Kehilangan akibat peperangan dari pengkhianatan. Membuat Hui Wen juga tiada pada akhirnya. Tapi keinginan yang belum tercapai membawa keluarganya ke dalam kedamaian membuat Hui Wen justru terpanggil ke masa yang begitu jauh dibandingkan masa kelahirannya.
Hui Wen terbangun di raga seorang putri kaya yang ceroboh, b0doh dan suka foya-foya. Akankah Hui Wen dapat beradaptasi dengan cepat dan menjadikan keluarga itu seperti yang diinginkannya?
"Aku harus merubah pesona gadis ceroboh ini!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kunci Utama
...Sebelum membaca, boleh berikan vote 🎟️, kopi, dan mawar nya....
Semuanya masih tampak diam mencerna apa yang mata mereka lihat. Tak lupa langkah kaki Xander semakin lebih masuk, seolah ingin mengeksplorasi kamar.
Sepasang mata biru itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Bersih, rapi meksipun tidak beraroma khusus, tapi sirkulasi dari jendela memberikan aroma alam dengan angin yang berhembus lembut.
"Siapa yang mencoba membantunya?" Tanya Xavier dengan curiga.
"Tidak ada pelayan yang membantunya. Kau juga lihat kan?" Jelas Lea pada suaminya.
"Siapa yang tau. Kalau ada, maka....."
"Ada!" Ucapan Sera membuat Xavier langsung melihat putrinya itu.
"Bagus, kau mengaku sendiri. Katakan, siapa yang membantu mu?" Tanya Xavier.
"Ini, kedua tanganku. Dan juga sepasang kakiku. Mereka yang membantu ku. Lagipula, pintu ku kunci dari dalam. Aku rasa, pelayan tidak akan bisa masuk, bahkan mendekat kesini sekalipun saat mendengar perintah Daddy." Jelas Sera.
"Kalau Daddy masih belum percaya. Ya sudah." Lanjut Sera, Xavier menatap wajah putrinya. Seolah mencari kebenaran maupun kebohongan di dalam sana.
Xavier tidak mengatakan apapun lagi. Dia berbalik dan meninggalkan kamar Sera. Begitu juga dengan Xander, sedangkan Lexa.... Gadis itu semakin kesal dan merungut melihat keadaan tidak sesuai dengan harapan nya.
"Mommy."
"Sera, mommy tidak tau ingin berkata apa. Sungguh, ini.... Luar biasa. Kau...." Lea masih tidak menyangka dengan ini.
"Sera, kau....." Sera menyambut tangan itu di pipinya. Rasanya hangat, kasih sayang seorang ibu.
"Mommy jangan khawatir, aku baik-baik saja. Apa mommy juga tidak menyangka?"
"Jujur saja, iya." Jujur Lea.
"Tidak apa. Aku akan buktikan. Kalau aku melakukan hal yang baik. Mommy tidak akan khawatir maupun cemas atau apapun itu."
"Baiklah, mommy percaya dan menunggu nya. Tapi, tangan mu baik-baik saja bukan?"
"Ya, baik mommy. Aku sungguh baik!"
"Baiklah, kalau begitu.... Bersiaplah untuk makan siang." Lea keluar dari kamar putrinya, Sera mengangguk. Setelah pintu tertutup, dia mengendus tubuhnya.
"Aku harus mandi! Aromanya tidak enak! Lengket lagi!" Jelas Sera.
******************
"Bagaimana menurut Daddy?" Xander mengikuti sang Daddy dan bertukar pikiran.
"Tidak ada pelayan. Daddy sudah lihat, ini!" Xander perlahan melihat rekaman cctv di lorong kamar adiknya.
"Ya Daddy. Itu aneh bukan? Artinya dia bekerja sendiri! Dan itu rapi, bersih! Tanpa teriakkan, amukkan maupun kekacauan baru."
"Kadang, aku merasa dia seperti orang lain!" Jujur Xander dengan apa yang terjadi.
"Kau bicara apa? Kalau dia ingin bermain, kita lakukan hal yang sama. Mari kita lihat!" Ujar Xavier.
"Ya Daddy! Kalau dia tidak bermasalah di rumah, mungkin di sekolah?"
"Ya!"
"Tapi, dia sedang di skor." Ujar Xavier kembali.
"Dia harus tetap belajar di rumah! Tidak ada waktu bersantai maupun keluar untuk jalan-jalan dan menghamburkan uang!"
*********************
"Buku ini kosong seperti otak tubuh ini. Memalukan!" Sera sedang membolak-balikkan halaman buku yang sudah ia susun dengan rapi itu.
"Sudah kelas 3 tingkat tinggi, artinya akan lulus. Sayang sekali.... Aku tampak berbeda, wajahku, tubuhku, suaraku.... Tapi, untuk kepribadian? Tentu saja tidak! Aku akan menikmati kehidupan ini dengan caraku!"
******************
"Dimana anak itu?"
"Di kamarnya. Aku akan panggilkan dia untuk makan siang." Ujar Lea.
"Biarkan saja! Lagipula dia tidak boleh makan dulu. Dia ada tugas dari sekolah nya, itu harus dia siapkan!"
"Tapi, perutnya tidak bisa menahan selama itu."
"Itu konsekuensinya. Jangan memanjakan nya lagi Lea."
"Lagipula, dua jam sebelum makan siang sudah cukup untuk mengerjakan nya!"
'Aku suka ini! Sangat suka!'
"Sudahlah mommy. Dia akan turun sendiri dan bertindak seenaknya. Duduk dan makan lalu...." Semuanya diam, sesuatu berupa aroma lezat menyapa indra penciuman mereka.
"Apa yang pelayan masak?" Seorang pelayan langsung memeriksa. Dan tak lama kembali dengan tergesa-gesa.
"Siapa yang masak?"
"Itu Tuan besar..... Nona Sera. Dia sedang memasak." Lapor pelayan.
Laporan itu membuat semuanya terkejut, dan Xavier langsung berdiri. "Apa yang kau...."
"Halo Daddy. Daddy mau? Ini sebentar lagi akan matang." Sambut Sera dengan apron yang melekat ditubuhnya dan capit masakan di tangannya.
"Apa yang kau masak?"
"Ayam dengan kentang!" Jawab Sera sambil memeriksanya kematangan daging ayam didepannya.
Xavier menatap setiap pelayan disana, dan mereka semua menggeleng. "Mereka tidak membantu. Tangan mereka bersih, tugasku juga sudah selesai. Periksa saja. Jadi, aku boleh makan kan Daddy?" Senyuman manis Sera membuat Xavier terpaku. Wajah cantik itu seperti istrinya dan matanya seperti miliknya.
"Daddy ku yang tampan!" Mata Xavier melotot saat merasakan pelukan kecil dari Sera, singkat.... Tapi membuat sesuatu di hatinya menghangat dan tubuhnya terpaku.
'Gadis ini terbiasa membangkang. Jadi, kelembutan dan senyuman manis adalah kunci pertama untuk merubah nya.' batin Sera tersenyum dan melenggang pergi dengan makanan nya.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🙏
semoga ketahuan n di gagalin