Reliable System

Reliable System

Chapter 00. Prologue

Earth-tech,

Indohype, Ibukota Luminous,

18 September ETT210,

Pagi Hari,

07.30 AM,

Disuatu tempat, dimana terlihat sebuah ruangan berwarna putih bersih berisikan alat-alat dan catatan berserakan diatas meja kaca tebal.

Sebuah Komputer dengan 3 monitor lebar dengan spesifikasi tinggi dan Seorang Pria dengan rambut hitam sealis, iris mata berwarna hitam, wajah mulus putih pucat dengan dagu lancip.

Tik...

Tik...

Tik...

Terlihat Pria tersebut fokus kearah monitor dan jarinya dengan cepat dan tepat mengetik. Terlihat dimonitor adanya gambaran Pengkodean serta Pemodelan bentuk suatu Perangkat Lunak.

Dengan nafas memburu dan bulir keringat diwajahnya, Pria tersebut menyeringai dan jari telunjuknya diangkat dan menekan tombol keyboard 'Enter'.

"Wahahahahahaha... Akhirnya... Akhirnya! Mahakarya-ku telah berhasil diprogram!" teriak Pria tersebut kegirangan sambil mengepal erat tangannya.

Pria tersebut merapikan lembaran kertas berserakan tersebut. Lalu ia berpindah kesebuah alat dimana terdapat sebuah tabung kosong serta jarum panjang didalam.

Pria tersebut dengan tergesa-gesa mondar-mandir melihat kesana-kemari tak jelas hingga ia menemukannya. Ia menoleh kearah tombol merah disebuah alat yang cukup besar. Pria tersebut menekan tombol merah tersebut.

Klik-

Wung~

Hiet~

Ciet~

Terlihat alat tersebut bergetar dan bergerak. Sebuah mesin memulai operasinya, bersamaan layar monitor komputer berubah dan menunjukkan statistik proses serta sebuah persegi panjang yang mana ujung samping kanan menunjukkan persentase proses kerja mesin tersebut.

Pria tersebut melihat bahwa persentase proses menunjukkan angka 0,10% pun menghela nafas dan kembali merapikan semua barang serta lembaran kertas.

Lembar terakhir terkumpul dan disusunnya disebuah laci lemari arsip dan menutupnya lalu menguncinya. Pria tersebut menyeka keringatnya dan berjalan menuju monitor komputer. Ia memperhatikan bahwa persentase proses menunjukkan angka 0.26%. Pria tersebut bertolak pinggang dan terdiam sejenak memikirkan sesuatu.

Kruok~

Tiba-tiba perutnya keroncongan menandakan lapar. Pria tersebut pun memutuskan untuk makan dan meninggalkan tempat ini. Tempat ini berada dibawah tanah dimana rumahnya berada. Pria tersebut menuju sebuah pintu besi lalu membukanya. Terlihat pintu kawat yang otomatis terbuka keatas dan memperlihatkan sebuah ruangan kotak besi yaitu sebuah Elevator.

Pria tersebut masuk dan berbalik menekan tombol 1 disisi kanan Pria tersebut.

Jrek... Jrek... Dum~

Hip~

Hung...

Elevator bergerak keatas dan terlihat itu bergerak cepat hingga beberapa saat langsung berhenti dan membukakan pintu sendiri.

Cit~

Tling~

Pria tersebut keluar dan berada dimana ada sebuah kasur, rak buku, dan komputer. Pria tersebut muncul dimana rak buku tiba-tiba terbuka. Itu adalah pintu rahasia menuju Elevator tersebut.

Pria tersebut keluar dari kamar dan menuju ke dapur. Ia membuka lemari es dan melihat adanya beberapa Mie instan dan beberapa Telur Ayam. Ia mengambil 2 bungkus Mie Instan dan 1 butir Telur Ayam dan pergi menuju dimana kompor listrik berada.

Pria tersebut memasaknya dan menyajikannya dimangkuk yang cukup besar. Mengambil garpu dan sendok lalu memakannya.

Slurp~

Pria tersebut merasakan keenakan dan merasa cukup tenang setelah menyeruput mie tersebut. Dengan cepat ia menghabiskannya hingga tak tersisa.

Ia balik kekamarnya dan duduk dimana meja komputer berada.

Pria tersebut adalah Exio Pistost, seorang Ahli dalam bidang Komputer serta Pengembangan Teknologi. Umurnya sekarang 28 tahun yang mana belum menikah dan tak punya pacar.

Dirinya menghabiskan waktunya belajar dan meneliti proyek yang Ia kerjakan serta mengembangkannya. Proyek yang Ia kerjakan adalah sebuah 'Mahakarya'-nya yang dibanggakan yaitu sebuah Teknologi berbasis Kecerdasan Buatan sebagai pemandu.

Sebuah 'Mahakarya' yang mana terbuat dari Mesin berukuran kecil yang mana dikompres menjadi bentuk cairan. Cairan tersebut disuntikkan kedalam otak yang mana akan hinggap di dalam otak dan hidup.

Sebagai Kecerdasan Buatan yang sudah dikembangkan dan sebuah program dimana Kecerdasan Buatan mencari informasi dengan sendirinya hingga meningkatkan Daya Ingat serta Kinerja Otak Sang Pemakai.

Hari ini adalah Hari Ulang Tahunnya dimana ia berumur 28 tahun. Tidak ada perayaan, hanya sebuah harapan bahwa 'Mahakarya'-nya lolos dalam tes percobaan kali ini.

Exio beranjak dari kursi dan beralih membaringkan tubuh ke kasur. Dirinya lelah telah begadang menyelesaikan Pemograman sistem 'Mahakarya'-nya tersebut. Ia memejamkan matanya dengan perlahan tidur terlelap.

......................

10.21 AM,

Exio membuka matanya dan perlahan bangun mendudukkan tubuhnya disamping kiri kasur. Ia mengucek matanya dan melihat sebuah jam yang menggantuk di dinding sebelah kanan yang jarum pendek menunjukkan angka 10.

Exio beranjak dari kasurnya dan beralih kearah Rak Buku berada. Ia mencari sesuatu dan menemukan sebuah Buku berwarna Hitam dengan 2 garis biru horizontal. Ia menariknya dan Rak Buku tiba-tiba bergetar lalu itu terbuka dengan terbelah menjadi 2.

Pintu kawat terbuka keatas dan Exio masuk dan langsung memencet tombol 0 dimana pintu langsung menutup dan Elevator bergerak turun.

Tling~

Jrek... Jrek... Jrek...

Exio keluar dari Elevator yang mana Elevator tersebut langsung menutup diri secara otomatis. Exio berjalan kearah Komputer dengan 3 Monitor berada.

Exio dengan fokus melihat persegi panjang yang terisi penuh dengan warna putih dan melihat persentase proses menunjukkan angka 99,98%.

Dengan antusias Exio berdiri dan memperhatikannya. Jantung berdegup kencang menahan kegembiraan akan keberhasilan dimana Ia telah menghabiskan beberapa tahun dalam Pengembangan dan Pemograman 'Mahakarya' tersebut.

99,99%...

.

.

.

100%

Tling~

Notifikasi Komputer berbunyi, persegi panjang telah sepenuhnya berwarna putih yang mana awalnya kosong berwarna hitam.

Huhunhuhung...

Suara mesin berhenti dan terlihat sebuah tabung kini terisi oleh sebuah cairan berwarna abu-abu yang mana banyak bintik-bintik biru muda yang menyala di dalam.

Exio dengan hati-hati meraihnya dengan bangga dan mengelusnya. Telihat cairan tersebut seperti bergerak sendiri didalam dan bintik-bintik biru itu berkedip-kedip layaknya kunang-kunang.

Exio mencium tabung tersebut dengan bangga dan beralih kesebuah ruangan yang mana berisi tempat tidur yang dikeliling mesin dan diujung tempat tidus telihat diatasnya ada 2 jarum panjang serta pencahayaan yang cukup terang.

Dengan hati-hati Exio berjalan menuju belakang mesin dimana posisi kepala ditempat tidur berada. Ia menyentuh sebuah layar mini yang mana itu langsung menyala dan menyediakan sebuah tabel berisi nomor satu (0) sampai (9) dan tombol kembali (←) serta hapus/silang (×).

Exio dengan cepat menyentuh layar dengan 3 jari yang saling berpindah tempat yang mana mulai dari urutan 703-159-123-086.

Tling~

Cess~

Bunyi notifikasi serta sebuah mekanisme berkerja dimana sebuah penutup mesin terbuka dan memperlihatkan sebuah tempat yang sangat pas dan cocok untuk meletakkan tabung berisi cairan yang terkompres oleh sebuah mesin.

Exio meletaknya didalam tempat tersebut dan menutup penutup mesin dan menekan sebuah tombol yang mengunci penutup tersebut.

Cekling-

Exio beralih masuk ke kasur tersebut dan terlihat ada sebuah Remote Control diatas kasur. Ia mengambilnya dan berbaring. Terlihat dikasur tersebut tercetak sebuah garis membentuk manusia. Exio memposisikan tubuhnya dengan benar sesuai garis di kasur.

Dengan Remote Control ditangan kanannya. Ia menoleh kesamping kanan dan melihat Remote Control memastikan Ia menekan tombol yang benar. Ia menekan tombol sudut kiri atas berbentuk gembok (🔒).

Wung-

Cekling~

Tiba-tiba sebuah mesin berbunyi dan kasur bergetar dimana sebuah mekanisme mesin bekerja. Lalu tubuh Exio yang sudah diposisis yang pas sesuai gambar dikasur pun terkunci dengan munculnya penahan besi yang ada di kedua kaki dan tangannya serta perut dan bahunya.

Exio mencoba bergerak untuk melonggarkan sedikit ruang untuk tubuhnya. Sekali lagi Ia menoleh kearah Remote Control dan menekan sudut kanan atas berbentuk suntik (💉).

Wung~

Hing~

Mesin diatas kepala Exio bergerak. Dengan Exio mendongak keatas melihat cahaya silau dan sebuah suntik pertama menusuk kepalanya dan menembus tengkoraknya.

Argh!!!

Hirgh...

Arkh!!!

.

.

.

Suntikan pertama adalah sebuah stimulus untuk otak serta obat bius penahan rasa sakit sementara. Teriakan Exio yang menggema diruangan serba putih itu pun mulai mereda. Suntikan pertama selesai dan itu tercabut sendiri dan kembali ke posisi semula.

"Hah... Hah... Hah...."

Terlihat Exio sesak nafas. Ia menangis dan pupil matanya mengecil dan bergetar. Tampak air liur menetes keluar dari mulutnya serta gertakan gigi. Exio menyeringai menunggu sesaat. Ia memprogram mesin ini ketika suntikan pertama berhasil, maka itu membutuhkan waktu 2 menit istirahat sekaligus waktu penyebaran stimulus otak serta obat bius.

Tiit~

Notifikasi yang dibunyikan misi terdengar. Bunyi tersebut menandakan bahwa 2 menit telah berlalu. Exio yang masih susah bernafas menggertakkan giginya dan mencoba menarik nafas dalam-dalam.

Wung-

Hieng~

Jarum kedua bergerak dan memposisikan diri disebelah kiri kepala Exio. Setelah beberapa waktu, jarum tersebut masuk dengan lancar tanpa masalah. Exio tidak berteriak-teriak lagi dan hanya merasa aneh karena merasakan sesuatu masuk dikepalanya.

Shush~

Mesin berbunyi dan suntikan ditembakkan. Semua cairan abu-abu didalam tabung terkuras habis dan dialihkan ke dalam kepala Exio. Prosesnya cukup lama hingga memakan 20 menit.

Wung~

Ciet-

Mesin berbunyi dan jarum ditarik dari dalam kepala. Exio merasakan pusing yang hebat dan matanya mulai kabur.

"Ugh, Sialan... Kenapa semua ada 3? Ah... Pusing sekali...." Exio berbicara dengan lirih dengan tubuh yang masih terkunci.

Ceklesh~

Ceting~

Pengunci terbuka, Exio mencoba bangun dan mendudukkan dirinya dengan susah payah. Tubuhnya lemas dan tak seimbang menyebabkan dirinya roboh dan jatuh kelantai dengan kepala terbanting kelantai.

Bruk-

Duk-

Exio tergeletak tak bergerak. Menyadari bahwa dirinya sangat sial hari ini padahal 'Mahakarya' sudah berhasil dibuat tapi tidak lolos tahap Percobaan.

Exio berharap dari kesialan ini bahwa jika Ia 'Hidup Kembali' atau 'Terlahir Kembali', Ia bersumpah sebelum itu Ia harus mencuri Keberuntungan. Baik Keberuntungan Mahluk Hiduk sekitar maupun Keberuntungan Alam sekitar. Ia bertekad akan menyelesaikan 'Mahakarya' ini dan berhasil lolos tahap Percobaan.

"Demi Pipa Agung-ku, semua Harapan-ku teryakini...."

...----------------...

...🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲...

...ℹ️ B E R S A M B U N G ℹ️...

...🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲...

...----------------...

Terima Kasih telah membaca novel 'Reliable System'. Jika ada kesalahan dalam cerita baik dari segi Tulisan maupun Bahasa mohon diberikan Saran dan Kritikannya di kolom Komentar.

Jangan lupa untuk memberikan :

Like 👍

Comment 💬

Rate ★★★★★

Share 👥

Gift 🎁

Vote 🎫

Favorite ❤️

Terima Kasih o(〃^▽^〃)o

R'56 🇮🇩 Ψ(≧ω≦)Ψ

...****************...

Terpopuler

Comments

Gabutdramon

Gabutdramon

nama gak normal kek alien saja

2023-05-28

0

🍁⍟CO⍟🫥🌙

🍁⍟CO⍟🫥🌙

awal yang sangat Bagong maybe?

2022-02-23

1

Alice(*˘︶˘*).。.:*♡

Alice(*˘︶˘*).。.:*♡

hm...🤔

2021-07-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!