NovelToon NovelToon
Mandala Yin Yang

Mandala Yin Yang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Romansa / Penyelamat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Tian Xuan

Che Tian, seorang Saint terkuat di alam dewa, kecewa ketika kekasihnya, Yuechan, direbut oleh Taiqing, penguasa alam dewa yang dipilih oleh Leluhur Dao. Merasa dihina, Che Tian menantang Taiqing dan dihukum, diturunkan ke bumi untuk mencari kekuatan yang lebih besar. Dengan senjata sakti, Mandala Yin Yang dan Kipas Yin Yang, Che Tian membangun kekuatan baru dan mengumpulkan murid-murid yang setia. Dalam perjalanannya, ia menghadapi pengkhianatan dan rahasia alam semesta, sambil memilih apakah akan membalas dendam atau membawa keseimbangan yang lebih besar bagi dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tian Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12: Perjalanan Menuju Pulau Misterius

Babak terakhir pun dimulai.

Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda.

Che Tian tidak lagi mengenakan topengnya.

Ia membiarkan semua orang melihat wajah aslinya—sesuatu yang langsung membuat riak besar di antara para penonton.

"Astaga... dia tampan sekali!"

"Tidak hanya kuat, tapi juga memiliki wajah yang luar biasa!"

Banyak wanita muda yang langsung berbisik-bisik dengan wajah memerah, sementara para pria hanya bisa menggertakkan gigi mereka dengan iri.

Namun, meskipun ia menjadi pusat perhatian, Che Tian tetap tenang.

Pertarungan terakhir pun dimulai.

—Namun, bagi Che Tian, ini hanyalah sebuah formalitas.

Meskipun para peserta lain berusaha keras mengeluarkan segala kemampuan mereka, hasilnya tetap tidak berubah.

Kemenangan mutlak untuk Che Tian.

Wajah para peserta lainnya—termasuk Yin Zhiping—dipenuhi kekesalan dan kekecewaan.

Namun, tidak ada satu pun yang berani mengungkapkannya secara terang-terangan.

Karena mereka tahu…

Mereka tidak bisa melakukan apa pun terhadap pria ini.

 

Perpisahan dengan Keluarga Ye

Setelah pertandingan selesai, Ye Qingxian berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Qingxian, ingat baik-baik. Hati-hati dalam perjalananmu dan belajarlah dengan giat."

Ye Chen menepuk bahunya dengan lembut, menyembunyikan rasa khawatirnya di balik senyuman tenang.

Sementara itu, sang ibu mengusap kepala Ye Qingxian dengan penuh kasih.

"Jaga dirimu baik-baik, dan jangan buat gurumu kesulitan, ya?"

Mata Ye Qingxian sedikit berkaca-kaca, namun ia tetap mengangguk dengan tekad bulat.

"Aku mengerti, Ibu, Ayah. Aku akan berusaha sebaik mungkin!"

Sebelum pergi, Che Tian melakukan sesuatu yang mengejutkan semua orang.

Ia berdiri di halaman rumah keluarga Ye, lalu mengangkat tangannya perlahan.

Dalam sekejap, dua formasi besar terbentuk di kediaman keluarga Ye—Formasi Kura-Kura dan Formasi Naga.

Kedua formasi ini langsung menyelimuti seluruh kediaman dengan cahaya mistis, menciptakan perisai pertahanan yang sangat kuat.

Para anggota keluarga Ye langsung terbelalak kagum.

"Ini... ini adalah formasi tingkat tinggi!"

"Luar biasa! Dengan ini, tidak akan ada yang berani menindas kita lagi!"

Wajah Ye Chen dan para istri serta anak-anaknya dipenuhi kelegaan dan kebahagiaan.

Melihat ini, Ye Qingxian tidak bisa menahan perasaannya lagi.

Dengan mata berkaca-kaca, ia langsung memeluk gurunya.

"Terima kasih, Guru!"

Che Tian terkejut sejenak, namun ia hanya tersenyum tipis dan menepuk kepala gadis itu pelan.

Setelah itu, mereka pun pergi meninggalkan kota tersebut.

 

Menuju Pelabuhan

Malam sebelumnya, saat berada di kediaman Ye, Che Tian sudah mencari informasi tentang sebuah pulau misterius.

Dan sekarang, tujuan mereka sudah jelas.

Setelah beberapa jam perjalanan, mereka akhirnya tiba di sebuah pelabuhan besar.

Namun, begitu sampai, mereka melihat sesuatu yang menarik perhatian.

"Banyak sekali orang di sini..."

Ye Qingxian menatap lautan manusia yang tampaknya juga ingin pergi ke pulau yang sama dengan mereka.

"Mereka pasti mengincar harta berharga yang ada di pulau itu," gumam Che Tian santai.

Namun, ia tidak terlalu peduli.

Dengan langkah tenang, ia segera menuju tempat pembelian tiket kapal dan membayar untuk perjalanan mereka.

 

Di Atas Kapal

Begitu menaiki kapal yang cukup besar, Che Tian segera merasakan banyak tatapan tertuju padanya.

Sebagian besar adalah tatapan iri dan kagum dari para pria, sementara yang lain adalah tatapan mesum yang mengarah pada Ye Qingxian.

Melihat hal itu, ekspresi Che Tian sedikit mendingin.

Ia menoleh ke arah Ye Qingxian dan berkata dengan suara tenang,

"Jangan terlalu jauh dariku."

Ye Qingxian yang juga menyadari tatapan aneh itu langsung mengangguk patuh.

Sementara itu, Che Tian juga melihat beberapa orang yang terlihat seperti tokoh penting di atas kapal.

Namun…

Ia tidak peduli.

Sebaliknya, ia malah mengeluarkan sebuah kursi dan duduk dengan santai.

Tidak hanya itu—Ye Qingxian dengan sigap menyiapkan teh untuknya.

Di atas kapal, suasana cukup ramai, namun tidak ada yang bisa mengganggu ketenangan Che Tian.

Dengan duduk santai di kursi, ia menikmati teh yang disiapkan Ye Qingxian.

Udara laut berhembus pelan, dan suasana terasa begitu damai.

Namun...

Kedamaian itu hanya berlangsung sebentar.

Beberapa orang laki-laki tiba-tiba mendekati mereka.

Salah satu dari mereka, yang tampaknya seorang pemimpin, menatap Ye Qingxian dengan penuh kepercayaan diri.

"Nona yang cantik, mengapa kau duduk di sini? Kenapa tidak bergabung dengan kami?"

"Iya, bersama kami, kau bisa mendapatkan apa pun yang kau inginkan," tambah salah satu rekannya dengan senyum licik.

Tatapan mereka jelas penuh niat buruk.

Namun, Ye Qingxian hanya menatap mereka dengan dingin.

Tanpa ragu, ia menjawab, "Aku tidak tertarik. Pergilah."

Sejenak, ada keheningan.

Kemudian—

Ekspresi para pria itu berubah menjadi tidak senang.

"Heh, kenapa harus menolak? Kami hanya ingin mengajakmu bersenang-senang..."

Salah satu dari mereka mulai mengulurkan tangan, berniat menarik Ye Qingxian.

Namun—

Sebelum mereka bisa menyentuhnya...

BOOM!

Sebuah tekanan luar biasa tiba-tiba menyelimuti seluruh kapal.

Angin berhembus keras, dan suhu udara seketika menurun drastis.

Aura mengerikan muncul—dan sumbernya adalah Che Tian.

Matanya yang sebelumnya tenang dan santai kini dipenuhi kegelapan dan amarah yang membara.

"Kalian berani mengganggu muridku... dan juga mengganggu waktu istirahatku?"

Suara Che Tian terdengar datar, namun ada ancaman mematikan yang tersembunyi di dalamnya.

Para pria yang tadi penuh percaya diri, kini membeku di tempat.

Keringat dingin mulai mengalir di dahi mereka, tubuh mereka bergetar tanpa bisa dikendalikan.

Salah satu dari mereka bahkan jatuh terduduk, wajahnya pucat pasi.

"A-apa... aura macam apa ini?!"

Mereka benar-benar ketakutan.

Namun, sebelum Che Tian bisa bergerak untuk membunuh mereka—

"Berhenti!"

Dua sosok tiba-tiba melompat ke tengah-tengah situasi.

Mereka adalah Jenderal Utusan Kerajaan.

Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh tegap dengan armor keemasan, melangkah maju dan menatap Che Tian dengan serius.

"Tuan, mohon tenang. Kami tidak ingin pertumpahan darah di kapal ini."

Jenderal lainnya, seorang pria tua dengan janggut panjang, juga ikut bicara, "Kami memahami amarahmu, tapi bisakah kita menyelesaikan ini dengan cara lain?"

Mata Che Tian tetap dingin dan tajam, menatap mereka tanpa ekspresi.

Seolah-olah, ia tidak peduli dengan kedudukan mereka sebagai utusan kerajaan.

Ketegangan di udara semakin meningkat.

Namun akhirnya, setelah beberapa saat, Che Tian tersenyum kecil—senyum yang tidak memberikan rasa lega, melainkan justru membuat suasana semakin menegangkan.

"Baiklah."

Para jenderal sedikit menghela napas, berpikir bahwa situasi telah mereda.

Namun kemudian—

Che Tian melanjutkan dengan suara penuh kepastian dan dominasi.

"Aku tidak akan membunuh mereka..."

"Dengan satu syarat."

Para pria yang tadi mencoba mengganggu Ye Qingxian menelan ludah dengan gugup.

"Serahkan semua harta kalian sekarang."

Keheningan kembali menyelimuti suasana.

"A-apa...?" salah satu pria itu tergagap.

"Kalian ingin hidup atau tidak?" suara Che Tian terdengar dingin seperti es.

Wajah para pria itu berubah menjadi sangat jelek, namun mereka tidak berani menolak.

Dengan tangan gemetar, mereka mulai mengeluarkan kantong penyimpanan mereka dan menyerahkannya kepada Che Tian.

Begitu semuanya selesai, Che Tian memandang mereka sekali lagi.

"Jika kalian berani melakukan hal ini lagi... aku tidak akan sebaik ini."

Nada suaranya begitu tenang, namun entah kenapa, kalimat itu terasa seperti vonis kematian.

Para pria itu langsung lari ketakutan tanpa berkata apa-apa lagi.

Dua jenderal kerajaan itu hanya bisa menghela napas dalam diam.

Meskipun mereka adalah utusan kerajaan, mereka tahu bahwa mereka tidak memiliki cukup kekuatan untuk memaksa Che Tian melakukan apa pun.

Pada akhirnya, mereka hanya bisa menerima hasil ini.

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, mereka berbalik dan pergi.

Setelah insiden itu, suasana di kapal menjadi lebih sunyi.

Tidak ada lagi yang berani menatap Ye Qingxian dengan tatapan mesum.

Bahkan, banyak orang yang langsung menundukkan kepala saat Che Tian melewati mereka.

Sementara itu, Che Tian kembali ke kursinya, mengambil cangkir teh, dan menyesapnya dengan santai.

Ye Qingxian, yang sejak tadi melihat semua ini, tidak bisa menahan senyum kecil.

"Terima kasih, Guru."

Che Tian meliriknya sekilas dan berkata dengan santai,

"Sudah kubilang, jangan jauh dariku."

Ye Qingxian mengangguk pelan, lalu kembali menuangkan teh untuk gurunya.

Suasana kembali tenang dan nyaman.

Namun, di dalam hati semua orang yang menyaksikan kejadian tadi…

Mereka tahu bahwa di kapal ini, ada satu orang yang tidak boleh mereka usik—Che Tian.

Dan perjalanan mereka menuju Pulau Misterius pun berlanjut.

--- Tamat Bab 12 ---

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!