NovelToon NovelToon
Ooh, HOT UNCLE

Ooh, HOT UNCLE

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:19.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Clarissa icha

Arumi, gadis yang hampir berusia 18 tahun itu sangat tertarik ketika di jodohkan dengan pria dewasa berusia 32 tahun yang merupakan seorang duda tanpa anak.
Sungguh perbedaan usia yang sangat jauh, 14 tahun.

Kepribadian Arumi yang ceria, manja serta centil, membuat gadis itu terus menggoda calon suaminya hingga pria dewasa itu kewalahan menghadapi godaan bertubi-tubi setiap kali bertemu dengan Arumi.


"Om, kiss me pleaseee,,," Tanpa ragu Arumi mencondongkan tubuhnya ke hadapan pria tampan yang sedang duduk di kursi kemudi.
Bibir gadis berusia 18 tahun itu sengaja di majukan, kedua mata indahnya terpejam dengan bulu matanya yang lentik dan panjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

"Lepas Om, turunkan aku.!" Arumi berteriak sembari melayangkan pukulan di punggung Agam. Kesal pada pria itu lantaran mengangkatnya seperti karung di depan rivalnya. Hal itu membuat Arumi geram karna merasa telah dipermalukan oleh Agam di depan Livia.

Detik berikutnya Agam menurunkan Arumi dengan pelan. Bukan karna mendengarkan permintaan Arumi, melainkan karna sudah sampai di depan pintu ballroom. Tidak mungkin kalau dia masuk ke dalam dengan keadaan masih mengangkat tubuh Arumi bak karung beras.

"Aku benci Om.!" Serunya dengan bibir yang mencebik.

"Pakai lagi cincinnya.!" Titah Agam tegas. Di raihnya tangan kiri Arumi, Agam kembali memasangkan cincin pertunangan mereka yang tadi sempat di lepas oleh Arumi.

"Kenapa.? Bukannya Om mau kembali sama Kak Livia setelah mengetahui semua yang terjadi di masalah lalu kalian hanya sebuah kesalahpahaman.?" Cecar Arumi seraya menatap penuh selidik.

Agam tempak terkejut mendengar perkataan Arumi. Jika Agam tau kalau sebenarnya Arumi juga berada di tempat yang sama dengannya, mungkin reaksi Agam tidak akan seperti itu.

"Aku mengikuti Om saat melihat Om keluar dari ballroom." Ujar Arumi dengan senyum miring. Dia menjawab rasa keterkejutan Agam secara tidak langsung.

"Aku pikir Om mau kemana, ternyata malah ngikutin mantan.! Dasar laki-laki, semuanya buaya.!" Cibir Arumi yang tampak berapi-api. Dia melengos dan meninggalkan Agam begitu saja.

Sejujurnya dia tidak benar-benar kesal pada Agam. Dia mencoba untuk memahami situasi tanpa mau menyudutkan siapapun. Terlebih dia masih menjadi orang baru dalam kehidupan Agam, meski Agam telah lama ada dalam kehidupannya.

Agam hanya menghela nafas berat setelah kepergian Arumi. Dia lantas ikut masuk ke dalam untuk menyusul tunangannya itu.

Sedikit kesal memang, tapi tidak mungkin juga Agam akan menyalahkan sikap Arumi.

Sampainya di ballroom, Agam tentu saja menghampiri Arumi untuk berdiri di sebelahnya. Karna masih banyak tamu yang akan menghampiri mereka untuk sekedar mengucapkan selamat.

Melihat kedatangan Agam, Arumi langsung menunjukkan kekesalannya dengan bergeser menjauh. Dia bersikap acuh pada tunangannya itu dengan pura-pura mengobrol.

"Mau kemana kamu.?!" Bisik Agam penuh penekan. Dia merengkuh pinggang Arumi lantaran melihat pergerakan gadis itu yang tampak akan melarikan diri dari sampingnya.

Arumi menoleh, dia menyengir kuda namun melemparkan tatapan geram pada pria itu.

"Mau mengejar mantan.!" Jawab Arumi tak kalah penuh penekan. Tentu saja dengan berbisik agar tidak di dengar oleh orang lain.

Agam menahan tawa geli mendengar jawaban Arumi. Dia tau gadis itu sedang menyindirnya.

"Sejak kapan kamu punya mantan.? Bukannya kamu nggak pernah pacaran.?" Balas Agam dengan senyum puas karna bisa meledek Arumi. Apalagi saat melihat kekesalan di wajah Arumi yang semakin menjadi.

Antara malu dan kesal, Arumi tampak diam sejenak untuk menanggapi ucapan Agam. Dia tidak mau kalah telak di depan Agam, takut pria itu akan menertawakannya dengan puas.

"Aku sedang mempertimbangkan Kakak seniorku. Sepertinya dia cocok untuk menggantikan tunanganku yang lebih memilih mantannya.!" Seloroh Arumi.

Tatapan mata Agam menjadi tajam. Rengkuhannya pada pinggang Arumi semakin kuat. Pria itu tersenyum lebar tanpa membuka mulutnya. Hanya memamerkan deretan giginya yang tapi dan mengatup.

"Coba saja kalau berani, kamu akan tau akibatnya." Agam sengaja berbisik di telinga Arumi. Ulahnya itu sempat membuat beberapa tamu undangan saling berbisik karna menganggap dia dan Arumi sangat romantis.

...******...

Acara sudah berakhir. Tidak ada lagi tamu undangan yang tersisa di ballroom. Hanya ada keluarga besar Agam dan Arumi yang masih tersisa beberapa. Dekorasi di dalam ballroom juga sudah mulai di rapikan oleh kru WO.

Di sela-sela kesibukan beberapa orang, Arumi tampak duduk bersandar di kursi dengan raut wajah lelah dan mengantuk. Gadis itu bahkan tidak memperhatikan dandanannya yang mungkin sudah acak-acakan. Dia menunggu kedua orang tuanya yang masih asik mengobrol dengan keluarga Agam.

"Sudah hampir jam 11 malam, bocah ingusan harusnya sedang tidur sambil memeluk guling." Suara cibiran Agam hanya membuat Arumi melirik malas. Tubuhnya yang bersandar pada kursi sama sekali tidak bergerak. Mungkin hanya dengan memejamkan mata sejenak, dia akan pindah ke alam mimpi.

"Om, anterin aku pulang sekarang. Aku ngantuk berat nih,," Ujarnya meracau. Kesadaran Arumi sudah hilang setengahnya. Gadis itu tidak kuat lagi menahan kantuk sampai akhirnya memejamkan mata setelah bicara pada Agam.

Nafasnya tampak teratur dan mulai terdengar dengkuran halus dengan bibir sedikit terbuka.

Agam melongo tak percaya melihat Arumi tiba-tiba tertidur setelah bicara.

"Anak ini benar-benar.!" Agam menggerutu. Tidak mungkin juga dia membangunkan Arumi sedangkan di sana ada banyak keluarga dan orangtuanya. Bisa-bisa mereka akan mencibirnya sebagai calon suami yang tidak pengertian.

"Om, Tante,," Panggil Agam setelah menghampiri calon mertuanya itu.

"Arumi ketiduran di sana." Tuturnya seraya mengarahkan jari telunjuknya ke arah Arumi. Gadis yang masih berbalut gaun mewah itu tampak terlihat seperti putri tidur. Meski tatanan rambut sedikit berantakan, tapi tak mengurangi kecantikannya.

"Astaga, anak itu ceroboh sekali." Amira langsung memijat pelipisnya yang berdenyut. Bisa-bisanya Arumi tidur sembarangan setelah acara pertunangannya. Sedangkan keluarga inti saja masih saling bercengkrama.

"Biar saya antar Arumi pulang, kalian lanjut saja ngobrolnya." Ujar Agam. Kedua orang tua Arumi dan orang tuanya tampak mengangguk setuju.

"Titip Arumi, hati-hati di jalan." Pesan Andrews.

"Ini tas dan ponsel Arumi, tolong kamu bawakan sekalian ya." Amira memberikan tas kecil milik Arumi pada Agam.

"Baik Om, Tante." Jawabnya.

"Nanti langsung pulang ke rumah setelah mengantar Arumi." Ujar Hanna lembut.

"Iya Mah." Agam kemudian menghampiri Arumi. Sebelum mengangkat tubuh gadis itu, Agam lebih dulu mengalungkan tas selempang milik Arumi ke lehernya sendiri agar tidak jatuh.

"Dasar menyusahkan.!" Gerutu Agam lirih. Dia menggendong Arumi dan membawanya ke mobil. Meski sudah berjalan cukup jauh hingga sampai di basemen hotel, Arumi masih tertidur pulas dalam gendongan Agam.

Sekalipun sudah di pindahkan ke dalam mobil, gadis itu juga tidak bergerak sama sekali.

"Kamu itu tidur apa mati.!" Dengus Agam. Walaupun tau Arumi tidak akan mendengarnya. Karna sepertinya suara bom saja tidak akan membangunkan Arumi.

Agam menutup pintu mobil setelah memasangkan sabuk pengaman pada Arumi. Dia lantas ikut masuk ke dalam dan melajukan mobilnya menuju rumah Arumi.

Sesekali Agam melirik gadis di sebelahnya. Terkadang kepala Arumi bergerak ke kiri dan kanan.

Wajah Arumi saat sedang tidur terlihat sangat damai. Dia seperti gadis polos tanpa dosa meskipun sudah sering berbuat mes um.

Bibirnya yang tipis masih di balut lipstik merah muda. Terlihat sangat sensual dan menggoda.

Agam buru-buru mengalihkan pandangan dan fokus menyetir setelah menyadari hal itu.

1
Linna Ross
/Heart//Heart/
Heri Setiawan
Luar biasa
Ais NSP
arumi agam semangat pejuang cinta happy ending
Miyagi Mitsui
kesian Arumi..
Christy Ling
bagus
hafifah maharani
good
Nur Andi Baharuddin
keren
Khairul Azam
di novel ini banyak manusia menjijikan 🤭🤭
Khairul Azam
menurutku gea ini perempuan bego
Khairul Azam
apa pun alasannya selingkuh itu kesalhan besar tak bisa dimaafkan, sama aja seperti binatang. entah aku klo ada pelakor perselingkuhan aku jg greget
Khairul Azam
aneh dinikahin gak mau di baikin cuek, klo gak mau ya pergi dr glen
Ida Zubedd
Luar biasa
sharvik
q sdh bc 4 x crta in . .sru x crta y . .tp lupa jdul novel yg agam dg bianca it
Diedie
wah kacauu nih si andrew🤬
Diedie
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
orang tua Arumi? siapa? bukan si penghianat itu kan?
gw gak baca berurutan..malas gw sama ayahnya😒
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
tapi tindakan Amira juga justru membuat pelakor menang bukan? kecuali jika Sofia dan Andrew memang tidak dipersatukan meski sudah bercerai dengan Amira..dan Andrew melihat kebahagiaan Amira dengan pria lain. baru itu balasan yang memuaskan.

tapi kalau ujung"nya Sofia bersatu dengan Andrew...apa gunanya memaafkan, apa gunanya selama ini Amira marah, kecewa dan ujung"nya bercerai kalau pd akhirnya oengehianta bersatu?

gak guna!
Mei Prw
luar biasa
Liana Noviyanti
🤣🥲
Liana Noviyanti
😅😅 mana bisa menang klo lawannya cewek apalagi cewek labil kyk Arumi 🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!