Maudy Nindya seorang gadis malang yang selalu mendapat perlakuan tak baik dari ibu tirinya dan juga saudara tiri nya, ayah Maudy menikahi seorang janda beranak 1 bernama Marni setelah kepergian ibu Maudy
penindasan dan penyiksaan yang Maudy alami bertambah ketika sang ayah meninggalkan nya untuk selama-lamanya
penderitaan Maudy berakhir setelah bertemu dengan seorang pria kaya raya yang tak lain adalah bos di tempat nya bekerja
mari ikuti ceritanya jangan lupa dukungan nya ya reader 🫰🏼🫰🏼🫰🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mertua yang baik
Maudy tak menyangka sambutan orang tua Virza akan sebaik ini, mereka orang kaya raya tapi tak memandang status sosial
" Virza sudah pernah bilang sama papi kalau kamu ga mau di ajak kesini karena takut dengan perbedaan sosial diantara kita, papi mau kamu ingat, papi ga butuh menantu kaya, yang papi mau, kamu selalu setia sama Virza, mau menerima semua sikap Virza yang kadang sulit di jelaskan dan kamu mau membahagiakan anak papi karena nakal-nakal gini Virza anak papi satu-satunya " kata papi Bara
" iya nak, sakit nya Virza adalah luka nya mami, dan mami harap kehadiran kamu di hidupnya Virza akan selalu membuat Virza bahagia " kata mami Selvi
" terimakasih papi dan mami udah terima Maudy dengan baik tanpa memandang siapa Maudy, seandainya orang tua Maudy masih ada mereka pasti bahagia karena Maudy punya calon mertua sebaik papi dan mami " ucap Maudy tanpa terasa air matanya menetes
" maaf jadi melow " kata Maudy berusaha tersenyum di sela tangisnya
" ga apa-apa nak, kamu ga usah khawatir anggap saja papi dan mami ini orang tua kamu " kata mami Selvi
" mami pernah ada di posisi kamu, ga mudah hidup sendirian dan mami merasakan apa yang kamu rasakan " kata mami Selvi
" Virza hari ini kamu bawa Maudy ke depan papi dan mami, kamu harus jaga Maudy, karena hidup sendiri itu menyakitkan, setelah ini Maudy adalah tanggung jawab kamu, kalau bukan kamu, siapa lagi yang akan menemani dan membahagiakan Maudy jadi awas kalau kamu sampai menyakitinya " kata mami fikirannya flash back ke belakang ketika dirinya dan Bara berjuang mendapatkan restu orang tua Bara
" iya mam... Virza janji akan selalu membuat Maudy bahagia
" oke kalo gitu kita mulai persiapkan pernikahan Virza dan Maudy " kata papi Bara
" mami aja yang handle semuanya ya Pi, mami akan cari EO terbaik untuk anak kita " kata mami Selvi semangat
" oke, soal seperti ini emang mami jago nya " kata papi tersenyum
Maudy bisa melihat begitu besar cinta pak Bara kepada istrinya, ia berharap Virza bisa seperti papi nya
" ya sudah kalau gitu kalian ngobrol aja, papi mau lanjut kerja ya " kata papi Bara
" Maudy juga harus balik ke kantor Pi mam, ga enak sama tim, pasti mereka nyari-nyari Maudy " kata maudy
" oh iya nak, Za... Kamu antar Maudy ke kantor lagi ya " suruh mami Selvi
" siap mam " kawan Virza
" ya udah kalo gitu kami pergi dulu " kata Virza
Mereka pergi meninggalkan rumah mewah milik keluarga Dewangga
" mas kita mau kemana? " tanya Maudy karena arah mobil Virza bukan menuju kantor
" mampir ke apartemen aku dulu ya " kata Virza
" ngapain? " tanya Maudy
" ada sesuatu yang mau aku kasih ke kamu " kata Virza
" apa mas? " tanya Maudy lagi
" surprise dong " ucap Virza
" jangan macem-macem ya mas " kata Maudy
" enggak... Kenapa sih negatif thinking terus sama aku " Rajuk Virza
" ga gitu... cuma mengingatkan " kata Maudy
" oh iya mas, kalau hari ini aku ga ke kantor kerjaan aku gimana? " tanya Maudy
" aku udah suruh Farhan buat ngerjain semua kerjaan kamu, tenang aja... Kamu kan calon istri CEO ga ada yang berani marahin kamu " kata Virza
" mas, boleh ke mini market bentar ga? " Pinta Maudy
" ngapain? " tanya Virza
" aku haus " kata Maudy
" astaga... Tadi di rumah mami aku ga kasih kamu air minum ya? maaf ya sayang " kata Virza
" ga apa-apa mas, lagipula aku ga akan bisa minum dalam keadaan tegang kaya tadi " ujar Maudy
" kenapa mesti tegang sih, orang tua aku baik kan? " tanya Virza
" baik sih... Baik banget malah, tapi tetap aja aku deg-degan tadi " kata Maudy
" sekarang kita udah dapat restu dari orang tua ku, dan tugas kamu hanya mencintai aku sepenuh jiwa raga kamu " kata Virza
Maudy tersenyum " pasti mas " jawab Maudy
Mobil Virza berhenti di salah satu minimarket di pinggir jalan
" aku aja yang ke dalam, kamu mau titip sesuatu ga? " tanya Maudy
" samain aja kaya kamu " ujar Virza
" oke " Maudy mengangguk sambil tersenyum lalu turun dari mobil
Hampir 10 menit Maudy di dalam dan akhirnya Maudy keluar dengan satu kantong plastik di tangannya
Namun ketika keluar dari supermarket Maudy bertemu dengan Rio
" Maudy " sapa Rio
" kamu lagi " jawab Maudy sambil tertawa
" kenapa kita ketemunya di minimarket terus ya mod? " tanya Rio
" mungkin kita sama-sama hobi ke minimarket " kata Maudy tertawa lepas
Dari dalam mobil Virza memperhatikan Maudy bersama pria yang tak ia kenal itu
" siapa tuh, kok kaya nya Maudy Deket banget gitu " gumam Virza yang mata nya tak berkedip
" mau kemana mod? " tanya Rio
" oh... Aku mau ke kantor tapi mampir dulu,haus soalnya " kata Maudy
" oh... Oke kalo gitu aku masuk dulu ya " ujar Rio
" oke, bye Yo " kata Maudy
" bye... hati-hati ya " kata Rio
" oke " lalu Maudy pergi menuju mobil Virza
Maudy masuk dengan wajah tanpa dosa, ia fikir pertemuannya dengan Rio hanya hal biasa, ia tak menyadari jika Virza sedang cemburu
" ini mas " Maudy menyodorkan satu botol minuman
" simpan aja dulu, aku belom haus " kata Virza
" oke " jawab Maudy lalu ia minum sendirian
sepanjang jalan Virza hanya diam, Maudy sendiri bingung apa yang terjadi pada Virza
" mas... Kamu kok diem aja " tanya Maudy
" ga apa-apa " jawab Virza singkat
" siapa tadi ? " tanya Virza
" tadi? " Maudy bertanya balik
" hemm " kata Virza
" oh... teman lama " kata Maudy
" temen lama apa mantan pacar? " tanya Virza
" teman lama " kata Maudy
" serius? " tanya Virza lagi
" iya mas " jawab Maudy
" emang kamu ga punya pacar sebelum ketemu aku? " tanya Virza
" mmm... Ada sih, mungkin sekarang dia lagi bingung nyari aku " kata Maudy polos
" kenapa bingung? " tanya Virza
" karena aku udah ga pulang ke rumah ibu, pasti dia juga khawatir sama aku " kata Maudy
" kenapa ga kasih kabar? tanya Virza
" aku harus kasih kabar apa ke dia? Apa aku harus bilang kalau sekarang aku udah ga perawan lagi karena kecelakaan malam itu? " ucap Maudy
tanpa Maudy sadari ucapan nya menyinggung perasaan Virza
" aku ga mau dia tau kondisi ku sekarang, biarin aja lama kelamaan pasti dia akan lupa sama aku " kata Maudy
" maaf kalau akulah yang jadi penyebab rusak nya hubungan kalian " kata Virza
Maudy menoleh ke arah Virza, ia melihat raut kecewa di wajah Virza, Maudy baru menyadari ucapannya menyinggung hati Virza
