NovelToon NovelToon
Aku Pergi Membawa Benih Yang Kau Benci

Aku Pergi Membawa Benih Yang Kau Benci

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Obsesi / Ibu Mertua Kejam / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:35.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Dalam diamnya luka, Alina memilih pergi.

Saat menikah satu tahun lalu, ia dicintai atau ia pikir begitu. Namun cinta Rama berubah dingin saat sebuah dua garis merah muncul di test pack-nya. Alih-alih bahagia, pria yang dulu mengucap janji setia malah memintanya menggugurkan bayi itu.

"Gugurkan! Aku belum siap jadi Ayah." Tatapan Rama dipenuhi kebencian saat melihat dua garis merah di test pack.

Hancur, Alina pun pergi membawa benih yang dibenci suaminya. Tanpa jejak, tanpa pamit. Ia melahirkan seorang anak lelaki di kota asing, membesarkannya dengan air mata dan harapan agar suatu hari anak itu tahu jika ia lahir dari cinta, bukan dari kebencian.

Namun takdir tak pernah benar-benar membiarkan masa lalu terkubur. Lima tahun kemudian, mereka kembali dipertemukan.

Saat mata Rama bertemu dengan mata kecil yang begitu mirip dengan nya, akhirnya Rama meyakini jika anak itu adalah anaknya. Rahasia masa lalu pun mulai terungkap...

Tapi, akankah Alina mampu memaafkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 8.

Di kamar hotel yang sunyi, Rama baru saja mengenakan jam tangan saat suara ketukan terdengar di pintu.

“Ram, ini aku.”

Suara itu tentu saja ia kenal.

Dengan helaan napas pendek, Rama membuka pintu. Seperti biasa, Erika masuk tanpa diminta. Langkah wanita itu ringan tapi penuh penguasaan, seperti dia mempunyai hak atas segala yang bersangkutan dengan Rama.

“Kita sarapan bareng, ya? Sebentar lagi diantar ke sini." Katanya sambil menjatuhkan tubuh ke sofa, memperhatikan wajah Rama yang tampak lelah.

Wajah pria itu maskulin, rupawan tapi kini dihiasi gurat kegelisahan yang tak bisa disembunyikan.

“Kau begadang lagi, ya?” tanyanya tajam. “Apa kau masih memikirkan wanita yang meninggalkanmu demi anak haramnya?”

Nada bicara Erika sinis, dingin dan mengiris.

“Come on, Rama! Lupakan dia!”

Rama tidak menjawab, ia hanya diam. Biasanya dia akan membentak Erika karena ucapannya yang kasar, apalagi jika itu menyangkut Alina. Tapi pagi ini, bahkan marah pun terasa melelahkan.

Brugh.

Ia duduk di kursi dengan berat, menunduk dan menarik nafas dalam-dalam.

“Dari informasi yang kudapat... Alina ada di kota ini. Kau juga tahu, urusan bisnis ini cuma alasan yang ku buat. Tujuan utamaku ke sini... adalah untuk menemukan dia.” Suara Rama serak, lirih tapi pasti.

Ekspresi Erika mengeras, ia tidak suka arah pembicaraan ini.

“Tante terus meneleponku, memaksaku membawa kamu pulang dari sini. Aku rasa... Tante Dita tahu kamu sedang mencari Alina. Dan kamu juga tahu... sejak tahu Alina hamil anak pria lain, Tante sangat membencinya.” Ucap Erika sarat tekanan.

Rama menoleh perlahan, matanya menusuk.

“Kau pikir aku nggak tahu? Cuma kau dan aku yang tahu soal kehamilan itu! Hanya kita berdua! Jadi kau yang memberitahu masalah anak ini pada ibuku...!“

Erika terdiam sesaat, sorot matanya menghindar.

“A-aku nggak sengaja. Ibumu tanya kenapa kalian bercerai dan aku... keceplosan.”

Rama bangkit dari duduknya, tatapannya dingin.

“Sudahlah! Tak ada gunanya membahas itu lagi, kau sebaiknya pulang lebih dulu ke Jakarta. Aku akan tetap tinggal di sini... sampai aku mendapatkan informasi lagi dari orang yang kusewa.”

“Rama__”

“Pergilah, Erika!"

Erika menggigit bibirnya, menahan kesal. Tapi sebelum ia sempat membalas, suara ketukan kembali terdengar. Room service datang membawa sarapan mereka.

Sunyi menyelimuti ruangan saat mereka duduk berhadapan, hanya terdengar sendok dan garpu bertemu piring. Tapi tak ada percakapan, hanya dentingan alat makan dan dua hati yang penuh luka, ambisi dan nama yang terus menggantung di antara mereka berdua... Alina.

.

.

.

Di kediaman keluarga Mahesa yang megah dan penuh wibawa, suasana siang itu terasa serius namun tetap berbalut keanggunan. Seorang wanita paruh baya dengan penampilan elegan tengah duduk di ruang tamu utama, mendengarkan laporan dari asistennya dengan seksama. Tatapannya tajam namun penuh kendali, mencerminkan sosok yang telah lama terbiasa mengambil keputusan besar dalam diam.

Di sampingnya, duduk seorang wanita lain yang tak kalah anggun yakni kakak kandung Davin sekaligus ibu dari Raka. Wajahnya tampak tenang, namun senyumnya menunjukkan ketertarikan pada topik yang tengah dibahas.

“Jadi, dia bilang... aku jangan ikut campur?" suara sang nyonya terdengar ringan namun penuh makna.

Pria yang melaporkan informasi itu mengangguk hati-hati.

Viola, yang sedari tadi mendengarkan dengan penuh perhatian, kini ikut bersuara sambil menoleh pada ibunya.

“Mah, ayolah... Davin mungkin sedang jatuh hati, dan bukankah itu kabar baik? Selama ini ia begitu tertutup karena trauma masa lalunya dan tidak tertarik akan pernikahan. Dia selalu menjaga jarak dari wanita, bahkan seolah tak percaya pada cinta. Tapi sekarang... dia membuka sedikit ruang. Bukankah itu adalah sebuah langkah maju?”

Sang ibu tersenyum kecil, matanya bersinar seakan ada harapan baru yang tumbuh.

“Justru karena itu, Mama makin penasaran... Seperti apa wanita yang mampu menembus benteng hati putra Mama yang dingin itu? Kalau benar ada seseorang yang bisa membuat Davin kembali percaya pada pernikahan... Mama berjanji, dia akan jadi menantu kesayangan Mama.”

Nada suaranya tegas, namun penuh harap. Usia Davin sudah menginjak 33 tahun, dan hingga kini ia belum menunjukkan ketertarikan untuk membangun rumah tangga. Bukan karena tidak mampu, melainkan karena luka lama yang belum sembuh.

Sejak kecil, Davin tumbuh dengan memori kelam tentang perceraian orang tuanya. Ayahnya berselingkuh ketika Davin baru berusia enam tahun dan lebih menyakitkan lagi, pria itu memilih hidup bersama wanita lain dan meninggalkan Davin tanpa pernah menoleh. Bahkan beredar kabar bahwa dari hubungan terlarangnya, sang ayah telah memiliki seorang putra yang usianya hanya terpaut tiga tahun dibawah Davin.

Sejak hari itu, bayang-bayang masa lalu membuat Davin begitu skeptis terhadap cinta. Ia takut menjadi seperti sang Ayah, takut menyakiti dan takut disakiti.

****

Sementara itu di salah satu sudut Jakarta yang tak kalah megah, seorang wanita paruh baya tengah diliputi kegelisahan. Ia melangkah mondar-mandir di ruang baca, sesekali menatap layar ponselnya yang tak juga berbunyi.

Putranya, Rama, sedang berada di Jogja. Dan bagi wanita itu, kota tersebut bukan sekadar tempat. Pasalnya sang anak sedang berada di kota tempat tinggal wanita yang telah ia rebut suaminya berpuluh-puluh tahun silam.

___

Oke, sekarang tau kan hubungan Rama sama Davin? Karena pada penasaran kenapa wajah keduanya dikatakan mirip sama Daffa 💋🤭

Next...

1
Tiara Bella
si Ratna licik begitu mana mungkin dia melewatan itu semua...ada kesempatan langsung dia foto² dia sm Galang....diblng gk ush balik lg
Heni Mulyani
lanjut
Arin
Biar dia bersimpuh minta maaf dan ampun sama Gendis. Tapi Rama punya bukti perselingkuhan Galang dan Ratna.
Jadi gugatan cerai tetap berjalan sesuai keinginan Galang. Tapi sekarang bukan kelegaan yang Galang dapatkan, hanya penyesalan yang dia raih.
Rita
ojo gelem Dis
Rita
jgn mau Dis kmu berhak mendapatkan yg baik
Rita
ya krn kmu jg salah mudah dihasut ma tipis iman dan imin
Rita
yakin nyesel
Rita
untung sdh ditalak
Rita
dahlah jgn dibantu lg
Warung Sembako
laki2 idiot si galang, jgn smpe dia balik ma gendis, gendis jadian aja ma rama
Zenun
takan diterima.. Jreng jreng jreng
Zenun
mamam tuh Galang
Zenun
halaaa dirimu juga berkhianat
Tiara Bella
jangan mw Galang udh ungked²an sm si Ratna.....
nonoyy
jangan lebih baik gendis & rama ajaaaaa
Ma Em
Jangan biarkan Galang kembali pada Gendis biarkan si Galang menyesal sampai mati , lebih baik Gendis sama Rama saja Thor
Aditya hp/ bunda Lia: setuju banget mbak ...
total 1 replies
Heni Mulyani
lanjut author
nonoyy
nasib gendis seperti alina
setelah ini pasti si galang akan menyesal 🤣🤣🤣
Jeng Ining
hahhh ternyata semudah itu kebenaran terkuak, belom jg info dr Rama dilempar ke muka Galang...lah malah udh tau scr langsg dr mulut Ratna.. kapok ra koe Lang👏😁
Myra Myra
jgn lebih baik hidup sendiri gedis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!