sepuluh tahun yang lalu ... terjadi sebuah ledakan dari bom khusus yang berisi cairan yang dinamakan "kinetik-x" yang membuat makhluk mengalami Aberasi dan berubah menjadi monster dan mendominasi dunia.
Demi melawan ancaman dari para makhluk aberasi, dan dua pasukan khusus dibuat
The Abrasi Response Team = TART
The Anti-Abrasi Defense force = TADF
TART adalah latar kantor Ethan yang bekerja untuk menginvestigasi makhluk aberasi yang bersembunyi di pelosok-pelosok dan pergi ke mana pun ada makhluk aberasi dengan satu belt system yaitu belt Ethan yang dapat merubahnya menjadi sosok berarmor yang menghabisi para makhluk aberasi demi melindungi orang-orang.
bagaimana perjuangan Ethan sebagai "Armor Saviour Vanguard" dan rekan-rekannya melawan makhluk aberasi dan dalang dibalik semua ini?!
ikuti ceritanya!
note:
ini temanya sci-fi dan kesatria ber-armor jadi kayak ala-ala Kamen Rider gitu hehe.
author cewek tokufans soalnya 😉
yang tokufans merapat kuy!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6: pria misterius?
"Ayah! Hiks ... hiks ... ayah baik-baik saja 'kan?" tanya anak itu dengan nada bergetar dan berderai air mata kepada Makhluk aberasi yang ternyata adalah ayahnya itu.
Ayahnya salah satu dari manusia yang mengalami aberasi dan menjadi monster, namun seperti masih memiliki naluri, ayahnya tak menyerang manusia dan selalu menjaga anak itu.
Anak yang bernama "Theo" itu terus menangisi kondisi ayahnya yang seperti itu, sementara Ethan masih melawan makhluk aberasi satu lagi yang tadi hendak menyerang Theo.
Monster yang berotot dan kulitnya campuran kelabu, warna hijau-ungu, juga bertanduk itu terus menyerang Ethan dengan cara mencakar dan menyeruduk dengan tanduknya layaknya banteng, makhluk itu tiba-tiba seakan mengumpulkan energi hingga tangannya bercahaya lalu melontarkan energi itu pada Ethan.
"Argh! " Ethan meringis, armornya bahkan sampai mengeluarkan percikan api, ia pun melawan lagi, namun karena makhluk itu terlalu kuat, pada akhirnya ia kembali ke wujud manusia lagi dengan luka-luka di tubuhnya.
"Ugh, dia terlalu kuat! "
"Ethan! " Jennie menghampiri Ethan dan mencoba memapahnya, sedangkan monster bertanduk itu sudah semakin dekat dengan mereka.
Namun saat mereka hendak di serang, tiba-tiba monster biru yang merupakan ayah dari Theo langsung melindungi mereka, terjadilah pertarungan antara dua makhluk aberasi itu, hal ini memberikan mereka kesempatan untuk lari.
Mereka pun memutuskan untuk masuk ke dalam sebuah gua yang tak jauh dari sana di hutan untuk bersembunyi sementara, Rika dan Ren pun membujuk Theo.
"Theo! ayo kita pergi! di sini berbahaya! " ujar Ren.
"Tak mau! ayahku sedang berjuang mati-matian di sana! aku tak bisa pergi begitu saja! " balasnya.
"Theo, dengarkan aku! Ayahmu sudah menjadi makhluk aberasi, jadi dia takkan mati semudah itu, percayalah semuanya akan baik-baik saja! " Ujar Ren.
"Tapi ... ayah.... "
"Sudah tak ada waktu lagi! " Ren pun menggendong Theo pergi ke tujuan persembunyian mereka.
"LEPAS! LEPASKAN AKU! AYAH!!!! " teriaknya sebelum mulai menjauh dari tempat itu.
...****************...
Kembali lagi di pertarungan antara monster biru itu dan monster bertanduk. Monster bertanduk terus menyeruduk si biru dan dengan cepat monster biru menggigit bagian leher dari monster bertanduk itu....
"Grauhhhhh! "
pertarungan itu sangat sengit, mereka saling menjatuhkan dan melukai satu sama lain.
...****************...
Di gua tempat mereka bersembunyi....
"Hiks ... hiks, kalian jahat! bagaimana dengan ayah?....." Theo terus menangis sedari tadi.
Ren dan Rika terus berusaha menenangkannya, sedangkan Jennie membantu mengobati luka-luka Ethan dan memeriksa belt system.
Ren dan Rika tak tau lagi, bagaimana cara untuk menenangkan anak itu, mereka pun bertanya "Kalau begitu, sekarang beritahu kami, tentang keseharianmu dengannya dan awal mula kau tinggal dengan ayahmu yang sudah menjadi makhluk aberasi? "
hatinya terasa sakit tapi Theo tetap menceritakannya.....
"Kejadian itu belum lama, hanya sekitar ... dua bulan yang lalu.... "
"Dua bukan yang lalu? berarti ... itu saat para makhluk aberasi terbebas kembali? " tanya Ren.
"Ya" jawabnya sembari mengangguk....
"Saat itu.... "
Dua bulan yang lalu....
Saat itu, aku sangat bahagia....
Karena kehadiran ayah di sisiku, selalu! ia selalu menjaga, dan mengajariku.
Suatu hari ... saat penyerangan Makhluk aberasi kembali lagi, aku yang saat itu sedang bersama ayah di taman tentunya terkejut akan lepasnya para makhluk aberasi.
"Theo! ayo kita pergi! " teriak ayah menarik tanganku.
Namun, para makhluk aberasi itu mengepung kami dari segala sisi, ayah dengan tatapan tajam dan serius terus menggenggam erat tanganku. Ia pun berbalik ke arahku dan dengan mata berkaca-kaca karena menahan tangisnya, ia mengatakan....
"Dengar, Theo ... ayah akan melawan mereka, kau larilah ke tempat yang aman, karena ... Ayah akan selalu melindungimu, ayah berjanji..... "
"Tapi ... bagaimana dengan ayah?! ayah takkan bisa menang melawan mereka! " teriakku.
"Tak ada waktu lagi pergilah! " ayah mendorongku keluar dari kerumunan itu.
Ia tersenyum padaku dan hanya dengan besi kecil yang rusak dari salah satu bangunan, ia melawan mereka dengan gigih, setiap satu pukulannya, dibalas lebih dari tiga pukulan oleh makhluk-makhluk itu, jelas kekuatan mereka beda jauh.
Tapi meskipun aku disuruh pergi, aku tak bisa pergi saat itu ... tak bisa! tapi aku juga tak tau bagaimana caranya untuk membantu....
Bugh!
Bugh!
Srettt!
Aku melihat pukulan demi pukulan ia Terima, tendangan demi tendangan, cakaran yang berkali-kali, kulitnya yang mulai memburu karena lebam mulai terlihat, bibirnya yang mengeluarkan darah mulai terlihat juga.
Sampai pada akhirnya ... ia benar-benar tumbang.
"Hiks ... hiks ... tidak mungkin, bohong! ayah tak mungkin.... " aku melihat ayah yang sudah sekarat di depan mataku sendiri....
Air mataku tak mampu tertahan, hatiku rasanya seperti diremuk, ayah menoleh ke arahku dan terdengar ia mengatakan....
"Theo,maaf, padahal ayah sudah berjanji akan selalu melindungimu ... sepertinya ayah gagal, padahal ayah ... masih ingin terus melindungi, sampai kapanpun...."ia menutup matanya, sedangkan aku masih tak percaya akan peristiwa menyakitkan yang terjadi begitu cepat itu, aku tak peduli lagi pada makhluk aberasi yang ada di sana.
Aku berlari ke arah ayah, atau mungkin ... jasad ayah....
Melewati para makhluk aberasi itu, aku mengangkat kepalanya ke pangkuanku, kening dan tangan dingin, ia sudah tak bernyawa, aku berteriak histeris....
" Arghhh!"
teriakan itu adalah Wujud dari kesedihan dan keputusasaan ku, namun tiba-tiba datanglah Seorang pria dengan baju serba hitam dan aura gelap dan misterius berjalan ke arahku dan tersenyum puas.
[ Keren gak villain-nya gaes? ]
"Sepertinya sayang juga jika membiarkan anda mati seperti ini ... Dr. George.... " gumam pria misterius itu.
aku menatap penuh kemarahan dan wajahku dan orang itu bertatapan, aku semakin waspada setelah ia menyebutkan nama ayahku.
Ayahku merupakan salah satu dari teman bekerja dari Dr. Nicholas yang merupakan dalang dari semua ini, namun karena ia tak termasuk para ilmuwan yang mengejarnya sepuluh tahun yang lalu, jadi dia selamat.
"Apa yang kau inginkan dari ayahku? dan kenapa kau tersenyum?! apakah kau suka melihatku seperti ini?! siapa kau sebenarnya?!". teriakku padanya.
Ia tersenyum dan mengatakan....
"Aku sayang saja, karena itu ... ayahmu akan menjadi Percobaan kami!! " dia mendorongku dan menarik jasad ayah.
Brukk!
"Hei! tunggu! " teriakku.
"Lebih baik kau pikirkan dirimu sendiri, nak...." ujarnya sebelum tiba-tiba ia berubah menjadi monster dan menghilang bagai teleportasi dengan jasad ayah juga....
Aku dengan perasaan campur aduk pun lari, karena aku tak tau orang itu pergi kemana, dan aku juga tak bisa membiarkan diriku mati karena dibunuh oleh makhluk aberasi bukan?
Pada akhirnya aku tak tau ia dibawa kemana, aku pun tinggal ditempat pengungsian, namun aku terlalu trauma dan membuatku tak membicarakan ayahku ataupun orang itu pada siapapun, bahkan pihak penyelidik yang bersangkutan....
kupikir aku akan benar-benar kehilangan ayah selamanya, aku tau ayah sudah mati, tapi apa yang ingin orang itu lakukan dengan tubuh ayah?? itu membuatku tak tenang....
Sebulan berlalu dan rasanya mungkin aku harus menyerah....
Tapi....
Ceritanya tak berhenti sampai di situ....
-
-
-
Bersambung....
gambar2nya udah keren lah, apalagi motornya
jadi penasaran siapa itu sentinel
makhluk aberasi ini kayaknya gampang2 susah dikalahinnya. nanti bosnya dibikin lebih alot aja, kayak reiji nogi di KR kabuto. btw saya kasih hadiah biar semangat
kayaknya cerita bakal kompleks nih, apalagi ada teknologi baru, sarung tangan. mungkin ke depannya akan ada pedang super, well dunno.
btw sarah, selamat hari raya idul fitri ya. maaf lahir bathin
saya juga bikin cerita toku "kamen rider devil", kalo berkenan silahkan mampir
Mohon dukungannya ya!
Aku udah izin ya