NovelToon NovelToon
Dendam Dibalik Cinta Mu

Dendam Dibalik Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Miutami Rindu

Kepercayaan adalah tonggak dari sebuah hubungan. Mempercayai seseorang bukanlah kesalahan, namun mempercayai seseorang yang baru kita kenal itulah yang bisa menjadi sebuah kesalahan. Dan.. Inilah yang terjadi pada Nadien, hidupnya yang damai seketika berubah menjadi penuh tekanan dan rasa sakit. Jiwa dan raganya disakiti terus menerus oleh pria yang ia cintai, pria yang mulut nya berkata Cinta. Namun, terdapat dendam di balik itu semua.

Akankah Nadien mampu melewati ujian hidupnya dan membuat pria tersebut mencintainya? Ataukah, memilih menyerah dan pergi meninggalkan pria yang selama ini telah menyakitinya?

Penasaran..? Cuss langsung baca ceritanya, di cerita baru Author Dendam Dibalik Cinta Mu by. Miutami Rindu🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miutami Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenangan Buruk

Kendrick tidak tau harus memulai nya dari mana, ia pun kembali menatap gadis di depan nya.

"Malam itu kami baru kembali dari luar kota, lalu di tengah jalan kami melihatmu berdiri di tengah deras nya hujan. Dan kamu jatuh pingsan," Ucap Kendrick mencoba menjelaskan.

"Apa kau melihat orang-orang yang mengejarku malam itu?"

"Ya. Tapi mereka lari setelah melihat kami, kami membawamu ke rumah sakit karna kondisi mu sangat lemah."

"Apa yang terjadi padaku?"

"Kamu mengalami dehidrasi parah, kondisimu sangat lemah dan kamu mengalami kritis saat itu. Hingga beberapa hari kemudian kami mendapat kabar dari rumah sakit kalau kamu sadar, dan kami juga terpaksa membawa mu ke rumah ini karna pihak rumah sakit bilang ada seseorang yang mengawasi dan terus mengintaimu." Jelas nya panjang lebar.

Nadien mencerna penjelasan Kendrick dan ia mempercayainya.

"Em.. Begitu," Nadien merasa rasa penasaran nya pun sedikit berkurang.

"Apa sudah cukup?" Menyadarkan Nadien dari pemikiran nya.

"Oh cukup. Sekali lagi terimakasih sudah menolongku malam itu," ucap Nadien tersenyum manis dan di balas Kendrick dengan senyum kaku nya.

Sore ini Gavin mendapat panggilan mendadak, ia mendapatkan tugas penting. Tanpa berpikir panjang, Gavin bersiap untuk pergi.

"Lo udah siap?" Tanya Kendrick.

"Hm," gumamnya singkat.

"Kita langsung ke lokasi sekarang."

"Oke ! "

Keduanya berjalan dengan langkah lebar, Nadien melihat mereka berdua pergi dengan buru-buru merasa penasaran.

"Kalian mau pergi kemana?" Tanya nya penasaran.

Langkah keduanya pun berhenti, menoleh menatap Nadien.

"Kita ada tugas penting, mungkin malam ini aku tidak akan pulang. Kamu tetap diam di rumah jangan kemana-mana, mengerti?!" Ujar Gavin penuh penekanan.

"Tapi--" belum sempat Nadien melanjutkan kata-katanya, kedua pria tampan itu sudah pergi lebih dulu.

Nadien menatap ke pergian dua pria tampan itu dengan perasaan bingung, seolah rasa penasaran nya tak mendapat jawaban.

"Bi sebenernya Gavin itu kerja apa sih?" Tanya Nadien yang saat ini duduk di meja makan dengan tangan menopang kedua pipinya.

Bi Sari yang sedang membereskan piring pun menghentikan aktifitasnya.

"Tuan itu seorang intelijen Non," jawab Bi Sari.

"Wah benarkah?" Nadien menatap Bi Sari dengan wajah serius.

"Iya. Bukan hanya itu, Tuan juga punya salah satu perusahan yang sangat besar di kota ini." Terang nya.

Nadien begitu serius mendengarkan cerita bi Sari, "Ini bibi cerita beneran kan?" Memicingkan matanya tak percaya.

"Ya bener atuh Non. Non bisa liat sendiri gimana mewah dan besar nya rumah Tuan." Nadien mengangguk-anggukan kepalanya, "Tuan itu adalah satu-satunya pewaris di keluarganya, makanya semua warisan jatuh ke tangan Tuan Gavin semua." Lanjut Bi Sari.

"Apa Gavin bener-bener gak punya keluarga Bi?" Bi Sari menggeleng lemah, "Satupun gak ada?" Memastikan.

"Setau bibi sih gak ada. Tapi, bibi gak tau pasti. Soalnya bibi juga baru kerja sama Tuan.."

"Emang bibi udah berapa lama kerja disini?"

"Kurang lebih lima tahun Non."

"Itu sih udah lama dong bi," ujar Nadien mendelik.

Bi Sari terkekeh, "Bibi pernah denger sih Non. Kalo dulu Tuan itu punya adik, tapi sampe sekarang bibi belum pernah bertemu dengan adiknya Tuan itu."

"Adik ? " Ulang Nadien menyerngit.

"Iyaa tapi gak tau beneran punya atau cuma gosip aja," sambung Bi Sari tak tau pasti.

"Em,, jadi Bibi suka gosipin majikan yaa.." Goda Nadien.

"Eh, enggak Non. Ya ampun.. Bukan gitu maksud bibi, bibi cuman gak sengaja denger aja." Elaknya panik.

"Eumm, massa sih..?" Semakin gencar menggoda Bi Sari.

"Beneran Non. Masa Bibi bohong," ucapnya menyakinkan.

"Bisa aja." Timpal gadis itu mendelik.

"Ihh Non Nadien kok gitu sih. Eum..." Kali ini Bi Sari menyipitkan matanya dengan senyum menggoda.

"Bibi ngapain sih, kok senyum nya aneh gitu?" Kata Nadien melihat perubahan ekspresi Bi Sari.

"Kenapa bibi ngerasa Non Nadien belaain Tuan?" Nadien tersentak mendengar ucapan Bi Sari.

"Apaan sih bibi, siapa juga yang belain dia?" Mengalihkan wajahnya gugup.

"Terus apa? Kok Non Nadien kaya gak suka gitu kalo bibi gosipin Tuan," menatap Nadien curiga.

"Aku emang gak suka kalo bibi ngomongin orang lain, gak baik tau bi. Apalagi yang di omongin itu majikan sendiri," terang Nadien.

"Cuma itu. Bukan karna yang bibi omongin itu Tuan?" Semakin menggoda Nadien dengan senyum jahil nya.

"Ishh gak jelas deh bibi ini." Nadien segera beranjak dari sana meninggalkan Bi Sari yang saat ini begitu puas melihat Nadien bersemu malu.

Sedang di tempat lain Gavin dan Kendrick, melakukan tugas nya dengan serius. Tanpa seragam, kedua pria itu bekerja dengan gagah dan cool.

"Apa yang Lo katakan sama cewek itu tadi?" Ucap Gavin menatap lurus kedepan.

"Apa adanya aja."

"Dia tanya apa lagi?"

"Gak ada."

"Apa dia percaya?"

"Mungkin iya.. Mungkin juga enggak ! " Sahutnya lagi, "Tapi.. Sampai kapan Lo mau nahan dia di rumah Lo?" Kendrick menoleh menatap Gavin.

"I don't know ! " Jawabnya datar.

Kendrick menghela nafasnya, begitu Gavin berlalu meninggalkan nya.

"Kapan Lo bisa berubah Vin?" Gumam pria itu menggelengkan kepalanya.

Kendrick menghampiri Gavin lagi, "Vin. Lo mau sampai kapan sih kerja jadi intel kaya gini? Perusahaan butuh Lo," tanya nya.

"Ada Lo. Lo bisakan urus perusahaan," balasnya santai.

"Itu perusahaan Lo Vin. Yang di butuhkan itu Elo bukan gue, gue di sini itu cuma Asisten Lo."

"Setelah semua ini selesai.."

Kendrick hendak membuka mulutnya kembali, namun sudah di sela Gavin lebih dulu.

"Cukup. Jangan bahas hal ini lagi, lanjutin tugas Lo!" Titah Gavin menatap nyalang.

"Oya, Lo harus terus awasi gadis itu, jangan biarkan dia masuk ke ruangan rahasia." Pesan Gavin.

"Lo tenang aja, dia itu gadis yang nurut dia gak akan melanggar apapun perintah Lo." Sahut Kendrick yakin.

Gavin diam tak menanggapi kemudian melanjutkan pekerjaan nya.

~~

Nadien berdiri di halaman belakang, di sampingnya ada kolam renang yang cukup luas. Malam ini gadis itu begitu menikmati angin malam yang menerpa wajah dan menerbangkan rambutnya lembut.

Seulas senyum terukir di wajah cantiknya, mata Nadien yang sejenak terpejam perlahan terbuka. Pandangan nya tertuju pada pantulan air kolam yang nampak kerlap- kerlip karna pantulan cahaya.

Nadien bersyukur Tuhan memberinya kesempatan untuk hidup. Nadien tak menyangka jika ia bisa selamat dari genggaman para penculik itu, dan kini ia berada di tempat yang menurutnya sangat nyaman dan aman. Nadien selalu damai dan tenang saat berada di rumah ini.

Beribu ucapan terimakasih Nadien ucapkan pada Tuhan dan Gavin. Andai saja malam itu tidak ada Gavin mungkin dirinya saat ini sudah tertangkap para penculik itu dan bisa jadi sekarang Nadien sudah meninggal karna kelaparan dan kehausan.

Tiba-tiba cairan bening mulai memenuhi matanya, mengingat bagaimana mengerikan dan menakutkan nya setiap malam bagi Nadien saat itu.

Entah apa salah Nadien, dan apa yang sudah Nadien lakukan pada orang misterius itu. Sampai-sampai mereka menyiksa Nadien tanpa perikemanusiaan. Setiap orang misterius itu datang, Nadien pasti menderita.

Orang itu selalu menyiksa Nadien dengan kejam, Nadien menatap lengan nya ada banyak bekas luka di sana walau sudah samar tapi membuat dada gadis itu gemetar. Air mata yang sejak tadi membendung meluncur bebas, rasa sakit yang ia rasakan dulu seolah kembali ia rasakan.

Bayangan-bayangan saat orang itu dengan gila menyayat-nyayat tangan nya dengan pisau. Walau tipis tapi tentu itu sangat perih dan menyakitkan. Jeritan Nadien saat itu seolah nyanyian indah bagi pria gil* itu, pria itu selalu tertawa puas ketika melihat penderitaan Nadien.

Nadien tak bisa mengingat nya lagi, terlalu menyakitkan bagi nya. Bagi Nadien kejadian saat itu adalah mimpi paling buruk di hidup nya, kenangan buruk yang tak pernah ingin Nadien ingat lagi. Namun, tak akan pernah bisa ia lupakan.

Gadis itu menunduk dan mulai terisak di bawah langit malam. Begitu pilu bagi siapapun yang mendengarnya, angin malam yang dingin seolah menusuk permukaan kulit nya. Bi Sari yang sejak tadi mencari Nadien menghentikan langkahnya begitu melihat Nadien berada di samping kolam renang.

Bi Sari tersenyum, ia tidak tau kalau saat ini Nadien tengah menangis. Hingga jarak nya dan Nadien semakin dekat, Bi Sari baru menyadari jika Nadien tengah menangis setelah mendengar isakan kecil gadis itu.

"Non Nadien?" Bi Sari menarik tangan Nadien hingga membuat Nadien berbalik ke arah nya.

Bi Sari terkejut melihat wajah basah dengan mata sembab Nadien yang terus mengeluarkan air mata.

"Non, Non Nadien kenapa?" Tanya Bi Sari cemas.

Bukan nya berhenti tangis Nadien semakin pecah, tiba-tiba Nadien memeluk Bi Sari. Bi Sari tentu menenangkan Nadien dengan memberi usapan di rambut dan punggung gadis tersebut.

"Non Nadien kenapa nangis?" Tanya Bi Sari lembut.

Tak ada jawaban, Nadien masih menumpahkan tangis nya di pelukan wanita yang baru ia temui itu.

Entahlah, berada di pelukan bi Sari membuat Nadien merasa nyaman. Ia tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua nya terutama ibu, karna mereka meninggal di usia Nadien yang masih 1 tahun.

Tapi, kini Nadien seolah merasakan hangat nya pelukan seorang ibu. Ternyata begitu menenangkan, Nadien yang selama ini hidup sendiri kini merasa punya tempat bersandar.

1
Trisna Yati
Oalah....gantung critanya
Trisna Yati
aduuuhh thor critanya bikin penasaran bgt, dn GK bisa di tebak
Miutami Rindu: 🥰
Ikutin terus sampe akhir ya, karna ceritanya akan semakin seru dan menegangkan🤫
total 1 replies
Trisna Yati
critanya menarik dn seru
Trisna Yati
mampir thor,,,dri awal critanya udah menegangkan dn seru
Miutami Rindu: Makasih udah mampir🤗 Semoga bisa terus dukung Author dan ngikutin cerita nya sampe akhir🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!