NovelToon NovelToon
Become The Billionaire'S Wife

Become The Billionaire'S Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:7.6M
Nilai: 5
Nama Author: Sujie

Namanya Elisa, dia terlahir sebagai putri kedua dari keluarga Hanggara, namun hal itu tak membuat nasibnya bagus seperti kakaknya.

Dia bahkan dikenal sebagai perempuan arogan dan sangat jahat di kalangannya, berbeda dengan kakaknya yang sangat lembut dan pandai menjaga sikap.

Marvin Wiratmadja, adalah putra dari Morgan Wiratmadja. Terlahir dengan kehidupan super mewah membuatnya tumbuh menjadi orang yang sedikit arogan dan tak mudah di dekati meski oleh lawan jenisnya.

Namun siapa sangka, ketertarikannya justru tertuju pada seorang gadis yang dikenal berhati busuk dan semena-mena bernama Elisa Hanggara.

Bagaimana takdir akan mempertemukan mereka?

Baca episodenya hanya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sujie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lisa dan Stevi

Stevi yang saat itu baru saja keluar dari mobilnya pun menoleh ke arah mobil yang baru saja berhenti di depan gerbang rumahnya. Ia mengernyitkan dahinya sebelum akhirnya membelalakkan matanya saat melihat jika yang turun dari mobil itu adalah adiknya.

Lisa turun dari sebuah mobil mewah yang entah siapa pemiliknya.

Melihat hal itu Stevi menghampirinya, ia berjalan berlenggak-lenggok dengan anggun kearah adiknya.

"Lisa," panggilnya seraya tersenyum manis.

"Ada apa?" tanya Lisa datar dan malas.

"Apa kau diantar tem ...." Stevi membelalakkan matanya dan menutup mulutnya yang ternganga saat menengok siapa yang ada di dalam mobil tersebut.

Marvin? Stevi bergumam pelan.

Tadi Marvin menurunkan kaca mobilnya untuk berbicara sedikit pada Elisa sebelum Stevi datang mengganggu.

"Lisa, aku pamit dulu," pamit Marvin seraya melambaikan tangannya kemudian menaikkan kembali kaca mobilnya setelah Lisa mengangguk dan tersenyum.

Sementara Stevi masih terdiam ditempatnya, mencerna apa yang baru saja dilihatnya.

Tidak ingin banyak bicara ataupun menyapa, Lisa lebih memilih untuk meninggalkannya dan melangkahkan kakinya masuk ke halaman rumah.

Ia masih sempat tersenyum pada sekuriti yang berjaga di depan.

"Lisa ... Lisa tunggu!" panggil Stevi sambil berlari ke arah adiknya.

"Ada apa?" tanya Lisa tanpa membalikkan badannya.

"Kau, darimana kau bisa mengenal dia?" Stevi bertanya dengan antusias.

"Hanya tidak sengaja bertemu," jawab Lisa dengan singkat kemudian melanjutkan kembali langkahnya.

"Lisa, kenapa kau selalu bersikap acuh seperti ini padaku? Tidak bisakah kita akur dan saling menyayangi satu sama lain?" tanya Stevi yang berhasil membuat adiknya kembali menghentikan langkahnya. Lisa tertawa sumbang lalu berbalik dan menatap tajam pada kakaknya.

"Akur? Saling menyayangi? Hahaha ... apa kau lupa atas semua yang terjadi? Sejak kecil kau selalu menjadikanku kambing hitam atas segala kesalahanmu Stevi! Sejak kecil kau membuat Papa dan Mama mengabaikan ku. Dan saat kita menginjak remaja, kau kan yang dengan tega menjebak ku dan membuatku meminum obat tidur, lalu melepas semua pakaianku dan mengambil fotoku bersama teman lelakimu bukan? Kau juga meletakkan testpack di laci meja rias ku, lalu kau memanggil Papa dan Mama untuk melihatnya. Lalu apa kau lupa tentang kond*m dan alat kontrasepsi yang diam-diam kau letakkan di kamarku dan di tasku? Apa kau lupa semua itu, hah?!" Elisa sudah meradang rasanya mengingat semua ulah kakaknya yang dibuat padanya.

"Lisa ... itu tidak benar, dari mana kau mengambil kesimpulan seperti itu?" tanya Stevi seolah tanpa dosa.

"Aku membuktikannya sendiri, Stevi! Sejak kecil aku sudah tahu sifatmu. Tapi aku tidak pernah menyangka kau akan menghancurkan ku sampai seperti itu. Kau adalah kakakku, tapi entah kenapa aku ragu sekali jika kau benar-benar kakakku. Aku tidak tahu apakah Mama benar-benar melahirkan mu atau Mama hanya memungut anak ibl*s yang terbuang di tumpukan sampah."

Kesabaran Lisa sudah berada di puncaknya, ia sudah sangat muak sekali melihat tingkah manis kakaknya namun dibelakangnya membawa banyak duri tajam yang siap melukainya setiap waktu.

"Kau keterlaluan Lisa!" Stevi terisak setelah mendengar penuturan adiknya.

"Jika kau menangis dihadapan orang lain, mungkin mereka akan percaya padamu. Tapi maaf, aku sama sekali tidak akan tertipu dengan manusia sepertimu," kata Lisa seraya tertawa sarkas. Ia kemudian berbalik dan kembali melangkahkan kakinya.

Namun baru dua langkah, ia berhenti lagi. "Dan ya, apakah kejadian tentang obat perangsang yang tidak sengaja ku minum malam itu juga ada hubungannya denganmu?" tanya Lisa tanpa menoleh.

Mendengar hal itu, wajah Stevi berubah menjadi pias seketika. Isakannya juga terhenti saat itu juga.

"Kenapa kau selalu menuduhku, Lisa? Aku adalah kakakmu, tidak mungkin aku melakukan hal itu padamu!" Bela Stevi.

"Jika dimasa remaja mu saja kau bisa se-licik itu, bukan hal yang mustahil kau akan melakukan hal yang lebih gila lagi saat ini bukan? Tapi sayangnya, aku sudah bukan adikmu yang lugu seperti dulu. Lisa yang bodoh, yang masih mempercayaimu dan menurutimu. Elisa sudah jauh berubah sejak lama, Stevi. Dan perlu kau tahu, saat aku bisa membuktikan kejahatan mu. Aku bersumpah, aku akan membalas semuanya!" kecam Lisa lalu melangkahkan kakinya tanpa menghiraukan lagi seseorang yang masih berada dibelakangnya.

Kata-katanya mungkin terdengar sangat berani, tapi Lisa sendiri tidak se-percaya diri itu akan melakukannya. Bagaimana cara mencari bukti-bukti itupun dia tidak tahu.

"Tidak! Aku tidak mau kehilangan segalanya. Lisa tidak akan melakukan hal itu. Papa dan Mama tidak akan percaya begitu saja padanya. Mereka hanya percaya padaku. Ya, hanya padaku."

Tangan Stevi tiba-tiba gemetar dan tubuhnya menggigil. Ia lalu kembali ke mobilnya dan mengeluarkan sebuah botol dan mengambil satu butir tablet dan menelannya dengan segera setelah mengambil air dari dalam mobilnya.

1
Sweet Girl
Sakit jiwa nie Stevi
Sweet Girl
Ruba bener
Sweet Girl
Obat pelangsang
Sweet Girl
Yo mosok koe Ra ro akibat dr obat Pin... Khan lama Urip Nang Londoh...
Sweet Girl
Obatin wes Vin... kasihan si Elisa....
Sweet Girl
Si Ruba
Sweet Girl
Belum tau kejadian sebenarnya sudah komentar, Buk ibuk....
Zery Nurvitha
lah...loe bapak ...kasih lah anak loe mobil....bapak goblok....wwkwkwkwk....
ahyuun.e
Curiga klo stevi dan orang tuanya cuma orang asing yg ngaku" ortunya elisa krn elisa pewaris yg sesungguhnya
Wangintowe Tundugi
jgn2 bukan anak kandung ya
Tri Rahayuningsih
Stevi yg dirumah Hanggara Stevi palsu oplas mungkin
Tri Rahayuningsih
semoga marvin TDK tergoda dan tidak goyah dg tipu muslihat stevi
Memyr 67
𝖽𝖾𝗀 𝖽𝖾𝗀𝖺𝗇
Memyr 67
𝖺𝗄𝗎 𝗒𝗀 𝗋𝖾𝖺𝖽𝖾𝗋 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺. 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗀𝗂𝗍𝗎 𝖽𝗂𝗄𝖺𝗀𝗎𝗆𝗂 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗒𝗎𝗌𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗉𝗎𝗌𝗂𝗇𝗀 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺, 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺 𝗅𝗂𝗌𝖺, 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗆𝖾𝗋𝗀𝗈𝗄𝗂 𝗌𝗍𝖾𝗏𝗂 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗂𝗇𝗍𝗂𝗉 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝗅𝗂𝗌𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖺𝗋𝖺?
Memyr 67
itu tablet untuk depresi ya? stevi kan gila?
Memyr 67
jelas hanggara tidak mengerti jalan pikiran elisa, hanggara kan tidak sadar, kalau dia orangtua yg goblog
Memyr 67
stevi stevi, dikira lisa tidak akan mengacaukan pertemuannya dengan tuan muda wiraatmaja? lisa sudah mengacaukan dari sebelum dia bertemu tuan muda wiraatmaja.
Memyr 67
hanggara dan maria menyesal? tapi tidak menyadari, kalau mereka orangtua yg goblog?
Memyr 67
𝖺𝗉𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝖻𝗎𝗄𝗍𝗂 𝗄𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺𝗋𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗅𝖺𝗀𝗂? 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗂𝗌𝖺 "𝖽𝗂𝗍𝗂𝗉𝗎" 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖾𝖼𝗂𝗅 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖾𝗐𝖺𝗌𝖺, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗅𝖺𝗀𝗂?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!