NovelToon NovelToon
Menanggung Beban Orang Tua Toxic

Menanggung Beban Orang Tua Toxic

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik etika / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Fantasi Wanita
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: natural

Ema harus membayar setimpal dengan apa yang di lakukan oleh bosnya untuk menyelamatkan dua adiknya dari orang tua yang Toxic
Gadis itu berpikir jika dia hanya perlu bekerja lebih keras di perusahaan Grey namun salah pria itu mengincar hal lain dari gadis itu
.
.
Grey tertarik pada Ema gadis sederhana dengan mental kuat, namun latar belakang pria itu membuat dia tidak bisa meresmikan hubungannya menjadikan Ema sebagai kekasih gelapnya
Pria itu harus menikah dengan perempuan sempurna juga
.
.
Bagaimana keputusan Grey? sedangkan Ema yang sudah tersudut oleh keluarga tunangan Grey hingga gadis tu memutuskan akan pergi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merasa Janggal

Kini Ema kembali ke rumah Grey untuk kedua kalinya, pagi itu semua pelayan juga sudah berada di sana jadi dia tidak terlalu was-was lagi

Namun Grey membuat tindakan lain dia menarik lengan gadis itu ke kamarnya membuat Ema panik

“Pak? Apa yang anda lakukan?”. Ema meneguk saliva dengan susah kala Grey mengunci kamarnya tidak membiarkan gadis itu untuk pergi

“Apa?”. tanya pria itu dengan senyum keramatnya

Pandangan Grey turun kekaki jenjang Ema gadis itu memakai rok di atas lutut jadi Grey tidak bisa melihat lagi kaki putih mulus itu seperti yang terlihat kemarin malam

“Aku akan mandi, kau tunggu di sini”

“Tapi kenapa pintu harus di kunci?”, Tanya gadis itu karena merasa tidak nyaman Grey tidak menjawab pertanyaan nya tapi malah melengos ke kamar mandi

Beberapa menit kemudian Grey selesai dengan urusannya dia keluar hanya dengan menggunakan handuk di pinggangnya, Ema hanya bisa menutup matanya karena ulah Grey yang semena-mena

Dia tidak malu apa?. Kesal gadis itu di dalam hati

Melihat Ema yang panik dan malu Grey malah dengan tidak tahu malunya malah menanggalkan pakaiannya di hadapan gadis itu

“Pilihkan kemeja untuk ku”. ucap pria itu pada Ema “masuk kesana semua pakaian ku ada di sana”

“Di mana pak?”.tanya Ema langsung melotot melihat Grey hanya mengenakan boxer

“Apa yang kau pikirkan? Cepat ambilkan pakaian ku! Jangan mencuri kesempatan”

Sialan-sialan kenapa aku harus terjebak dengan bos gila seperti dia? Sangat tidak tahu malu sekali!. Ema buru-buru masuk keruangan yang di tunjuk oleh Grey

Gadis itu takjub saat sampai di sana ruangan itu benar-benar mewah seperti toko Aku jadi penasaran berapa uang yang dia habiskan untuk tempat ini

“Hei sudah selesai belum? Lama sekali?! apa perlu aku ke sana memastikan mu!”. Grey mulai berteriak

“Tidak perlu!”

Ema semakin  kesal karena ulah Grey dia melaksanakan tugasnya dengan cepat memberi Grey pakaian apa saja yang dia temukan disana tanpa melihat warna dan jenis setelannya lagi

“Apa-apaan ini? Sangat kampungan”. Kata Grey namun dia tetap memakai pakaian itu dan melekat sempurna di tubuhnya

Barulah selesai itu Grey membuka pintu kamar tampaknya pria itu memang hanya iseng kepada Ema, mereka hanya kesana untuk mengganti baju

Dia semakin aneh saja akhir-akhir ini. Ema yang sebenarnya mulai tidak nyaman hanya bisa menyimpannya dalam benaknya . sialnya aku akan bekerja dengannya sampai sepuluh tahun kedepan

Pagi itu mereka akan melakukan pertemuan dengan klien mereka di sebuah cafe yang sudah di pesankan oleh pihak klien

Sama seperti hari biasa lagi-lagi Ema harus ikut kemanapun Grey pergi meski dia sedikit muak karena terus bersama dengan pria itu

“Perusahaan Ellen”. Gumam Ema, itu perusahan baru yang akan menjadi rekan mereka

Pemiliknya adalah seorang pemuda keturunan Italia dan lokal, Ema sudah melihat biodata pemilik perusahaan itu masih muda hanya 4 tahun di atasnya

Kalau tidak salah namanya Jeremy, dia juga akan ikut sponsor dalam project baru . Ema bergumam memikirkan siapa yang akan mereka temui nanti. Orang-orang muda seperti mereka pasti sangat luar biasa, aku juga ingin memiliki perusahaan seperti mereka

Tuk.

Grey menyentil jidat gadis itu karena sejak tadi Ema seakan fokus hanya dengan dirinya sendiri, Grey tidak terlalu menyukai hal itu dia ingin di perhatikan

“Apa yang kau pikirkan pagi-pagi begini hmm?”

“Itu… Tuan Jeremy, apa sebelumnya dia juga pernah ikut serta dalam project besar perusahaan kita?”. Tanya Ema sekedar bertanya padahal mah dia tahu

“Tentu dia pernah, kalau tidak salah saat itu usianya masih 20 tahun berarti empat tahun yang lalu”

“Oh”. Jawab Ema singkat lalu padangannya kembali ke jendela

Tuk.

“Ada apa lagi pak?”. tanya Ema ketus karena kali ini sentilan pria itu cukup keras mengenai tepat di jidatnya

“Kau seperti banyak pikiran”

Ema menggeleng sambil mendengus kesal dia bosan karena menurutnya perjalanan itu cukup jauh, dan juga kecepatan kendaraan sangat lambat padahal jalanan tidak macet

“Apa kita tidak akan terlambat?”. tanya Ema akhirnya tapu Grey seakan tidak peduli pria itu malah menyandarkan tubuhnya di jok

“Tidak tahu tuh, coba tanyakan sopir”

“Pak…”

“Ini sudah kecepatan maksimum Nona, takut terjadi apa-apa”.ucap supir di depan, Ema sedikit kesal karena menurutnya tidak seperti itu

Dan selama perjalanan pria itu tidak henti-hentinya mengganggu gadis yang berada di sampinya Ema sangat muak dengan tingkah Grey meksi dia tidak mengatakannya

Mereka tiba di sebuah kafe yang sudah di tentukan di sana Jeremy sudah menunggu mereka, pria muda itu sangat sopan dan ramah

Ema bahkan terpana saat melihat pemuda itu pertama kalinya . tutur katanya sangat lembut. Gumam Ema dia membuang pandanganya untuk menghilangkan kegugupan nya

“Halo selamat datang Tuan Hendrick”. Jeremy memanggil dengan menggunakan nama belakang Grey

Ema mengerti satu hal hubungan mereka pasti hanya sebatas bisnis. padahal jika di lihat detail dan seksama mereka harusnya menjadi rekan yang sangat cocok mungkin karena perbedaan usia membuat kedua orang itu tidak bisa sejalan

“halo tuan Jeremy, kau terlihat semakin berwibawa saja”. Puji Grey dengan wajah datarnya yang tidak sepenuh hati “seang bisa bekerja sama lagi dengan mu”

“Tentu”. Ucap Jeremy lalu beralih pada gadis yang sejak tadi mencuri perhatiannya “Halo nona,kau tampak masih muda”

“Halo Tuan jeremy, saya Ema sekertaris pak Grey”

“berapa usia mu?”. Tanya pemuda itu dengan sangat lembut membuat ema semakin menyukainya

“Dua Puluh tahun”.

“Kau pasti sangat pintar hingga bisa menjadi sekertari tuan Hendrick dengan usia semuda itu ya kan”.

Ema hanya mengangguk saja sebagai balasannya berhubung karena pria di sampingnya nampak sudah panas

Mereka memulai perbincangan mereka seperti biasa Ema hanya bergerak memberi formulir dan mengangguki keputusan kedua orang itu sahaja

Sampai perbincangan selesai kini mereka beranjak pulang ke tempat masing-masing

“Nona Ema”. Panggil Jeremy saat gadis itu hendak pergi mengekor pada Grey “Bisakah aku meminta nomor mu? Kadang kala ada hal yang penting”

“Umh Tentu”. Ucap Gadis itu hendak menyerahkan ponselnya

“Hubungi aku kau perlu sesuatu, dia bersama ku setiap saat”. Grey menyela percakapan kedua orang itu

“Ah benarkah?”.

“Kau menghubunginya untuk pekerjaan kan? Aku bersamanya ketika dia bekerja”

‘yah saya mengerti, baiklah…”. Jeremy hanya mengangguk kikuk meski benar apa salahnya jika dia meminta nomor Ema. Ku pikir aku akan meminta nomornya ketika di kota X saja

Sehari yang melelahkan akhirnya Ema kembali kerumah di malam hari, lagi-lagi dia harus pulang saat kedua adiknya sudah terlelap

Itu membuatnya cukup kecewa karena tidak bisa menayakan kabar kedua adikya itu

Pak Grey sedikit keterlaluan aku mengerjakan pekerjaan ku tepat waktu, tapi dia bahkan tidak memberi ku waktu luang untuk kembali kerumah. Kesal Ema menjatuhkan tubuhnya di atas kasur yang empuk

Setelah merasa rilex dia bangun untuk mandi sangat tidak nyaman ketika harus tidur dengan keringat yang menempel di tubuhnya

“Mandi akan membuat ku lebih rilex… sebaiknya aku mandi air hangat saja”. Gumam Ema menuju Kamar mandi yang berada di luar kama

Gadis itu kembali ke kamar menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya seperti biasa gadis itu mengunci kamar kala mengganti pakaian tidak ingin jika adiknya melihat yang tidak-tidak

Kenapa perasaan ku tidak enak? Padahal aku selalu mengganti pakaian di kamar.

Sementara di sudut kota lain seorang pria sedang tersenyum menatap ponselnya.

1
Dela Yola
loveee
Dela Yola
up lagi dong💥
seftiningseh@gmail.com
hmm menurut aku dari segi sipnosis
novel ini itu sangat menarik. aku suka bgt sama novel ini
semangat kak buat episode selanjutnya

baca juga novel aku judul nya istri kecil tuan mafia /Smile//Smile/
Protocetus: min mampir juga ya ke novelku Mercenary of Dorado
seftiningseh@gmail.com: iya makasih kak
semoga suka cerita nya
total 3 replies
Dela Yola
penasaran....🍊
natural: thx ^-^
total 1 replies
Bycle
cute banget
Bycle
penasaran
natural: With love;))
total 1 replies
Bycle
semangat❤️🍊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!