NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti CEO Arogan

Pengantin Pengganti CEO Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti
Popularitas:26.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asri Faris

Kusuma Pawening, gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA itu tiba-tiba harus menjadi seorang istri pria dewasa yang dingin dan arogan. Seno Ardiguna.

Semua itu terjadi lantaran harus menggantikan kakanya yang gagal menikah akibat sudah berbadan dua.

"Om, yakin tidak tertarik padaku?"

"Jangan coba-coba menggodaku, dasar bocah!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Selepas pulang sekolah Wening tidak langsung pulang. Gadis itu menyempatkan dulu ke konter untuk menservis ponsel bersejarahnya yang begitu Wening sayangi.

"Permisi Mang, mau servis HP kira-kira sampai berapa ya?" tanya Wening pada abang konter.

Gadis itu menyodorkan ponsel rusaknya untuk diperiksa.

"Wah ... ini sih rusaknya parah, Neng, kalaupun dibenerin mahal, mending beli yang baru udah bisa dapat di bawah ini," ujar Abang konter menjelaskan kerusakannya.

"Gitu ya Mang, sayang banget ya, mana aku tuh sayang banget sama ponsel ini," keluh Wening sedikit kecewa. Walaupun sudah mendapat dari gantinya, dan jauh lebih mahal dan bagus, tetap saja barang hasil kerja kerasnya itu paling berkesan dan berharga. Apalagi Wening harus menabung hingga setahun lamanya untuk mendapatkan itu.

"Kira-kira uang servisnya berapa ya, Mang?"

"Satu bisa lebih kalau kerusakannya kaya gini, mending nambahin separonya udah dapat yang baru, 'kan?"

"Iya juga sih, mahal. Nggak jadi Mang, belum ada uangnya," ujar gadis itu undur diri.

Wening baru saja keluar dari konter, ngantri sebentar di kedai boba karena merasa haus. Sempat melihat kerumunan di jalan tapi tidak mendekat. Mungkin saja ada kecelakaan.

"Ramai sekali, ada kecelakaan ya?" tanya gadis itu pada orang yang sama-sama tengah mengantri minuman khas bolo-bolo itu.

Usai mendapatkan satu cup pesanan di tangannya. Gadis berseragam putih abu itu hendak memesan ojol. Sambil menunggu, kembali mengamati sekitar.

"Nggak pa-pa Pak, makasih." Suara seorang pria yang nampaknya motornya celaka tadi. Bapak penolong memapah agar menepi, lalu menuntun motornya ke pinggir jalan.

Netra Wening tengah fokus pada layar ponsel ketika mendengar suara familiar itu. Spontan menoleh dan benar saja, menemukan si cowok dingin bermuka datar di sekitarnya.

"Yuda?" pekik Wening tak percaya. "Kamu yang kecelakaan?" sambung gadis itu mendekat.

"Kenal Dek?" tanya seorang pria yang menolongnya, lantas mengamati seragam mereka yang sama.

"Iya Pak, temen saya," jawab Wening seraya meneliti pria itu.

"Ya udah Dek, saya tinggal."

"Terima kasih, Pak," ucap Yuda sekali lagi.

"Apa lihat-lihat!" tanya Yuda ketus.

"Periksa luka kamu, perlu bantuan?"

"Nggak usah, cuma lecet doang. Udah sana bubar!"

"Aku lagi nunggu ojol belum dapat, nggak nungguin kamu juga."

"Jauhan dikit sana! Nggak usah gitu juga natapnya."

"Ya ampun ... itu sakit ya? Sampai lecet gitu, nanti pulangnya gimana?" Wening mah nggak ngaruh. Suruh menjauh malah mendekat dan peduli.

"Sakit lah, bukan urusan lo!" jawab pria itu masih nyolot.

Yuda berusaha pergi dari lokasi, namun sayang sekali tangan kanannya seperti sakit. Terdengar pria itu mendesis saat mencoba meluruskan.

"Aku bisa bawain motor kamu pulang kalau nggak keberatan, kalau sakit, jangan dipaksa," kata Wening masih mencoba berbaik hati.

"Bisa bawa motor?" tanya Yuda mulai lunak.

"Bisa lah, motor doang mah kecil," jawab Wening dengan bangganya. Roda dua mah Wening jangan diragukan lagi, gadis itu mahir membawa motor jenis apa pun. Termasuk motor gede pria itu.

"Awas jangan dibawa kabur!" peringatan melirik sengit.

"Aku kalem, mana ada bawa kabur punya orang," ujarnya santai.

"Ayo naik! Sekalian aku antar pulang!" ujar gadis itu mengangguk yakin.

Walhasil sore itu Wening pulang sekolah ke rumah Yuda mengantar motor plus orangnya. Tentu saja Yuda sebagai penunjuk jalan.

Motor mulai melaju dengan kecepatan sedang. Tanpa terasa obrolan mereka mengalir begitu saja di atas boncengan.

"Sorry ya masalah kemarin, sepertinya Om kamu sangat marah," sesal Yuda mengingat kejadian tempo lalu.

"Nggak pa-pa, aman kok," jawabnya santai.

"Ini rumah kamu, gede ya? Ya sudah, aku langsung balik," ujar gadis itu setelah memarkirkan motor pria itu dengan benar.

"Eh, bentar. Masuk dulu, nanti biar gue antar," ujar Yuda merasa sungkan.

Wening tersenyum, dirinya saja sakit perlu diantar gimana ceritanya mau nganter.

"Pakai mobil, bisa kok, ini sepertinya terkilir sedikit, nanti panggil tukang pijit."

"Kenapa bisa nabrak?" tanya gadis penuh selidik.

"Namanya juga lagi apes, mau menghindari penyebrang jalan yang cukup pelan, seorang kakek, eh malah oleng," curhat pria seraya tersenyum.

"Gitu ya, nggak usah diantar, aku langsung pulang saja," pamit gadis itu merasa waswas. Jam segini pasti suaminya sudah pulang dan Wening malas mendapat ocehannya jika pulang sedikit terlambat.

"Siapa, Yud? Tumben pulang sama perempuan?" tanya seorang pria berkisar seumuran suaminya.

Pria itu menatap Wening dari atas sampai bawah dengan tatapan tak asing.

"Pacar Yuda, kenapa?" jawab pria itu yang membuat Wening melongo tak percaya.

"Ayo!" Pria itu menarik tangannya agar masuk ke dalam mengikuti dirinya.

"Eh, ke mana, aku mau pulang saja," tolak Wening melepas tangan Yuda yang bertaut di lengannya.

"Tunggu bentar, gue ganti dulu. Nanti diantar pulang jangan khawatir!"

"Gitu ya, oke deh!" jawab Wening sekalian meneruskan kekepoan yang terselubung.

1
Juan Sastra
jgn Dek lah seno kan udah baikan ,panggil sayang kek
fitriani
wening kyk aku waktu pertama x sayang2an habis lahiran deg2an... takut.... rasanya lebih takut drpd pas melepas perawan😂😂😂😂😂🤭🤭🤭🤭🤭
Juan Sastra
kok mual ya baca seno ngomlng gitu..ggak ngena banget
Juan Sastra
mampus,,jgn nongol ning,,sampai seno bongkok..
Juan Sastra
aihh wahyu harusnya jgn kasih alamat dan kabar juga,,biakan saja itu sang bego gelisa dan menysali sikap labilnye
fitriani
astaga seno receh bgt gombalannya😂😂😂😂😂😂tapi tetap aja bikin wening salting🤭🤭🤭🤭🤭
Juan Sastra
ggak ngerti ngerti seno,, tua tua labil,, pergilah wening dari pada menumpuk luka,,toh jika memang seno ingin bertahan maka dia akan berjuang memastikan hatinya,, ggak ragu dan dlm lebimbangan melulu,,dan masalah sentuh menyentuh wajarlah yg namanya nafsu dan hasrat lelaki..
Juan Sastra
bahasa mu ning
Juan Sastra
sering kejadian nyariin orang eehh malah yg di cari udah di rumah
fitriani
astaga ning jiwa misquin langsung meronta ronta denger total belanjaan kamu... yg 11 juta aja jiwa misquin aku meronta apalagi harga tasnya bandrolnya aja pakai dolar😁😁😁😁😁😁
fitriani
jgn mau seno pasti nanti gak dibalikin secara sekarang si maura sama afnan pgn bgt ambil baby emir
fitriani
dmn2 laki semuanya sama y senang bgt kl bininya yg duluan ngajakin ninaninu😂😂😂😂😂
fitriani
jadi rara sakit tapi jadi naura jauh lebih sakit
fitriani
hadeh si afnan pede bgt lgsg ngomong gitu.... sampai kiamat emir juga gak bakalan ada d tangan kamu😏😏😏😏
fitriani
papanya emir ogah rugi😂😂😂😂😂😂
fitriani
biarin aja si afnan hidup dalam penyesalan seumur hidupnya.... siapa suruh baru nongol skr kmrn2 mana aja masa iya gak ada waktu nemuin ortunya rara
fitriani
lah emang si afnan cinta sama rara knp ada kata2 dua wanita yg dicintai afnan
fitriani
rara😭😭😭😭😭😭😭
fitriani
gpp yu ketawa aja kl perlu ketawanya yg kenceng😂😂😂😂😂😂
fitriani
untung wening gak kenapa2 pas mabuk gini untung mas bojo gercep jemput
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!