Tetua Keluarga Su secara resmi mencabut status Su Yang sebagai anggota keluarga karena "mempermalukan nama besar mereka."Di tengah rasa sakit fisik dan emosional, Su Yang merasakan kebencian yang mendidih. Ia memohon keadilan, tetapi diolok-olok.
Saat ia bersumpah dalam hati untuk membalas dendam ("Jika aku tidak bisa berkultivasi dengan Qi Surga, aku akan menggunakan kekuatan neraka!"), sebuah energi hitam-merah muncul dari dantian-nya yang rusak. Ini adalah Garis Darah Kaisar Iblis yang aktif. saksikan keseruan perjalanan su yang menuju keabadian
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rikistory33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Runtuhnya Naga langit
Suasana di medan perang reruntuhan Sekte Primordial hening dan berbau darah. Hujan emas dari darah Raja Roh Tian masih membasahi tanah, menciptakan genangan yang memancarkan energi spiritual yang mengerikan.
Kaisar Naga Shi, penguasa Kekaisaran Naga Langit yang selama ratusan tahun tak terkalahkan, kini berdiri gemetar di udara. Jubah naganya robek, mahkotanya miring, dan wajahnya pucat pasi.
Di hadapannya, Su Yang melayang dengan tenang, diselimuti oleh aura abu-abu Domain Nihilisme, seperti dewa kematian yang acuh tak acuh.
Shi melihat ke kiri dan ke kanan. Feng sudah menjadi kabut darah. Tian terbelah menjadi dua. Pasukan elitnya hancur dan yang lainnya melarikan diri. Dia sendirian.
"Tunggu!" teriak Shi, mengangkat tangannya. Suaranya tidak lagi memiliki otoritas Raja Roh, melainkan keputusasaan seorang pria yang menatap ajal.
"Su Yang! Kaisar Iblis! Kita bisa bernegosiasi!"
Su Yang berhenti melangkah, memiringkan kepalanya sedikit. Pedang tulang hantu yang memanjang dari punggungnya perlahan menyusut kembali, tetapi aura membunuhnya tidak mereda sedikit pun.
"Negosiasi? Kau datang ke rumahku, mengepung rakyatku, dan mencoba membunuhku. Sekarang kau ingin bernegosiasi?"
"Aku mengakui kekuatanmu!" kata Shi cepat.
"Kau telah mencapai Raja Roh Dimensi. Kau setara denganku... tidak, kau lebih kuat. Kekaisaran Naga Langit bersedia mengakui kedaulatan Sekte Primordial. Kami akan menarik diri. Kami akan memberikan upeti tahunan. Aku bahkan bisa membagikan rahasia kuno tentang Benua Tengah yang lebih luas!"
Su Yang menatap Shi dengan tatapan kosong.
"Kekuasaan? Wilayah? Kau pikir aku peduli dengan mainan itu?"
Su Yang melangkah maju satu langkah lagi di udara.
"Aku hanya peduli pada satu hal. Dan kau tidak memilikinya."
Shi mundur selangkah. "Apa? Apa yang kau inginkan? Harta? Wanita? Teknik Dewa?"
"Aku menginginkan Jalan. Jalan menuju Dimensi Spiritual tempat Ratu-ku terkunci," kata Su Yang dingin.
"Dan satu-satunya cara untuk memastikan tidak ada yang menggangguku saat aku pergi ke sana... adalah dengan menghapusmu dan Kekaisaranmu dari peta."
Mendengar niat membunuh yang mutlak itu, ekspresi memohon di wajah Shi lenyap,
digantikan oleh kegilaan yang berbisa. Dia menyadari bahwa Su Yang tidak akan membiarkannya hidup. Jika dia akan mati, dia akan membawa Iblis ini bersamanya.
"Kau pikir kau bisa menghapus Naga Langit?!" raung Shi. "Aku adalah keturunan Naga Sejati! Jika aku mati, aku akan meledakkan benua ini!"
Shi memegang Segel Naga Kekaisaran yang sudah rusak yang tergores akibat serangan Su Yang sebelumnya.
Dia tidak mencoba memperbaikinya. Sebaliknya, dia menusukkan tangannya sendiri ke dalam dada, merobek jantungnya sendiri.
Darah jantung Raja Roh esensi kehidupan yang paling murni menyembur keluar dan diserap oleh Segel Naga.
"Teknik Terlarang Kekaisaran, Pengorbanan Jiwa Naga Leluhur!"
Segel Naga itu bergetar hebat. Retakan di permukaannya melebar, dan cahaya merah darah meledak keluar. Langit di atas mereka berubah menjadi merah tua. Awan berputar membentuk pusaran raksasa.
Dari dalam Segel, raungan naga terdengar bukan naga Qi biasa, melainkan proyeksi jiwa dari Naga Leluhur yang telah mati ribuan tahun lalu.
Itu adalah serangan bunuh diri. Shi membakar jiwa dan kultivasinya untuk memanggil satu serangan setingkat Raja Roh Puncak Sejati.
Seekor Naga Darah raksasa, berukuran tiga kali lipat dari Avatar Gunung Tian sebelumnya, bermanifestasi. Matanya penuh kebencian, dan napasnya adalah api yang bisa membakar dimensi itu sendiri.
"MATI BERSAMAKU, IBLIS!" teriak Shi, tubuhnya mulai layu saat energinya disedot habis.
Gu Ming dan para murid Sekte Primordial di bawah berteriak ketakutan. Tekanan dari Naga Darah itu begitu kuat hingga Formasi pertahanan sekte mulai retak hanya karena auranya. Jika naga itu menghantam tanah, tidak akan ada yang tersisa dalam radius seribu mil.
Su Yang mendongak menatap Naga Darah yang terjun ke arahnya. Dia terlihat seperti semut di hadapan matahari yang jatuh.
Namun, Su Yang tidak takut. Dia menutup matanya sesaat, merasakan Pedang Surgawi Pembelah Kekosongan yang telah menyatu dengan tulang punggungnya, dan Giok Penahan Dimensi yang telah menjadi jantung keduanya.
"Naga Leluhur..." bisik Su Yang. "Pada akhirnya, kau hanyalah makhluk yang terikat pada eksistensi. Dan Domainku adalah akhir dari eksistensi."
Su Yang merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.
"Domain Nihilisme: Mulut Ketiadaan (Mouth of Nihility)."
Di belakang Su Yang, ruang angkasa tidak retak atau terpotong. Ruang angkasa terbuka. Sebuah lubang hitam raksasa, namun datar seperti cermin abu-abu, muncul. Itu bukan lubang gravitasi; itu adalah pintu gerbang menuju ketiadaan murni, tempat di mana hukum alam tidak berlaku.
Naga Darah itu menabrak Su Yang.
ZHOOOP!
Tidak ada ledakan. Tidak ada gelombang kejut.
Saat kepala Naga Darah menyentuh Cermin Abu-abu di belakang Su Yang, kepala itu lenyap tanpa suara. Naga itu terus menerjang, seolah ingin menembus Su Yang, tetapi setiap inci tubuhnya yang menyentuh domain itu dihapus seketika.
Kaisar Naga Shi, yang tubuhnya tinggal kulit dan tulang, menatap dengan mata melotot. Serangan terkuatnya, pengorbanan nyawanya, sedang... dimakan.
"Tidak... ini bukan Dao Iblis..." gumam Shi, suaranya parau. "Ini... Dao Kehampaan... Kau bukan Iblis... Kau adalah Bencana..."
Dalam sepuluh detik, Naga Darah raksasa itu lenyap sepenuhnya. Langit kembali bersih, hanya menyisakan Su Yang yang melayang tanpa cedera sedikit pun.
Su Yang melesat ke depan, mencengkeram leher Kaisar Naga Shi yang sekarat sebelum dia jatuh.
"Kau..." Shi mencoba bicara, tetapi tidak ada kekuatan yang tersisa.
"Kematianmu terlalu mudah," kata Su Yang dingin. "Jiwamu masih memiliki nilai."
Su Yang tidak memakan Jiwa Shi seperti yang dia lakukan pada Feng. Dia menggunakan Teknik Pencarian Jiwa Iblis. Dia menusukkan kesadaran spiritualnya secara paksa ke dalam sisa-sisa pikiran Shi.
Su Yang mencari informasi spesifik:
Pengetahuan tentang Dimensi Spiritual.
Lokasi koordinat spasial yang stabil.
Cara menavigasi arus waktu yang kacau di sana.
Shi berteriak dalam diam saat memori dan pengetahuannya diacak-acak dan dicuri.
Su Yang melihat sejarah Kekaisaran, melihat peta Benua Tengah, dan yang paling penting, dia melihat catatan kuno tentang "Penjara Hampa"bagian terdalam dari Dimensi Spiritual tempat entitas kuat sering terkunci.
"Terima kasih," bisik Su Yang.
Dia meremas tangannya. Leher Shi patah, dan sisa jiwanya hancur menjadi debu cahaya.
Kaisar Naga Shi, penguasa wilayah utara, telah tiada. Kekaisaran Naga Langit di wilayah ini telah runtuh total.
Su Yang turun ke tanah. Dia mendarat di alun-alun utama, di depan Tahta Roh Murni milik Ling Yan.
Gu Ming dan ribuan murid serta anggota faksi yang selamat keluar dari persembunyian. Mereka melihat mayat Shi yang jatuh di kejauhan. Mereka melihat langit yang bersih. Mereka melihat Su Yang, yang auranya kini begitu tenang namun begitu menakutkan hingga mereka tidak berani bernapas.
Gu Ming adalah yang pertama berlutut. Dia bersujud hingga dahinya menyentuh tanah.
"Hidup Kaisar Iblis Primordial! Penguasa Mutlak Langit dan Bumi!"
Satu per satu, ribuan orang berlutut. Sorakan mereka menggema, campuran antara kelegaan, kekaguman, dan ketakutan fanatik.
Su Yang mengangkat tangan, dan keheningan turun seketika.
"Kekaisaran Naga Langit telah hancur," kata Su Yang, suaranya diperkuat oleh Qi ke seluruh penjuru kota.
"Wilayah ini sekarang bersatu di bawah bendera Sekte Primordial. Tidak ada lagi perang. Tidak ada lagi faksi. Hanya ada satu hukum yaitu Hukumku."
Dia menunjuk Gu Ming. "Gu Ming. Kau sekarang adalah Pemangku Takhta Sementara. Kau akan mengelola pembangunan kembali,
mengintegrasikan sisa-sisa sumber daya Naga Langit, dan menjaga ketertiban. Gunakan pengetahuan Formasi-mu untuk memperkuat wilayah ini menjadi benteng yang tak tertembus."
"Hamba siap mati demi tugas ini!" teriak Gu Ming.
"Dan kau..." Su Yang menoleh ke arah Tahta Roh Murni. "Kau akan menjaga Tahta ini. Pastikan ia selalu bersinar. Karena Ratu kalian akan segera kembali."
Su Yang tidak beristirahat. Dia tidak merayakan kemenangan. Dia telah mendapatkan apa yang dia butuhkan yaitu kekuatan Raja Roh Dimensi dan pengetahuan navigasi dari jiwa Shi.
Dia berjalan menuju ruang kosong di atas alun-alun. Dia mengeluarkan Pedang Surgawi Pembelah Kekosongan atau lebih tepatnya, dia memanggil manifestasi tulang pedangnya.
Dia tidak memotong jalan pintas kecil kali ini. Dia mengumpulkan seluruh Qi Iblis Primordialnya, dikombinasikan dengan kekuatan Giok Penahan Dimensi yang ada di jantungnya.
"Ling Yan," bisik Su Yang. "Aku datang."
Su Yang mengayunkan tangannya.
KRAKKKKKKKK!
Langit di atas alun-alun robek. Bukan celah kecil, melainkan Gerbang Dimensi raksasa yang berputar dengan warna ungu dan abu-abu.
Angin dari dunia lain bertiup keluar, membawa suara-suara hantu yang mengerikan.
Para murid gemetar melihat gerbang neraka itu.
Su Yang menoleh terakhir kali ke arah rakyatnya, dan ke arah Tahta Roh Murni yang kosong.
"Jaga kerajaanku," perintahnya.
Tanpa ragu, Su Yang melangkah ke dalam Gerbang Dimensi. Kegelapan menelannya. Gerbang itu perlahan menutup di belakangnya, meninggalkan dunia fisik yang damai namun kehilangan penguasanya.
Su Yang telah meninggalkan dunia manusia. Dia sekarang memasuki Dimensi Spiritual, bukan sebagai pelarian, melainkan sebagai penakluk yang datang untuk menantang neraka demi cintanya.