Ketika mario yang telah kehilangan separuh hidupnya karna sesuatu yang buruk telah terjadi pada sang kekasih, hingga datanglah seseorang yang berhasil membawa kembali rona bahagia pada kehidupan mario.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon piscesg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hana
Keesokan harinya, jean yang sudah di beri perintah oleh sang atasan untuk memanggil maya ke ruangan atasanya itu pun langsung melaksanakan perintah sang bos.
Tok...tok..tok..
Terdengar suara pintu terketuk pelan
"Masuk." Sahut dari dalam
"Oh...jean, ada apa?" Tanya mario
"Maya sudah di sini pak." Jawab jean
"Suruh dia masuk, dan kamu bisa lanjutkan pekerjaan kamu kembali." Titah mario yang di angguki jean
Tak lama jean mempersilahkan maya untuk menghadap bosnya itu, dengan sopan maya memasuki ruangan mario karna ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan wakil direktur dari perusahaannya itu.
"Silahkan duduk." Ucap mario sembari menujuk kursi yang ada di depan mejanya
"Iya baik pak." Jawab maya gugup, karna ia tak tau tentang perkara apa yang ia perbuat sampai-sampai ia di panggil oleh atasannya ini.
"Kamu maya dari bagian pemasaran? tidak perlu gugup saya memanggil kamu kesini bukan karna kinerja kamu yang buruk atau pun karna kamu membuat kesalahan, saya hanya ingin menanyakan sesuatu ke kamu." Jelas mario
Maya yang mendengar penjelasan mario hanya bisa bingung mengangguk-angukan kepalanya pelan.
"Lalu, apa yang bisa saya bantu pak?" Tanya maya
Mario menujukan sebuah foto pada maya, dan foto itu adalah foto gina.
"Apa kamu kenal sama orang yang ada di foto itu?" Tanya mario, ekspresinya jelas penuh harap
Dengan muka yang bingung dan gugup maya pun menjawab. "Apakah orang itu melakukan hal buruk ke pak mario?"
Ia tak bisa bilang langsung jika ia mengenal orang yang ada di foto itu, bagaimana pun orang yang ada di foto itu adalah sahabatnya, maya fikir barangkali sahabatnya itu akan terkena masalah karna sampai atasannya itu bertanya padanya secara pribadi seperti sekarang.
"Oh..tidak, saya cuma lagi cari dia." Jawab mario yang justru semakin membuat perasaan maya tak enak
"Maaf pak, kalau saya boleh tau ada keperluan apa bapak sampai-sampai mencari orang itu?" Tanya maya lagi penasaran, ia harus memastikan duduk persoalannya kenapa bosnya itu mencari-cari sahabatnya
"Tak apa, aku hanya merindukannya."Cicit mario pelan yang sayangnya masih bisa terdengar oleh maya
"Rindu? Bapak kenal dengan hana?" Ceplos maya, sangking terkejutnya dengan kata rindu yang bosnya ucapakan ia sampai tak sadar malah menyebut nama sahabatnya.
Setahunya dia dan hana tak pernah kenal atau pun bertemu secara pribadi dengan bosnya ini, bagaimana bosnya ini bisa menggumamkan kata rindu seperti tadi, maya merasa janggal
"Hana?" Tanya mario bingung
"Iya pak, dia hana sahabat saya." Akhirnya maya memberitahu nama sahabatnya itu, semua gara-gara mulutnya yang kadang suka lepas kendali, berdoa saja semoga temannya hana tak akan memarahinya
"Kamu yakin dia hana? bukan gina namanya?" Mario ingin memastikannya
"Tentu saja yakin pak, kami sudah bersahabat sejak umur 10 tahun." Jawab maya dengan yakin, ia makin bingung dengan bosnya itu kenapa jadi meragukannya, aneh sekali tingkah bos mudanya ini, fikir maya
Mario yang bingung pun terdiam sejenak, mencoba mencerna apa yang baru saja ia bicarakan dengan maya.
"Pak..." Panggil maya membuyarkan lamunan mario
"Kalau begitu boleh saya tau tentang teman kamu hana?" Tanya mario hati-hati, dia merasa seperti orang aneh sekarang, namun ia juga sudah tak tahan untuk tidak penasaran sekarang
"Hana? Bapak kenal hana? Kenapa bapak penasaran sama sahabat saya?" Tanya maya semakin was-was
"Oh, saya pernah ketemu sama hana, cuma gak sempat buat ngobrol makanya saya cari tau tentang dia, dan ternyata kamu temannya yang kerja di kantor ini." Jelas mario beralasan
"Oh..." Maya menganggukan kepalanya tanda mengerti dengan apa yang di sampaikan bosnya itu, mencoba mencari kebohongan pada raut wajah bosnya itu namun tak ia temukan
"Hana dan saya adalah teman dari kecil, kami saling kenal karna rumah kami yang bersebelahan pak." Akhirnya maya menjelaskan tentang sahabatnya itu, melihat raut meyakinkan si bos sepertinya tak masalah, jika nanti bosnya berniat jahat pada sahabatnya itu maka ia tinggal membatu hana nantinya
"Terus empat hari yang lalu hana datang ke kantor untuk nemuin kamu kan?" Tanya mario kembali makin penasaran
"Oh....itu dia kesini karna saya yang minta tolong bawakan obat buat ibu saya pak, karna ibu saya memang sudah sering sakit-sakitan dan saya yang sibuk jadi kadang gak sempat buat tebus obat jadi dia bantu tolong belikan buat saya, selain itu hana juga bekerja sebagai dokter di rumah sakit tempat ibu saya chek up biasanya pak." Jelas maya kembali pada mario
"Dokter?" Mario cukup terkejut dengan fakta yang baru saja di katakan oleh maya
"Iya pak, hana dokter di rumah sakit harapan yang ada di pinggir kota"
"Bisa tolong kamu tuliskan alamat rumah sakitnya may." Mario menyodorkan secarik kertas dan bolpoin pada maya
"Tentu pak." Maya meraih pena yang di berikan oleh mario, dan menuliskan alamat rumah sakit pada kertas di depannya.
"Pak mario gak akan apa-apain teman saya kan pak?" Tanya maya sebelum menyerahkan kertas berisi alamat rumah sakit tempat hana bekerja
"Emang saya ada tampang penjahatnya may?" Mario menghela nafasnya pelan
"Ya maaf pak, soalnya tiba-tiba bapak nyari hana karna seingat saya, saya sama hana gak ada pernah kenal bapak sebelumnya jadi maaf pak saya cuma khawatir sama sahabat saya, tolong kalo niat bapak jahat jangan ya pak kasihan dia itu udah yatim piatu dan sahabatnya cuma saya, jadi tolong jangan ada niat jahat ke dia pak." Cerocos maya, tanpa sadar mulutnya kembali mengeluarkan kata-kata yang tak seharusnya ia keluarkan, dengan menyesal ia menepuk pelan bibir berbalut lipstick pink miliknya
"Saya gak ada niat jahat ke temen kamu." Mario terkekeh pelan melihat tingkah maya di depannya
"Bapak yakin?" Tanya maya lagi memastikan yang diangguki dengan yakin oleh mario, dengan setengah ragu maya pun menyerahkan alamat tempat kerja hana, setelahnya menghela nafas kasar
"Kalau begitu, jika sudah tidak ada yang ingin di tanyakan lagi saya permisi pak." Ucap maya sembari bangun dari duduknya, baiknya ia sudahi saja percakapan dengan bosnya itu atau nanti dia bisa membeberkan semua tentang sahabatnya sebelum ia bisa menghentikan mulutnya itu
"Oh ya silahkan, kamu bisa kembali maaf karna sudah mengganggu pekerjaan kamu, dan terimakasih sebelumnya." Jawab maya sembari melempar senyuman tipis pada maya
Kemudian maya melangkahkan kakinya keluar dari ruangan mario.
Mario yang melihat maya sudah benar-benar keluar dan menutup pintu ruangannya pun kini bernafas dengan lega.
Ia kembali berfikir, bagaimana mungkin bisa ada dua orang yang berbeda tetapi mempunyai wajah dan postur tubuh yang sama.
Bayak pertanyaan yang muncul dalam benak mario sekarang dan itu membuat kepalanya sedikit pusing.
Pertama aku harus memastikan dulu, dan untuk itu aku perlu pergi kerumah sakit hana bekerja.
Setidaknya hanya tindakan itu yang bisa mario fikirkan saat ini
Ia sangat antusias untuk mencari tau kebenarannya, dan seperti tak ingin menunda lagi ia akan menghampiri rumah sakit tempat hana bekerja itu ketika esok tiba.