NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Ibu.

Jodoh Pilihan Ibu.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Tukar Pasangan
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rinnaya

Dijodohkan dengan pria kaya raya? Kedengarannya seperti mimpi semua perempuan. Tapi tidak bagi Cloe.

Pria itu—Elad Gahanim—tampan, sombong, kekanak-kanakan, dan memperlakukannya seperti mainan mahal.

“Terima kasih, Ibu. Pilihanmu sungguh sempurna.”

Cloe tak pernah menginginkan pernikahan ini. Tapi siapa peduli? Dia hanya anak yang disuruh menikah, bukan diminta pendapat. Dan sekarang, hidupnya bukan cuma jadi istri orang asing, tapi tahanan dalam rumah mewah.

Namun yang tak Cloe duga, di balik perjodohan ini ada permainan yang jauh lebih gelap: pengkhianatan, perebutan warisan, bahkan rencana pembunuhan.

Lalu, harus bagaimana?
Membunuh atau dibunuh? Menjadi istri atau ... jadi pion terakhir yang tersisa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rinnaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Kegaduhan kecil.

Cloe canggung oleh Elad yang menatapinya dari balik meja kerja sana. Jarinya mengetuk-ngetuk meja, memecahkan kesunyian yang seharusnya ada di sini. Sebenarnya apa yang Elad lakukan? Lebih baik dia sibuk kerja sementara Cloe duduk santai di sofa.

“Kau begitu luang, ya?” singgung Cloe, balik menatap dengan senyuman sinis. “Atau ingin melubangi kepalaku dengan laser tatapan?”

“Tidak, aku memastikan apa yang duduk di sana benar adalah Cloe?”

“Memangnya kenapa?”

“Kau semakin mirip dengan ibuku, maksudku ... aku sudah lama mencari sosok gadis desa dengan ekspresi lembut waktu pertama kali bertemu. Sayangnya aku tidak bisa melihatnya lagi.”

“Salahmu sendiri.”

Elad menghempas punggung pada sandaran kursi, menatap langit-langit dengan perasaan campur aduk. Bahkan Elad sekarang tidak tahu apa yang sebenarnya dia inginkan. Entah sejak kapan semua terasa membingungkan.

Tiba-tiba dia duduk tegap. “Kenapa kau tidak beralasan datang dengan tujuan mengawasiku? Atau ingin mengecek seberapa banyak wanita cantik di dekatku?”

Cloe meneguk tehnya pelan. “Kalau mereka tahu istrimu seperti aku, mungkin mereka sudah bersembunyi.”

Elad tertawa, cukup keras. “Itu ancaman atau pujian untuk diri sendiri?”

“Satu-satunya wanita cantik di kantor ini seharusnya aku.”

Tepat saat itu, pintu diketuk. Seorang staf wanita masuk, membawa map dokumen dan ... terlihat syok saat melihat Cloe duduk santai di kursi Elad.

“Permisi, Tuan Elad. Ini laporan minggu ini—dan ... oh, selamat pagi, Nyonya.”

Cloe menatap wanita itu, tersenyum manis. “Pagi juga. Aku sedang memeriksa apakah suamiku benar-benar kerja atau cuma main komputer.”

Wanita itu tertawa gugup. “Oh, Tuan Elad sangat profesional, Nyonya.”

Begitu pintu tertutup lagi, Elad menatap Cloe. “Kau menikmati ini, ya?”

“Sedikit. Mungkin aku akan datang setiap hari. Duduk di sini, pakai kacamata hitam, dan mengevaluasi semua orang di kantor.”

“Elad Corp berubah jadi kerajaan tiran kalau kau yang pimpin,” gumam Elad.

“Lebih baik daripada tempat persembunyian Jasmin.”

Elad tersedak tehnya.

Cloe menahan tawa.

“Aku bisa bantu fotokopi kalau kau ingin aku terlihat sibuk,” ujarnya kemudian. “Atau kau ingin aku jadi resepsionis sebentar?”

“Resepsionis? Dengan ekspresi dinginmu itu? Kantor ini bisa bangkrut dalam seminggu.”

Cloe cemberut, di desa dia dikenal ramah dan sedikit konyol. Suka bermain dengan anak-anak di tepi sungai, atau maling buah mangga milik tetangga bersama Juna. Karena pernikahan ini, ia membuat belokan pada kepribadiannya.

Dia sendiri rindu pada dirinya yang lama. Tidak bermulut pedas, berwajah datar, dan terkesan jahat.

Tiba-tiba Elad sudah berada di dekatnya, meraih tangan Cloe, memaksanya terlepas dari sofa. “Ayo, ikut aku sebentar.”

“Apa?” Cloe menatapnya curiga.

“Aku mau memperkenalkanmu ke tim. Mereka harus tahu siapa nyonya rumah Gahanim Corp.”

“Tidak perlu.”

“Sudah terlambat.” Elad tersenyum puas dan menarik tangan Cloe sebelum dia sempat protes lebih jauh.

Mereka keluar dari ruang eksekutif, melewati lorong panjang menuju ruang kerja terbuka tempat tim inti Elad bekerja. Begitu pintu terbuka, suasana kantor langsung melambat—klik-klik keyboard berhenti, dan mata-mata mengintip dari balik monitor.

“Semuanya!” Elad berkata dengan suara yang cukup lantang. “Ini istri saya. Iya, istri. Bukan artis, bukan selebgram. Ini. Dia.”

Semua orang berdiri refleks, memberi salam atau anggukan canggung. Beberapa bahkan terlihat gemetar.

Cloe berdiri di samping Elad, wajahnya tanpa ekspresi. Bahkan sedikit ... menakutkan.

“Namanya Cloe,” lanjut Elad, semangat seperti memperkenalkan maskot perusahaan. “Dia cerewet, keras kepala, tapi cantiknya gila-gilaan, kan?”

Seorang staf pria tersedak air minumnya. Seorang wanita tertawa gugup. Sementara Cloe hanya melipat tangan di depan dada, menatap mereka satu per satu tanpa senyum.

“Dan ya,” tambah Elad, “semua yang bekerja dekat dengan saya harus ingat, dia istri saya. Jadi jangan coba-coba pakai parfum yang terlalu menyengat kalau kerja dengan saya, ya. Cuman Cloe yang boleh pakai parfum menyengat di gedung ini.”

Miko, yang entah dari mana muncul, menunduk cepat sambil menutup hidungnya pelan.

“Kau selesai?” bisik Cloe, lirih tapi terdengar tajam.

Astaga, ke mana vibes pemimpin tertinggi perusahaan yang Cloe lihat di novel atau drama? Cloe tidak melihatnya dari Elad. Ia pikir setidaknya Elad akan menjadi orang berwibawa di kantor dan di hadapan karyawan.

‘Dia memang ahli menghacurkan ekspektasiku.’ Cloe memijat pangkal hidung.

Elad menoleh, tersenyum lebar. “Belum. Aku belum mengumumkan bahwa kau akan duduk di meja resepsionis sebagai mata-mata pribadi.”

Cloe menarik napas dalam. Siapa yang ingin menjadi resepsionis? 24 jam bersama Elad akan membuat dia cepat gila.

“Bercanda!” seru Elad cepat, mengangkat kedua tangan seperti menyerah. “Aku tahu kamu hanya ingin membuat kehadiran singkat, penuh kesan, lalu menghilang. Gaya seorang ratu.”

“Bukan ratu,” koreksi Cloe. “Penghuni penjara.”

Para staf tidak tahu apakah harus tertawa atau tidak, jadi mereka hanya berdiri diam dengan senyum kaku.

“Baik, kalian boleh kembali bekerja,” kata Elad akhirnya. “Tapi hati-hati. Kalau kalian mendengar seseorang menjelek-jelekkan saya ... kalian mungkin sedang berbicara dengan istri saya.”

Cloe menatap Elad seperti ingin menonjok, tapi ia hanya berbalik perlahan dan berkata pada para staf, “Teruskan pekerjaan kalian. Aku tidak menggigit.”

Dan dengan langkah tenang, ia berjalan kembali ke ruangan pribadi Elad.

Saat pintu menutup, kantor meledak dengan bisik-bisik dan tawa tertahan.

“Dingin banget auranya ...”

“Tapi cantiknya gila sih.”

“Bos beneran bisa ngeluluhin yang kayak gitu?”

“Kayaknya tadi Nyonya menahan diri agar tidak menonjok wajah bos.”

Sementara itu, di balik pintu, Cloe mendesis. “Apa kau sengaja membuatku terlihat seperti makhluk aneh di depan mereka?”

Elad duduk santai di sofa, tertawa pelan. “Seperti kau membuat adikmu terlihat aneh di depanku waktu itu?”

Cloe menggerakkan gigi. Jadi Elad tahu Juna anak normal sejak awal bertemu? Bukankah artinya bar acting dan diam-diam menahan tawa kala itu? Wah, sejak awal bahkan sudah dipermainkan.

“Aku salah menilaimu, Elad!”

“Aku juga salah menilaimu.”

“Kau sangat mengesalkan! Sebentar lagi aku mati terkena darah tinggi.”

“Sebentar lagi aku mati membeku dengan telinga berdarah,” balas Elad.

“Pe-permisi,” tutur Miko kikuk dan canggung, membuat dia seketika mendapat tatapan tajam dari pasangan yang tengah saling memaki. “Tuan, klien sudah menunggu di ruang rapat.”

Ah, Elad hampir melupakan semua pekerjaan sebab Cloe. Wanita ini selalu berhasil mendominasi pikirannya. Elad berdehem, merapikan jasnya.

Tiba-tiba auranya berubah, dia memasang wajah serius dan tampak seperti seorang pemimpin yang ada di dalam bayangan Cloe.

‘Waw, bisa mendadak auranya berubah begitu.' Takjub.

Kemudian Elad mendorong Cloe masuk ke salah satu pintu dalam ruangannya. Sebuah kamar temaram.

“Istirahatlah di sini, aku akan segera kembali.” Elad menutup pintu, menguncinya dari luar. Membuat Cloe terkurung penuh kekesalan di dalam sana.

Bersambung....

1
Rittu Rollin
yuk up nya dtunggu ya thor
Rittu Rollin
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!