NovelToon NovelToon
Majikanku Maduku

Majikanku Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Penyesalan Suami
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Sungguh berat beban hidup yang di jalani Sri Qonita, karena harus membesarkan anak tanpa suami. Ia tidak menyangka, suaminya yang bernama Widodo pamit ingin mencari kerja tetapi tidak pernah pulang. Selama 5 tahun Sri jatuh bangun untuk membesarkan anaknya. Hingga suatu ketika, Sri tidak sanggup lagi hidup di desa karena kerja kerasnya semakin tidak cukup untuk biaya hidup. Sri memutuskan mengajak anaknya bekerja di Jakarta.

Namun, betapa hancur berkeping-keping hati Sri ketika bekerja di salah satu rumah seorang pengusaha. Pengusaha tersebut adalah suaminya sendiri. Widodo suami yang ia tunggu-tunggu sudah menikah lagi bahkan sudah mempunyai anak.

"Kamu tega Mas membiarkan darah dagingmu kelaparan selama 5 tahun, tapi kamu menggait wanita kaya demi kebahagiaan kamu sendiri"

"Bukan begitu Sri, maafkan aku"

Nahlo, apa alasan Widodo sampai menikah lagi? Apakah yang akan terjadi dengan rumah tangga mereka? Kita ikuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Ara seolah tahu jika sang papa bukan pergi untuk bekerja, anak itu merangkul erat perut Widodo dari belakang sembari menangis.

Widodo balik badan lalu berjongkok di depan Ara, sebenarnya hatinya berat untuk meninggalkan, tapi ini jalan yang harus ia pilih. "Sayang... Maafkan Papa" Widodo tidak bisa mengajak putrinya pergi untuk saat ini, karena dia sendiri belum tahu akan kemana. Padahal putrinya itu sudah biasa hidup dalam kemewahan.

"Memang Papa mau kemana" Ara curiga jika sang papa akan pergi jauh.

"Papa ada kerjaan di luar kota sayang... tapi tidak boleh mengajak Ara, minggu kemarin kan kita baru jalan-jalan keluar negri" Widodo mengusap air mata Ara lembut.

"Tapi Papa nggak boleh lama-lama perginya" Ara yang biasanya cuek itu, kini menahan tangan Widodo.

"Araaa..." Sally nampak berlari keluar berdiri memandangi anak dan suaminya.

"Sayang... Papa harus berangkat" Widodo mengangkat kepala menatap wajah Sally yang hanya termangu. Namun, hanya sekilas lalu mencium pipi putrinya lembut. Ia berdiri melangkah pergi walaupun dadanya sesak, lagi-lagi kejadian 6 tahun yang lalu ketika meninggalkan Laras kembali terulang.

Widodo kini sadar telah menerima balasan karena sudah menyia-nyiakan Sri dan Laras demi harta, dan pada akhirnya ia kehilangan semuanya.

*************

Jam 9 pagi meja yang untuk menata dagangan Sri sudah dibereskan oleh Yani, karena dagangan sudah habis.

"Assalamualaikum..." ucap wanita yang datang ke kontrakan Sri. Setelah membalas salam, Sri menyuruh Sudriah pemilik kontrakan itu masuk.

"Saya duduk di sini saja Sri" ucapnya, lalu duduk di kursi panjang yang biasa digunakan oleh pelanggan yang sarapan di tempat itu.

"Ada apa Bu?" Sri deg degan karena belum lama bu Sudriah datang membeli sarapan tidak mengucap sesuatu, tapi kini datang lagi dengan wajah serius.

"Begini Sri, kios saya yang di pinggir jalan sudah dua hari ini kosong" Sudriah menceritakan jika penjual bakso yang sewa kios sudah pindah dan menawarkan Sri untuk pindah. "Di sana nanti dagangan kamu pasti tambah ramai Sri" Lanjut Sudriah karena kios itu strategis bisa menambah keuntungan bagi Sri.

"Asalkan harganya terjangkau Bu" Sri rupanya berminat, tapi harus memperhitungkan pendapatan dan pengeluaran.

"Sekarang kita lihat saja dulu, Sri" Sudriah minta Sri melihat dulu baru akan berbicara harga.

"Baik Bu" Sri menuntun Laras mengikuti Sudriah, mereka berjalan kaki hanya 5 menit sudah tiba di perempatan terdapat 3 ruko lantai dua yang berjajar di sana. Sudriah membuka ruko tersebut yang bawah untuk memasak dan jualan, sementara yang atas tentu saja untuk tidur.

"Masalah harga, kamu hanya menambah setengah dari kontrakan kamu Sri" Sudriah tidak memasang tarif mahal karena ingin menolong Sri

"Saya mau Bu" Sri bersemangat, ia menunduk memandangi pinggir jalan dari lantai dua. Jalanan ramai oleh pejalan kaki, dan pengendara mobil pun berjalan lambat. Sri yakin jangkauan pembeli sarapan pagi akan lebih luas.

"Jika kamu mau, besok sudah bisa mulai pindah, Sri"

"Baik Bu"

Setelah sepakat mereka pun pulang, Sri membicarakan pada Yani jika ia ingin pindah. Saat itu juga Yani membersihkan ruko, sementara Sri membereskan barang yang akan ia bawa.

 "Besok kita akan pindah ya, Bun" Laras membantu Sri memasukkan pakaian ke dalam tas.

"Iya sayang... kamu tidak apa-apa kan?" Sri khawatir jika Laras tidak mau pindah karena di tempat ini tidak banyak teman, walaupun di kontrakan pun Laras jarang bermain.

"Tidak apa-apa Bun" Laras tentu akan senang tinggal di manapun yang penting bersama bunda.

Keesokan harinya, dengan mobil pick up yang ia sewa, Sri pindah ke kios tersebut dengan bantuan Yani dan juga para tetangga.

Sehari itu Sri tidak jualan karena harus merapikan barang-barang di lantai atas dan juga menata letak peralatan lontong sayur dan nasi uduk.

Hari kedua tinggal di ruko, Sri menunggu angkutan hendak belanja bahan dagangan, sebab besok akan mulai jualan. Tapi kali ini mengajak Laras ikut sekalian jalan-jalan.

Tidak lama kemudian Sri menyetop angkutan yang hanya ditumpangi beberapa orang saja. Supir angkot nampak terkejut begitu menatap Sri dan Laras yang hendak naik mobil yang biasa dia gunakan untuk menarik penumpang. Supir cepat-cepat membetulkan masker dan topi yang ia kenakan sebelum Sri menatapnya.

"Sri, Laras" batin supir itu menatap dua wanita di belakangnya dari kaca spion.

"Bun, hari minggu besok, Hani sama bapaknya mau jalan-jalan ke ragukan, terus katanya di sana nanti lihat binatang-binatang" celoteh Laras menceritakan temannya yang akan jalan-jalan dengan motor bersama keluarga.

"Maaf sayang... Bunda belum ada waktu mengajak kamu jalan-jalan" Sri sedih lalu memeluk pundak Laras.

"Laras itu bukan ingin jalan-jalan Bun" Laras menyesal karena telah membuat bundanya sedih. "Hani kan punya bapak jadi sering jalan-jalan. Seperti Ara dulu juga kan sering jalan-jalan sama Ayah" Lanjutnya.

Supir angkot yang mendengar cerita Laras mengerem mendadak.

"Pelan-pelan Bang" kata Sri melirik supir tapi hanya sekilas. Sri tidak menyadari jika bahu pria itu bergetar karena menangis. Selama ini dia tidak pernah memikirkan Laras selain Ara dan Ara. Supir angkot itu ternyata Widodo, entah bagaimana ceritanya hingga pria itu beralih profesi.

"Bunda tahu kok maksud Laras, tapi doakan ya, mudah-mudahan minggu depan kita bisa meluangkan waktu terus kita jalan-jalan" Sri ingin membuat putrinya selalu bahagia walaupun hidup tanpa suami.

"Laras selalu berdoa kok Bun" pungkas Laras.

Angkot sudah tiba di depan pasar, Sri pun akhirnya mengait tangan Laras agar berjalan di depanya, lalu membungkuk turun dari angkot. "Dua orang Bang, kembalinya ambil saja" Sri meletakkan uang sepuluh ribu di jok depan, tanpa menoleh lagi masuk ke dalam pasar.

Widodo melirik uang Sri air matanya menetes. "Andai saja aku dulu tidak membuang berlian seperti kalian" sesal Widodo, pandanganya tertuju kepada Sri hingga tidak terlihat lagi.

Pria itu menepikan angkutan sambil menunggu Sri selesai belanja, siapa tahu numpang angkutan miliknya untuk yang kedua kali. Namun, sudah 30 menit Sri belum juga kembali. Pandanganya tertuju kepada ibu-ibu yang keluar dari pasar tapi kebanyakan mereka menuju motornya masing-masing.

Hingga akhirnya seorang wanita berjalan tertatih-tatih membawa banyak belanjaan. Widodo segera turun dari angkutan hendak membantu mantan istrinya itu.

"Saya bantu ya Mbak, mau numpang angkutan bukan?"

...~Bersambung~...

1
Eka ELissa
spa tuh kng dodol ....smoga biar rujuk dn bikin Saly ma Ara jdi orang baik
Eka ELissa
ko kzel ma Sri cih bukn nya simpati wah gaje kmu Saly...
neng ade
tau kan sekarang kalau itu bukan pelakor.. justru kamu Sally yang pantas untuk disebut sebagai pelakor
Lee Mba Young
Sri sdh bangkit, tinggal widodo dan kluarga nya mndpt karma.
Rina
Siapa tih yang fi tabrak , jangan” Widodo yang pulang kampung karena Sri udah deket sama Pras 🫢
Sally kamu bener” ya gak ngotak udah tau Sri itu dulu hidup susah dan masih diperea sam mertua kamu tapi tetep aja kamu nyalahin Sri 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
neng ade
begitulah keadaan Widodo yang sebenarnya..
neng ade
to the points nih Laras .. ayo bantu bunda mu untuk mau menerima om Pras ..😁😍
Eka ELissa
kng dodol GK plng tau msih dia kismin jadi supir angkot tau Sally
Eka ELissa
baru tau ya ...kng dodol emang kismin liat uang mu jdi lupa diri dia .
Rina
Baru tau ya Sally kehidupan Widodo 🫢🫢🫢
Eka ELissa
bikin bunda mau nikh ma om Prass Laras.👌
Eka ELissa
aku ikut Aminin ya Prass...🤲🤲🤲
vj'z tri
aku wakili jawab ...hooh mau 🤭🤭🤭🤭 kawal sampai halal 🥳🥳🥳🥳🥳
Eka ELissa
misi bikin kmu nikh ma om Pras Bun...../Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eka ELissa
waduh udah mulai ngegombal nih pras /Facepalm//Facepalm/
Eka ELissa
ya udh kmbali ma bini mu urus mreka yg bner ank mu juga udh GK ush nangiss nasi udh jadi bubur ya udh ksih toping smbel nya sklian kn enk..../Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eka ELissa
cinta ko nikh lagi...gaje lu ..kng dodol...udh cintailah bini ma ank mu Ara...bikin dia ank yg GK suka smena 2 kng dodol ...
Dewi kunti
weeeeehhh ojo2 Widodo tanggaku no Gunungkidul iki🤭🤭🤭🤭
neng ade
Laras anak yang pintar.. bantu om Pras ya agar bunda mau menerima om Pras
Rina
Semoga Sri mau menerima Pras ya 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!