TAP..
TAP..
...........
Suara langkah kaki seorang pria bergema dilorong sepi nan gelap, mata berwana abu kegelapannya bagaikan elang yang ingin memangsa santapannya, ia terus berjalan mendekat dan terus mendekat tatkala seorang wanita yang ia incar melihatnya dalam jarak dekat.
"Hahaha.. Sayang seharusnya kamu tidak melewati batas, Apa kau tak sabar menunggu hukuman dariku baby? " ucap laki-laki tampan itu semakin mendekat dan memojok wanitanya.
"Mm-menjauh ku mohon menjauh, jangan mendekat apa salahku kenapa kk-kau menculik ku?" ucap sang gadis bergetar dan mundur perlahan
"Menjauh? Kau pikir setelah ini bisa lepas dariku Hem? " Ucap laki-laki tersebut dengan tatapan marah semakin mendekati gadis tersebut.
"Kumohon jangan mendekat hiks, tolong jangan seperti ini aku takut, kumohon menjauhlah. Apa salahku? kenapa kau sangat kejam ha? Kumohon lepaskan aku" sang gadis tersebut terjatuh lemas dengan air mata mengalir..
penasaran? yuk baca sekarang!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadina naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ITKK
Happy Reading guys..
____________oOo_______________
Kampus pukul 10.00 wib
Violleta kini sedang berada di dalam kelas, ia dan kedua sahabatnya itu sedang duduk dan berkumpul bersama,di meja mereka yang jaraknya berdekatan.
ia terus mendengar curhatan yang sangat absurd dan random dari mulut teman-temannya itu. Setelah jam pertama kelasnya telah usai, mereka tidak langsung pergi ke kantin.
Mereka malah berkumpul dan berbincang bincang di dalam kelas tersebut sampai menunggu jam kedua dosen berikutnya masuk dan mengajar mereka.
"Gw tadi liat lu di anter sama calon suami gw, duhh mana hari ini dia ganteng banget lagi, dengan pakaian formal style nya, makin buat hati gw berbunga bunga dan semakin jatuh cinta deh dengan kakak lu let..!" ujar Eldara dengan mata berbinar binar.
Sungguh Eldara tak bisa menolak aura ketampanan Arkena Villiando Zealand. Yang sangat memukau dan memikat hati para kaum hawa seperti dirinya ini.
"Bisa aja lu buaya betina, capek gw dengar lu bahas kakak leta mulu!" balas Erika tak senang dan juga risih.
Sungguh ia bosan mendengarkan sahabat nya yang satu ini, yang dijuluki 'si buaya betina'. Hampir setiap hari ia bercerita tentang pria tampan dan dengan topik yang sama cuman orangnya aja yang kadang berbeda-beda.
" Aelah.. Sirik aja lu, iri bilang bosqu.." Eldara berucap dengan nada meledek.
"Amit-amit gw iri, kayak ngga ada kerjaan aja." balas Erika ga kalah sewot.
Sedangkan Violleta yang yang melihat pertengkaran antara kedua sahabat nya ini merasa pusing. Apalagi yang mereka ributkan adalah kakaknya sendiri, yang menurut Violleta tidak penting sama sekali untuk di ributkan.
"Sudah-sudah jangan berantem mulu apalagi dengan masalah sepele seperti itu." Lerai Violleta.
Ia berucap lirih dan pelan.. Tidak seperti biasanya yang akan berteriak saat temannya ngerusuh.
Setelah usai mengatakan hal tersebut, Violleta langsung melipat kedua tangannya di atas meja dan menekuk wajahnya di kedua tangannya yang terlipat dia atas meja.
sungguh kepalanya sangat pusing dan stres memikirkan masalah ia dan Zanendra.
Ia Sangat berharap jika hari ini ia bisa merasakan ketenangan sebelum Zanendra kembali mengambil ketenangan yang ia rasakan ini.
Ternyata sikapnya yang tak seperti biasanya itu malah menarik perhatian teman-temannya yang merasa heran dengan tingkah laku Violleta hari ini yang keliahatan sangat tak bersemangat seperti bukan Violleta yang biasanya.
"Hmm.. Kenapa lu? Akhir-akhir ini lu kelihatan banyak beban pikiran gw liat, coba cerita sama gw atau Erika, jangan dipendam sendiri." ujar Eldara mendekati Violleta, lalu menarik tangan gadis yang telihat seperti tak memiliki semangat itu.
Sedangkan Erika, ia terus mengusap-usap punggung Sang besti nya itu. Juga meminta Violleta untuk bercerita seperti yang Eldara ucapkan sebelumnya.
"A-aku.. Hufhh.. Entahlah, aku tidak tau tahu harus mulai cerita dari mana, sungguh kehidupan ku akhir-akhir ini sangat tidak baik-baik saja." Violleta berucap dengan nada gusar dan terlihat sedih.
Ia tak tau harus mulai dari mana, lagian ia takut teman-temannya khawatir jika mengetahui apa yang Violleta alami.
"Oke ga apa-apa kok kalau lu belum mau cerita, gw dan Eldara akan nunggu lu sampai siap untuk bercerita. Sekarang lu coba tenangin diri lu dulu." ucap Erika pelan. Erika memaklumi dengan ke tidak siapan Violleta tersebut, untuk menceritakan masalah pribadainya dengan dirinya dan Eldara.
Erika terus mengusap usap punggung Violleta Sang sahabat, agar bisa lebih nyaman dan terlihat lebih tenang.
"Gimana cara agar bisa lepas dari laki-laki yang memiliki obsessi besar?" tanya Violleta kepada sahabat nya.
Erika dan Eldara yang mendengar itu pun sedikit terkejut, apa Violleta di incar oleh pria dalam beberapa waktu ini.? Tapi kenapa mereka tidak tau akan hal itu, apalagi melihat Violleta dekat dengan laki-laki pun mereka tidak pernah, pasal nya Violleta termasuk cewek calm dan Jarang bebaur dengan laki-laki.
"Kenapa Let? Ada yang terobsesi dengan lu? Atau ada penguntit yang ngikutin lu ya?" tanya Eldara penasaran dengan ucapan Violleta sebelumnya.
"Hmm.. Begitulah El, aku bingung harus gimana." ujarnya, Violleta hampir menangis jika mengingat semua prilaku Zanendra yang tidak wajar kepadanya.
"Coba lu cerita semuanya leta, biar kita memahami apa yang lu alami ini, setidaknya jika kita tau permasalahan nya, siapa tahu kita bisa kasih saran yang terbaik, jika hal itu sangat membahayakan diri lu, tapi kalau belum mampu cerita sekarang, kita ga masalah kok. Nunggu lu siap aja" kini Erika yang membuka suara, ia sedikit khawatir dengan apa yang dialami Violleta, walaupun ia tak sepenuhnya dengar ucapan Violleta barusan.
'Apa aku cerita aja ya? Siapa tau mereka bisa memberi masukan atas kejadian yang ku alami ini' batin Violleta bersuara.
"Hmm.. Baiklah aku akan bercerita dan menjelaskan semuanya, tapi aku harap kalian tidak memberi tahu dengan siapa pun tentang masalah ini, anggap saja ini rahasia.. Dan bantu aku cari jalan keluarnya okey?" ucap Violleta penuh harap kepada kedua sahabat nya itu.
"Baiklah, akan kami usahakan untuk mencari jalan keluarnya." ucap Eldara dan Erika bersamaan.
Akhirnya Violleta menceritakan semua yang telah terjadi pada dirinya beberapa minggu ini, dari awal pertemuan Zanendra dan dirinya, Saat Zanendra menculiknya dan bahkan sikap semena mena Zanendra kepadanya. Semua telah ia ceritakan, kecuali hal-hal yang privasi seperti tentang sentuhan int*m Zanendra kepada dirinya. Karena itu aib dan sangat memalukan baginya.
____________oOo___________
Setelah selesai menceritakan semuanya, Violleta pun menghembuskan nafas lega, seperti separuh beban pikiran nya telah hilang dan perasaan tertekan nya sedikit mereda.
"Ya ampun Violleta, kenapa ngga lu cerita dari awal aja sih saat pertama lu ngalami ini? Kenapa lu diam aja di perlakuan layaknya tawanan si pria gil* itu? Istighfar lu let." ucap Eldara sangat kaget saat mendengarkan semua cerita dari Violleta yang sangat membaongkan.
"Dia kristen beg*, lu yang banyak istighfar biar dosa lu berkurang." sahut Erika lebih membagongkan.
Pasalnya Erika, Eldara, Dan Violleta berbeda keyakinan tapi tetap menghargai kepercayaan masing-masing. Mereka berteman tidak melihat kasta, tahta, dan agama. Toleransi mereka sangat kuat.
"Eh iya gw lupa heheh.. Sorry ya Let. " ucap Eldara sambil cengengesan.
"Iya ngga apa-apa El santai aja." balas Violleta sambil senyum.
"Makasih ya kalian mau mendengarkan semua keluh kesah ku saat ini, jujur aku merasa sedikit lega.. Makasih ya sekali lagi. " ucap Violleta sedikit terharu, walau teman-temannya agak gesrek tapi Violleta sangat senang memiliki teman seperti mereka.
"Uchh.. Jadi mars mellow aku dengernya" Eldara berucap dengan bibir monyong dan suara alay nya.
"Mellow, sumanto bukan mars mellow, gw geplak juga jidat lu ntar" sahut Erika udah mulai kebawa emosi, orang lagi sedih-sedihnya, Eldara malah kumat.
"Sudahh guyss, jangan bertengkar lagi, bantu cari solusi okey? Gimana pendapat kalian?" Violleta berusaha menetralkan lagi keadaan yang absurd itu.
"Kayaknya kita ga bisa sekarang deh kasih solusinya, gimana setelah usai kelas ini kita sama-sama cari solusi? soalnya pak bambang bentar lagi udah mau masuk kelas guys" ucap Eldara sambil menunjuk empu yang dibicarakan yang gak jauh dari pintu kelas.
"Hmm.. Okey abis ini kita pergi ke cafe depan kampus, setuju?" sahut Erika.
"Setuju" balas Violleta dan Eldara.
Mereka pun merapikan tempat duduk mereka dan mulai mempersiapkan diri untuk menerima pembelajar berikutnya.
___________oOo___________
Semoga suka ya guys..
(Author salut sih dengan pertemanan mereka, kalian ada gak sih disini yang punya pertemanan kayak gitu juga?)