NovelToon NovelToon
Jejak Pendakian Terakhir

Jejak Pendakian Terakhir

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Cintapertama / Spiritual / Mata Batin
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: hambali balon

pendaki yang sudah pensiun (gantung carrier) harus kembali dikarenakan adik kandung dari seangkatan komunitasnya tersesat di gunung ketika melakukan pendakian.
Dia harus kembali ikut pencarian demi sesuatu yang satu orang pun tidak tahu, di dalam pencarian dia menemukan arti dari sebuah kehidupan dan cinta yang selama ini dia cari.
Pencarian dihentikan karena sudah melewati ambang batas yang ditentukan. Tetapi demi orang yang dia sayangi balon dan beberapa temannya melanggar peraturan yang sudah ditentukan, karena adik sahabatnya belum juga ketemu, sedangkan rekan-rekan sudah ditemukan.
Pertukaran terjadi antara yang dicari dengan yang mencari. Akhirnya pencarian di tambah waktu nya dengan pergantian foto di papan pencarian. “Foto balon di letak di papan pencarian” sampai ambang batas yang ditentukan untuk pencarian balon juga belum ditemukan, dia kekal hidup di alam lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 : Memutuskan Untuk Berangkat

Satu jam sudah berlalu setelah kalem pergi, danu masih duduk di cafe masih memikirkan masalah ini, tidak tahu sudah berapa batang rokok yang sudah dihabiskan oleh balon. sekitar pukul dua puluh tiga balon memutuskan pulang ke kontrakannya untuk beristirahat, sesampainya di kontrakannya balon langsung merebahkan badannya di tempat tidur.

pikiran yang melayang-layang membuat mata sulit untuk dipejamkan “apa yang harus aku lakukan, tuhan berikan aku jalan untuk masalah ini”

“aku sudah berjanji dengan kedua almarhum, untuk tidak melakukan kegiatan seperti ini lagi”

“apa tragedi ini pertanda dari mereka untuk memanggil aku kembali?”

“sepertinya sudah waktunya yang bukan milik ku harus dikembalikan”

tidak sadar balon tertidur sewaktu dia berbicara dengan pikirannya, di dalam tidurnya balon dihampiri oleh kedua orang tuanya yang sudah meninggal dengan senyuman.

balon mengucap nama tuhannya “ada apa ini” balon tersentak dan terbangun

baju yang penuh dengan keringat hingga baju balon basah

dengan napas yang ngos-ngosan “kenapa ayah dan ibu ku datang di dalam mimpiku”

balon langsung bangun dan keluar dari kamarnya untuk mengambil air minum di dapur untuk menghilangkan keringnya dari tenggorokan balon.

sambil menghidupkan kokok “mengapa mereka tersenyum melihat ku?”

balon melirik carrier yang tergantung di dinding “apa aku harus menggendong itu kembali”

terdengar suara minta tolong, suara itu seperti orang yang ketakutan ‘seperti suara bogel’ ucap balon dalam hati

balon yang masih berpikir untuk berangkat sampai mendengar suara-suara yang tidak tahu dari mana asalnya, sedangkan ticong dan teman-temannya sudah sampai di kaki gunung.S, mereka sudah selesai briefing untuk pencarian besok

di dalam tenda, ticong terbangun dari tidurnya “Mei-mei” ticong membangunkan cermai

sedikit malas “hmmm, ada cong?” tanya cermai

bergetar suaranya “aku mimpi Bogel, didalam mimpi ku Bogel minta tolong” tanpa di sadari air mata ticong menetes di pipi merahnya

“sudah lah Cong, kita istirahat saja dulu. biar tenaga kita fit untuk pencarian besok bagi” cermai menguatkan hati ticong

sambil menelan nafas “iya Mai, aku coba memaksa mata ini untuk merem”

ticong memaksa untuk tidur, tetapi ticong masih saja terpikir dengan mimpinya, sedangkan balon yang berada di kontrakannya masih memikirkan mimpi yang baru dialami sampai dia tidak bisa tidur lagi.

Balon melihat jam di dinding rumahnya “masih jam empat pagi, mau tidur udah gak bisa lagi, apa yang aku lakukan”

kebingungan yang melanda balon membuat dia menghabiskan berbatang-batang rokok.

“Timbang aku cuma duduk-duduk dan memikirkan yang tidak karuan, lebih baik aku lanjutin menulis novel ku” ucap balon

balon langsung beranjak dari sofa ruang tamunya menuju meja kerjanya, dan langsung membuka laptopnya, balon melanjutkan tugasnya menulis novelnya yang berjudul “perjuangan hidup”.

Sekitar tiga puluh menit balon menghadap laptopnya, terdengar suara yang sangat aneh,

“ini sudah saatnya balon, kau harus menepati janji kamu, kami sudah pada menunggu kamu”

dengan ekspresi panik sambil menoleh kebelakang “suara siapa itu, siapa kamu” ucap balon yang sedikit ketakutan

suara itu datang lagi “kamu tidak perlu takut, kami hanya ingin menagih janji kamu”

dengan lantang “siapa kamu, aku tidak ada urusannya dengan kamu” ucap balon

‘apa ini dia, suaranya mengingatkan aku dengan waktu itu, apa ini sudah saatnya’

“kau saja sudah menyadarinya hehehe, aku menunggu kamu, di tempat yang kamu sudah tahu, kami akan memberikan kamu hadiah” suara itu tertawa lalu perlahan menghilang

dengan nafas yang ngos-ngosan “iya tidak salah lagi itu suara dia yang waktu itu”

Balon bangun dan memukul lemari kerjanya,

suara benturan tangan dengan kayu yang sangat keras membuat beberapa buku yang sudah disusun berjatuhan ke bawah

“kurang ajar, ahhh. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi”

balon langsung masuk ke kamar dan membuka lemari bajunya dan mengambil bunga mawar hitam yang disimpannya

“kurang ajar, gara-gara kamu aku harus kembali lagi” balon mencampakkan bunga itu dan memijaknya sampai hancur

“kau sudah hancur, jadi aku tidak harus kembali lagi kesana”

tiba-tiba bunga itu kembali ke bentuk semula

dengan ekspresi terkejut “apa bunga itu kembali lagi,”

balon mengamuk sambil memukul-mukul bunga itu “kenapa kamu tidak bisa hancur, kurang ajar kau bunga membawa sial” ucap balon yang sangat kesal sambil menangis

“apa yang harus aku lakukan tuhan” balon meratapi nasibnya

lantunan syair merdu berkumandang, pertanda waktunya masuk beribadah

“biar aku lebih tenang, lebih baik aku mandi dan langsung beribadah, biar kepala ku juga jernih mengambil satu keputusan”

balon langsung mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh dan jiwanya, setelah balon sudah selesai membersihkan dirinya, balon langsung beribadah menghadap kepada yang maha kuasa untuk meminta pertolongannya.

Selesai beribadah dan meminta pertolongan kepada yang maha kuasa, hati balon sudah mulai tenang, balon masuk ke kamar ingin hati untuk mengambil bunga itu,

dengan ekspresi terkejut “ah, kemana bunga itu, padahal aku tadi meninggalkannya di bawah ini” ucap balon yang kebingungan mencari bunga itu

balon melihat di lemarinya “apa sudah disini rupanya, dia kembali ke tempatnya, ternyata memang ini pertanda aku harus kembali” ucap balon sambil menguatkan hatinya

“sepertinya aku harus berangkat pagi ini, timbang aku juga termenung, lebih baik aku membereskan alat-alat”

balon segera membereskan alat-alat campingnya

“akhirnya kalian semua kembali beraksi” balon mengajak bicara alat-alatnya

memang balon sering mengajak bicara ketika balon mau berangkat naik gunung.

Cahaya yang menyilaukan mulai masuk di celah-celah lubang angin diatas jendela, cahayanya menghangatkan tubuh,

“hangat juga cahaya ini, selesai ini aku berjemur sebentar biar tubuh ini lebih segar” ucap balon yang mulai semangat untuk berangkat

Sedangkan mereka yang berada di kaki gunung. S, mereka semua baru bangun dan mulai bersiap-siap untuk pencarian pertama, sebelum pencarian mereka makan pagi, setelah makan pagi mereka mulai briefing untuk membagi tim dan setiap tim menyusuri jalur mana. Dengan hati yang gelisah ticong mendengarkan arahan dari ketua tim pencarian dari basarnas

“sudah Cong kita harus tegar, Bogel pasti ketemu” ucap cermai

“iya Mei, aku mencoba untuk itu” balas ticong

“oh iya kamu sudah kabari orang tua mu Cong?” tanya cermai

“hmmm, belum sih Mai, aku takut mereka khawatir, mereka masih di luar kota” jawab ticong

“jadi kapan kamu mau kabari orang tua kamu”

“paling besok atau lusa Mei”

“ya sudah yang penting kamu kabari orang tua kamu”

“iya Mei”

setelah briefing selesai mereka terbagi menjadi dua tim, sedangkan ticong tetap bersama cermai, mereka berdua ikut di tim pertama bersama bang soram. tim pertama yang dikomandoi dengan bang soram, sedangkan tim kedua dikomandoi dengan bang bolang.

Sementara balon yang sudah siap membereskan alat-alatnya, langsung berangkat menuju stasiun dengan angkutan umum.

“langkah ini adalah yang terbaik untukku, dan semuanya. Cong tunggu aku disana, aku segera menemukan adikmu” ucap balon.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!