NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu 3

Pendekar Pedang Kelabu 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Epik Petualangan
Popularitas:23k
Nilai: 4.9
Nama Author: YanYan.

Zhang Wei akhirnya memulai petualangannya di Benua Tengah, tanah asing yang penuh misteri dan kekuatan tak terduga. Tanpa sekutu dan tanpa petunjuk, ia harus bertahan di lingkungan yang lebih berbahaya dari sebelumnya.

Dengan tekad membara untuk membangkitkan kembali masternya, Lian Xuhuan, Zhang Wei harus menghadapi musuh-musuh yang jauh lebih kuat, mengungkap rahasia yang tersembunyi di benua ini, dan melewati berbagai ujian hidup dan mati.

Di tempat di mana hukum rimba adalah segalanya, hanya mereka yang benar-benar kuat yang bisa bertahan. Akankah Zhang Wei mampu menaklukkan Benua Tengah dan mencapai puncak dunia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhir Dari Pertaruhan

Zhang Wei mulai merasa kesal. Kenapa setiap kali dia pergi, selalu ada orang bodoh yang datang entah dari mana? Dia menghela napas dalam hati, merasa bahwa ini sudah seperti pola yang terus berulang. Namun, alih-alih marah, sebuah ide usil muncul di kepalanya.

Dia menoleh ke arah Ren Ji dengan ekspresi santai, tetapi ada sedikit nada mengejek dalam suaranya saat bertanya, “Tuan Ren Ji, siapa sebenarnya orang menyebalkan ini? Kenapa dia begitu ingin dipermalukan?”

Hong Jun yang berdiri di samping mereka langsung mengeraskan ekspresinya. Wajahnya merah padam karena amarah yang bergejolak. Bagaimana mungkin seseorang berani meremehkannya secara terang-terangan seperti ini?

Ren Ji, di sisi lain, merasa semakin canggung. Dia tidak tahu bagaimana harus mengatasi situasi ini. Bai Chen jelas bukan orang biasa. Dari cara dia mengendalikan api hingga kepercayaan dirinya yang begitu tinggi, Ren Ji bisa menilai bahwa pemuda ini adalah seseorang dengan latar belakang yang tidak sederhana.

Namun, Hong Jun juga bukan orang yang bisa dia abaikan begitu saja. Meskipun sombong, dia tetaplah seorang alkemis kehormatan Pagoda Api Emas. Jika Ren Ji menyinggungnya terlalu jauh, masalah bisa muncul.

Dia menghela napas panjang dalam hati. “Astaga… kenapa aku yang harus menghadapi ini?”

Pada akhirnya, setelah mempertimbangkan semuanya, dia memilih jalan yang paling aman—tidak memihak siapa pun secara langsung.

Ren Ji tersenyum canggung dan berkata, “Tuan Bai Chen, silakan gunakan salah satu ruang pemurnian kami. Aku akan memastikan kau mendapatkan fasilitas terbaik.”

Zhang Wei tersenyum kecil, sudah menduga bahwa Ren Ji akan mengambil keputusan itu. Tanpa berkata banyak, dia berjalan menuju ruang pemurnian, sementara Hong Jun yang masih dengan ekspresi penuh amarah.

Zhang Wei menatap Hong Jun dengan ekspresi datar, sementara di dalam hatinya dia merasa sedikit geli. Orang ini benar-benar terlalu percaya diri dalam kebodohannya. Namun, daripada terus berdebat dengan seseorang yang bahkan tidak bisa membaca situasi, Zhang Wei memutuskan untuk mengakhiri ini dengan cara yang lebih menarik.

Dengan gerakan santai, dia mengangkat tangannya, dan tiba-tiba, cahaya abu-abu berkelebat saat pedang kelabunya muncul. Aura tajam menyebar ke sekeliling, membuat atmosfer ruangan menjadi lebih tegang.

Ren Ji langsung mengenali pedang itu. “Pusaka tingkat 7…” gumamnya dengan mata membelalak.

Hong Jun juga tertegun sejenak, tetapi karena egonya yang besar, dia mendengus. “Apa maksudmu dengan menunjukkan pedang itu? Mau pamer senjata?”

Zhang Wei tersenyum kecil. “Bukan sekadar pamer. Aku hanya ingin tahu apakah kau punya nyali untuk bertaruh denganku.”

Hong Jun mengangkat alisnya dengan penuh rasa penasaran. “Bertaruh? Bertaruh apa?”

Zhang Wei dengan tenang menepuk pedangnya. “Jika aku bisa meningkatkan pedang ini menjadi pusaka tingkat 8 di ruang pemurnian, kau harus membayarku dengan sebuah pusaka tingkat 7.”

Hong Jun tertawa terbahak-bahak, seolah baru saja mendengar lelucon terbaik sepanjang hidupnya. “Kau ingin meningkatkan pusaka tingkat 7 menjadi tingkat 8? Ha! Kau ini benar-benar pembual! Bahkan orang orang pusat Pagoda Api Emas, hanya sedikit orang yang bisa melakukan itu, dan mereka semua adalah master sejati dalam pemurnian senjata! Kau pikir siapa dirimu? Jika memang kau berhasil maka Tungku Pil Angin Langit milikku ini akan menjadi milikmu”

Lian Xuhuan, yang sejak tadi diam dalam benak Zhang Wei, tiba-tiba menyela dalam nada geli. “Hei, bocah, kau yakin ingin bertaruh dengan orang sebodoh ini? Aku mulai merasa kasihan padanya.”

Zhang Wei berusaha menahan tawanya dan melirik Ren Ji. “Apa kau juga berpikir begitu?”

Ren Ji, yang masih terkejut dengan pertaruhan ini, hanya bisa tersenyum kaku. “Aku… tidak berani berkomentar.”

Hong Jun, yang merasa bahwa harga dirinya dipertaruhkan, segera menyahut dengan penuh keyakinan. “Baik! Aku terima taruhanmu! Tapi jika kau gagal, maka semua material yang kau jual tadi akan menjadi milikku!”

Lian Xuhuan tertawa puas di dalam benak Zhang Wei. “Oh, ini akan menyenangkan. Aku penasaran bagaimana wajahnya nanti setelah kau mempermalukannya.”

Zhang Wei tersenyum samar. “Baiklah, kalau begitu, mari kita mulai.”

Zhang Wei melangkah dengan tenang memasuki ruang pemurnian, sementara Hong Jun masih dengan sikap sombongnya berjalan di belakang. Ren Ji, yang berada di antara mereka, hanya bisa tersenyum kaku, merasa seperti sedang menjadi saksi dari pertaruhan paling konyol yang pernah terjadi di Pagoda Api Emas.

Saat mereka sampai, Zhang Wei tidak membuang waktu. Dia mengeluarkan berbagai material langka dari dalam cincin penyimpanannya, sebagian besar adalah bahan tingkat 7. Namun, di antara material itu, satu benda menarik perhatian Ren Ji—sepotong tulang dari binatang roh tingkat 8 yang memancarkan aura kuat.

Ren Ji mengerutkan kening, pikirannya penuh dengan pertanyaan. Dari mana pemuda ini mendapatkan semua ini? Siapa sebenarnya Bai Chen ini?

Sementara itu, Hong Jun tetap berada dalam kepercayaannya yang naif bahwa ia akan menang. Dia menyilangkan tangan di dada dan menyeringai. “Hmph, persiapkan saja barang-barangmu untuk diberikan padaku setelah kau gagal nanti.”

Zhang Wei, tanpa menggubrisnya, mulai bekerja. Dengan gerakan santai, ia menyalakan api di tungku pemurnian dan melemparkan material-materialnya ke dalamnya. Api menyala dengan stabil, membungkus logam dan esensi binatang roh dengan presisi.

Ren Ji menyipitkan matanya saat melihat tekniknya. Api itu bukan sembarang api biasa, tapi juga bukan api ilahi. Seorang alkemis yang menguasai pengendalian api pada tingkat ini… sungguh menakutkan.

Sementara itu, di dalam benaknya, Lian Xuhuan mendengus geli. “Hei, bocah, kau sengaja memperlambat prosesnya, bukan? Aku bisa merasakan kau menahan diri.”

Zhang Wei tersenyum samar. “Tentu saja. Aku ingin melihat sampai sejauh mana badut ini akan mengoceh sebelum menyadari nasibnya.”

Hong Jun, yang masih tidak menyadari jebakan ini, tertawa dengan percaya diri. “Hahaha! Aku akui kau cukup berbakat. Tapi perjuanganmu cukup sampai di sini saja. Pedangmu tidak akan pernah mencapai tingkat 8.”

Zhang Wei tetap tenang, menahan tawanya. Ia perlahan mengangkat pedangnya yang telah melalui setengah proses pemurnian, lalu mengeluarkan sebotol air kecil.

Hong Jun melihatnya dan langsung tertawa lebih keras. “Apa? Kau pikir sebotol air bisa mengubah hasilnya? Ini pemurnian senjata, bukan ritual penyucian!”

Ren Ji yang awalnya ingin mengabaikan, tiba-tiba terdiam saat matanya menangkap kilauan air tersebut. Wajahnya langsung berubah drastis. “Air suci kehidupan…?!”

Zhang Wei tetap diam dan menuangkan air tersebut ke pedangnya. Begitu air menyentuh logam, cahaya lembut menyelimuti pedang, seolah menghidupkan kembali esensinya. Hong Jun, yang awalnya tertawa, tiba-tiba membeku.

Zhang Wei lalu menggerakkan tangannya dengan indah, mengendalikan api dengan presisi yang luar biasa. Dalam beberapa detik terakhir, kekuatan logam itu melonjak, dan pedangnya berubah sepenuhnya—menjadi pusaka tingkat 8 kelas menengah.

Hong Jun hanya bisa terdiam dengan wajah pucat.

1
Hari Susanto
Semangat bang up trusss
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
saniscara patriawuha.
gassss polllll mangg zhonggggg....
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Dianrp
bantai...
up
up
up
up
Joko Warseno
Luar biasa
rinaris$
mantap👍👍👍👍👍 cerita yang sangat bikin penasaran aja🧐🧐🧐
rinaris$
gassspolll Thor 👍👍👍👍👍
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
Agus Rahmat
setelah sekian lama digodok dalam kawah candradimuka episode kali ini benar benar luar biasa.danlebih mantap lagi up up yang banyak
Penikmat buku
mulai jalan perlahan neh... masih padat merayap kayaknya
Dianrp
up up.up.up
up
saniscara patriawuha.
lanjutttkannn manggg otorrrrrr....
rinaris$
gasss lanjut updatenya👌
Khairuddin PBBA
terima kasih atas karyanya Thor YanYan.
ditunggu story line berikutnya.
Bravo!
Khairuddin PBBA
Luar biasa
Penikmat buku
macet total ya..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Menggiurkan
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Alurnya seru..
Muantebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!