NovelToon NovelToon
Benih Sang Cassanova 2

Benih Sang Cassanova 2

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Sharon tidak mengerti mengapa takdir hidupnya begitu rumit. Kekasihnya berselingkuh dengan seseorang yang sudah merenggut segalanya dari dirinya dan ibunya. Lalu ia pun harus bertemu dengan laki-laki kejam dan melewatkan malam panas dengannya. Malam panas yang akhirnya makin meluluhlantakkan kehidupannya.

"Ambil ini! Anggap ini sebagai pengganti untuk malam tadi dan jangan muncul lagi di hadapanku."

"Aku tidak membutuhkan uangmu, berengsekkk!"

Namun bagaimana bila akhirnya Sharon mengandung anak dari laki-laki yang ternyata seorang Cassanova tersebut?

Haruskah ia memberitahukannya pada laki-laki kejam tersebut atau menyembunyikannya?

Temukan jawabannya hanya di BENIH SANG CASSANOVA 2.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Bab 21. Ungkapan perasaan

Angin sore berembus lembut, membelai wajah Sharon dan Dion yang duduk bersebelahan di teras rumah. Secangkir teh hangat mengepul di tangan Sharon, sementara Dion menyandarkan punggung ke kursi rotan dengan mata yang sesekali melirik ke arah anak-anak yang sedang bermain di halaman.

Xaviera sibuk menata boneka unicornnya di atas selimut kecil, seolah sedang bermain rumah-rumahan. Sementara Xaviero dengan penuh semangat mengarahkan mobil remote controlnya melewati pot tanaman dan kaki meja taman. Gelak tawa mereka mengisi udara, menjadi irama yang menyenangkan di antara jeda percakapan.

“Sha,” Dion memecah keheningan setelah beberapa menit hanya menikmati pemandangan dan teh buatan Sharon, “kamu tahu nggak? Rasanya rumah ini seperti rumah beneran buatku.”

Sharon tersenyum tipis, menatap ke arah Xaviera dan Xaviero. “Karena ada suara anak-anak ya? Rumah ini memang ramai sejak mereka mulai bisa lari-lari.”

“Bukan cuma karena itu,” Dion menoleh padanya. “Tapi karena kamu juga ada di sini.”

Sharon menegang sejenak. Ia menunduk, menatap gelas tehnya seolah mencari jawaban di sana.

“Aku tahu, ini bukan pertama kalinya aku ngomong gini,” lanjut Dion dengan nada lembut. “Dan aku nggak akan marah atau ngambek kalau kamu nolak lagi. Tapi aku tetap pengen bilang.”

Sharon menarik napas pelan.

“Aku suka kamu, Sha. Bukan cuma karena kamu cantik atau karena anak-anak kamu yang manis banget. Tapi karena kamu perempuan kuat, penuh kasih sayang, dan … aku nyaman sama kamu. Dengan rumah ini. Dengan kebersamaan kayak gini. Aku seakan menemukan rumah kedua, selain rumah kedua orang tuaku."

Sharon menggigit bibir bawahnya. Ia tak langsung menjawab. Matanya menatap lurus ke arah anak-anak, terutama Xaviera yang kini sedang mengomel pada Xaviero karena mobil remote-nya hampir menabrak boneka unicornnya.

“Dion .…” Akhirnya ia bersuara. “Aku menghargai perasaanmu. Serius. Kamu itu pria baik, bahkan mungkin terlalu baik untuk wanita kayak aku.”

“Jangan ngomong gitu, Sha. Kamu pantas bahagia, dengan siapa pun yang kamu pilih.”

“Masalahnya bukan soal siapa yang aku pilih, tapi ... soal hatiku sendiri,” Sharon menghela napas. “Hatiku belum sembuh. Aku … pernah sangat percaya pada seseorang. Tapi kepercayaan itu hancur dalam satu malam. Sampai sekarang, bayangannya masih membekas. Dan aku takut, kalau aku membuka hati lagi, lukanya justru makin dalam.”

Dion menatapnya dengan mata yang tak menyalahkan, hanya penuh pengertian.

“Aku nggak minta jawaban sekarang,” ucap Dion pelan. “Aku cuma pengen kamu tahu, kalau suatu hari nanti kamu siap … aku masih akan di sini. Kalau kamu butuh teman, aku di sini. Kalau kamu cuma pengen diam dan ditemani, aku juga di sini.”

Sharon menunduk, merasa matanya mulai panas. Ia tak ingin menangis, tapi kata-kata Dion yang sederhana, tapi penuh makna mampu menyentuh relung yang lama tak disentuh siapa pun.

“Makasih, Dion,” lirihnya. “Terima kasih karena selalu sabar dan nggak memaksa.”

Mereka terdiam lagi. Namun, kali ini keheningan itu terasa hangat. Tak membebani, hanya mengisi ruang yang belum bisa disebut cinta, tapi juga bukan sekadar pertemanan.

Di kejauhan, tawa Xaviera dan Xaviero kembali pecah, seolah ikut menyambut harapan kecil yang pelan-pelan tumbuh di antara hati yang masih belajar percaya.

...***...

Sebuah kafe bergaya rustic di pusat kota sore itu cukup ramai. Di sudut yang agak tenang, Eric sudah duduk di meja dekat jendela besar, sibuk menatap layar laptopnya. Matanya fokus pada tampilan di layar, jari-jarinya menari cepat di atas keyboard. Sesekali ia menyeruput es kopinya tanpa mengalihkan pandangan dari layar.

Tak lama kemudian, Mischa datang. Ia mengenakan blouse biru muda dan celana bahan putih, tampak santai namun tetap elegan.

"Sorry telat, jalanan macet banget," ucap Mischa sembari duduk.

Eric tersenyum sekilas. "Nggak apa. Aku juga baru nyampe. Kita pesan makanan dulu yuk," ucap Eric lembut pada Mischa yang baru beberapa bulan ini menjadi kekasihnya.

Setelah pelayan mencatat pesanan mereka, Eric menoleh sebentar ke arah jam tangan, lalu bangkit berdiri. “Aku ke toilet dulu sebentar, ya. Tungguin makanannya.”

Mischa mengangguk, lalu mengambil posisi yang nyaman. Ia menatap pemandangan luar kafe sambil memainkan sedotan di gelas es lemon tea-nya. Di depannya, laptop milik Eric masih menyala, terbuka pada dokumen yang tak jelas. Tanpa sengaja, siku Mischa menyenggol keyboard, dan layar berubah tampilan.

Sebuah folder terbuka. Di dalamnya, ada beberapa dokumen dan foto. Salah satu gambar terbuka penuh di layar—wajah Sharon. Jelas. Tak bisa salah.

Mata Mischa membelalak. Jantungnya berdebar keras.

“Kenapa foto Sharon ada di laptop Eric?”

Ia nyaris tak berkedip menatap layar itu, mencoba mencari alasan di balik keberadaan foto Sharon di laptop Eric–kekasihnya. Tapi sebelum sempat membaca lebih jauh, Eric kembali dari toilet. Langkahnya terhenti sejenak ketika melihat ekspresi kaget Mischa.

"Eric .…" Mischa menoleh pelan, masih menatap layar. "Ini ... Sharon kan? Kenapa kamu punya foto Sharon di laptopmu?"

Eric terlihat terkejut. Matanya otomatis menatap layar dan bibirnya mengatup rapat. Beberapa detik ia hanya terdiam, lalu perlahan duduk kembali.

“Kamu kenal Sharon?” tanyanya hati-hati.

Mischa mengangguk cepat. “Dia sahabatku. Kita udah temenan sejak kuliah. Tapi ... kamu belum pernah bilang kamu kenal dia. Bahkan seingatku, kamu nggak pernah menyebut nama Sharon sebelumnya.”

Eric menghela napas panjang, lalu menatap Mischa dengan pandangan serius. “Aku ... nggak bisa cerita semua sekarang. Tapi, tolong jawab aku satu hal dulu.”

“Apa?” tanya Mischa, masih waspada.

“Sharon tinggal di mana sekarang? Dia ... punya anak kembar, kan?”

Mischa semakin bingung dan penasaran. “Iya ..., tapi kenapa kamu nanya? Siapa kamu sebenarnya buat Sharon? Dan kenapa kamu nyari dia? Atau jangan-jangan ...." Mischa reflek menutup mulutnya.

Eric menatap mata Mischa dalam-dalam. “Jangan berpikir sembarangan! Foto Sharon ada di sini karena ... Sharon adalah orang yang sangat penting untuk seseorang yang juga sangat berarti buatku. Aku janji, Mischa. Aku gak akan membahayakan Sharon atau anak-anaknya. Tapi aku butuh bantuannya ....”

Mischa masih terlihat ragu. “Ini ada hubungannya dengan Leon, ya?” Entah bagaimana, yang ia tahu hanya Leon orang terdekatnya saat ini. Tidak mungkinkan ini ada hubungannya dengan sang nenek yang merupakan satu-satunya keluarga?

Eric tak menjawab secara langsung. Tapi dari sorot matanya, Mischa tahu—dugaannya benar.

Bersambung...

1
Yeni Fitriani
dirga kritis keracunan dirawat di rs beberapa hari tpnkow ibhnya dirga gak ada kabarnya
She Jutex MImi
ku pikir dulu bpk reynaldy korban ternyata oh ternyata...
Ely Wilda Rusaily
semangat, wish u lucky
Irma Lianawaty
apa ternyata Nadine anaknya yg dibilang meninggal?
Yeni Fitriani
dimana mana pelakor itu memang iblis
Yeni Fitriani
ah males bgt klO ternyata nadiene adalah adik kandung leon yg diambil curang oleh ayahnya dr ibu mey
Yeni Fitriani
ya udahlah klo emang Sharon msh aja sok menjadi org yg paling tersakiti dan tdk mau memaklumi apa yg dulu terjadi pd lion ya sdh biarkan sj sharon menikah dgn dion tp ambil anak2nya viera dan viero biarlah sharon memiliki anak sendiri dgn dion biar sharon puas.
Yeni Fitriani
dimana mana memang pelakor dan turunannya itu menjijikan.....walupun ibunya dion lebih dulu jd pacar ayahnya lion tp tatap dia adalah pelakor karna merusak pernikahan ibu lion dan ayahnya....ibu lion wlopun bukan pacar dr ayahny dion yp ibu liln adalh istri pertama yg sah dimata agama dan negara dan direstui seliruh keluarga besar ayah lion.
Yeni Fitriani
sebenarnya sharon gak bisa terlalu menyalahkan lion toh dimasa lalu mereka bukan pasangan kekasih mereka hanya adalah dua org asing yg kebetulan malam itu ONS dan wajar klo lion awalnya meragukan anak yg sharon kandung toh stelah 2 bulan sharon menemuinya bisa sj kan klo misal bukan cewek baik2 dlm kurun wkt 2 bulan itu si cewek tidur sm cowok lain lg...jd penolakan lion pd wkt itu cukup utk dimaklumi.
Yeni Fitriani
sebaik apapun dion dia tetaplah anak pelakor dan penghianat pernikahan yg didlm otak dion tersimpn akl licik yg hanya ingin memanfaatkan sharon dan ank2nya utk balas dendam pd lion....pdhal Lion yg sesungguhnya tdklah sejahat yg dipikirkan dion.....apapun yg menimpa dion yg tdk diakui sbg keturunan dr keluarga konglomerat dr pihak ayahnya itu adalah bentuk hukuman dr keegoisan ayah dan ibunya.

seyogyanya seseorang itu klo sdh menikah sah jgn lg main gila sm pacar yg katanya td sangat dia cintai.....sekalipun di menikah karna perjodohan maka jalanilah penukahan itu dgn serius dan baik.
Pcy retno
Hohoho ternyata ini kerjaan mya alda si ani² no simpanan yesss
Yeni Fitriani
kelihatan kan didunia nyata maupun dipernovelan perebut suami org akan sellu merasa dirinya yg paling benar.....aldo ibunya dion menyebut melania ibunya leon sbg wanita licik pdhl alda sendiripun adalah wanita licik.
Yeni Fitriani
dipertanyakan dr mana asalnya gen nadin.....apa dr keegoisan cinta ayah dan ibunya yg tdk munterpisah meskipun ayahnya sdh punya istri yg sah.....wkwkk
Yeni Fitriani
ayahnya Lion ayahnya dion jg ibunya lion dan ibunya dion adalah bentuk nyata dr keegoisan cinta buta.....dan Lion adalah satu2nya korban dr mereka itu.

klo dion mah gak jd korban dia hidup bergelimang bahagia dan berkecukupan harta.
Mellyn Khosta Lhonga
semngt
Pcy retno
Aaahhh puas bgt aku di part ini....aku padamu leon👏👏👏
Noerdien Nanon
seperti ny cerita ny sangat menarik
Noerdien Nanon
masih nyimak
Yeni Fitriani
pling miris sm nasib leon....lahir dr hasil perjodohn yg dipaksakan yg kemudian ditinggal pergi ayahnya utk istri yg ayahnya cintai lalu dirawat oleh ibunya yg tdk benar2 menyayanginya ibunya adalah org yg penuh ambisi dan obsesi ibunya tdk perduli dgn kebahagiaan leon ibunya hanya menjadikan leon sprti boneka yg dia setir bahkan ibunya tega memberi leon obat yg membuat leon sakit gk sembuh2....
Yeni Fitriani
syuka dgn ketegasan leon thdp metha.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!