. Disebabkan CCTV ini juga merekam gambar bersamaan dengan suara dimana itu berkualitas tinggi. Jadi setiap orang hanya membeli sebuah 'Kartu Memori' atau 'Flash Disk' dari Petugas yang mengawasi CCTV.
Petugas tidak melihat CCTV tersebut melalulai layar yang aktif terus-menerus. Petugas hanya mengawasi daerah biasa saja dan untuk rekaman 'Kamar Khusus' boleh dicari tinggal menyebutkan Nomor Kamar dan si Petugas langsung membuka penyimpanan rekaman CCTV kamar tersebut.
Untuk lebih detailnya bisa memberitahu waktu untuk mencarinya lebih muda.
Karena Exio tak tahu waktu semalam karena langsung bermain dari siang hingga sore, jadi Ia hanya memperkirakan jam 12.00 AM sampai 18.00 PM saja.
Exio pun keluar dari 'Kamar Khusus'. Ia menutup pintu dan melihat keatas memiliki angka 24. Itu adalah nomor kamar tesebut. Exio pun keluar dari lorong Kamar Khusus dan pergi kesebuah tempat seperti sebuah kasir. Exio menyebut nomor kamar dan kasir tersebut memberitahunya bahwa kamar tersebut sudah dibayar oleh seorang Wanita berkaos putih dengan gamabar 'Adios' serto topi merah jambu.
Exio pun mengangguk dan tersenyum. Pasti Nathasya yang membayar kamar. Kuyakin Ia malu-malu saat melakukan pembayaran.
"Ahh... benar juga. Aku belum mengetahui latar belakangnya serta Suaminya tersebut. Nanti akan kuselidiki. Baiklah...." ucap Exio yang sambil berjalan.
Exio menuju sebuah lorong dimana itu sedikit gelap. Setelah berjalan cukup jauh makan diujung akan terlihat sebuah ruangan yang penuh dengan layar televisi yang memperlihatkan siaran langsung CCTV.
Terlihat Pria Tua dengan badan kekar dan berewokan dengan kepala botak. Rokok menempel dimulutnya dan kini duduk dengan kaki diatas meja.
Exio pun mengetuk kaca yang menutupi ruangan tersebut. Pria botak tersebut menoleh kearah Exio dengan tatapan tajam.
Exio pun menggerakkan tangannya dari mulai 'Peace' yang membentuk 'V', bentuk huruf 'C' lalu huruf 't' dengan jari tengah membelakangi jari telunjuk.
Pria botak tersebut mengangguk lalu duduk sementara dan mengetik sesuatu dengan Keyboardnya. Mouse digerakkan dan mengklik sesuatu.
"Nomor?" tanya Pria botak tanpa menoleh kearah Exio.
"24, dari jam 12 sampai sekarang." ucap Exio dan bersandar dipenghalang kaca.
Pria botak tersebut mengetik degan cepat lalu mengklik mouse, lalu mengambil sebuah Flash Disk dan mencoloknya ke Kemputer. Mouse digerakkan lalu bunyi klik terdengar.
Setelah menunggu proses, Pria botak tersebut menghembus asap rokoknya lalu melihat kearah monitor dimana sebuah persegi panjang yang berisi warna putih hampir penuh yang menunjukkan kemajuan transfer dokumen rekaman.
Setelah kemajuan transfer penuh, Pria botak mencabut Flash Disk dari Komputer. Membuka penghalang dan meletakkan Flash Disk diatas meja diantara penghalang.
Exio yang sudah tahu nomor akun Pria botak tersebut langsung mentransfer sebanyak DRp.200.000,- (Dua ratus ribu Dolar Rupiah).
Exio memasukkan Handphonenya disaku celananya sebelah kanan lalu meraih Flash Disk tersebut.
"Sudah kutransfer. Ceklah." ucap Exio.
Pria botak tersebut kembali ke Komputer dan mengklik dengan cepat. Setelah beberapa waktu Pria botak tersebut menganggu bahwa yakin sudah tertransfer.
Exio pun pergi keluar dari Bar. Terlihat hari hampir malam. Exio menuju parkiran dan membayar DRp.2.000,- (Dua ribu Dolar Rupiah) kepada Tukan Parkir lalu pergi dari sana.
Saat Exio keluar, terlihat beberapa kelompok yang mengikutinya dari Bar. Karena Exio tak menyadari bahwa dirinya diawasi.
Mereka berjumlah 11 orang. Mereka menaiki 1 mobil hitam sport dan lainnya Motor Sport. Mereka mengikuti dengan cepat kearah Exio pergi.
Exio yang kini melaju cepat ingin pergi ke Supermarket untuk membeli bahan makanan untuk makan malam memperhatikan kaca spionnya sebelah kanan dan melihat 1 Mobil Sport serta beberapa Motor Sport mengejarnya.
"Sungguh kejadian tak terduga. Apa mereka semua sudah mengawasiku dari tadi? Apa ini karena Nathasya? Hmm, mari kulihat apa yang mereka inginkan. Tapi sebelum itu, lebih baik bermain dulu. Hehehe...." ucap Exio yang berakhir tertawa.
Exio yang melihat kejadian ini pun menyeringai. Gejolak perasaan muncul dalam dirinya. Perasaan bersemangat yang kuat melonjak.
Vrom!!!
Exio menancap gas dan melaju kencang. Karena jalanan cukup sepi, Exio dengan bebas melaju kencang dengan kecepatan penuh.
Kelompok tersebut yang mengejar Exio dari belakang melihat targetnya melaju kencang meninggalkan mereka pun marah dan mulai menancap gas juga dengan kecepatan penuh.
Vrom!!!
Wung!
Exio menoleh kebelakang dan tertawa terbahak-bahak melihat kini sekarang dalam permainan kejar-kejaran sambil balapan. Exio menyeringai dan membungkukkan tubuhnya memoncong kedepan lalu menancap gas dengan kecepatan maksimal.
"Heh, ngajak balapan!? Pembalap Handal kok dilawan...."
...----------------...
...🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲...
...ℹ️ B E R S A M B U N G ℹ️...
...🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲...
...----------------...
Terima Kasih telah membaca novel 'Reliable System'. Jika ada kesalahan dalam cerita baik dari segi Tulisan maupun Bahasa mohon diberikan Saran dan Kritikannya di kolom Komentar.
Jangan lupa untuk memberikan :
Like 👍
Comment 💬
Rate ★★★★★
Share 👥
Gift 🎁
Vote 🎫
Favorite ❤️
Terima Kasih o(〃^▽^〃)o
R'56 🇮🇩 Ψ(≧ω≦)Ψ
...****************...