Alzahro adalah pria miskin dan hanya bekerja serabutan. Awalnya pernikahan itu terjadi karena kecelakaan kecil, ya itu Saat Genisa hendak menikah, tunangan Genisa kabur di hari pernikahannya. kebetulan Alzahro sedang lewat ia pun di tarik oleh Genisa sebagai pengganti pengantin pria.
Selama hidupnya di rumah keluarga Genisa, ia tidak pernah di anggap sebagai keluarga, melainkan seorang pembantu di rumah itu, tapi meskipun Genisa tidak mencintainya, Genisa juga tidak membencinya. Hanya Genisa yang baik padanya di rumah itu.
Berkali-kali Ibu Genisa minta Alzahro bercerai dengan Genisa, tapi Alzahro selalu menolaknya, hingga akhirnya Ibu mertuanya itu pun melakukan sesuatu padanya, memukulnya dengan kayu hingga ia sekarat.
Di saat ia sekarat, ia mendapatkan sebuah berkah, yaitu sistem yang mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
Tiba-tiba saja Gina datang dengan keadaan hidung di yang sumbat dengan tissue agar darahnya tidak keluar lagi karena terjatuh tadi.
"Hey Alzahro! Masih berani kau pulang setelah kau mendorong ku ke lantai yang sengaja kau siram dengan minyak goreng hah?! Kau anggap apa rumah ini? Rumah mu?" tanya Gina sambil bercekak pinggang menatap Alzahro seolah-olah seperti ingin menelan Alzahro.
Genisa menatap ke arah Alzahro.
"Ha? Kapan aku Mendorong Ibuk? Kan tadi ibu yang jatuh sendiri di lantai, aku juga nggak tahu menahu tentang minta goreng itu kok, kenapa ibuk menyalahkan aku?" tanya Alzahro mengangkat bahunya.
"Jangan banyak alasan kamu! Aku akan laporkan kamu ke polisi," ucap Gina tegas.
"Kalau ibu ingin melaporkan aku ke polisi aku juga akan melaporkan ibu ke polisi juga karena sudah mendorong ku dari tangga hingga aku masuk rumah sakit dan hampir mati," ucap Alzahro tak mau kalah.
"Memangnya ada bukti kah jika aku mendorong mu hah?" tanya Gina antara takut dan marah, takut ketahuan jika ia mendorong Alzahro dari tangga.
"Terus Ibuk mau melaporkan aku ke polisi memangnya ada bukti juga?" tanya Alzahro menantang mertuanya itu.
Gina terdiam sesaat, bagaimana mungkin ia meletakkan cctv sementara ia sendiri yang ingin melakukan kejahatannya terhadap Alzahro, hanya saja nasib buruk yang menimpanya karena ingin mendorong Alzahro malah ia yang terpeleset.
"Kau... Kau... Kalau aku bilang kau yang mendorong ku, kau yang mendorong ku! Aku ini lebih tua darimu! Berarti aku yang benar! Kau nggak boleh protes!" bentak Gina.
Mendengar pertengkaran ibu dan suaminya Genisa sangat kesal.
"Cukup!" bentak Genisa mereka pusing dan kesal.
"Kalian ini nggak bisa apa buat aku lebih tenang nggak sih?" tanya Genisa terlihat pusing dan kesal melihat pertengkaran ibu dan suaminya itu.
"Kamu itu seharusnya menceraikan dan mengusir dia dari rumah ini! Dia itu aib bagi keluarga kita! Apa kata orang-orang di luar sana karena aku punya menantu sampah! Mau letak di mana muka ku!" ucap Gina tegas, tapi tidak menghilangkan makian dari mulutnya itu.
"Mama cukup! Mama selalu saja menghina dia! Dia itu suami ku!" bela Genisa.
Meskipun Genisa menikahi dengan Alzahro tanpa cinta, tapi sedikit pun ia tidak pernah memperlakukan Alzahro dengan kasar, ia tetap menganggap Alzahro sebagai suaminya.
"Genisa! Kau masih saja membela si sampah ini! Aku sudah muak dengannya! Aku ingin kau bercerai dengan dan mengusirnya dari sini! Kalau kau tetap mempertahankan dia, maka kau dan dia silakan pergi dari rumah ini dan jangan anggap aku sebagai ibu mu!" tantang Gina.
Ia yakin dan percaya jika Genisa pasti memilih dirinya, ibunya dari ada Alzahro, karena ia yakin jika Genisa tidak ingin menjadi anak durhaka.
Setelah Genisa bercerai dengan Alzahro, Gina akan menjodohkan Genisa dengan orang pilihannya itu. Orang kaya yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Ya sudah, kalau itu keinginan Mama, aku akan pergi dari rumah ini. Ayo Alzahro, kita beres-beres baju kita lalu kita pergi," ucap Genisa menarik tangan Alzahro segera pergi dari meja makan tersebut.
Mata Gina terbelalak, ia tak percaya jika Genisa lebih memilih pria sampah itu di banding dirinya.
"Dia... Dia... Rela memutuskan hubungan ku demi si sampah itu?" tanya Gina geram.
Genisa terus menarik tangan Alzahro membuat Alzahro tersentuh, ia tak menyangka jika Genisa rela meninggalkan ibunya dan tetap ingin hidup bersamanya.
"Aku berjanji akan membuat mu bahagia, Istriku," gumam Alzahro dalam hati sambil tersenyum haru.
Akhirnya mereka pun sampai di depan pintu kamar, baru Genisa melepaskan tangan Alzahro.
"Ayo kita beres-beres sekarang," ucap Genisa buru-buru.
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......