Transmigrasi Cepat: FIGURAN Perebut Peran

...SELAMAT MEMBACA...

...🍓🐻🍓🐻🍓🐻...

Mendengar ini, jika bukan karena situasi kritis, Freya pasti sudah tertawa terbahak-bahak.

Ia hampir lupa bahwa orang seperti itu ada di dunia ini—si protagonis wanita, Elly. Entah kenapa, saat ini, memikirkan Elly memenuhi Freya dengan rasa jijik yang tak terkendali, membuatnya merasa seperti kecoak yang tak bisa dihancurkan.

Dasar Protagonis wanita ANJ*NG, saat ini Freya sama sekali tidak lagi percaya pada aturan plot yang mengatakan jika Elly adalah protagonis.

Kalau begitu, ia mungkin akan memanfaatkan kesempatan ini untuk melenyapkannya sepenuhnya!

Maka, pikiran Freya pun berpacu, dan ia segera menghentikan perlawanannya yang sia-sia. Ia sengaja mengendurkan otot-ototnya yang tegang, membuat tubuhnya lemas, seolah-olah ia benar-benar dibius.

Pada saat yang sama, ia diam-diam berkata kepada sistem, "Sistem, begitu kita sampai di tujuan, ingatlah untuk segera mengirim Cakra lokasi yang akurat dan mengaktifkan mekanisme perlindungan."

"Baik Tuan Rumah."

Melihat Freya "pingsan", Heri sangat gembira dan membawanya ke gudang terpencil.

Setibanya di gudang, Heri melempar Freya ke tanah dan memanggil Elly.

"Lily, aku membawa Freya."

Setelah menunggu selama tigapuluh menit, terlihat Elly bergegas menghampiri dan, melihat Freya yang tak sadarkan diri, senyum puas muncul di wajahnya.

"Hmph, mari kita lihat bagaimana Cakra melindunginya kali ini."

*.*.*.*

Sementara itu, setelah menerima informasi lokasi, Cakra sempat bingung. Ia juga tidak bisa menghubunginya pihak lain melalui telepon.

Lalu Cakra mencoba menghubungi Freya, ternyata ponselnya tidak aktif. Cakra tiba-tiba merasa gelisah.

Cakra yakin jika Freya dalam bahaya. Ia segera menelepon polisi dan mengirimkan alamatnya berdasarkan lokasi tersebut.

Freya perlahan terbangun dan diam-diam mengaktifkan fungsi perekaman dari sistem. Melihat gadis di depannya, ia berpura-pura terkejut.

"Elly, bagaimana mungkin kau? Kita kan orang asing. Apa yang kau inginkan dengan menculikku?"

Elly berkata dengan ekspresi galak, "Orang asing? Huh, kalau bukan karenamu, kenapa Cakra mengabaikanku? Hari ini aku akan membuatmu membayar semua itu!"

"Apa Cakra mengenalmu? Apa dia ingat namamu? Kau bertingkah begitu meyakinkan dan penuh kasih sayang."

"Aku tunangannya, dan kau hanyalah perusak rumah tangga yang haus perhatian. Lagipula, apa yang kau lakukan ini ilegal. Hentikan sekarang, semua masih belum terlambat," saran Freya mencoba mengulur waktu.

"Aku sudah menyukainya bertahun-tahun, bekerja keras untuk mendapatkan wawancara di Dominic Group untuknya, tapi dia bahkan tidak melirikku. Apa hebatnya dirimu? Hanya karena kau berasal dari keluarga yang lebih kaya?"

"Dari segi penampilan dan kemampuan, bagaimana mungkin aku kalah darimu? Kenapa dia harus memecatku karenamu? Kalau bukan karenamu, dia pasti akan memilihku."

"Seharusnya aku berhasil membiusmu terakhir kali. Ini semua salah Farhan karena berhati lembut. Tapi tidak apa-apa, kau tidak bisa kabur kali ini. Kita lihat siapa yang bisa membantumu sekarang."

Suara Elly perlahan berubah menjadi semakin mengerikan. Ekspresinya penuh dengan kegilaan.

"Ternyata kamu yang memberinya obat bius terakhir kali?" tanya Shi Sheng berpura-pura terkejut.

"Benar, semua ini salahku. Apa kalian tidak tahu?" Elly tertawa puas.

Heri perlahan menyadari ada yang tidak beres. Dia selalu berpikir bahwa wanita muda itu sedang menindas Elly, tetapi percakapan itu terdengar sangat berbeda.

Heri tak kuasa menahan diri untuk bertanya, "Lily, ada apa? Kau berbohong padaku selama ini?"

Elly memelototi Heri, "Jangan ikut campur!"

Freya memanfaatkan kesempatan itu untuk berkata, "Kau telah diperalat olehnya. Kejahatan yang telah dilakukannya tidak sebanding dengan risiko yang kau ambil untuknya."

Heri menatap Elly dengan tak percaya, "Lily, apakah benar yang dikatakan wanita ini? Kau benar-benar berbohong padaku selama ini?"

Elly berteriak kesal, "Memangnya kenapa kalau aku berbohong? Dasar bodoh, dengan kondisimu, apakah aku akan menyukaimu?"

Mata Heri perlahan berubah marah, "Lily, aku buta karena telah mempercayaimu!"

​​"Aku telah melakukan begitu banyak hal untukmu, bahkan melakukan kejahatan untukmu, dan kau mengatakan itu semua palsu, bahwa kau telah berbohong padaku."

Heri terlihat kecewa lalu meraih pergelangan tangan Elly.

Elly menjerit kesakitan, "Aaaah Heri, lepaskan aku! Kau menyakitiku!"

Heri melotot padanya, "Kau wanita berbisa! Kau telah menginjak-injak ketulusanku!"

Elly mengeluarkan pisau dari saku jaketnya dan menusuk dada Heri. Di bawah tatapan tak percaya Heri, ia perlahan berkata, "Sudah kubilang lepaskan aku. Ini hukuman untukmu."

Elly menyeringai dengan kejam.

Freya tak menyangka Elly akan segila ini. Dia adalah seseorang yang selalu bekerja untuknya! Ia bertindak tanpa ragu, bahkan tanpa berkedip.

Apa benar ini yang dikatakan sebagai protagonis?

PALSU!!

Hatinya begitu kejam.

"Sistem, di mana Cakra dan yang lainnya? Jika dia tidak segera datang, aku akan mati!" desak Freya mulai merasa ketakutan karena melihat Elly yang mulai gila.

"Tuan rumah, tunggu lima menit lagi. Cakra dan polisi telah mengamankan tempat ini, dan aku telah mengaktifkan mekanisme perlindungan di sini. Kau akan baik-baik saja."

"Aiish, kenapa harus mengamankan segala sih? Penjahatnya hanya satu orang, bukan segerombolan." Freya mendengus kesal.

"Sabarlah Tuan Rumah, mereka melakukan itu karena takut Elly bertindak nekat dan menyakiti anda."

"Kenapa tidak langsung menembak Elly dari belakang? Apakah pengaturan novel memang serumit ini?"

"Terlalu banyak adegan tidak penting."

Sistem "..."

Setelah itu, Freya mulai memprovokasi Elly untuk mengulur waktu.

Jadi ketika Cakra mendobrak pintu gudang, yang ia lihat adalah pemandangan yang menegangkan.

Elly sedang mengangkat pisaunya, hendak menancapkannya, pisau itu terlihat berlumuran darah.

Cakra benar-benar ketakutan. Penembak jitu itu langsung menembak, menjatuhkan pisau dari tangan Elly.

"Aaah." Elly berteriak, pisau itu langsung terlempar.

Cakra dengan cepat menendang tubuh Elly hingga terlempar menghantam dinding.

"Ugh." Elly memuntahkan seteguk darah, dia lalu memandang Cakra dengan tidak percaya.

Cakra bergegas maju, memeriksa Freya dan terduduk bersandar di dinding.

"Sayang di mana kau terluka? Bicaralah!" Suaranya bahkan sedikit bergetar karena melihat Freya hanya terdiam.

"Sayang!!" Cakra menggoyangkan tubuh Freya.

Freya terkejut karena tindakan Cakra.

"Tidak apa-apa, jangan takut, darah itu bukan darahku. Lihat, ada seseorang tergeletak di tanah. Aku baik-baik saja." Freya tersenyum.

"Maaf, aku membuatmu khawatir."

Melihat ekspresi Cakra yang hampir menangis, Freya akhirnya merasa bersalah.

"Tidak, maafkan aku. Aku tidak melindungimu dengan baik, sayangku. Tidak akan ada lagi. Kau akan selalu di sisiku mulai sekarang, dan kau tidak boleh pergi ke mana pun."

Jika kau mendengarkan dengan saksama, masih ada isak tangis dalam suara Cakra.

Elly langsung diringkus oleh polisi. Melihat adegan mesra mereka, ia akhirnya berteriak, "Cakra lihat aku, namaku Elly! Aku mencintaimu selama 736 hari! Aku bergabung dengan Perusahaan Dominic untukmu!"

"Lihat aku! Apa hebatnya dia? Aku sudah mendengar tentangnya sejak sekolah. Dia arogan, mendominasi, dan tidak mengizinkanmu dekat-dekat dengan gadis mana pun. Akulah yang paling mencintaimu!"

​​Cakra tidak tahu dari mana kepribadiannya yang dingin telah menarik wanita gila ini. Ia merasa semakin bersalah terhadap Freya.

Jika ia tidak secara tidak sengaja memprovokasi wanita gila ini, kekasihnya tidak akan menderita ketidakadilan ini.

"Jangan khawatir, aku pasti akan menyewa pengacara terbaik dan memastikan kau mati di penjara."

Setelah mengatakan ini, ia menggendong Freya dan pergi.

"Tidak.. tidak, kau tidak bisa melakukan ini padaku. Aku mencintaimu, aku yang pantas bersanding denganmu. Yakinlah, hanya aku yang pantas bersamamu." Elly berteriak panik melihat Cakra mulai berjalan menjauh.

*.*.*.*

Beruntung Heri akhirnya diselamatkan, Elly dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas beberapa kejahatan.

Setelah Heri pulih, ia tetap pergi menemui Elly di penjara.

Gadis di hadapannya bukan lagi dewi yang polos dan manis seperti dulu.

🥨🐦🥨🐦🥨🐦

🍒 komen apa aja lah geeess, biar ga mikir alur novel terus. Othor kok bosan yaaaa