Naga Hitam Dan 4 Selir

Han ciu setelah termenung dan berdoa di makam kakek Kim tay han, lalu membakar kedua kitab yang ia bawa waktu kecil, kitab cakar naga hitam dan kitab Dewa pedang, karna menurut kakeknya Kim tay han, kedua kitab yang di miliki oleh Han ciu adalah kitab yang di cari oleh semua kalangan dunia hitam.

Sedang kan sepasang pedang pendek naga hitam, di selipkan di pinggangnya dan itulah satu satunya pusaka peninggalan Sekte naga hitam.

Sebuah tali yang di ambil dari kulit kayu, melilit di pinggang Han ciu, dua buah pedang pendek dengan gagang yang ujungnya berbentuk kepala naga, pedang pendek yang terbuat dari baja hitam yang sangat langka, berada di kiri dan kanan pinggang Han ciu.

Pemuda tampan bertubuh putih dengan dada telanjang, dan sepasang pedang pendek yang terselip di pinggangnya, menatap ke arah tebing tinggi yang menjulang di depannya.

Menurut kakek Kim tay han, di tebing inilah ada pijakan pijakan yang bisa membuat aku bisa naik dan sampai di puncak hitam dengan menggunakan ilmu raja angin.

Han ciu menarik nafas dalam dalam, lalu menghembuskan keluar, kemudian Han ciu langsung melesat ke arah tempat dia menempa tahap ke tiga ilmu jubah emas, sebuah goa yang menjadi kenangan buatnya.

Whuuuut...tap..tap..tap.

Han ciu. langsung melesat ke arah dinding cadas yang licin, dan kakinya langsung menginjak lubang tempatnya bertapa, setelah menarik nafas kembali, kemudian Han ciu terus melentingkan tubuhnya dengan ilmu meringankan tubuh raja angin, dari lobang lobang sebesar kaki yang di buat oleh Kim tay han, empat kali melesat, tebing tinggi menjulang dan licin itu berhasil ditaklukan oleh Han ciu.

Han ciu menarik nafas dan memandang sekeliling dari puncak hitam, hutan gunung, dan semua terlihat kecil

Perlahan Han ciu menuruni jalan setapak yang ada, dan pernah dulu ia lewati sewaktu ber umur 5 tahun, bersama kakek nya naga angin.

Mata Han ciu berkaca kaca setelah sampai di perkampungan sekte Naga hitam, hanya puing puing dan tengkorak putih berserakan, membuat seram lembah hitam yang dulu pernah ia tinggali sewaktu masih kecil.

Han ciu berlutut dengan air mata bercucuran ketika melihat dua buah tengkorak yang hanya tinggal setengah, dan satu tengkorak yang utuh, sedangkan tulang tangan dari tengkorak itu seperti saling pegang dengang kepala tengkorak saling berhadapan.

Han ciu berlutut di depan kedua tengkorak itu, karna Han ciu masih teringat akan pristiwa kelam semasa ia berumur 5 tahun, kegembiraan dan suka cita yang langsung berubah menjadi sebuah malapetaka.

Ayah, ibu Han ciu berkata sambil berlutut ke arah kedua tengkorak itu, kejadian ini akan ku balas, akan kubuat dunia menangis dan menyesali, atas tindakan yang mereka ambil waktu itu.

''Tak kan kubiarkan mereka yang menyerang Sekte naga hitam hidup dengan tenang.''

Lalu Han ciu mulai membuat lubang besar di tengah perkampungan, dan menguburkan tengkorak yang berserakan, sementara sebuah makam terpisah ia buat untuk ayah dan ibunya.

Ke esokan harinya Han ciu mulai berjalan mengikuti kakinya melangkah, karna ia tak tahu arah kemana yang akan ia tuju, dengan memakai daun daun yang agak besar dan di sambung sambungkan, Han ciu menutupi tubuhnya,

Tempat Lembah hitam sangat tersembunyi, di tengah hutan belantara, dan Han ciu lalu naik ke sebuah pohon yang paling tinggi untuk melihat ke arah mana ada jalan, tapi matanya hanya melihat pohon, dan bukit saja dari ketinggian itu.

Hmm..!!

Di sana ada sebuah sungai, Han ciu berkata dalam hati, sambil matanya melihat ke arah utara, jika aku menyusuri sungai itu, aku pasti akan menemukan sebuah perkampungan atau orang orang di sekitar sungai.

Setelah memastikan arah dan tujuannya Han ciu kemudian melesat menuju sungai yang ia lihat dari atas pohon.

Setelah berpikir, Han ciu lalu memutus kan menggunakan ilmu raja angin, tubunya melesat dengan cepat.

Tenaga dalam yg di latih selama 13 tahun, makan buah naga api yang berkhasiat dan kiriman tenaga dalam yang di dapatkan dari kakeknya membuat tubuh Han ciu seperti terbang.

Dan tubuh yang melesat itu langsung perlahan melambat ketika telinga Han ciu mendengar suara suara seperti beradunya pedang.

Lalu perlahan pemuda itu mendekati, meloncat dari satu pohon ke pohon lain berusaha mencari suara beradunya senjata yang tadi ia dengar, dan ketika melihat sebuah pohon pisang yang buahnya masak, Han ciu langsung mengibaskan tangan, satu tandan kecil buah pisang ia sambar ketika tertebas dan membawanya.

Arah suara semakin lama semakin nyaring terdengar oleh telinga Han ciu.

Han ciu melihat 3 orang sedang menghadapi puluhan orang berpakaian hitam, dan ke tiga orang itu berusaha melawan pengeroyok nya dengan posisi bertiga di tengah, dan di kurung oleh para pengeroyoknya.

Baju baju ketiga orang itu yang salah satunya adalah seorang wanita, sudah banyak yang sobek, akibat pedang para pengerok yang mengurung sambil menyerang dan mereka tertawa tawa, meledek dan mempermainkan ketiga orang yang berada di tengah.

Han ciu lalu duduk di sebuah pohon, dan asik melihat pertempuran mereka sambil memakan buah pisang, karna baru kali ini ia setelah dewasa melihat lagi orang yang sedang bertempur.

Ayah hati hati, teriak pemuda yang tengah terkepung kepada pria berumur sekitar 50 tahunan yang masih terlihat gagah, sedangkan wanita muda yang bersama mereka berkata, Ayah, apa tanda bahaya dari perguruan sudah ayah lepaskan ?" Diao Moi, ayah tak membawa suar api tanda bahaya, karna kita tak kan pergi lama, pemuda itu berkata.

Ha ha ha.

Kalian terus saja berbisik bisik, setelah puas nanti malam yang gadis berbisik bisik denganku, pria berbaju sutra hitam yang membawa sebatang pedang di punggung nya berkata kata, wajah nya terlihat sangat bernafsu sekali melihat kulit putih dari gadis yang di panggil Diao itu yg terlihat dari sobekan baju yang terkena sayatan pedang dari anak buahnya.

Kalian jangan sampai melukai kulitnya yang mulus itu, lelaki yang memakai topeng hitam dan sepertinya pemimpin gerombolang dari orang orang yang memakai baju hitam..

"Ketua jika baju nya saja yang di buka bagaimana, boleh tidak ?" salah seorang dari para pengeroyok itu berkata.

Hmm...!!

"Bajunya ya ..!!" pria bertopeng itu berkata sambil meraba raba dagu.

''Baiklah, anggap saja itu rejeki kalian bisa melihat tubuh calon teman tidur ku malam ini.''

Wajah gadis cantik yang di sebut Diao moi, oleh pemuda itu wajah nya langsung merah dan sangat gusar, mendengar perkataan perkataan tidak senonoh, dari para gerombolan yang berpakaian hitam itu.

Nak, jangan kalian dengarkan perkataan mereka.

anggap saja angin lalu.

Jika keadaan bertambah buruk, kalian berdua lari dan selamatkan diri, ayah akan menahan mereka sebisa mungkin, pria yang ternyata ayah dari pemuda dan pemudi itu berkata.

Setelah berbisik dan memberitahu kepada kedua anaknya, Pria gagah itu lalu berkata.

''Tuan, kami dari perguruan Pedang perak tak pernah merasa bermusuhan dengan siapapun, dan apa maksud tuan dengan mencegat kami di hutan ini, dan jika aku boleh tahu, ada sangkut paut apa tuan dan perguruan kami ?'' pria gagah itu berkata.

Hmm...!!

''ketua perguruan pedang perak, kakak mu itu, tak mau menuruti orang yang telah memberikan kebaikan dan malah mencibir.''

''Dan tugas kami adalah memberantas orang orang seperti kalian, asal bayaran yang di tawarkan sesuai, maka kami akan melaksanakan apapun perintah itu.''

''Jadi kalian adalah pembunuh pembunuh bayaran ?'' pria gagah yang di sebut sebagai adik dari ketua perguruan Pedang perak berkata.

''Siapa yang membayar kalian untuk membunuh orang orang dari perguruan pedang perak ?"

Hmm..!!

kau pikir kami dari sekte Naga hitam, mau menyebut orang yang sudah membayar kami.

''Kau mimpi,'' pria bertopeng yang memakai baju hitam itu berkata.

Han ciu yang sedang melihat dan mendengarkan perkataan mereka, begitu mendengar perkataan dari pria bertopeng yang memakai baju hitam dari bahan sutra halus, langsung melesat dari atas pohon tempat ia mengintai.

Whuuut...!!

Mereka semua terperanjat melihat kehadiran dari Han ciu.

Semua mata yang berada di tempat itu langsung menatap ke arah Han ciu, sedangkan gadis Cantik yang di panggil Diao langsung teriak sambil menutup mata.

"Iih"

Sedangkan para gerombolan yang mengaku berasal dari sekte Naga hitam menatap ke arah Han ciu kemudian mereka tertawa terbahak bahak.

Ha ha ha.

"Kera hutan darimana ini, yang berani mengganggu kami ?" salah seorang pria berpakaian hitam itu berkata.

Han ciu yang memakai baju dari dadaunan tak menyadari bahwa baju daun yang ia buat dan celana dari kulit pohon, ketika berlari dan lompat dari dahan ke dahan, dengan menggunakan ilmu raja angin, banyak baju daun yang sobek, dan celana yg ia pakai menutup bagian terlarang agak tersingkap, membuat tadi Diao langsung menjerit dan menutup matanya.

Belum lagi keadaan rambut panjang yang acak acakan karna tak pernah di sisir, wajah berdebu dan mulutnya masih mengunyah sebuah pisang yang ia temukan ketika mencari mereka yang sedang bertempur.

Han ciu menatap wajah pria bertopeng itu dari atas sampai kaki, benar benar pas Han ciu berkata sambil makan pisang.

''Apa maksud perkataanmu ?"

Whuut...plaaak...kraak

Han ciu langsung melesat kearah topeng hitam, menampar pria bertopeng itu, tapi yang terjadi sungguh mengejutkan semua yang berada di sana, ketika melihat topeng hiam terpental, dan tak bangun lagi karna kepalanya pecah oleh hantaman tangan Han ciu.

Tanpa memperdulikan orang yang melihat dan memperhatikan dirinya.

Han ciu kemudian membuka baju dan celana dari pria bertopeng hitam yang telah tewas itu.

Kemudian memakai baju dan celana hitam yang terbuat dari bahan sutra mahal itu.

Setelah menyelapkan kedua pedang pendeknya di pinggang, lalu melihat ke arah celana sutra hitam yang agaknya masih baru

Han ciu lalu berkata seorang diri.

Agaknya pakaian ini dan celana cocok untuk ku.