NovelToon NovelToon
Suamiku, Ayah Sahabatku.

Suamiku, Ayah Sahabatku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Si Mujur
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hnislstiwti.

Hidup sendirian tak membuatku merasa takut.
aku terbiasa apapun sendiri dan mandiri sejak menginjak dewasa.

namun, semuanya berubah setelah aku menikah dengan Ayah sahabatku sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Semakin Dekat

Hampir 1 minggu Maudy hanya bisa rebahan dan berjalan sedikit demi sedikit di rumah Amanda.

Kaki nya terluka ternyata cukup parah dan harus fokus sembuh dulu jangan terlalu di paksa berjalan.

Selama 1 minggu itu pula Maudy mengikuti jam kuliah online, dan bahkan pengajuan skripsi nya sudah di setujui pihak kampus.

Amanda?

Dia selalu saja cemberut kala berangkat dan pulang dari kampus, karena ia harus sendirian.

Tetapi, ia juga bahagia karena Maudy dan sang Ayah sudah semakin dekat dengan perasaan yang sudah saling mengungkapkan.

Ya, Maudy dan Leon sudah berbincang santai dengan secara sadar saling mengakui perasaan masing-masing.

Dan, Finally keduanya memutuskan menjalin asmara dengan santai dan tak terlalu terburu-buru.

Hingg,

Sudah di pastikan bahwa Leon sangat bucin dan posesif pada Maudy.

Seperti saat ini,

Maudy sedang mengerjakan skripsi nya di ruang keluarga, dia di temani oleh Leon yang juga sedang bekerja.

Ya, Leon memilih tidak masuk kerja hanya untuk menemani Maudy di rumah.

Padahal, di rumah nya itu banyak orang dan juga penjagaan yang ketat.

Ting.

"Ayah, Weni lolos kembali dengan bantuan Ayahnya yang sok ke gantengan itu"

"Jangan sampai dia bisa menyentuh Maudy kembali"

Leon mengepalkan tangannya, dia terlihat sangat marah.

Maudy langsung menghentikan aktifitas nya, dia lalu mendekat dan memegang tangan Leon dengan lembut.

"Kenapa?" tanya Maudy.

Hah.

"Tidak apa-apa baby" jawab Leon tersenyum kecil.

Maudy hanya diam, dia menatap Leon dengan tatapan yang dalam.

Leon menghela nafas kasar, dia lalu memberikan ponsel nya pada sang kekasih.

Maudy menerima dan membaca pesan dari Amanda.

"Dari dulu entah kenapa Weni itu suka sekali mengganggu, entah karena ia tak di beri respon oleh Amanda"

"Entah karena ada hal lain, aku juga gak ngerti" jelas Maudy menghela nafas kasar.

Leon mengusap lembut kepala Maudy,

"Jangan khawatir, dia tidak bisa lagi mengganggu kamu maupun Amanda sayang"

"Kalian selalu hati-hati saja"

Maudy mengangguk saja.

*

Amanda pulang dengan wajah yang sangat ceria.

Dia lalu mencari Maudy untuk bercerita.

"Kemana sih tu calon nyokap tiri gue" gerutu Amanda.

Hingga,

"Non Maudy sama Tuan lagi ke tempat terapi Non"

"Tadi kaki Non Maudy sedikit tertimpa buku dan ya tau kan gimana Tuan kalau udah bucin" celetuk Bibi.

Ck,

"Udah tua juga masih saja bucin" gerutu Amanda sambil berlalu dari sana.

Amanda memilih masuk ke kamar dimana Maudy tinggal.

Ya, dia sudah memaksa sahabat nya itu untuk tinggal di rumah itu bersama Ayah dan dirinya.

Meski beberapa kali menolak, pada akhir nya Maudy luluh juga dengan ancaman Amanda dan rengekan nya.

*

Hampir jam 5 sore dan Amanda sudah duduk dengan wajah cemberut di depan rumah.

Hingga tak lama kemudian datanglah mobil sang Ayah dengan santai nya.

Amanda langsung berdiri, dia menatap Ayah dan Maudy dengan tatapan merajuk dan wajah cemberut kesal.

Leon langsung saja merangkul Maudy dan melangkah masuk.

"Biarkan saja, pura-pura gak kelihatan biar makin merajuk" bisik Leon.

"Oke" balas Maudy dengan menahan tawa kala melihat wajah Amanda.

Kedua nya melangkah dengan santai, bahkan mengobrol ringan tanpa melihat Amanda.

Hingga mereka masuk ke dalam rumah dan terdengarlah,

"Ayahhhhhhhh"

Teriak Amanda dengan sangat kencang dan penuh kekesalan.

Hingga,

"Masuk Manda, kita akan bbq nanti malam" ucap Maudy lembut.

"Yuhuuii Bunda ku memang the best" teriak Amanda kembali sambil masuk.

Amanda memeluk Maudy saat ia tak menemukan Leon di samping sang sahabat.

"Kemana si posesif mu?" tanya Amanda kesal.

"Lagi naro belanja ke dapur" jawab Maudy tersenyum.

Maudy terkekeh melihat wajah Amanda yang sudah kembali ceria.

"Ada apa? Ada berita atau kamu sedang bahagia?" tanya Maudy.

Amanda langsung duduk dengan benar, dia menatap Maudy dengan bahagia.

"Nilai quis kemarin sangat bagus, aku akan terus belajar hingga membuat nilai ku setara dengan si Jodi" ungkap Amanda bahagia.

"Kenapa harus dengan Jodi? Kenapa tidak setara dengan Bunda Maudy?" tanya Leon yang baru tiba dari belakang.

Ck,

"Ayah kalau ngomong kira-kira dong, di kampus aku tuh seorang Maudy gak akan ada saingan nilai nya. Saking apa? Saking tinggi nya bahkan jauh dengan yang lain"

"Ya kali Putri mu yang pemalas ini bisa nyaingi nilai dia yang war banget"

Maudy terkekeh kecil mendengar ucapan Amanda.

"Gak ada salahnya kok kalau buat tumpuan agar kamu semangat belajar, aku juga sudah berapa kali bilang kan, kamu hanya tinggal belajar lebih giat lagi"

"Jangan terlalu menyepelekan belajar dan jangan malas ya mulai sekarang, karena aku gak bisa ada selalu di sisi kamu"

Amanda mengangguk dengan semangat, dia memeluk Maudy yang selalu bisa menasehati, menyemangati dan yang lainnya lagi dalam hal positif.

Leon mengusap lembut kepala Amanda, dia senang akhir nya perubahan ada pada diri Putri kecil nya itu.

"Sana masuk kamar, siap-siap sebentar lagi magrib" ucap Leon.

Eits.

Amanda langsung melepaskan pelukannya dari Maudy.

"Gimana kaki mu? Kata Bibi kalian dari Dokter?"

"Kenapa gak ngajak, kenapa gak ngabarin aku"

Huh.

Maudy membuang nafas kasar,

"Gak apa kok, semuanya sudah normal dan baik-baik saja"

"Boleh di pake jalan lagi agar terbiasa dan cepat sembuh" jelas Maudy gemas.

Maudy lalu bangun di bantu Leon dan mencoba berjalan sendiri ke kamar dengan perlahan.

"Ayah, kenapa di lepas sih" gerutu Amanda karena melihat Maudy jalan sendirian.

"Biarkan Amanda, biar Maudy bisa berjalan normal kembali"

"Kamu tenang saja, Ayah selalu di samping nya"

Amanda tersenyum, dia mengikuti Maudy dari belakang dengan wajah yang was-was.

*

Tiba makan malam,

Maudy, Amanda dan Leon sudah berada di halaman belakang.

Disana sudah tersedia beberapa seafood dan kawan-kawan nya, ada juga tempat bbq di tengah.

Ketiga nya mulai memanggang dan membuat makanan,

Sedangkan untuk para maid, Leon memberikan beberapa makanan kesukaan mereka dan mereka memilih makan di dapur umum secara bergiliran.

Malam itu, langit sangat cantik dengan hiasan bulan yang sangat indah dan taburan bintang.

Ketiga nya tampak sangat enjoy dan bahagia, sudah jelas sekali terlihat seperti keluarga harmonis dan bahagia.

Para maid dan penjaga senang melihat nya,

Apalagi saat melihat senyum di wajah Tuan mereka yang sudah lama hilang.

"Mereka serasi sekali ya"

"Nona Maudy pembawa berkah dan kebahagian di keluarga ini"

"Tuan jadi lebih banyak tersenyum sekarang"

Para maid pun terus melihat dan berbincang dengan topik yang sama, yaitu kebahagian Amanda dan Leon.

.

1
Soraya
semangat thor updatenya
Soraya
semangat thor updatenya lanjut
Soraya
lanjut thor
Soraya
ada rahasia apa dgn kluarga Maudy
Soraya
nex
Soraya
semangat thor lanjut
Soraya
sama sama hobi daun muda
Soraya
semangat thor
Soraya
seru
Soraya
lucu juga trus klo mereka jadi nikah apa manda manggil ibu sama maudy
Soraya
updatenya lanjut thor
Soraya
ditunggu lagi thor updatenya
Soraya
updatenya lanjut thor
Soraya
ku dh mampir thor
Carlina Carlina
lansung cuuuusss aku thor👍💪💪🥰🥰hadiiirrr baca karya mu gerceep dah🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!