NovelToon NovelToon
Olimpiaders & Lover

Olimpiaders & Lover

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat
Popularitas:802
Nilai: 5
Nama Author: Zuy Shimizu

sinopsis:
Nama Kania Abygail tiba tiba saja terdaftar sebagai peserta Olimpiade Sains Nasional.

Awalnya Kania mensyukuri itu karna Liam Sangkara, mentari paginya itu juga tergabung dalam Olimpiade itu. Setidaknya, kini Kania bisa menikmati senyuman Liam dari dekat.

Namun saat setiap kejanggalan Olimpiade ini mulai terkuak, Kania sadar, fisika bukan satu - satunya pelajaran yang ia dapatkan di ruang belajarnya. Akan kah Kania mampu melewati masa karantina pra - OSN fisikanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zuy Shimizu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#Chapter 1 - Semesta yang berbahagia.

 "Kesempatan itu berbanding tipis dengan keberuntungan, tapi mereka sama - sama datang di waktu yang tepat meski kadang tak disadari."

                                       ###

"Selamat, Kania. Mulai besok kamu nggak usah ke datang ke sekolah lagi."

Kania membulatkan matanya sempurna bersamaan saat nafasnya hampir tercekat begitu mendengar ucapan kepala sekolahnya.

Padahal selama ini Kania sudah menjadi anak yang baik dan tak pernah membuat masalah.

Ruang kepsek kini benar - benar sepi karna Kania hanya bisa terdiam di kursinya untuk waktu yang cukup lama dengan tubuh gemetar.

Apa ada yang mengadu dombanya?

"M-maksud Bapak, gimana ya?"

"Iya, kamu nggak perlu masuk sekolah lagi.

 Karena selama 1 bulan kedepan kamu bakal

ikut karantina Olimpiade Fisika Nasional Di

hotel."

Kania tersentak. Ia terdiam sejenak untuk memahami

kondisi yang cukup memusingkan baginya ini.

"S-saya lulus ke tingkat nasional?"

"Iya, kamu jadi salah satu perwakilan sekolah kita di bidang fisika."

Salah satu? Kania mengangkat satu alisnya.

"Siapa wakil lainnya, Pak?"

Bapak Kepsek menarik segaris senyum lalu memberikan selembar kertas pada Kania. "Ini hasil tes-nya. Peserta lainnya adalah Liam Sangkara, anak 2A1 yang terkenal genius itu lho."

Kania meneguk ludahnya tepat usai Bapak Kepsek menyebutkan kalimat terakhir. Sembari menatap kertas di hadapannya, Kania menggigit bibir.

Benar.

Perolehan skor Liam Sangkara sendiri adalah 9.18 dan menempati peringkat teratas dari 5 orang lain yang berada satu tim dengannya. Sedangkan Kania berada di peringkat ke-3 dengan perolehan skor hingga 8.87.

"Belajar yang rajin ya, Kania. Dan bawa pulang mendali emas, oke?"

Kania meneguk ludah, lalu mengangguk. "Iya, pak."

                           ── Olimpiaders ──

Sepinya koridor ruang kepala sekolah membuat Syera Kalettha menatap kedua ujung tali sepatunya, seolah ada jawaban yang ia cari disana.

Ini sudah setengah jam berlalu sejak bel pulang sekolah berbunyi dan Kania di panggil ke ruang guru. Syera tahu, sejak awal masuk SMA Isekai pun, Kania Abygail adalah anak baik-baik yang tak pernah mengotori buku pelanggarannya.

Syera hanya berharap, ada berita baik.

Drap drap

Syera menoleh begitu derap lembut suara sepatu Kania berhenti di dekatnya. Gadis itu pun langsung bangkit dan memegangi kedua pundak Kania erat.

"GIMANA!? Ada masalah apa? Siapa yang ngadu domba elo?"

Kania hanya menggeleng sembari tersenyum tipis.

Syera pun mengerutkan dahinya. "Ada apa?" tanya Syera lirih.

"Aku lulus tingkat nasional." Kania tersenyum tipis. "Mulai besok aku udah masuk karantina di hotel bareng anak-anak yang lain."

Syera membulatkan matanya sempurna dan sontak memeluk Kania begitu erat. "Selamat, Kania ! Astaga, selamat! Ya ampun, gue ikut seneng."

"Makasih," Kania menepuk-nepuk pundak Syera sembari tersenyum tipis. Untuk beberapa saat, Kania merasa lega hingga tak sadar seseorang telah memperhatikan dan menanti mereka dari ujung koridor sembari melipat tangan di depan dada.

Syera melepas pelukannya.

Kania tersenyum tipis pada Syera. "Teh Sabiru udah dateng,"

"Oh," Syera melirik ke ujung koridor dimana Sabiru telah menanti mereka. "Ya udah, hati-hati ya."

Kania mengangguk. Gadis itu pun berlari kecil mendekati kakak perempuannya itu.

Sabiru berdecak pelan, lalu menghela nafasnya belum mulai melangkah beriringan dengan Kania. Suara gemerincing kunci mobil yang melingkar di jemari Sabiru menjadi satu-satunya suara yang mengisi sepinya jalan menuju ke parkiran sekolah ini.

"Kamu ikut OSN?"

Kania melirik Sabiru sejenak yang melempar tatapan datarnya pada jalanan. "Iya,"

Sabiru tak menyahut lagi. Dia hanya melempar tatapan datar ke segala arah, namun diam-diam di dalam mulutnya, giginya menggertak.

Melihat tidak adanya raut senang, Kania pun menghela nafasnya pelan. "Teh-"

"Cepetan jalannya, Bunda pasti udah nyariin." potong Sabiru sembari mempercepat langkahnya mendahului Kania.

Sementara Kania hanya bisa menghela nafasnya.

1
Bông xinh
Mantap tenan!
Felix
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Esmeralda Gonzalez
Bikin baper 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!