Sequel of Mars Untuk Kejora
Aries melakukan one night stand dengan seorang gadis yang bernama Venus, tak lain adik ipar dari wanita yang pernah ia cintai. Mereka pun akhirnya menikah karena Venus terlanjur hamil.
Venus kira, setelah mereka menetap di luar negeri membuat hubungannya dengan Aries berjalan lancar. Ternyata salah, itu awal dari kehancurannya. Aries memiliki seorang tunangan yang ia cintai.
"Aku pikir dia masih mencintai kakak iparku, tapi ternyata aku salah karena pria itu justru sudah memiliki wanita lain dalam hidupnya." Venus Graham.
"Maafkan aku, Venus." Aries.
Akankan Venus bertahan atau memilih mengakhiri rumah tangganya dengan Aries?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Excuse me madam, we have arrived." Supir itu membangunkan istri tuan Aries yang sedang tertidur.
Venus mengerjapkan kedua matanya lalu menatap kearah jendela mobil dengan kening yang berkerut.
"Where are we?" Venus menatap kearah sang supir dengan bingung, karena mobil yang ditumpanginya tidak berhenti di mansion milik Aries.
Namun belum sempat di jawab oleh supir tersebut, suara jendela mobil yang diketuk dari luar membuat Venus terkejut, terlebih lagi saat melihat supirnya membuka kunci pintu mobil mereka.
"Aries ..." pekik Venus dengan wajah yang terkejut saat melihat suaminya, terlebih lagi pria itu menggendongnya tanpa basa-basi. "Aries apa yang kau lakukan? Turunkan aku!" teriak Venus.
Aries hanya diam tidak mempedulikan perkataan Venus, ia terus berjalan menggendong wanitanya sambil menatap wajah tersebut dengan intens, wajah yang terlihat sendu dengan bekas jejak air mata.
Jangan tanyakan bagaimana perasaan Aries melihat itu semua? Karena tentunya ia merasa sangat bersalah dengan apa yang terjadi pada Venus, apalagi saat ia melihat bagaimana wanita itu hampir terjatuh di depan matanya. Membuat perasaannya semakin cemas dan khawatir dengan keadaan Venus dan Baby twins, itu sebabnya Aries segera menyusul Venus tanpa mengantarkan Agneta pulang. Ia juga langsung menghubungi supirnya untuk membawa Venus ke rumah sakit terdekat.
"Aries turunkan aku! Kita mau kemana?" tanya Venus.
Karena tidak mendapatkan jawaban dari pria itu, Venus menatap kearah sekitarnya dan baru menyadari saat ini dirinya ada di rumah sakit.
"Kenapa Aries membawaku ke rumah sakit?" Venus menatap wajah tampan suaminya yang terlihat dingin dan datar, namun dapat ia lihat pancaran kekhwatiran dari kedua sorot mata tajam itu. "Apa tadi dia melihat aku hampir terjatuh? Dan itu sebabnya Aries menyusulku?" Venus terus menatap wajah Aries, saat pria itu membawanya masuk ke ruangan dokter Obgyn.
*
*
Setelah diperiksa oleh dokter kandungan dan menebus obat juga vitamin untuk wanitanya, Aries kembali menggendong Venus masuk ke dalam mobilnya, karena mobil yang tadi dinaiki Venus sudah pulang terlebih dahulu.
Dan selama diperjalanan menuju mansion hanya ada keheningan diantara mereka, kedua orang tersebut larut dalam pikiran dan perasaan yang menyelimuti hati masing-masing.
Di mana Venus merasa bahagia karena kandungannya baik-baik saja, terlebih saat mengetahui dengan jelas jenis kelamin Baby twins nya yang ternyata laki-laki, sama dengan prediksi yang diberikan oleh dokter obgyn yang ada di Jakarta.
Sedangkan Aries yang duduk di samping Venus merasakan dua perasaan yang berbeda, di satu sisi ia merasa sangat bahagia saat pertama kalinya melihat dan mendengar detak jantung baby twins, apalagi saat mengetahui jenis kelamin twins adalah laki-laki sesuai dengan tebakannya.
Namun di satu sudut hatinya yang lain ia merasa sangat bersalah setelah mendengar penjelasan dari dokter Smith, bahwa sakit kram yang dialami oleh Venus bisa jadi karena faktor kelelahan dan juga terlalu banyak pikiran, dan yang pastinya itu disebabkan oleh dirinya.
Dokter Smith juga tadi mengatakan emosi wanita hamil harus dijaga dengan baik, tidak boleh stres karena akan berdampak pada pertumbuhan baby twins.
"Ve ...." Aries menatap sekilas pada Venus yang tengah mengelus perutnya. "Aku ingin menjelaskan kejadian tadi, aku —"
"Aku tidak ingin mendengarkan penjelasan apa pun darimu, simpan saja semuanya selama kau merasa apa yang kau lakukan adalah benar."
Deg
Aries mencengkram erat stir mobilnya, karena merasa tertohok dengan perkataan Venus.
"Lagi pula kita berdua hanyalah orang asing, lebih tepatnya rekan bisnis jadi kau tidak perlu repot-repot menjelaskan apa pun padaku." Venus tersenyum sinis.
"Ve jangan berkata seperti itu!"
"Kenapa? Apa yang aku katakan benar bukan?" Venus menatap tajam pada pria yang duduk di sampingnya.
Ia segera membuka pintu mobil saat kendaraan yang mereka tumpangi sudah sampai di mansion mereka.
"Tunggu Ve!" Aries menarik tangan Venus. "Tunggu disini aku akan menggendongmu." Aries mematikan mesin mobilnya.
Namun Venus tidak mempedulikan perkataan Aries, ia segera keluar dari dalam mobil tanpa menunggu pria itu.
"Venus Graham!" Aries menahan tangan wanitanya lalu dengan gerakan cepat menggendong wanita cantik itu. "Kau boleh marah dan membenciku! Tapi jangan sampai kemarahanmu membahayakan twins."
Deg
Venus langsung terdiam, perkataan Aries mampu menyadarkan sikapnya yang terlalu terbawa emosi. Ia pun tidak berkutik saat pria itu menggendongnya masuk kedalam mansion.
"Aries aku benar-benar tidak mengerti dirimu, terkadang kau begitu acuh dan dingin tapi terkadang kau begitu perhatian, baik, dan hangat." Gumam Venus dalam hati lalu segera memalingkan wajahnya saat tatapan mata mereka bertemu.
tetap greget meski udah baca berulang kali😩
beri pelajaran buat Aries, laki2 kok menye2 😤😤😤