[Karya Asli Penulis]
Additional Genre: Romance
Update Setiap Hari.
Setiap 100 like = bonus +1 Chapter
Estimasi Total Chapter: 1000
___
Lior Rivendell, seorang pemuda biasa yang tiba-tiba menemukan dirinya bertransmigrasi di dunia kultivasi bersama dengan plug-in game yang dia unduh sebelumnya.
Menemukan bahwa dia dapat melakukan Gacha Tak Terbatas melalui plug-in tersebut, Lior segera mencapai puncak dunia kultivasi dalam waktu yang tak terbayangkan!
Pada hari pertama, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Ketampanan Immortal Tak Terukur' Tier Legendaris!]
Hari kedua, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Konstitusi 9 Pedang Surgawi' Tier Mitos!]
Hari ketiga, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Prajurit Elf Menawan' Tier Legendaris!]
Ketika dia mencapai puncak dunia kultivasi hanya ada satu hadiah yang menantinya:
[Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Pencipta Seluruh Alam Semesta']
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DimensionalEater, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemenangan Pertama
Daun-daun musim gugur jatuh dan menyebar kemana-mana. Beberapa berganti warna menjadi putih bersalju sebelum menghilang.
Tidak ada suara ledakan ataupun efek khusus lainnya.
Hanya keheningan yang menyelimuti tempat ini.
Dua Kultivator pedang berdiri saling membelakangi.
"Huff..."
Napas pertama terdengar.
Tak ada yang jatuh, tak ada yang kalah.
Tapi, lengan Luo Ren berdarah sedikit.
Dan mata Lior masih terbuka dengan lebar, bukan karena terluka, tapi karena dia melihat sesuatu yang indah dalam gerakan lawan.
"Apakah itu adalah Teknik Jatuhnya Daun Pedang Kesepian?" Luo Ren bertanya, tapi dia tidak berbalik dan masih terpaku pada posisinya saat ini.
"Ya." Lior hanya menjawab dengan singkat.
Luo Ren tersenyum, "Heh, ini adalah pertama kalinya Aku melihat pengguna Teknik ini semahir dirimu."
Lior tidak merespon pujian Luo Ren. Dia menarik pedangnya dan menyarungkan Pedang Manusia, detik berikut nya, Pedang Manusia menghilang dalam pandangan semua orang.
"Akan kuanggap ini sebagai kemenangan ku."
"Haha! Itu adalah suatu keharusan. Niat awalku datang kemari hanyalah untuk melihat Jenius baru Sekte Pedang Langit, tapi berujung dengan sparing. Maafkan Aku jika mengganggu mu tadi."
"Tidak masalah, Aku belajar banyak dari sesi sparing ini."
Tidak jauh dari mereka, sebuah komet bergerak dengan kecepatan yang mencengangkan.
Boom!
"Kau... apa yang kau lakukan?!" sebuah suara yang bercampur dengan kemarahan terdengar dari balik kabut yang berterbangan.
Luo Ren mengangkat alisnya dan menjawab suara itu, "Oh, kami baru saja—"
Flash!
Kabut terbelah, dan sebuah cahaya bergerak secepat kilat dan memukul perut Luo Ren dengan kejam hingga dia terpental kebelakang.
"—Argh?!"
Bam!
Setelah terpental sejauh 200 meter, identitas orang yang memukul Luo Ren akhirnya menjadi jelas.
"Tuan, Tuan! Apakah Anda baik-baik saja?!" Mei Yanyan bertanya dengan panik, dia mengelilingi Lior dan sesekali melihat kondisi fisiknya.
"Aku baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
"Grr...! Yanyan berjanji akan memukuli bajingan yang menyerang Tuan!"
Akhirnya, Lior hanya melihat Yanyan yang pergi dan mengejar Luo Ren dari jauh.
Apakah dia tidak akan menghentikannya?
Kenapa dia harus?
Beberapa saat kemudian.
"Uh, sialan kau... Lior Rivendell."
Luo Ren mengumpat Lior sembari mengelus pipinya yang memar akibat di pukul oleh Yanyan.
"Hahaha, sudah-sudah. Aku bahkan tidak terluka sekalipun oleh orang ini." Lior menarik Yanyan sedikit dan menahannya dari memukul Luo Ren lebih lanjut.
"Walaupun Anda baik-baik saja, Yanyan ingin menjadikan ini sebagai pelajaran bagi orang lain agar tidak menyentuh Anda seenak mungkin!"
Luo Ren mendapatkan ide untuk mengalihkan topik. "Hei apa yang kalian lakukan disini?"
Mengerti dengan maksud Luo Ren, Lior segera membalas. "Ah, kami melupakan sesuatu yang lebih penting. Yanyan, apakah baru seribu tebasan sudah siap?"
"Tentu saja! Yanyan telah mengambil yang terbaik hanya untuk Tuan!" Yanyan berbicara dengan riang dan memutar tubuhnya, dia mengambil pose imut seperti anjing yang meminta elusan kepala.
"Kerja bagus, kau benar-benar dapat diandalkan." tentu saja Lior harus mengelusnya sebagai tanda terimakasih.
Luo Ren menambahkan dari samping. "Jadi, kalian ingin berlatih? Biarkan Aku melihatnya."
"Tentu saja."
"Tsk, jika kau menyentuh Tuan lagi... akan kulaporkan pada kakek!"
......................
Area luar Air Terjun Seribu Tebasan.
Waktu telah berlalu dengan cepat semenjak dia mendapatkan Konstitusi 9 Pedang Surgawi, Murid Inti Mei Yanyan, Teknik tingkat 6—Jatuhnya Daun Pedang Kesepian, Cheat #14
Faktanya, itu semua terjadi hanya setelah satu hari dia tiba di dunia ini.
Kacau jika bisa dibilang, ini seperti kejadian besar muncul setiap satu jam.
Dan sekarang, matahari menunjukkan tanda-tanda mulai terbenam.
"Tuan, hari akan segera berakhir. Apakah kita masih akan terus melanjutkan?"
"Hmm... mari kita melihat-lihat di dalam sebentar."
Dia masih belum menyelidiki suara misterius yang dia dengan sebelumnya. Menurut intuisi nya, suara itu berasal dari bawah kolam yang berisi air dengan kepadatan qi pedang yang luar biasa.
Dengan cepat, rombongan yang berisi Lior Rivendell, Mei Yanyan, dan Luo Ren sampai di tepi area dalam Air Terjun Seribu Tebasan.
Air terjun ini membentang dari kiri ke kanan Lior, sejauh mata memandang. Tempat pelatihan dimana batu seribu tebasan miliknya pasti ada disana.
Lior melihat sebuah tetesan air terpental dari Air Terjun Seribu Tebasan. Dia mengulurkan tangannya dan tetesan itu mendarat di jari telunjuknya.
Srrrt—
Tak disangka-sangka, sebuah luka goresan yang cukup dalam membuat jari Lior terbuka dan berdarah.
"Tuan! Apa yang Anda lakukan?!" Yanyan buru-buru datang dan mengeluarkan herbal spiritual untuk dimakan Lior.
Mengingat trauma yang baru-baru ini terjadi, Lior langsung mengerahkan qi Yang dan energi spiritual untuk menyembuhkan lukanya.
"Tidak apa-apa. Aku hanya mengetes dampak dari air ini."
"Hish, jangan lupa untuk melapisi diri Anda dengan energi spiritual sebelum mencoba sesuatu yang berbahaya!"
"Ahaha, Aku tidak khawatir dengan apa yang akan terjadi padaku. Bukankah karena ada Yanyan disamping ku?"
"T-Tuan?!"
"Hei kalian, bisakah kalian menyudahi omong kosongnya?!"
Satu menit kemudian.
Lior yang sudah menyelimuti seluruh tubuhnya dengan energi spiritual mulai berjalan diatas kolam yang tercipta akibat aliran air terjun yang tiada habisnya. Begitu juga dengan Mei Yanyan dan Luo Ren.
Mei Yanyan memimpin jalan kedepan, sementara Lior dan Luo Ren mengikuti di belakangnya.
Aliran air terjun benar-benar sangat kuat. Ketika kau memasuki tempat itu, bukanlah seberapa besar kekuatanmu yang diukur. Tetapi adalah seberapa lama kau dapat menjaga pasokan dan manajemen energi spiritual agar tidak mati karena tebasan dari air yang terus mengalir.
"Karena Tuan baru saja menerobos ranah Body Refinement, Yanyan hanya bisa menempatkan batu seribu tebasan Tuan di pinggiran Air Terjun Seribu Tebasan demi keamanan Tuan."
"Tidak apa-apa. Terimakasih atas kerja kerasmu."
Lior berjalan menghampiri batu berbentuk monolit persegi panjang yang berdiri tegak keatas. Walaupun tingginya hanya berkisar 18 kaki, tapi qi pedang dan niat pedang yang tertanam di dalamnya benar-benar luar biasa.
Permukaannya penuh dengan bekas luka atas potongan lama dari Air Terjun Seribu Tebasan, semakin keatas, semakin rapat pula luka yang tertanam di dalamnya.
Monolit ini sedikit bergetar ketika terkena tiupan angin atau terciprat oleh air terjun, seolah beresonansi dengan niat pedang di sekitarnya.
Lior menyentuh permukaan yang kasar tersebut, dan mengukur lebar dan ketebalannya. 4 kaki, dan 2,5 kaki.
Dia mundur dan mengeluarkan Pedang Manusia dari dalam jantungnya.
Pedang Manusia bergetar ketika merasakan qi pedang dan niat pedang yang melimpah.
Lior tersenyum, dia telah membuat pilihan yang bagus untuk datang ke tempat ini.
"Ayo, mari kita potong batu itu!"