NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Penyelamat Bos Mafia

Dokter Cantik Penyelamat Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Percintaan Konglomerat / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Dokter
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Seorang dokter muda yang idealis terjebak dalam dunia mafia setelah tanpa sadar menyelamatkan nyawa seorang bos mafia yang terluka parah.
Saat hubungan mereka semakin dekat, sang dokter harus memilih antara kewajibannya atau cinta yang mulai tumbuh dalam kehidupan sang bos mafia yang selalu membawanya ke dalam bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Rafael menarik napas lega saat mengetahui bahwa orang yang mengetuk pintu bukanlah ancaman, melainkan Dokter Anton yang baru saja kembali dari rumah sakit. Pikirannya yang semula dipenuhi dengan kemungkinan buruk sedikit mereda, meskipun kewaspadaannya tetap terjaga.

"Maaf mengganggu malam kalian," kata Dokter Anton sambil melepas mantel panjangnya yang basah karena gerimis. "Aku ingin memastikan semuanya baik-baik saja."

Liana, yang sejak tadi diam, hanya mengangguk kecil. Matanya masih menyiratkan kesedihan yang mendalam setelah kehilangan ayahnya. Rafael melihat itu, dan tanpa banyak kata, ia tahu bahwa Liana masih berusaha memahami semua yang terjadi.

Setelah percakapan singkat, Rafael kembali membahas rencana mereka. Catatan peninggalan Victor membawa mereka ke sebuah lokasi yang misterius—sebuah kota kecil yang terletak di perbatasan. Rafael memutuskan untuk pergi bersama Liana, sementara Luca tetap tinggal untuk meneliti lebih lanjut tentang peta tua yang ditemukan sebelumnya.

Keesokan harinya, Rafael dan Liana memulai perjalanan mereka dengan mobil hitam yang dipinjam dari Dokter Anton. Jalanan yang mereka tempuh dipenuhi dengan keheningan, hanya sesekali suara hujan rintik-rintik yang mengiringi perjalanan mereka.

"Kau yakin ingin melakukan ini?" Rafael bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.

Liana menoleh, menatap Rafael dengan penuh keyakinan. "Ini bukan hanya tentang ayahku. Ini tentang mencari jawaban, tentang mengakhiri semua ini. Aku tidak bisa hanya duduk diam dan membiarkan Adrian terus menang."

Rafael terdiam sesaat, lalu mengangguk. Ia memahami perasaan itu. Selama ini, ia juga terus berjuang untuk sesuatu yang lebih besar daripada dirinya sendiri.

Saat mereka sampai di kota kecil yang disebutkan dalam catatan, suasana tampak sepi dan agak suram. Bangunan-bangunan tua berdiri kokoh di antara jalan-jalan berbatu yang terlihat jarang dilalui kendaraan.

"Kita mencari seseorang bernama Matteo," kata Rafael sambil membaca ulang catatan Victor. "Ayahmu menulis bahwa dia adalah orang kepercayaannya di masa lalu."

Mereka berjalan menuju sebuah bar kecil di sudut kota, tempat yang disebut dalam catatan itu sebagai tempat Matteo biasa menghabiskan waktu. Begitu mereka masuk, aroma alkohol dan asap rokok langsung menyambut mereka. Beberapa orang menoleh sekilas, tetapi tidak terlalu peduli dengan kedatangan mereka.

Seorang pria tua dengan janggut abu-abu duduk di sudut ruangan, menatap mereka dengan tatapan tajam seolah sudah menunggu kedatangan mereka.

"Rafael Moretti dan Liana Prameswari," katanya dengan suara serak. "Aku sudah menduga kalian akan datang."

Liana menegang. "Kau Matteo?"

Pria itu mengangguk. "Duduklah. Kita punya banyak hal untuk dibicarakan."

Mereka berdua duduk, dan Matteo mulai bercerita tentang masa lalu Victor. Ia mengungkapkan bahwa Victor pernah menyimpan sebuah rahasia besar yang bisa menggulingkan Adrian, tetapi ia merahasiakannya demi melindungi Liana. Matteo juga mengatakan bahwa ada sesuatu yang lebih berbahaya dari Adrian—sesuatu yang selama ini coba ditutupi oleh banyak orang di dunia bawah tanah.

"Adrian hanyalah satu bagian dari permainan ini," kata Matteo sambil menatap Rafael dengan serius. "Ada kekuatan yang lebih besar di balik semua ini. Dan ayah Liana sudah menemukannya sebelum dia terbunuh."

Liana mengepalkan tangannya. "Apa yang harus kami lakukan sekarang?"

Matteo menyerahkan sebuah amplop tua yang sudah menguning. "Ini milik Victor. Dia memintaku menyimpannya jika sesuatu terjadi padanya. Kalian harus menemukan kebenaran sebelum terlambat."

Setelah menerima amplop itu, Rafael dan Liana meninggalkan bar dengan pikiran yang penuh. Malam itu, mereka menginap di sebuah motel kecil di pinggir kota.

Di dalam kamar motel, Liana duduk di tepi ranjang sambil menatap amplop di tangannya. Rafael memperhatikannya dari sudut ruangan.

"Kau baik-baik saja?" tanya Rafael lembut.

Liana menghela napas. "Aku tidak tahu. Rasanya seperti setiap kali aku mencoba memahami sesuatu, semakin banyak misteri yang muncul. Aku merasa semakin jauh dari jawaban."

Rafael mendekat, duduk di sebelahnya. "Aku mengerti. Tapi kau tidak sendirian dalam hal ini. Aku ada di sini bersamamu."

Liana menoleh, matanya menatap Rafael dengan penuh emosi. "Kenapa kau melakukan semua ini untukku, Rafael? Kenapa kau terus berada di sisiku meskipun ini bukan masalahmu?"

Rafael terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. "Karena aku peduli padamu, Liana."

Keheningan menyelimuti mereka. Ada sesuatu dalam tatapan Rafael yang membuat dada Liana berdebar lebih cepat. Benih-benih perasaan yang selama ini ia coba abaikan mulai muncul ke permukaan.

Sebelum ada yang bisa berkata lebih banyak, suara ledakan kecil terdengar dari luar motel, diikuti dengan suara langkah kaki yang mendekat.

Rafael segera bangkit dan mengintip ke luar jendela. Matanya menyipit tajam. "Mereka menemukan kita."

Liana menegang. "Siapa?"

"Anak buah Adrian," Rafael menjawab sambil meraih pistolnya. "Kita harus keluar dari sini. Sekarang."

Liana segera mengambil amplop yang diberikan Matteo dan mengamankannya di dalam tasnya. Rafael menggenggam tangannya erat sebelum mereka keluar dari kamar, bersiap menghadapi ancaman yang telah menunggu di luar.

1
Verlit Ivana
ikut tegang, takut, ngeri. keren author bikin narasi suasana mencekamnya.
Erlin
udah mampir, semangat yaaa, jangan lupa mampir di cerita barukuuu
Vanettapink Fashion
Luar biasa
Abz
💪💪💪💪💪💪
Sri Siyamsih
pantesan aj sll ketemu Adrian, ternyata Dr Anton to penghianstnya
Putri Sylvia
mengsedih😭
Rahma Rain
cerita nya bagus
jiwen
Liana, mungkin kamu bisa memejamkan mata dan membayangkan muka walid 😔
jiwen
setelah baca sampai bab ini bener-bener suka banget sama gaya penulisannya, rapi dan apik sekali kak, bisa bikin kita seolah-olah ikut merasakan dan ada di situasi yang dialami Rafael dan Liana 😭👐🏻
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin ya kakk
total 1 replies
inggrilolaamelia
dibagian ini aku bayangin adegan di film film😄
inggrilolaamelia
yaampunn aku jdi ikutan dagdigdug, smpe smpe bacanya sambil tahan napas😭
Hye Kyoe
ceritamu menarik🤩
Elizabethlizy
lanjuttt ceritanya bagusss
Erlin
mampirrr balikk
Erlin
semangat bikin ceritanyaaaa
Erlin
bagussss
Serenarara
Liana, dibayar berapa kamuu? Kenapa ikhlas banget?/Sob/
Serenarara
Aku takut sm Adrian yg ini... /Gosh/
Putri Sylvia
ayo Liana kamu jangan takut sama mereka,ikut saja sama Rafael dan luca.
Nyonya Mafia
aku udah mampir kakak
Nyonya Mafia: iya sama sama
Sylvia Rosyta: iya kak makasih udah mampir 🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!