Aqila Prameswari dan Qaila Prameswari adalah saudari kembar yang lahir dari pasangan suami istri Bayu Sucipto dan Anggi Yulia. Dua gadis cantik nan ramah ini menjadi buah bibir di sekolahnya, SMK Binusa, seakan tiap laki-laki memimpikan kedekatan dengannya.
Namun, walaupun penampilan mereka begitu sama, bak pinang dibelah dua, ada satu hal yang membedakan mereka: sifat mereka. Qaila Prameswari, adik kembar Aqila, memiliki karakter yang sangat berbeda dari kakaknya.
Bagai langit dan bumi, perbedaan sifat antara Aqila dan Qaila menjadi satu fenomena menarik di kalangan teman-teman sekolah mereka. Sementara Aqila dikenal sebagai sosok yang hangat dan penuh semangat, Qaila memiliki pesona misterius yang mengundang rasa penasaran dan takjub sekaligus.
Aqila, seorang gadis cantik yang telah memiliki kekasih, yaitu seorang mahasiswa di universitas terkemuka di kotanya. Sementara itu, Qaila - sang adik kembar, sama sekali tak tertarik berpacaran dan bahkan tak memiliki teman laki-laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puji Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
Setelah berdebat dengan gavi, kini aqila baru memasuki kelas nya dengan tidak semangat. Saat melihat qaila yang ternyata sudah berada di dalam kelas pun membuat aqila menjadi ingin menanyakan hal itu kepada sang kembaran.
" Qai, gue mau ngomong." Ucap aqila yang sudah duduk di depan qaila.
Qaila hanya melihat aqila sekilas, setelah itu qaila kembali fokus bermain game di ponsel nya.
" Qai lo denger gue gak sih!" Kesal aqila melihat tingkah aneh qaila.
" Kalo lo mau tau apa yang terjadi semalam, lo tanya aja sama mama. Gue harap lo gak nyesel udah bersikap se egois ini, dan karena lo gue harus ikut terlibat di dalam nya." Ucap qaila menatap dingin Aqila.
Aqila yang melihat perubahan sikap qaila pun menjadi sangat kesal, memang apa yang terjadi semalam sampai sampai semua orang marah kepada nya batun aqila.
Saat jam pulang sekolah tiba, qaila sudah berdiri di depan gerbang untuk menunggu taxi pesanannya. Tak lama aqila juga datang menghampiri qaila.
" Lo gak bawa mobil?" Tanya aqila.
" Gak!" Balas qaila singkat.
" Tumben? Atau jangan jangan mobil lo di sita papa karena masalah gue?" Tebak aqila merasa bersalah kalau itu beneran terjadi.
Belum sempat qaila membalas ucapan aqila, mobil milik gavi sudah menepi tepat di hadapan mereka berdua. Berbeda dengan qaila yang sangat malas melihat wajah gavi, aqila malah langsung tersenyum lebar melihat nya.
Gavi turun dari mobil, laki laki itu jadi bingung saat disana tenyata ada aqila juga. Sedangkan qaila yang melihat wajah gelisah gavi pun tersenyum menyeringai melihat nya.
" Disuruh batalin perjodohan gak mau, tapi giliran ketemu sama cewenya bingung mau pilih istri apa pacar nya." Cicit qaila dalam hatinya merasa begitu lucu dengab drama hidup nya ini.
" Lo mau kemana?" Tanya gavi saat melihat qaila menjauh dari nya dan juga aqila.
Qaila tak menyahut, gadis itu hanya melambaikan tangannya lalu masuk ke dalam taxi yang sudah ia pesan sebelum nya.
" Sial!" Batin gavi setelah kepergian qaila.
" Gav, kamu jemput aku?"
" Kamu udah gak marah sama aku?" Tanya aqila yang langsung bergelayut manja di lengan gavi.
" Cepet masuk!" Ucap gavi menyentak lengan aqila cukup kuat.
" Ck! Sok sok an marah, tapi masih mau jemput juga." Kekeh aqila lalu masuk ke dalam mobil.
°°°°
" Loh nak gavi?" Ucap mama anggi terkejut gavi datang kerumah tapi bersama aqila bukan qaila.
" Assalamualaikum ma!" Ucap gavi membuat aqila semakin bingung.
Saat di perjalanan pulang tadi, aqila sempat kembali berdebat dengan gavi. Aqila kekeh ingi turun di gang saja tapi gavi juga kekeh ingin mengantarkan aqila sampai rumah.
Dan setelah sampai dirumah, aqila semakin bingung saat melihat gavi sudah akrab dengan sang mama, apa lagi laki laki itu memanggil mama anggi dengan panggilan ma.
" Waalaikumsalam nak." Balas mama anggi.
" Gavi kayaknya kamu salah orang deh," ucap mama anggi.
" Maksud mama apa sih?" Tanya aqila semakin bingung.
" Gavi gak salah kok ma, gavi emang kenal sama aqila." Balas gavi .
Mama anggi dan aqila pun saling pandang dengan pikiran yang berbeda beda.
" Yaudah kita masuk dulu, kita ngobrol di dalem ya." Ucap mama anggi.
" Pa, ini ada gavi." Panggil mama anggi pada suaminya.
Papa bayu yang mendengar ada menantunya pun langsung datang, tapi saat melihat putrinya aqila juga sudah pulang dan ada disana, papa bayu langsung menatap tajam aqila.
" Dari mana aja kamu?" Tanya papa bayu membuat aqila terdiam.
" Pa, aqila gak mau di jodohin makanya aqila pergi dari rumah. Dan alasan aqila gak mau di jodohin itu karena Aqila udah punya pacar." Ucap aqila hampir menangis.
" Gavi pacar aqila." Ucap aqila membuat mama anggi dan papa bayu langsung menatap tajam gavi dan aqila.
"Jelaskan!" Ucap papa bayu menatap tajam gavi sang menantu.
Akhirnya mau tidak mau gavi harus menjelaskan semuanya, gavi menjelaskan dari awal dirinya menjalin hubungan dengan aqila sampai aqila yang kekeh tidak mau memberitahu kan hubungan mereka sampai terjadi lah salah paham ini.
Papa bayu pun menatap tajam aqila, merasa kecewa dengan sikap aqila yang terlalu memikirkan diri sendiri sampai semua masalah ini semakin panjang.
" Apa kamu tau, akibat kebodohan kamu ini membuat adik kamu terpaksa harus menerima perjodohan ini aqila!!" Teriak papa bayu.
Aqila terisak, dirinya takut akan kemarahan sang papa, tapi dirinya melakukan ini karena tidak mau dijodohkan.
" Papa kecewa sama kamu aqila!" Ucap papa bayu yang sudah tidak tahu harus berbuat apa, nasi sudah menjadi bubur saat ini.
" Pa, qai kan gak punya pacar. Seharusnya gak masalah qai nerima perjodohan itu." Ucap aqila kembali menjawab.
" Dasar bodoh!" Batin gavi benar benar kecewa dengan aqila.
" Qai emang gak punya pacar aqila, tapi gak seharusnya kamu seperti ini. Apa kamu tidak memikirkan perasaan adik kamu hah!!"
" Asal kamu tau, laki laki yang mau papa jodohkan kepada kamu itu gavi!!" Uvap papa bayu dengan nafas memburu, emosinya benar benar meledak saat ini.
Deg!
Aqila diam bak patung, air mata gadis itu meluncur begitu saja. Aqila berusaha mencerna kata kata papa nya barusan.
" Maksut papa?" Tanya aqila dengan bibir bergetar menahan isak tangis nya.
" Gavi, dia laki laki yang mau papa jodohkan dengan kamu. Tapi semua itu gagal karena ke egoisan kamu dan sikap pembangkangan kamu yang tidak pernah mau mendengar kan apa kata orang tua!" Ucap papa bayu terpaksa harus mengatakan itu semua.
" Gak mungkin! Papa pasti mau ngerjain aqila kan?" Tanya aqila berusaha menghapus air matanya yang terus mengalir.
" Terus apa qaila terima perjodohan ini?" Tanya aqila dengan wajah pias nya.
" Seperti yang kamu bilang tadi , qai kan gak punya pacar. Seharusnya gak masalah qai nerima perjodohan itu." Ucap papa bayu mengembalikan ucapan aqila tadi.
" Gak! Ini pasti bohong kan!" Ucap aqila menangis histeris.
" Gav! Jangan diem aja dong! Bilang kalo ini bohong!" Ucap aqila sambil menghoyang goyangkan tubuh gavi.
" Stop aqila!" Ucap papa bayu, merasa begitu malu dengan sikap aqila yang seperti ini.
" Kamu kenapa nerima perjodohan ini gav? Sedangkan kamu itu pacar aku!" Ucap aqila dengan suara lirih, hatinya benar benar sakit saat ini.
" Atau kamu nerima perjodohan ini karena kamu gak tau kan kalo itu qaila, dan kamu pasti ngira itu aku kan gav?" Ucap qaila berusaha untuk berpikir positif.
" Jawab gav!" Ucap aqila frustasi melihat keterdiaman gavi.
" Hemm, kamu bener." Ucap gavi membuat wajah aqila langsung sumringah.
" Itu waktu akan perjodohan di mulai, dan setelah semua sepakat aku baru tau kalo itu bukan kamu. Tapi sayangnya hubungan aku sama qaila bukan sekedar perjodohan aja, malam itu aku resmi menikahi qaila sebagai istri ku!"
