NovelToon NovelToon
Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Noor.H.y

Aruna gadis sederhana dari keluarga biasa mendadak harus menikah dengan pria yang tak pernah ia kenal.
Karena kesalahan informasi dari temannya ia harus bertemu dengan Raka yang akan melangsungkan pernikahannya dengan sang kekasih tetapi karena kekasih Raka yang ditunggu tak kunjung datang keluarga Raka mendesak Aruna untuk menjadi pengganti pengantin wanitanya. Aruna tak bisa untuk menolak dan kabur dari tempat tersebut karena kedua orang tuanya pun merestui pernikahan mereka berdua. Aruna tak menyangka ia bisa menjadi istri seorang Raka yang ternyata seorang Ceo sebuah perusahaan besar dan ternama.
Bagaimana kehidupan mereka berdua setelah menjalani pernikahan mendadak ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor.H.y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Berangkat Honeymoon

Mobil Raka berjalan masuk memasuki halaman rumah, dilihatnya mobil alpard berwarna hitam milik Ayahnya.

"Itu kaya mobil Papa.. tumben malam-malam datang ke sini". Gumam Raka dalam hati

Sesaat pintu mobil dibuka setelah terparkir tepat di depan rumah. Ia pun beranjak masuk ke dalam rumah. Memang benar dilihatnya Pak Agung sedang duduk bersama Aruna.

"Ada apa Papa kesini?" Seru Raka setelah mendekat kepada mereka berdua

Pak Agung dan Aruna menoleh bersama saat terdengar suara Raka.

"Papa kesini ya karena rindu sama kalian, masa Papa kerumah anak sendiri saja tidak boleh. Seharusnya itu kamu yang ajak Aruna kerumah Papa untuk berkunjung, ini malahan sibuk kerja terus". Ucap Pak Agung tak terima dengan sambutan sang putra, bukannya menyambutnya malahan seperti tak suka melihat ayahnya datang.

"Gimana mau berkunjung kerumah, besok saja Papa sudah mengirim kami pergi. Mana lama banget sampai satu minggu".

Pak Agung tertawa "Ya ya.. Ya sudah Papa pulang saja kalau begitu". Pak Agung menghampiri Aruna

"Selamat untuk bulan madunya ya.. Semoga pulang-pulang kamu bawa kabar gembira. Sapa tau duplikat Raka segera on going". Ucap Pak Agung lalu melirik Raka, membuat Aruna tersedak air ludah nya sendiri

"uhuk..uhuk... duplikat? Maksutnya Pa ?". Aruna bertanya setelah berhenti terbatuk tadi

"Sudah.. Sudah nggak usah perduli dengan ucapan Papa. Mending sekarang Papa pulang sudah malam juga".

"Hmm.. Baiklah, selamat bersenang-senang ya.. Papa pulang dulu". Ucap Pak Agung lalu pergi.

Begitu pun Raka ikut berlalu pergi menuju kamarnya.

"Duplikat, maksutnya cucu gitu? Omg... Membayangkan saja sudah membuatku bergidik ngeri sendiri sih". Gumam Aruna lalu pergi ke dapur untuk mengambil minuman dingin, tiba-tiba saja ia merasa gerah.

* *

Raka sudah bersiap dengan berpakaian kasual sangat berbeda dengan Raka yang biasanya memakai pakaian rapi saat pergi kantor. ia berjalan menuju mobil memberikan koper kepada Pak Asep, supir yang akan mengantar Aruna menuju ke bandara.

"Apa Aruna belum siap dari tadi?". Tanya Raka pada Bi Surti yang berjalan sambil menenteng koper milik Aruna.

"Non Aruna sudah siap, cuma tadi tiba-tiba saja mules terus lagi di toilet dulu Tuan, mungkin Nona nervous mau berangkat bulan madu dengan Tuan". Kata Bi Surti cekikikan sendiri sembari menuju ke mobil untuk meletakkan koper milik majikannya.

Raka melirik jam yang berada di pergelangan tangannya.

"Bi.. Coba panggil Aruna, suruh ce..". Ucapan Raka terpotong saat Bi Surti melihat Aruna menuruni tangga

"Itu Nona sudah turun Tuan, pesan Bibi si jangan galak-galak sama Non Aruna Tuan biar cepet tuh Tuan Junior on going.. Hihihi". Ucap Bi Surti kemudian berlalu masuk kedapur setelah mendapatkan pelototan dari Raka.

Walaupun Raka terkenal galak dan dingin, tetapi bagi Bi Surti, Raka sudah seperti anaknya sendiri karena ia sudah merawat menemani Raka sejak dari kecil sampai Bi Surti sudah mempunyai cucu di kampungnya. Makanya ia tak ada takut-takutnya dengan Raka.

"Kenapa Bi Surti, kon senyum-senyum gitu? Ada yang salah ya ?". Tanya Aruna saat melihat Bi Surti melewatinya dengan senyum-senyum menggoda.

"Mungkin baru dapat hoki kali.." Jawab Raka sekenanya, Aruna hanya mengangguk "Sorry lama, gue tiba-tiba aja mules deg-degan gitu karena ini pertama kalinya gue mau naik pesawat". Lanjut Aruna

"hmm.. Sudah cepat masuk mobil". Aruna mengangguk lalu memasuki mobil yang sudah standby di halaman rumah.

* *

Aruna menaiki jet pribadi milik keluarga Raka, sejenak ia terperanjat melihat isi pesawat tersebut didalamnya terlihat mewah dan elegan.

"Jadi begini isi dalam pesawat, bagus banget yah.. Kok nggak kaya yang gue lihat di tv-tv sih". Gumam Aruna lirih, tetapi masih mampu di dengar Raka.

"Ini pesawat pribadi milik keluarga saya, sedangkan yang kamu lihat di tv-tv itu pesawat komersil untuk umum". Kata Raka lalu beranjak duduk di kursi pesawat. Aruna pun mengikuti Raka lalu duduk di sampingnya.

Raka menaikan sebelah alisnya menatap Aruna yang duduk di sampingnya "Ngapain kamu duduk dekat saya, pindah sana". Usir Raka

"Ya elah Om.. Eh Pak.. Eh.. jadi gue harus manggil apa sih.." Kata Aruna bingung sendiri

"Panggil Raka saja, umur kita juga cuma terpaut 5 th.. Jadi saya itu sama kamu bisa dikatakan hampir seumuran nggak usah sok berasa bocil".

"Tunggu.. Kok bisa tau? Lo kepoin kepribadian gue ya? Wah parah si ini".

"Ck.. Itu nggak penting, mending sekarang lo pindah". Raka lalu membuka ipad yang selalu di bawanya kemana saja.

Aruna melirik Raka lalu beranjak berdiri dari tempat duduknya, dengan ragu-ragu ia berjalan tak selang beberapa menit ia pun berbalik mendaratkan bokongnya di kursi sebelah Raka.

"Gue nggak bisa.. Gue mau duduk di sini aja, lagian ini kan baru pertama kalinya gue naik pesawat, jujur sih gue rada takut gitu". Ucap Aruna lirih dengan wajah yang di buat sendu

Raka hanya berdecak, lalu memakai kaca matanya menatap ipadnya lagi untuk mengecek email yang masuk. Walaupun ia memang sedang cuti tetapi Raka tetap mengecek semua hal yang tidak bisa di kerjakan selain dirinya.

Melihat Raka diam, Aruna tersenyum kecil. Ia menetralisir rasa gugupnya saat pesawat mulai lepas landas. Tanpa sadar Aruna mencengkram lengan Raka kuat, membuat Raka menoleh.

"Sorry sekali lagi, tapi pliss.. Untuk kali ini aja deh". Lirih Aruna

Raka hanya menghela nafasnya singkat, dan membiarkan Aruna memegang lengannya. Karena saking gugupnya Aruna memejamkan matanya dan beberapa menit kemudian ia terbawa ke alam mimpi.

Saat Raka merasa cengkraman tangan Aruna melemah di lengannya, ia menoleh mendapati Aruna yang tertidur pulas dengan kepala sedikit bersender di pundak Raka.

Pandangan Raka jatuh tepat ke wajah Aruna yang terlihat damai saat dirinya tertidur, tanpa sadar ia bergumam "Cantik..".

Tak selang lama pesawat selesai mendarat, Aruna terbangun dari mimpinya, membuka mata perlahan dan terlihat Raka dengan memandanginya.

"Apa lo tadi mengatakan sesuatu?" Tanya Aruna membuat Raka tersadar setelah beberapa saat tadi sempat terpaku dengan wajah damai Aruna saat tertidur.

Raka menggeleng, melepas kacamatanya dan memasukkannya nya ke dalam tas.

"Sudah sampai.. Kita turun sekarang". Ucap Raka kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"Aneh, perasaan tadi gue kaya dengar seseorang ngomong deh" Aruna mengendikkan bahu, kemudian beranjak mengikuti Raka.

Setelah beberapa jam berlalu, mereka sampai di dalam vila yang sudah di siapkan untuk menginap selama bulan madu.

Vila yang begitu indah, terletak hanya beberapa langkah dari pantai berpasir putih dengan laut biru jernih yang membentang hingga cakrawala.

Petugas villa mempersilahkan sepasang pengantin baru itu untuk masuk kedalam tempat yang sudah di siapkan.

Aruna pun beranjak masuk dengan terburu-buru, penasaran dengan kamar yang akan ditempatinya.

"Loh.. di villa ini kamarnya cuma satu gitu? Nggak ada yang lain?" Tanya Aruna

"Namanya juga tempat bulan madu ya udah pasti kamar, ranjangnya satu". Raka membalas sambil berjalan masuk melewati Aruna

"Terus kita tidurnya gimana?" Aruna yang nampak masih loading masih bertanya-tanya

"Ya.. Tidur seranjang lah". Jawab Raka santai

"What???"

Bersambung * *

1
Elisabeth Ratna Susanti
tinggalkan jejak 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
run away.┲﹊
Wah! Gak sabar nunggu karyamu yang baru, Thor!
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir di karyaku 😊
total 1 replies
Takagi Miho
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!